1

Disebut Mirip Sang Kekasih yang Telah Tiada, Pria Thailand Ini Nikahi Ular Kobra

Kabar6-Seorang pria dari Kanchanaburi, Thailand barat, bernama Warranan Sarasalin menceritakan kisah cinta tak biasa yang dialami seorang tetangga. Dikatakan, pria yang tak disebutkan namanya itu menikahi ular kobra karena mirip sang kekasih yang telah meninggal dunia.

Sarasalin, melansir Koreaboo, menceritakan bahwa tetangganya itu kehilangan sang kekasih lima tahun lalu. Pria itu terkenal karena kecintaannya pada ular kobra yang dipelihara. Sarasalin dan tetangga lainnya sering melihat pria tadi membawa ular itu ke mana pun dia pergi, serta memperlakukan hewan melata itu seperti pasangannya. “Dia tidak pernah menjauh dari ular itu,” kata Sarasalin.

Berbagai kegiatan dilakukan pria itu dengan ular tersebut. Tak tanggung-tanggung, mereka mengunjungi gym bersama, bermain karambol hingga menikmati pemandangan di puncak gunung bersama, termasuk tidur bersama.

Sarasalin menambahkan, pria tersebut merawat ular dengan sangat baik. Sebagai seorang praktisi agama Buddha, pria itu percaya pada siklus kelahiran kembali dan bahwa manusia dapat bereinkarnasi menjadi binatang.

Dikatakan, ular sepanjang tiga meter lebih itu sangat mirip dengan almarhumah kekasihnya. Pria tersebut mengaku bahwa sang pacar bereinkarnasi menjadi ular. Di sisi lain, orang-orang di sekitarnya telah memperingatkan perihal bahaya tinggal terlalu dekat dengan ular kobra. Namun, pria itu sepertinya tampak mengabaikan peringatan tersebut.

Dia tetap menjalani hari-harinya bersama ular yang dianggap sebagai pengganti kekasihnya yang telah meninggal dunia.(ilj/bbs)




Kejam! Wanita Asal India Sewa Pawang Ular Kobra Untuk Bunuh Sang Kekasih

Kabar6-Polisi India menemukan jasad Ankit Chauhan (30) dalam mobil akibat digigit ular kobra. Menurut keterangan polisi, kekasih korban yang bernama Mahi Arya, bersama dengan pawang ular, seorang teman, dan dua pembantu rumah tangga disebut bersekongkol membunuh Chauhan, dengan cara melepas ular kobra tersebut.

Polisi senior Nainital Bhatt, melansir Timesofindia, mengatakan bahwa aparat menemukan jasad Chauhan dalam mobil yang diparkir di pinggir jalan, dan awalnya mengira pria itu meninggal karena keracunan karbonmonoksida. Namun hasil postmortem mengungkap kisah berbeda. Chauhan tewas karena racun ular, dengan dua gigitan di kakinya.

Sementara Arya, kemudian diketahui menghubungi Ramesh Nath, seorang pawang ular. Wanita itu telah membayar Nath 10.000 rupee, agar Chauhan digigit kobra. ** Baca juga: Bikin Shock, Gorila yang Disangka Jantan di Ohio Ternyata Lahirkan Bayi

Polisi segera menangkap Nath, yang saat diinterogasi polisi mengaku bersekongkol untuk membunuh Chauhan. Nath mengklaim marah karena Chauhan biasa melecehkannya saat mabuk.

Polisi mengatakan insiden itu terjadi ketika Chauhan mengunjungi rumah Arya, dengan empat orang pelaku ada di tempat kejadian. “Mereka mungkin membuatnya minum alkohol atau zat lain yang membuatnya tak sadarkan diri dan melepaskan kobra padanya,” kata Bhatt.

Jika terbukti bersalah, pelaku bisa kena hukuman mati atau penjara seumur hidup. Diketahui, kobra India atau Naja naja, juga dikenal sebagai kobra berkacamata, kobra Asia, atau kobra binoselata, adalah spesies kobra, ular berbisa dalam keluarga Elapidae.

