1

Tuan Rumah RAKORDA LLDikti 2024, UPH DukungTransformasi Pendidikan Tinggi di Indonesia

Kabar6-Sebagai bentuk dukungan dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia, Universitas Pelita Harapan (UPH) terpilih menjadi tuan rumah dalam acara Rapat Koordinasi Daerah Lembaga Layanan Perguruan Tinggi (RAKORDA LLDikti) Wilayah III Tahun 2024.

Mengusung tema “Transformasi Pendidikan Tinggi menuju Rekognisi Global dalam Implementasi Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023”, acara yang diselenggarakan di Grand Chapel UPH Kampus Lippo Village, Tangerang, pada 1 Februari 2023 ini menjadi forum untuk berbagi informasi mengenai tantangan di bidang pendidikan tinggi dalam skala nasional maupun internasional.

Dalam rilis yang dikutip, Minggu (11/2/2024), pengangkatan tema RAKORDA pada tahun ini dilatarbelakangi upaya transformasi pendidikan tinggi melalui kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang menjadi program unggulan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Kegiatan yang diadakan setahun sekali ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan tinggi yang berada di wilayah LLDikti Wilayah III, di antaranya Kemendikbudristek serta pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) dan perguruan tinggi negeri (PTN).

Purwosusilo, M.Pd., selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam sambutannya mengatakan, Pemprov)l DKI Jakarta saat ini tengah berupaya meningkatkan peringkat ibu kota sebagai kota global atau global city yang memiliki potensi pengembangan ekonomi, serta sumber daya tenaga kerja yang kompetitif dan terhubung secara global. Namun, berdasarkan data dari Global City Index 2023, DKI Jakarta tercatat masih menempati urutan ke-74 dari 156 kota di dunia sebagai kota global.

Berdasarkan hal tersebut, Purwosusilo memandang bahwa Jakarta perlu bertransformasi dengan cara meningkatkan aksesibilitas, kelayakan hidup, perbaikan lingkungan, dan budaya; meningkatkan pengembangan teknologi dan inovasi; meningkatkan toleransi dan internasionalisme; termasuk menjaga kualitas sumber daya manusia agar dapat mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan.

“Agenda besar menuju kota global tentu dibutuhkan gagasan-gagasan yang tak terbatas, sehingga diperlukan masukan darikalangan akademisi maupun para pakar praktisi pendidikan. Saya yakin bahwa perguruan tinggi bukan hanya sebagai center of excellent, tetapi juga sebagai center of change denganberperan sebagai agent of economic development, agent of education, dan agent of research and development. Kami berharap, perguruan tinggi dapat menyiapkan generasi mudayang siap dan bersaing di pasar global melalui peningkatankemampuan sumber daya manusia, baik itu para dosen maupuntenaga kependidikannya,” kata Purwosusilo.

**Baca Juga: Personel Pengamanan Pemilu 2024 Polresta Tangerang Laksanakan Apel Pergeseran

Sambutan turut disampaikan Rektor UPH, Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. Ia menekankan pentingnya perguruan tinggi bersinergi dengan Kemendikbudristek, khususnya LLDikti Wilayah III, untuk memajukan pendidikan di Indonesia.

“Saya percaya, kita tidak hanya bersinergi di wilayah III, tetapi secara nasional bahkan internasional. Perguruan tinggi saat ini tengah menghadapi banyak tantangan, sehingga diperlukan kerja sama yang sebaik-baiknya untuk kemajuan ilmu, serta membina para ahli dan SDM (sumber daya manusia). Kiranya RAKORDA ini menjadi kesempatan untuk menyongsong Indonesia lebih maju melalui pendidikan,” ucap Jonathan.

Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si, M.Sc., selaku Kepala LLDikti Wilayah III juga memberikan sambutan. Ia menyampaikan, RAKORDA pada tahun ini mencerminkan komitmen pihaknya untuk mengarahkan pendidikan tinggi menuju standar global yang didasari oleh regulasi Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Menurutnya, transformasi pendidikan tinggi sangat diperlukan dengan cara menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman serta meraih pengakuan global agar perguruan tinggi yang ada di wilayah III dapat bersaing di kancah internasional.

Dalam kesempatan itu, Prof. Toni memaparkan beberapa capaian program yang telah dilaksanakan pada tahun 2023. Ia menyampaikan, jumlah perguruan tinggi di wilayah III sebanyak 274 dengan rincian empat PTN dan 270 PTS. LLDikti Wilayah III juga telah menerima sebanyak 143 usulan kelembagaan di mana sebanyak 139 usulan telah berhasil diterbitkan menjadi surat Keputusan (SK). Jenis usulan kelembagaan tersebut meliputi pendirian perguruan tinggi, perubahan bentuk perguruan tinggi, perubahan nama perguruan tinggi, dan masih banyak lagi.

