oleh

Tempat Hiburan Ditutup, PSK Online Merajalela

image_pdfimage_print

Kabar6-Selama bulan suci ramadhan, tempat hiburan malam di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangsel ditutup oleh Pemerintah daerah.

Kebijakan itu diterapkan agar masyarakat khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa. Bersamaan dengan penutupan tempat hiburan itu, Pekerja Seks Komersial (PSK) yang menjalankan jasa secara onlie makin marak. Mereka memanfaatkan media sosial Twitter, WeChat, WhatsApp, instagram, hingga BeeTalk.

Berdasarkan penelusuran wartawan, tarif prostitusi online bervariasi. Mulai Rp 500 ribu sekali kencan, hingga jutaan rupiah. Berbeda dengan tawaran pijat melalui online yang tarifnya mulai Rp 200 hingga Rp 500 ribu.

“Tarifnya tergantung ya paling awal mah Rp700 ribu. Terus kan ditawar, dealnya kira-kira Rp500 ribu juga mau,” kata salah seorang PSK online berinisial DN kepada wartawan melalui telepon, Sabtu (18/5/2019).

Saat ditanya tidak takut dosa, DN mengaku tidak mau berpikir jauh ke sana lantaran terdesak kebutuhan ekonomi akibat tempat kerjanya di salah satu tempat hiburan malam, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang tutup selama ramadhan.

“Ya, bagimana saya butuh uang untuk pulang kampung dan lebaran. Kalau tempat kerja saya tidak tutup , tidak akan cari BO (Booking Order) di luar. Ditempat kerja juga banyak,” ucapnya.

DN menuturkan, servis kepada hidung belang baru akan dilakukannya setelah buka puasa atau sekalian sehabis salat Tarawih.

Dengan begitu, tidak akan mengganggu ibadah puasa kliennya. Namun, tak jarang pelanggan atau orang yang sudah mengenalnya meminta jasanya pada siang hari.

“Ya, saya ‘kan tinggal di apartemen. Jadi, kalau mau main, biasanya habis Magrib aja atau pas selesai orang salat Tarawih. Karena nggak enak kalau siang-siang datang ke apartemen, terlalu ketahuan betul. Kalau malam ‘kan nggak kelihatan,” jelas perempuan asal Kabupaten Pandeglang ini.

Sementara itu, LA PSK online lainnya mengaku, tetap buka selama bulan ramadan walaupun terjadi penurunan jumlah pelanggan. Padahal, dirinya sudah banting harga dengan menawarkan diskon besar.

“Iya, eh, sepi. Maklum sih karena orang lagi puasa. Tapi kadang ada aja sih, cuma nggak kayak hari biasa,” ungkapnya.

**Baca juga: Berikan Layanan Kesehatan Prima, Puskesmas Cikuya Gelar Pusling di Taman Kirana.

LA membahkan, mayoritas yang mengunakan jasanya merupakan tamunya. Namun tidak jarang, Ia mencari pelanggaran dengan cara mencari di media sosial WeChat.

“Kalau udah ngobrol di Wechat baru dikasih nomor yang bisa dihubungi,” tutupnya

Bisnis prostitusi online yang marak ini, rupanya sedang ditelisik pihak kepolisian. Kasatreskrim Polresta Tangerang AKP Gogo Galesung menyebut, aktivitas tersebut sudah sepatutnya tidak dilakukan, apalagi pada bulan puasa ini.

Pihaknya meminta kepada pengguna media sosial untuk melapor ke polisi agar dapat segera dilakukan penindakan. Terlebih bila pelaku jasa esek-esek ini adalah anak di bawah umur. “Coba dipancing dan kita tangkap, apalagi dia di bawah umur,” pungkasnya. (Vee)

Print Friendly, PDF & Email