1

10 Rumah Warga Mauk Rusak Dihantam Puting Beliung

Kabar6.com

Kabar6-Angin puting beliung kembali melanda sebagian wilayah Kabupaten Tangerang yakni Desa Tegal Kunir, Kecamatan Mauk, pada Kamis, (12/12/2019). Setidaknya 10 rusak setelah dihantam angin puting beliung.

Tak hanya merusak rumah, angin tersebut juga menumbangkan sebuah pohon besar daa memutus kabel listrik zehingga aliran listrik ke rumah warga terputus.

Muslim salah seorang warga yang rumahnya mengatakan, di desanya ada sekitar 10 rumah yang rusak akibat terjangan angin puting beliung yang datang sekitar pukul 10 pagi tersebut. Bahkan menurut Muslim ada beberapa rumah yang mengalami kerusakan parah sehingga tak lagi bisa ditempati termasuk salah satunya rumah yang Ia tinggali bersama istri.

”Rumah yang saya tinggali kini telah roboh dibagian dinding dan atap akibat terjangan angin puting beliung yang disertai hujan deras,” ungkap Muslim.

Muslim mengaku akibat kejadian ini dirinya serta istri mengaku bingung untuk tinggal dimana. Terlebih sebagai pedagang buah tentunya penghasilannya tak mencukupi untuk bisa memperbaiki segera rumahnya.

“Saya bingung nanti tinggal dimana soalnya rumah rusak parah. Karena jika saya paksakan tinggali khawatir sisa bangunan roboh dan menimpa saya dan istri,” ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Kecamatan Mauk Cucu Abdulrosyied membenarkan adanya puluhan rumah warga di daerahnya yang rusak akibat terjangan puting beliung yang disertai hujan deras pada Kamis (12/12/2019) pagi tersebut. Bahkan Cucu mengungkapkan jika kejadian tersebut tidak hanya terjadi di Desa Tegal Kunir saja tetapi di beberapa desa lainnya di Kecamatan Mauk.

**Baca juga: Pesan Sekda Maesal Rasyid untuk Dharma Wanita Kabupaten Tangerang.

“Saya sedang menghadiri acara saat ini, namun dari laporan yang saya dapat kejadian tersebut tidak hanya terjadi di Desa Tegal Kunir saja, tetapi di Desa Sasak serta beberapa desa lainnya juga mengalami hal yang sama,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Ketua KNPI Kabupaten Tangerang ini.

Cucu mengaku saat ini dirinya telah memerintahkan kepada stafnya serta beberapa tokoh masyarakat untuk melakukan pendataan berapa jumlah pasti warga yang menjadi korban puting beliung.

“Kami kini sedang melakukan pendataan jumlah korban serta sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyiapkan bantuan yang dibutuhkan,” jelasnya.(Vee)




Warga Mauk Keluhkan Industri Limbah di Bantaran Kali

Kabar6.com

Kabar6-Industri limbah yang berdiri dibantaran kali Jalan Baru, Desa Kedung Dakem, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang di keluhkan warga. Pasalnya aktivitas limbah tersebut membuat kali kotor dan kian hari kian menyempit.

Salah satu warga, Kampung Tanah, Desa Kedung Dalem, Kecamatan Mauk, Rustam mengatakan, industri limbah yang berdiri dibantaran Irigasi Jalan Baru tidak bisa dibiarkan. Jika dibiarkan, ditakutkan akan muncul pengusaha limbah lainnya yang mendirikan usaha di bantaran kali.

Selain itu, ia mengaku khawatir, jika tidak segera ditertibkan akan menimbulkan penyakit yang berdampak pada masyarakat sekitar.

“Saya perhatikan sudah lama berdirinya pengusaha limbah diatas bantaran Irigasi, saat ini ada 2 pengusaha, namun jika dibiarkan bisa bertambah banyak. Namun sampai saat ini belum ada peneguran dari pihak terkait, semua terkesan diam padahal ini sangat berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan warga jika dibiarkan, ” kata Rustam kepada wartawan, Selasa (5/11/2019).

**Baca juga: Bupati Tangerang Buka MTQ ke-50 di Pasar Kemis.

Rustam mengaku tidak mengetahui jenis limbah apa yang diproduksi, namun dia berharap pemerintah Desa Kedung Dalem dan Kecamatan Mauk melakukan tindakan tegas, dengan menertibkan usaha dan bangunan yang ada di bantaran Irigasi.

“Limbah jenis apanya saya kurang tahu pasti, tetapi kalau dilihat itu campuran, ada berbahan plastik. Kita harus menjaga lingkungan karena Irigasi atau kali merupakan warisan sekaligus investasi untuk anak cucu kedepan, kami hanya ingin mereka tidak merusak lingkungan, itu saja,” ungkapnya.(Vee)