Dalam hal capaian mutu pendidikan perguruan tinggi, sebanyak 72 institusi atau program studi (prodi) telah memperoleh akreditasi internasional. Selain itu, 16 perguruan tinggi telah memperoleh akreditasi dengan peringkat Unggul, termasuk UPH; serta sebanyak 316 prodi telah berhasil meraih akreditasi Unggul atau A. Pada tahun 2023, LLDIKTI Wilayah III juga telah menerbitkan 116 SK guru besar, sehingga total guru besar di wilayah III saat ini mencapai 536 orang.

“Memperoleh akreditasi Unggul atau A ini menunjukkan komitmen dan dedikasi LLDikti dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pada tahun 2024, LLDikti Wilayah III akan terus mendorong seluruh perguruan tinggi swasta untuk melaju kencang dalam memberikan pelayanan pendidikan. Kami berharap, RAKORDA ini dapat menjadi momentum yang memacu semangat dan kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama dalam mengawal pendidikan yang bermutu,” ujar Prof. Toni.(red)




UPH Raih Akreditasi Unggul Secara Institusi

Kabar6-Universitas Pelita Harapan (UPH) telah resmi meraih predikat Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 1154/SK/BAN-PT/Ak/PT/XII/2023, tanggal 20 Desember 2023. Pencapaian akreditasi tertinggi ini menjadi pengakuan atas kualitas pendidikan yang diberikan, serta kontribusi universitas dalam melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat.

Atas pencapaian ini, Rektor UPH Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, menyampaikan apresiasi. “Saya berterima kasih kepada seluruh komunitas UPH yang telah memberikan kontribusi terbaik. Terima kasih kepada Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH) atas dukungannya, dan terima kasih kepada Tim Task Force yang mempersiapkan akreditasi, serta semua pihak yang terlibat. Akreditasi Unggul ini adalah anugerah Tuhan bagi kita, serta menjadi persembahan bagi masyarakat,” ujar dalam rilis yang ditulis, Minggu (14/01/2024).

UPH meraih Akreditasi Unggul setelah melalui serangkaian penilaian lapangan yang dilakukan oleh asesor BAN-PT, termasuk wawancara, eksplorasi dokumen, dan visitasi pada 26-28 November 2023 di UPH Kampus Lippo Village, Tangerang.

**Baca Juga: Penelitian Manajemen Intervensi Nyeri Penderita Kanker, Antarkan Prof Yusak jadi Guru Besar Neurologi UPH

Prof. Dr. Diena Mutiara Lemy, A.PAR., M.M., CHE., selaku Ketua Tim Task Force UPH Unggul sekaligus Dekan Fakultas Pariwisata mengungkapkan, ada sembilan kriteria penilaian yang telah dipenuhi UPH untuk mendapatkan Akreditasi Unggul. Kriteria itu terdiri dari Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi; Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerja Sama; Mahasiswa; Sumber Daya Manusia; Keuangan, Sarana, dan Prasarana; Pendidikan; Penelitian; Pengabdian kepada Masyarakat; serta Luaran dan Capaian Tridharma.

Selain mendapatkan akreditasi unggul ini, pada tahun 2023 UPH juga telah meraih sertifikasi ISO 9001:2015 untuk Sistem Manajemen Mutu dan ISO 21001:2018 untuk Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan.
Prof. Diena menambahkan bahwa Akreditasi Unggul memberikan manfaat, seperti kemudahan bagi mahasiswa dalam melamar pekerjaan, reputasi perguruan tinggi yang baik, dan kemudahan dalam mendapatkan hibah serta mengajukan pembukaan Program Studi (Prodi).
“Hasil Akreditasi Unggul adalah hasil upaya semua pihak di UPH. Predikat Unggul ini membanggakan untuk semua stakeholder, baik internal maupun eksternal. Kami akan terus mempertahankan dan langkah ini menjadi landasan untuk mengejar Akreditasi Internasional,” ucap Prof. Diena.

Diraihnya Akreditasi Unggul dari BAN-PT ini, menjadi bukti nyata pengakuan atas kualitas pendidikan UPH yang unggul. UPH terus mempersiapkan lulusannya menjadi pemimpin masa depan yang profesional, inovatif, siap menghadapi tantangan, menciptakan kemajuan, dan berdampak bagi Indonesia dan dunia. (red)




Penelitian Manajemen Intervensi Nyeri Penderita Kanker, Antarkan Prof Yusak jadi Guru Besar Neurologi UPH

Kabar6-Sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, kanker menjadi masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Menurut data WHO, kanker menyebabkan 10 juta kematian pada tahun 2020 dan diperkirakan akan meningkat hingga 70% pada tahun 2030. Selain angka kematian yang tinggi, para penderita kanker juga mengalami penurunan kualitas hidup akibat nyeri kanker.

Melihat fenomena ini, Prof. Dr. dr. Yusak Mangara Tua Siahaan, Sp.N(K), FIPP, CIPS, M.Min., menyoroti pentingnya mengetahui efektivitas dan penerapan metode intervensi nyeri bagi penderita kanker lewat penelitian yang dilakukannya. Penelitian ini juga membawanya berhasil meraih gelar Guru Besar bidang Neurologi yang didasarkan pada Surat Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nomor 1546/M/07/2023 yang dikeluarkan pada 14 September 2023.

