oleh

Tagana Banten Ambil Peran Penanganan Pasca-Bencana Banjir

image_pdfimage_print

Kabar6-Bencana banjir sudah terjadi di Banten. Saat ini, yang paling dibutuhkan adalah penanganan pasca-bencana. Karena, dalam pemahaman mitigasi, penanganan pasca-bencana juga merupakan hal yang sama pentingnya seperti ketika bencana sedang terjadi.

“Semua pihak bisa berperan untuk memikirkan apa yang harus dilakukan pasca-bencana, termasuk masyarakat. Sementara pemerintah di berbagai tingkatan, tentu juga akan mengambil tindakan-tindakan melalui kebijakan formal,” ujar Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banten H Andika Hazrumy, Senin (14/1/2012).

Tagana dan Karang Taruna sendiri, kata Andika, akan mengambil langkah guna membantu korban banjir untuk dapat mengakses bantuan dari luar. Seperti memprioritaskan pelaksanaan program  bedah rumah bagi korban banjir.

“Kami punya program itu bekerja sama dengan Bank BJB. Itu memang program Karang Taruna, tapi pelaksanaanya kami kerja sama dengan Tagana,” jelas Andika yang juga Ketua Karang Taruna Provinsi Banten.

Andika juga menilai, perlu dipikirkan langkah-langkah untuk menyalurkan bantuan berupa alat tulis bagi anak-anak yang menjadi korban banjir.

“Ini penting, karena asumsi sederhana saja. Mungkin banyak buku dan alat-alat tulis yang tidak sempat terselamatkan saat banjir melanda. Kita akan pikirkan hal itu juga,” kata Andika.

Baginya, membantu kelompok remaja di wilayah yang terkena banjir, merupakan sebuah prioritas. Langkah itu juga merupakan sasaran dari program pelatihan service handphone, yang kini sedang dalam tahap penyelesaian.  

“Sementara ini kita fokus dulu dalam penanganan bencana. Tagana, sejak awal sudah ada di lapangan untuk melaksanakan tugas-tugasnya, seperti membuat posko bencana, mengevakuasi warga, dan membuat dapur umum,” jelasnya.

Ditanya soal dapur umum, Andika menjelaskan bahwa sejak awal terjadi bencana, seluruh anggota Tagana dikerahkan untuk membangun posko siaga. Seperti di Pantai Sawarna, lalu di Kampung Cipedang, Sukatani, Kecamatan Wanasalam. 

“Selain itu, kami juga membantu warga dengan membuat posko di dekat jembatan kebonkopi, Desa Gununganten, Cimarga. Semuanya di Kabupaten Lebak,” kata Andika.

Sementara di Pandeglang, lanjut Andika, Tagana malah langsung membuat posko darurat yang menyediakan dapur umum di Ciputri, Pagelaran.

“Itu untuk mem-back up makan pengungsi di dua kecamatan. Lalu Dapur Umum  Sidamukti, Sukaresmi  untuk memback up 3 kecamatan,  yaitu Sukaresmi, Panimbang, dan Sobang, “ jelasnya.

Sedangkan di  Kabuaten Serang, Tagana membangun dapur umum di Keboncau, Tunjungteja. Lalu di Kampung Cikangkung, Kibin, Kampung Nagreg, Kragilan, dan  Tol km57, gabungan dengan BPBD dan TNI.

“Kemampuan dapur umum Tagana, bisa memproduksi dua ribu nasi bungkus untuk sekali makan. Maka, bila dikalkulasi sederhana, sejauh ini Tagana sudah memproduksi 192 ribua-an nasi bungkus,” jelas Andika.

Keberadaan Dapur umum Tagana tergantung pada kebutuhan masyarakat. Kami akan terus mobile ke wilayah-wilayah yang lebih membutuhkan.(Long/rani/tmn)

Print Friendly, PDF & Email