1

Warga Bojong Kembali Keluhkan Pencemaran, PT MMP : Itu Kejadian Tujuh Tahun Lalu

Kabar6-Warga Bojong, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, kembali mengeluhkan pencemaran lingkungan yang diduga berasal dari cerobong pabrik sablon sepatu milik PT Mega Mas Prima (MMP).

“Rumah saya jadi kotor banget akibat dicemari bekas cat yang beterbangan dari cerobong pabrik sablon milik PT MMP. Tak hanya itu mobil yang diparkir serta pakaian yang dijemur juga ikut kotor,” ungkap Syarif warga RT12/05, Desa Bojong, kepada Kabar6.com, Jumat (09/12/2022).

**Baca Juga: Warga Bojong Keluhkan Limbah dan Bising Pabrik Sepatu di Cikupa Tangerang

Menurutnya, limbah cat sablon itu kerap dibuang melalui cerobong pada pagi hari saat pabrik mulai beroperasi.

Cerobong pabrik itu mengeluarkan semburan bekas cat dengan bau menyengat hingga membuat warga sesak napas.

“Selain kotor, bekas cat sablon itu membuat warga sesak napas. Belum lama ini anak- anak yang terkontaminasi bekas cat itu mengalami gatal- gatal pada kulitnya,” ujarnya.

Dengan kejadian itu, kata dia, warga sekitar berharap Pemerintah Kabupaten Tangerang agar segera mengambil sikap tegas terkait masalah pencemaran lingkungan tersebut.

Warga kuatir jika pencemaran lingkungan tersebut dibiarkan berkepanjangan dapat merusak kelestarian lingkungan dan mengganggu kesehatan.

“Pemerintah jangan diam saja, apa harus tunggu kami mati dulu baru ambil tindakan,” tandasnya kesal.

Terpisah, Humas PT MMP Yudi Jasper mengatakan, pihaknya membantah telah melakukan pencemaran lingkungan di Desa Bojong.

Keberadaan perusahaan justru banyak membantu warga sekitar, karena setiap bulan PT MMP memberikan kompensasi sebesar Rp100 ribuan kepada warga.

“Perusahaan kami tidak melakukan pencemaran. Setahu saya keluhan pencemaran yang mengatasnamakan warga itu hanya datang dari tiga orang yang merasa tidak senang dengan keberadaan perusahaan,” kata Yudi.

Ketidaksenangan mereka, imbuhnya, berawal dari keinginannya memasukkan perusahaan outsourcing untuk bekerjasama kemitraan pada bidang alih daya tenaga kerja di perusahaan tersebut.

Namun perusahaan outsourcing yang mereka bawa tak bisa diterima oleh PT MMP, sehingga ketiga orang itu mencari- cari alasan untuk menyudutkan perusahaan.

“Sebenarnya ini ada masalah lain, kalau soal pencemaran seperti yang ada di video itu kejadiannya sudah berlangsung lama yakni sekitar tujuh tahun silam. Kami juga sudah terima surat dari LH terkait pengaduan warga itu. Dan, saat ini kami menjalankan arahan dinas sesuai dengan point- point yang di dalamnya,” pungkasnya.(Tim K6)

 

 




Warga Bojong Keluhkan Limbah dan Bising Pabrik Sepatu di Cikupa Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Pencemaran lingkungan dilaporkan terjadi di Kampung Bojong, Desa Bojong, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Di sekitar pemukiman beroperasi pabrik aksesoris dan bahan baku alas kaki.

PT Megah Mas Prima selaku pengelola disebut telah membuang limbah bahan bau berbahaya secara sembarangan. Akibat pencemaran lingkungan warga sekitar mengaku rasakan gangguan pernapasan.

“Mereka buang bahan limbah B3 itu sudah bertahun tahun. Terakhir kemarin kita kumpul keluarga, semua orang rumah yang ada termasuk anak kecil semua sakit gara gara ngebul seperti ini,” ungkap Syarif, salah satu warga ditemui kabar6.com di kediamannya, Jumat (4/11/2022).

Limbah berbahaya berasal dari cat sablon sepatu. Warga sekitar juga bilang merasa terganggu atas suara bising dari operasional pabrik hingga larut malam.

“Perusahaan ini kan beroperasi 24 jam jadi merka kalo buang leburan cat sablon sepatu itu tidak nentu. Suara dari mesin juga membuat warga terganggu jika tidur di malam hari. Apalagi karyawan sering banget nyetel musik sangat keras,” ungkap Syarif.

Terpisah, Samsuri, petugas keamanan PT Megah Mas Prima menyarankan agar warga bersurat resmi untuk mengajukan musyawarah dengan perusahaan. Keluhan warga atas pencemaran limbah dan suara bising mesti disampaikan secara tertulis.

“Kalo langsung serta merta ketemu ga bisa, lagi pula juga CO PT MMP sedang mengadakan pertemuan untuk membahas libur panjang. Perusahaan meminta untuk warga melakukan tindakan tertulis mengenai keluhannya,” singkatnya.

**Baca juga: Acara Resepsi Pernikahan di Balaraja Tangerang Bubar Akibat Banjir

Pantauan kabar6.com, pukul 13:00 WIB karyawan PT Mega Mas Prima menyalakan mesin. Selang beberapa waktu kemudian keluar cat yang membumbung tinggi.

Kondisi itu membuat warga setempat merasa kerap terganggu. Aktivitas seperti menjemur baju, halaman tidak bisa dipakai untuk bermain anak-anak hingga bunyi bising mesin produksi. (Rez)