Pengukuhan guru besar Prof. Yusak sendiri telah dilakukan pada Sabtu, 11 November 2023 di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH) Lippo Village, Karawaci.

Penambahan guru besar ini tidak hanya menjadi sebuah simbol pengakuan terhadap keberhasilan individu, tetapi juga memperkuat reputasi FK UPH dalam mencetak mahasiswanya menjadi dokter profesional yang memberikan dampak positif bagi bangsa dan negara. Saat ini, UPH telah mengukuhkan 29 Guru Besar dari berbagai bidang keilmuan, dan Prof. Dr. dr. Yusak Mangara Tua Siahaan menjadi Guru Besar ke-7 di FK UPH.

**Baca Juga: Kehidupan Petani di Tengah Pusaran Tengkulak

Dalam orasi ilmiah berjudul, “Optimalisasi, Tantangan dan Hambatan Manajemen Intervensi Nyeri untuk Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Kanker”, Dosen Fakultas Kedokteran UPH menyoroti bahwa selain tingginya angka kematian, para penderita kanker juga mengalami penurunan kualitas hidup dalam aspek sosial, keuangan, psikososial, dan fisik. Menurut penelitian Carmen Rodriguez, dkk., dalam jurnal “Cancer Pain and Quality of Life“, 61% penderita kanker menyatakan bahwa nyeri adalah penyebab utama penurunan kualitas hidup.

“Jumlah penderita kanker di Indonesia mencapai sekitar 400.000 orang, dengan 120.000 di antaranya mengalami nyeri. Kegagalan pengobatan nyeri dengan menggunakan farmakologi analgesia mencapai 20-30%, sehingga penderita nyeri kanker yang memerlukan manajemen intervensi nyeri mencapai 24.000-36.000 kasus. Meskipun nyeri kanker tidak langsung menyebabkan kematian, namun menjadi salah satu gejala kanker yang umum dan mengakibatkan disabilitas serta penurunan kualitas hidup,” ungkap Prof. Yusak.

Untuk diketahui, farmakologi merupakan ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada sistem biologis, sedangkan analgesia adalah kondisi yang menghambat kemampuan seseorang untuk merasakan sensasi nyeri atau rasa sakit.

Prof. Yusak menjelaskan bahwa nyeri kanker disebabkan oleh progresivitas perjalanan kanker itu sendiri, termasuk pertumbuhan tumor, proses metastasis, dan terapi anti-kanker seperti kemoterapi, radioterapi, dan operasi kuratif.

Sejak 1986, WHO mengatur tiga tahapan pemberian opioid sebagai obat nyeri kanker, yaitu non-opioid (nyeri ringan), opioid ringan (nyeri sedang), dan opioid untuk nyeri sedang-berat. Meskipun opioid efektif meredakan nyeri kanker, mereka juga berinteraksi dengan sistem tubuh yang dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, konstipasi, sedasi, pusing, halusinasi, dan depresi pernapasan.

Untuk itu, Prof. Yusak mengajukan tiga perubahan terhadap tahapan penggunaan opioid dari WHO. Pertama, menghapus tahapan kedua, yaitu opioid ringan (nyeri sedang). Kedua, memprioritaskan kenaikan intensitas nyeri sebagai pertimbangan untuk segera mengubah langkah pengobatan. Ketiga, merekomendasikan prosedur manajemen intervensi nyeri. Prof. Yusak juga mengajukan agar prosedur manajemen intervensi nyeri tersebut dapat menjadi tahapan keempat WHO untuk mengatasi nyeri bagi penderita kanker.

“Tindakan manajemen intervensi dilakukan melalui prosedur penyuntikan obat, zat, atau alat tertentu ke dalam struktur tubuh. Prosedur intervensi pada nyeri kanker dapat dilakukan apabila pemeriksaan neurologis telah dilakukan secara komprehensif disertai hasil profil koagulasi darah yang normal. Prosedur intervensi nyeri telah terbukti sangat efektif dalam mengatasi rasa nyeri pada pasien kanker, termasuk prosedur blok saraf dan pleksus, blok neuroaksial, blok simpatetik, Intrathecal Drug Delivery Systems (IDDS), neuromodulasi, dan percutaneous cordotomy,” jelas Prof. Yusak.

Efektivitas Manajemen Intervensi Nyeri

Prof. Yusak menyatakan bahwa banyak penelitian telah dilakukan untuk menilai efektivitas metode intervensi nyeri. Sebagai contoh, pada tahun 2023, di Poliklinik Neurologi Siloam Hospitals Lippo Village, dilakukan prosedur blok saraf dan neurolitik Radiofrequency Saraf Pudendal dengan bantuan ultrasonografi pada penderita nyeri kanker vulva stadium 4. Meskipun pasien telah menerima obat opioid dan adjuvan sebelumnya, intensitas nyeri tidak berkurang, bahkan menyebabkan kesulitan tidur dan depresi.

