1

Tradisi Seren Taun Cisungsang Terus Dijaga, Masuk KEN 2024

Kabar6-Masyarakat Adat Kasepuhan Cisungsang di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, pada tahun ini kembali menyelenggarakan Seren Taun.

Tradisi Seren Taun merupakan upacara adat yang dilaksanakan setiap tahunnya sebagai bentuk wujud rasa syukur masyarakat Cisungsang atas hasil panen yang melimpah pada tahun ini. Biasanya Seren Taun dilaksanakan pada bulan Rayagung dalam kalender masyarakat Sunda.

“Seren Taun diadakan satu tahun sekali yang tujuannya untuk syukuran setelah menanam padi setahun dan panen,” kata Ketua Adat Kasepuhan Cisungsang, Abah Usep, Minggu (30/9/2024)

**Baca Juga: Tingkatkan SDM Unggul dan Handal, Pegawai PERUMDAM TKR Dilatih Fotografi dan Jurnalisme Seluler

Seren Taun yang merupakan upacara adat yang diwariskan secara turun temurun terus dijaga oleh masyarakat Kasepuhan Cisungsang. Tradisi yang juga bertujuan memelihara kerukunan masyarakat, gotong royong dan kearifan lokal terus dilestarikan dengan memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang budaya adat tersebut.

“Pada tahun ini ada kelebihan dibandingkan tahun sebelumnya, karena tahun ini masuk dalam 110 Karisma Event Nusantara (KEN). Ini menjadi momen yang sangat luar biasa,” ujarnya.

Ketua Adat Kasepuhan Cisungsang bersama pemerintah daerah Banten dan Kabupten Lebak. (Kabar6/Nda)

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lebak Imam Rismahayadin menyampaikan, dalam setiap penyelenggarannya, Seren Taun Cisungsang mengusung narasi kebudayaan sebagaimana nilai tradisi dan budaya serta kesenian.

“Seren Taun juga mengangkat nilai-nilai luhur dari khasanah kebudayaan lokal yang terepresentasi dalam berbagai bentuk ekspresi dan estetika, seperti kesenian tradisional dan pengetahuan lokal,” terang Imam.

Ia menjelaskan, Seren Taun Cisungsang adalah salah satu festival terbesar kasepuhan di Provinsi Banten. Tradisi dilaksanakan 8 hari dimulai 23 sampai 30 September 2024.

“Event tersebut didukung juga oleh beberapa acara pendukung yaitu lomba desain motif iket, upacara adat, lomba mendongeng Bahasa Sunda dan masih banyak lagi kegiatan pendukung lainnya,” papar Imam. (ADV)