1

Sang Ibu Ancam Bunuh Diri, Pria di Tiongkok Terpaksa Menikah

Kabar6-Seorang pria asal Wenzhou, Tiongkok, bernama Xiajin terpaksa menikah karena sang ibu mengancam akan bunuh diri. Alhasil, usia pernikahan Xiajin hanya bertahan hingga enam bulan.

Xiajin, melansir SCMP, menikah karena tekanan dari sang ibu lanaran usianya sudah mendekati usia 30-an tahun. Meskipun tidak memiliki hubungan emosional dengan calon istrinya dan enggan membicarakan pernikahan, Xiaojin dipaksa untuk menikah setelah sang ibu mengancam akan bunuh diri. Xiaojin sendiri baru mengenal wanita yang dinikahinya itu dalam waktu singkat, sehingga tidak mempunyai waktu lama untuk saling mengenal sifat satu sama lain.

Tak hanya gagal berkomunikasi dengan baik, Xiajin dan pasangannya juga bertengkar mengenai siapa yang bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga. Keduanya juga menolak untuk berhubungan seks.

Diketahui, fenomena ‘pasangan vokal’ dan meningkatnya tren kawin paksa menunjukkan adanya masalah sosial yang lebih luas di Tiongkok. Meskipun jumlah pernikahan di negara ini telah menurun secara signifikan, dari sekira 13,5 juta pasangan pada 2013 menjadi 6,8 juta pada 2022, banyak orangtua di Tiongkok yang didorong oleh pandangan tradisional dan ekspektasi masyarakat, menekan generasi muda untuk menikah.

Hal ini karena mereka merasa malu atau kekhawatiran tentang pernikahan masa depan anak mereka. Namun, pendekatan ini sering kali memperburuk situasi.

“Ini adalah tekanan pernikahan ala Tiongkok. Cinta tidak penting, menikah saja, kebahagiaan tidak penting, menikah saja,” kata netizen. “Ibulah yang harus menemui terapis, tapi dia mungkin akan menyalahkan istri anak laki-lakinya dan terus menekannya untuk menikah lagi,” tulis netizen lain.

“Banyak orangtua yang memaksa anaknya menikah hanya untuk memenuhi keinginannya sendiri, tidak pernah mempertimbangkan perasaan atau kebahagiaan anaknya. Mereka bilang itu untuk anak-anaknya, tapi sebenarnya itu egois,” sambung seorang netizen.(ilj/bbs)




Pasutri Tato Lengan Anak Mereka Agar Mudah Ditemukan Saat Hilang

Kabar6-Aparat kepolisian dari Kota Wenzhou, Tiongkok, mendapatkan laporan tentang seorang anak yang berjalan kebingungan di jalan tol di kota tersebut. Sekira 10 menit kemudian, aparat menemukan fakta bahwa anak malang tersebut ternyata mengalami gangguan jiwa, sehingga tidak mampu menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan.

Namun ada hal unik yang ditemukan polisi. Melansir Odditycentral, polisi menemukan tato pada lengan anak tersebut yang tampak seperti nomor telepon. Polisi pun mencoba untuk menghubungi nomor tersebut. Rupanya ibu dari anak hilang itu yang kemudian mengangkat telepon, dan langsung memberikan alamat rumah mereka. Petugas pun langsung membawa sang anak pulang ke rumah orangtuanya.

Di satu sisi, petugas tetap saja keheranan dengan cara orangtua anak tadi yang memilih untuk mentato lengan sang anak dengan tujuan agar lebih mudah untuk ditemukan. Hal yang lebih mengenaskan, orangtua anak ini sempat mengganti nomor telepon mereka, sehingga tato yang dimiliki sang anak ada dua dengan tato yang berisi nomor lama dicoret berupa tato berbentuk garis.

“Anakku mengalami gangguan mental dan terkadang kabur begitu saja. Aku tak punya pilihan lagi selain melakukan hal ini agar ia lebih mudah ditemukan,” kata ibunya. ** Baca juga: Ngeri! Seorang Remaja Punya Tumor Ganas Sebesar Buah Jeruk pada Rahangnya

Petugas pun menyarankan keluarga lain yang memiliki anak atau anggota keluarga dengan gangguan kejiwaan untuk mendaftarkan sidik jari anggota keluarga tersebut atau memakaikan gelang khusus yang berisi informasi kontak, ketimbang mentato nomor telepon yang bisa membuat mereka kesakitan.(ilj/bbs)