Pasien dan keluarganya kemudian diberikan opsi prosedur radiofrekuensi saraf pudendal sebagai salah satu metode manajemen intervensi nyeri. Setelah menjalani prosedur selama dua minggu, skala nyeri pasien menurun dari 10 menjadi 3, tidur malam mencapai 5-6 jam sehari, depresi berkurang, dan tidak lagi menggunakan obat analgesia.

“Melihat hasil penelitian yang menunjukkan efektivitas manajemen intervensi nyeri, termasuk semakin lengkapnya alat panduan dalam melakukan prosedur, menunjukkan bahwa manajemen intervensi nyeri tidak boleh diabaikan atau tidak diutamakan sebagai opsi pengobatan nyeri kanker karena telah terbukti mampu menggantikan peran opioid dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya,” ujarnya.

Tantangan dan Peluang Manajemen Intervensi Nyeri

Prof. Yusak mengungkapkan bahwa penggunaan manajemen intervensi nyeri saat ini belum mendapatkan prioritas lantaran tidak dianggap sebagai pengobatan saat intensitas nyeri meningkat. Kendala lain yang membuat manajemen intervensi nyeri belum optimal adalah keraguan pasien terhadap prosedur tersebut karena dianggap tidak memberikan efek jangka panjang dan khawatir terhadap efek samping.

Saat ini, manajemen intervensi nyeri umumnya dilakukan oleh spesialis Neurologi, Anestesi, Bedah Saraf, maupun Ortopedi. Namun, jumlahnya belum mencukupi untuk melakukan prosedur nyeri yang merata di seluruh rumah sakit (RS) di Indonesia. Ia menambahkan, dari sekitar 150 dokter spesialis neurologi yang telah memiliki sertifikat kompetensi manajemen intervensi nyeri, hanya sekitar 5-10 orang yang melakukan prosedur tersebut. Prof. Yusak sendiri adalah salah satu dokter yang telah memiliki sertifikat Fellow of Interventional Pain Practice (FIPP) tersebut.

“Ini juga menjadi tantangan bagi para mahasiswa dan alumni muda untuk mempertimbangkan bidang ini sebagai area pelayanan kesehatan di masa depan. Dengan semakin optimalnya pelayanan manajemen intervensi nyeri, maka diharapkan dapat mengurangi penggunaan opioid jangka panjang, sehingga penderita kanker dapat terhindar dari efek samping, tetap memiliki kualitas hidup yang baik, dan fokus pada pengobatan kankernya,” tuturnya.

Apresiasi dan Harapan untuk Masa Depan Bidang Neurologi

Turut hadir dan melantik Guru Besar baru, Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M. Eng., Sc., selaku Rektor UPH mengatakan bahwa penyakit kanker adalah masalah kesehatan terbesar yang dihadapi oleh masyarakat. Ia pun mengapresiasi pengabdian yang dilakukan Prof. Yusak dalam melayani penderita kanker.

“Semoga Prof. Yusak terus berkontribusi dalam menemukan cara terbaik dalam melayani mereka yang menderita kanker,” kata Rektor UPH.

Ucapan selamat juga datang dari Prof. Dr. dr Syahrul, Sp.N (K), Ketua Kolegium Neurologi Indonesia (KNI). Ia berharap penelitian Prof. Yusak dapat meningkatkan jumlah dokter neurologi di Indonesia yang menerapkan prosedur manajemen intervensi nyeri bagi penderita kanker.

“Mungkin pada tahun 2024, jumlahnya bisa mencapai 300. Mudah-mudahan Prof. Yusak terus berkiprah dalam pendidikan, pelayanan, dan pengabdian masyarakat di bidang neurologi dan kedokteran di Indonesia,” ucap Prof. Syahrul.(red)

 




UPH Buka Program Peminatan Food Business & Entrepreneurship

Kabar6-Perkembangan teknologi di era digital saat ini membawa banyak perubahan dalam dunia bisnis, terutama dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen di era new normal pasca pandemi.

 

Bisnis Food and Beverage (F&B) merupakan salah satu dari jenis bisnis yang terus dibutuhkan dalam kehidupan manusia pada segala kondisi. Dunia bisnis dalam bidang makanan dan minuman, baik manufacturing (industri pangan/pabrik) ataupun non-manufacturing (F&B outlets) berkembang dengan sangat pesat, hal ini pun menjadi kesempatan bagi generasi muda untuk berwirausaha.

 

“Teknologi Pangan UPH dengan salah satu profil lulusannya adalah menjadi wirausahawan, menangkap adanya suatu kebutuhan untuk memberikan bekal yang lebih mendalam agar lulusan yang berminat dalam bidang ini dapat lebih cepat dan siap untuk memulai bisnisnya right after graduate,” jelas Ratna Handayani, S.TP., M.P., Ketua Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan UPH, Selasa (9/5/2023).

