oleh

Tekan Angka Puso, Pemerintah Salurkan 164 Pompa Air Ke Petani Tahun Ini

image_pdfimage_print

Kabar6-Dalam mengantisipasi kejadian puso di Provinsi Banten agar tidak semakin melebar, karena disebabkan faktor alam seperti kejadian kemarau panjang selama ini terjadi.

Pemerintah pusat melalui Dinas Pertanian (Distan) kembali menyalurkan 164 pompa air kepada para petani di Banten yang membutuhkannya.

Bantuan pompa air diserahkan langsung kepada kelompok tani yang membutuhkannya, yang tersebar di Kabupaten dan kota Provinsi Banten agar bisa meringankan pekerjaannya para petani dalam menghadapi kekeringan yang melanda sejumlah daerah yang ada di Provinsi Banten seperti saat ini terjadi.

“Terkait bantuan sudah banyak yang diberikan kepada Kabupaten/Kota. Pada tahun ini sudah disalurkan pompa air 4 inci sebanyak 164 unit,” terang Kepala Dinas Pertanian ( Kadistan) Provinsi Banten, Agus Tauchid, kepada kabar6.com, kemarin.

Untuk sebarannya sendiri, menuru Agus Tauchid, Kabupaten Pandeglang memperoleh 34 unit pompa air pada tahun ini, Kabupaten Serang 34 unit, Kabupaten Lebak 32 unit, Kabupaten Tangerang 43 unit, Kota Cilegon 12 unit dan Kota Serang 9 Unit.

Sesi lain, lanjut Agus, agar kejadian puso tahun ini dapat dijadikan pelajaran oleh para petani khususnya yang ada di Provinsi Banten, agar mengasuransikan tanamannya.

Dengan begitu, kata Agus, pada saat kemarau panjang datang lagi, para petani di Banten tidak perlu lagi merasa khawatir karena tanaman padinya menjadibgagal panen, karena akan digantikan oleh pihak asuransi tempat dimana petani mengasuransikan lahan pertaniannya tadi.

“Untuk yang gagal panen kami menyiapkan AUTP ( Asuransi Usaha Tanaman Padi) dan Bantuan Benih benih CBD ( Cadangan Benih Daerah). Selanjutnya Dinas Provinsi sudah melakukan Mitigasi dengan membuat Posko Mitigasi Kekeringan di Kab/Kota berikut perencanaan tahun depan,” pararnya.

Saat disinggung apakah seluruh petani di Banten sudah mengasuransikan lahan pertaniannya untuk menghindari gagal panen.

“Belum semua, tapi dengan adanya musibah kekeringan ini para petani sudah banyak yang menyadari untuk masuk asuransi,” jelas Agus Tauchid.

Mengenai premi asurannya hanya berkisar IDR 36.000 per musim ( empat bulan) per hektar.

Premi dibayarkan oleh Petani yang sudah mendapatkan subsidi dari Pemerintah.

Jika terjadi gagal panen apakah akibat kekeringan, kebanjiran, serangan Hama penyakit, Tsunami) akan dibayarkan Klaim asuransi sebesar IDR 6.000.000 per hektar melalui JASINDO.

**Baca juga: Satpol PP Lebak Cek Penginapan di Bayah Lebak yang Disebut Tak Berizin.

Sebelumnya, Kepala Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBITPH) Provinsi Banten, Luki Saptiaji mengaku kewalahan dalam memenuhi permintaan para petani yang meminta bantuan agar lahan pertaniannya bisa disiram menggunakan alat pompa air milik BITPH.

Sisi lain, kata Luki, sumber mata air yang biasa digunakan oleh warga untuk menyirami lahan pertaniannya yang berasal dari sumber irigasi juga kondisinya saat ini tengah mengering, sehingga membuat pihaknya harus bekerja ekstra keras lagi untuk mencarikan jalan keluarnya agar hasil pertanian masyarakat tidak terjadi puso akibat faktor kemarau seperti yang saat ini terus terjadi.

Sebelumnya, Luki juga mengatakan, 4553 hektar lahan pertanan Bantem mengalami puso, akibat faktor kekeringan yang melanda sejumlah daerah Provinsi Banten saat ini terjadi, dan masih ada 22.859 hektar lahan pertanian Banten dalam status Waspada Puso.(Den)

Print Friendly, PDF & Email