 

Menjadi wirausahawan dengan berbisnis di bidang pangan menjadi pilihan generasi muda. Menurut penelitian Asia Pacific Young Entrepreneurs Survey 2021, sebanyak 72 persen generasi muda di Asia Pasifik bercita-cita menjadi pengusaha. Survei yang dilakukan perusahaan nutrisi global Herbalife Nutrition itu melibatkan 4.093 orang berusia 18-40 tahun untuk mengetahui tren kewirausahaan di delapan negara yaitu Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Vietnam. Hasil survei menunjukkan, mayoritas responden asal Indonesia atau sebanyak 66 persen belum memiliki usaha dan bercita-cita untuk membuka usaha sendiri.

 

Untuk jenis usaha yang paling diminati di Asia Pasifik, sebanyak 50 persen responden tertarik membuka usaha di bidang pangan.  Hal ini membuktikan bahwa bidang pangan memiliki peluang yang besar.

 

Dengan berbekal kekuatan dalam bidang analisis pangan, inovasi pangan, dan pengolahan pangan yang telah dibangun 28 tahun dan menghasilkan banyak lulusan yang sukses dalam industri pangan di dalam maupun di luar negeri, Teknologi Pangan UPH melakukan ekspansi dengan menghadirkan peminatan Food Business & Entrepreurship untuk mendampingi peminatan Food Processing & Innovation. Peminatan ini memiliki fokus untuk mempersiapkan mahasiswa dengan ilmu dan keahlian bisnis pangan agar lebih siap dan cepat untuk memulai dan menjadi pebisnis muda yang sukses.

**Baca Juga: Indosat Rencana Pasang Internet di Kapal Ferry Lintasan Selat Sunda

Dengan adanya dua pilihan ini, diharapkan mahasiswa baik yang memiliki minat dalam bidang pengolahan, analisis, dan manufaktur pangan maupun yang memiliki potensi dalam bidang bisnis, dapat memperoleh pengalaman studi yang sesuai dengan minatnya.

 

Food Technology atau Teknologi Pangan di UPH bertujuan untuk membentuk mahasiswa yang nantinya bisa sukses di bidang bisnis F&B dan juga pengembangan ilmu dan teknologi pangan. Lulusan dari prodi ini akan menyandang gelar Sarjana Teknologi Pertanian (S.T.P.).

 

Walaupun memiliki fokus di pengembangan Teknologi Pangan, prodi ini memiliki 2 peminatan yang bisa dipilih oleh calon mahasiswanya, yaitu:

●     Food Business & Entrepreneurship

Peminatan Food Business & Entrepreneurship berfokus untuk menghasilkan calon pebisnis pangan atau food entrepreneur agar bisa memanfaatkan teknologi dan belajar mengelola bisnis pangan yang disukai masyarakat. Kurikulum dalam peminatan ini dirancang khusus sehingga mahasiswa tetap memiliki ilmu kompetensi di bidang pangan dengan tambahan skill yang kuat di bidang bisnis.

●     Food Processing & Innovation

Peminatan ini berfokus pada pengembangan makanan melalui proses dan teknologi sehingga menghasilkan inovasi yang membantu ketahanan pangan.

Lulusan Food Technology UPH telah terbukti sangat kompeten dan memiliki etika kerja  di bidang bisnis pangan, baik untuk bekerja di perusahaan maupun usaha pribadi. Hal ini terlihat dari banyaknya lulusan yang telah berhasil menjadi wirausahawan muda yang sukses dan juga manajer yang diandalkan di banyak industri pangan besar.(Red)




Farmasi UPH: Daun Pegagan Alternatif Obat Kanker

Kabar6-Daun pegagan atau centella asiatica, telah banyak dikenal manfaatnya untuk perawatan wajah (skincare). Namun tidak banyak yang mengetahui bahwa daun pegagan juga dapat diolah menjadi obat alternatif herbal untuk berbagai macam penyakit, salah satunya adalah kanker.

Kanker merupakan penyakit yang sangat ditakuti karena banyak mengakibatkan kematian. Di seluruh dunia, para peneliti mengadakan berbagai riset dan upaya untuk mencari obat dan penanganan yang tepat untuk penyakit yang menurut WHO merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia.

Salah satunya adalah tim ‘Acetaminofun’ dari Program Studi (Prodi) S1 Farmasi Universitas Pelita Harapan (UPH) yang berinovasi dengan olahan daun pegagan sebagai bahan baku pengobatan herbal untuk terapi kanker.

Inovasi yang dilakukan oleh tim yang terdiri dari Jocelyn Telaumbanua, Jessica Laurencia, dan Imelda Angie ini berhasil meraih Juara Pertama
kategori Pharmaceutical Industry Case Study (PICS) dalam kompetisi nasional Pharmanova 2023 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 21 Januari 2023.

“Kandungan antioksidan daun pegagan yang tinggi menjadikan tumbuhan ini berkhasiat untuk melawan radikal bebas. Penggunaan ekstrak daun pegagan juga dapat menghambat laju pertumbuhan sel kanker, bahkan mampu mematikannya. Inilah yang membuat kami yakin bahwa daun pegagan bisa dijadikan alternatif pengobatan herbal untuk penyakit kanker,” ungkap Jocelyn.

Ketiga mahasiswi Farmasi UPH tersebut berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan dalam mengatasi penyakit kanker.

Ketiganya juga mengatakan bahwa mereka mendapatkan banyak pengalaman berharga melalui kompetisi ini, baik melalui riset, pendalaman materi, dan persiapan untuk presentasi. Mereka juga mendapatkan banyak wawasan baru terkait penyakit kanker.

**Baca Juga: UPH Buka Program Pendidikan Dokter Spesialis KKLP

Mewakili timnya, Imelda mengatakan bahwa keberhasilan timnya merupakan buah dari kerja keras tim, dukungan dosen, dan ilmu pengetahuan farmasi yang mereka dapatkan di UPH.

Prestasi ini menjadi bukti bahwa UPH mampu memperlengkapi mahasiswa untuk
mengimplementasikan ilmu yang didapatkan untuk berinovasi dan berdampak bagi
masyarakat di berbagai bidang. UPH memberikan pendidikan yang terbaik, transformatif, dan holistis untuk mempersiapkan para mahasiswa menjadi ‘The Next Great Achiever’.

Program Studi S1 Farmasi UPH
Program Studi S1 Farmasi UPH berupaya mendidik sarjana Farmasi yang memiliki
pengetahuan, keterampilan maupun kepribadian yang unggul sehingga dapat memberikan pelayanan kefarmasian yang berkualitas tinggi bagi masyarakat. Bagi kamu siswa/i SMA kelas 12, ayo segera bergabung dengan UPH! Daftarkan diri kamu di sini atau informasi lebih lanjut dapat menghubungi Student Consultant di 0811-1709-901. (Red)




Mahasiswa UPH Ngaku Dianiaya Lapor ke Polres Tangsel

Kabar6-Seorang mahasiswa Universitas Pelita Harapan, Kabupaten Tangerang, membuat laporan atas kasus dugaan tindak pidana penganiayaan. Insiden itu direkam video hingga viral di media sosial Twitter.

“Pelapor membuat laporan pada 15 Februari kemarin,” kata Kasie Humas Polres Tangerang Selatan, Inspektur Dua Galih Dwi Nuryanto, Minggu (19/2/2023).

Menurutnya, korban saat membuat laporan kepolisian menyertakan alat bukti berupa visum. “Visum di RS Medika Tangsel,” jelas Galih.

**Baca Juga: Pulang PKL, Siswa SMKN Legok Kena Sasaran Tawuran Pelajar di Pasar Korelet

Ia bilang sampai saat ini penyidik masih melakukan penyelidikan mendalam ihwal kasus tersebut.

“Untuk kasus tersebut masih proses penyelidikan Satreskrim Polres Tangsel,” ujarnya.

Galih mengaku dugaan penganiayaan ini terjadi pada tahun 2022 lalu. Namun Galih enggan merinci lebih jauh ihwal penyebab peristiwa tersebut terjadi.

“Untuk kejadian penganiayaan yang dialami korban yang dilaporkan tersebut terjadi di sekitar tanggal 25 November 2022 lalu,” paparnya.(yud)




UPH Buka Program Pendidikan Dokter Spesialis KKLP

Universitas Pelita Harapan

Kabar6-Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH) saat ini telah resmi membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer (PPDS KKLP). Pendaftaran bagi angkatan pertama akan dimulai pada 2 Maret 2023.

Adapun syarat pendaftaran antara lain para dokter umum yang telah bekerja minimal 1 tahun, memiliki SIP aktif, dan melaksanakan praktik kedokteran.

Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng. Sc., selaku Rektor UPH menyatakan bahwa pembukaan PPDS KKLP ini merupakan salah satu wujud dukungan UPH terhadap upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dokter nasional.

“Kami sangat bersyukur dengan diterbitkannya ijin untuk membuka PPDS KKLP di UPH melalui SK Mendikbudristek No. 10/E/O/2023,” ungkap Rektor UPH, Jumat (20/01/2023).

Menurut Rektor UPH, konsep kedokteran keluarga telah lama hadir di luar negeri dan terbukti membawa manfaat yang sangat besar bagi pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Di masa depan, dokter keluarga akan memegang peranan kunci di garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat.

“Melalui program ini, kami berharap dapat turut berkontribusi dalam mencetak dokter-dokter spesialis yang unggul dan kompeten bagi kemajuan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia,” katanya.

Dokter keluarga merupakan bagian dari pelayanan kesehatan primer bagi pasien yang bertanggungjawab dalam memberikan pembinaan berkelanjutan (continuing care), memberikan diagnosis medis dan penanganannya, memberi dukungan, serta mengomunikasikan informasi tentang pencegahan, diagnostik, pengobatan, serta pendidikan kesehatan, deteksi dini penyakit, terapi preventif, dan perubahan perilaku kepada pasien.

**Baca Juga: Cuti Bersama Imlek 2023, Antrean Penumpang di Bandara Soetta Mengular

Prof. DR. dr. Eka Julianta Wahjoepramono Sp. Bs. selaku Dekan FK UPH menjelaskan bahwa lulusan PPDS KKLP akan mendapatkan gelar Dokter Sp KKLP dan akan berpraktik di fasilitas kesehatan primer sebagai dokter keluarga. Perkuliahan akan berlangsung selama 7 semester dan akan dilaksanakan di kampus FK UPH Lippo Village.

“Sebagai institusi pendidikan yang juga terafiliasi dengan fasilitas kesehatan, kami menyadari penuh tingginya kebutuhan masyarakat akan layanan Dokter Spesialis KKLP. Kehadiran Dokter Spesialis KKLP kelak akan mentransformasi sistem dan kualitas layanan pendidikan serta memperkuat pelayanan pada fasilitas kesehatan primer,” kata Eka.

FK UPH senantiasa berinovasi dan menghadirkan program-program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. PPDS KKLP merupakan program pendidikan dokter spesialis kedua UPH selain PPDS Radiologi yang dibuka tahun lalu. (Red)




Prediksi Isu Resesi 2023, Mahasiswa UPH Raih Juara 3 di Ajang PNMHII

Prediksi Situasi Isu Resesi 2023, Mahasiswa UPH Raih Juara 3 di Ajang PNMHII

Kabar6-Pada September 2022, Bank Dunia mengumumkan adanya risiko resesi global pada tahun 2023 yang dipicu oleh kenaikan suku bunga bank sentral seluruh dunia secara bersamaan sebagai respons terhadap inflasi.

Menyikapi hal ini, mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional (Prodi HI) Universitas Pelita Harapan (UPH) menyusun sebuah karya tulis Ilmiah berjudul “Balance of Power: Dampak Geopolitik Terhadap Kekelaman Ekonomi 2023.”

Melalui karya tulisnya, Gloria Miracle Melody Imanuel dan Hanna Angel Roring, mahasiswa jurusan HI UPH angkatan 2021 membuat analisis terhadap situasi geopolitik dunia berdasarkan teori Neoliberalisme dan korelasinya terhadap kondisi resesi ekonomi 2023.

Ketertarikan mereka terhadap situasi riil yang terjadi di dunia hubungan internasional ini berbuah manis. Mereka berhasil mendapatkan juara 3 dalam kompetisi Paper Presentation (PP) pada agenda rutin tahunan Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia (PNMHII) pada tanggal 14 hingga 18 November di Universitas Udayana, Bali.

“Isu resesi ekonomi 2023 yang banyak diberitakan membuat kebanyakan masyarakat Indonesia mengalami ketakutan. Hal ini yang mendasari kami untuk meneliti lebih lanjut dengan cara menganalisis keterkaitan antara opini para ahli mengenai resesi tahun 2023 dan krisis-krisis sebelumnya (seperti Asian Financial Crisis, The Great Recession dan lainnya) dan menghubungkan dengan kondisi ekonomi saat ini berlandaskan teori Neoliberalisme, Balance of Power atau Keseimbangan Kekuasaan merupakan upaya untuk menyeimbangkan kekuatan dan kekuasaan agar mencegah salah satu negara menjadi paling kuat (dominan) bagi negara lain,” kata Gloria.

Dalam karya tulisan ilmiahnya, inflasi global tahun 2022 diprediksi akan meningkat hingga 8,8% dan 6,5% pada 2023. Berkaitan dengan ini, International Monetary Fund (IMF) melihat tiga peristiwa besar yang menghambat pertumbuhan ekonomi saat ini, yaitu invasi Rusia ke Ukraina, krisis biaya hidup, dan perlambatan ekonomi Tiongkok.

Lebih lanjut, Hanna menjelaskan bahwa mereka berhasil menganalisis dan menyimpulkan bahwa resesi 2023 diprediksikan tidak akan separah resesi yang terjadi sebelumnya. Hal ini diperkuat melalui analisis tentang krisis serupa yang pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.

“Terdapat pola sederhana yang dapat diamati dari resesi tahun sebelumnya, yaitu adanya
hiperinflasi. Faktor lainnya adalah adanya pemberontakan dan ketegangan geopolitik yang berkontribusi pada kondisi saat ini, sehingga masalah bercampur aduk menjadi satu dan sulit untuk dipisahkan. Kesimpulannya, setiap negara pada akhirnya akan menemukan cara mereka sendiri untuk bertahan hidup dengan menyeimbangkan satu sama lain, baik melalui perdagangan ataupun peluang lain (kesehatan, politik, ekonomi),” jelas Hanna.

**Baca Juga: Asia Tenggara Rawan Bajak Laut, Ini Solusi Akademisi Universitas Moestopo

Gloria dan Hanna mengatakan bahwa pencapaian ini merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa dan tidak mungkin tercapai tanpa kerja sama tim dan dukungan dari para dosen dan sesama mahasiswa UPH.

Agenda rutin tahunan PNMHII ke-34 ini mengusung tema “Navigating the Complexity of Present-Day Geopolitics” dan diikuti oleh 67 universitas di seluruh Indonesia yang memiliki Prodi HI.

Firman Daud Lenjau Lung, S.Sos., M.Sc selaku Ketua Prodi HI UPH turut bangga atas prestasi yang dicapai Gloria dan Hanna. Mereka telah bekerja keras menyusun karya ilmiah hingga akhirnya berhasil mendapatkan juara 3. (Red)




UPH Beri Beasiswa untuk 20 Siswa Pemenang Liga E-Sports Nasional Pelajar 2022

UPH Beri Beasiswa Penuh Kepada 20 Siswa Pemenang Liga E-sports Nasional Pelajar 2022

Kabar6-Universitas Pelita Harapan (UPH) memberikan beasiswa penuh kepada 20 siswa pemenang kompetisi Liga E-sports Nasional Pelajar 2022 yang diselengarakan oleh Akademi Garudaku.

Garudaku merupakan sebuah akademi resmi di bawah pemerintah melalui Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI). Kompetisi yang digelar pada November ini telah diikuti oleh 2.800 tim pelajar SMA/SMK/Sederajat dari seluruh daerah di Indonesia.

Binsar Pandiangan selaku Wakil Rektor Bidang Pemasaran dan Pengembangan UPH mengatakan, pemberian beasiswa ini merupakan salah satu bukti komitmen UPH untuk mendukung dan memberikan apresiasi kepada generasi muda yang memiliki talenta dalam bidang gaming.

“Beasiswa ini merupakan bentuk apresiasi kami terhadap talenta-talenta muda yang berprestasi,” katanya.

** Baca Juga Disnaker Kota Tangsel Berikan Beasiswa untuk Anak Buruh

Robertus Aditya Pratomo Putro, S.Sos, M.H., M.Ikom., C.Ht., selaku Ketua Program Akademi Garudaku menjelaskan, kolaborasi yang terjalin dengan perguruan tinggi seperti UPH dalam kompetisi Liga Esport Nasional Pelajar ini sangat baik. Sebab para calon atlet e-sports masa depan ini tetap bisa terus berprestasi tanpa mengenyampingkan pendidikan.

Melalui sinergi antara UPH dengan Akademi Garudaku, UPH memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk meraih pendidikan yang berkualitas dan berstandar internasional. (Red)




UPH MoU dengan ACCA dan ICAEW Jalin Kemitraan Internasional

Kabar6-Program Studi (Prodi) Akuntansi Universitas Pelita Harapan (UPH), baik dari kampus Lippo Village, Medan, dan Surabaya, telah resmi menjalin kerja sama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan dua lembaga akuntansi internasional yaitu Association of Chartered Accountants (ACCA) dan Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) pada 23-24 Februari 2022 lalu.

Penandatanganan dilakukan oleh Rektor UPH, Jonathan L. Parapak, dan Ketua Program Studi Akuntansi UPH, Wijaya Triwacaningrum, serta Hani Karunia, selaku Market Head ACCA Indonesia, juga Conny Siahaan, selaku ICAEW Head of Indonesia.

Rektor UPH Jonathan L. Parapak menyambut baik kerja sama dan mengatakan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan bukti nyata bahwa UPH merupakan kampus berstandar global. Kerja sama tersebut membuka kesempatan bagi mahasiswa Prodi Akuntansi untuk dapat melengkapi diri dengan pengetahuan, sertifikasi bertaraf global, dan menyiapkan diri menjadi lulusan yang siap bersaing secara global.

“UPH sangat bersyukur bisa bekerja sama baik dengan ACCA dan ICAEW karena memang UPH selalu berorientasi untuk mencapai kampus global reach and global quality. Sehingga dengan penandatanganan ini, semakin membuktikan komitmen UPH untuk memiliki kemitraan global guna mendukukung pengembangan Prodi Akuntansi UPH,”

**Baca Juga: Penundanaan Pemilu 2024, Mengkhianati Amanat Rakyat Indonesia

“Saya berharap kerja sama ini akan semakin mempersiapkan mahasiswa kita untuk mencapai standar global, sehingga mampu berkontribusi bagi Indonesia dan dunia; dimanapun tempat mereka berkiprah,” ucap Rektor UPH dalam keterangan tertulisnya kepada kabar6.com, Jumat (11/3/2022).

Menanggapi kemitraan ini, pihak ICAEW yang diwakili oleh Conny Siahaan berharap dapat melakukan kolaborasi dalam bidang pertukaran informasi, peningkatan kapasitas para dosen, dan juga dukungan belajar untuk para mahasiswa yang mengambil kualifikasi ICAEW dimana mereka diharapkan dapat menjadi chartered accountants.

Hal serupa juga disampaikan oleh pihak ACCA yang diwakilkan oleh Hani Karunia, mengatakan, sebagai organisasi global, ACCA telah menjadi advokat yang aktif dan antusias dalam memajukan profesi akuntansi di banyak wilayah dengan membangun hubungan kerja bersama para pemangku kepentingan; khususnya mitra pendidikan seperti UPH.

Kerja sama mutual ini menjadi cara dalam meningkatkan pengalaman mahasiswa UPH sebagai calon anggota ACCA, mengantisipasi masa depan dari komunitas akuntansi, serta profesi akuntansi secara menyeluruh,” jelas Hani Karunia. (Oke)