Spesies ini berasal India, dan merupakan anggota spesies ‘empat besar’ yang bertanggung jawab atas kasus gigitan ular terbanyak di India.(ilj/bbs)




Ada Ular Kobra di Bawah Kursi Pilot, Pesawat dari Cape Town Mendarat Darurat

Kabar6-Seorang pilot Afrika Selatan bernama Rudolph Erasmus melakukan pendaratan darurat setelah melihat seekor ular kobra melingkar di bawah kursinya.

Erasmus, melansir Newsweek, menerbangkan empat penumpang dari Cape Town ke kota utara Nelspruit pada pagi hari, tetapi terpaksa mempersingkat perjalanan setelah dia merasakan sesuatu yang dingin di tubuhnya. “Ketika saya menoleh ke kiri dan melihat ke bawah, saya melihat kobra meletakkan kepalanya di bawah kursi saya,” kata Erasmus.

Diketahui, gigitan kobra Cape dapat membunuh manusia dalam 30 menit. Komisaris penerbangan sipil Afrika Selatan memuji Erasmus sebagai pahlawan. “Pesawat terbang yang hebat memang menyelamatkan semua nyawa di dalamnya,” ujar Poppy Khosa.’

Erasmus mengatakan, dia tidak yakin apakah harus memberi tahu penumpangnya setelah melihat ular itu selama penerbangan. Ia mengaku tidak ingin menimbulkan kepanikan. ** Baca juga: Temui Pedemo, Menteri Keamanan Argentina Dihajar Sekelompok Sopir Bus yang Protes Kematian Rekannya

“Saya hanya berkata, ‘Dengar, ada masalah. Ular itu ada di dalam pesawat’. Saya merasa itu ada di bawah kursi saya, jadi kami harus menerbangkan pesawat secepat mungkin,” terang Erasmus.

Pilot itu berhasil melakukan pendaratan darurat di Welkom. Insinyur yang membongkar pesawat tidak menemukan reptil itu. Erasmus berharap untuk menerbangkan pesawat lagi.(ilj/bbs)




Diyakini Sebagai Jelmaan Makhluk Gaib, Kemunculan Ular Kobra Berkepala Dua di India

Kabar6-Warga Kota Midnapur yang terletak di Negara Bagian Benggala Barat, India, heboh dengan kemunculan seekor ular kobra berkepala dua, diyakini sebagai jelmaan makhluk gaib.

Karena alasan itu juga, kobra berkepala dua ini tidak dibunuh atau diusir dari permukiman penduduk. Sebaliknya, warga setempat justru bergegas memberi reptil tersebut makan dan melindunginya. Melansir Sputniknews, ahli zoologi bernama Soma Chakraborty menegaskan bahwa ular kobra berkepala dua ini bukan jelmaan makhluk gaib.

“Ada dua alasan untuk hewan mutasi ini. Ular kobra berkepala dua ini bisa mengalami kerusakan hasil genetik karena ekologi yang buruk ataupun juga karena pemisahan embrio yang tidak sempura. Dalam kasus ini, sama saja seperti kasus yang terjadi pada kembar siam,” terang Chakraborty.

Lebih lanjut Chakraborty menekankan, ular kobra berkepala dua ini bukanlah fenomena baru karena termasuk dalam kelainan yang biasa. Meskipun begitu, tidak dapat dipungkiri kejadian ini terbilang langka.

Ular kobra berkepala dua yang ditemukan diketahui sebagai monocled cobra atau Naja Kaouthia, disebut agresif serta gigitannya sangat beracun. Biasanya, kobra ini tersebar luas di wilayah Asia Selatan dan Tenggara.

Ular kobra jenis ini juga terdaftar sebagai Least Concern atau spesies risiko rendah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).(ilj/bbs)




Buang Air di Toilet Umum, Mr P Milik Pria Belanda Membusuk Dipatuk Ular Kobra

Kabar6-Insiden mengenaskan menimpa pria asal Belanda yang tak diungkap identitasnya. Pria itu dilarikan ke rumah sakit setelah seekor ular kobra mematuk Mr P miliknya saat tengah berada di toilet umum.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Berawal ketika korban tengah melakukan safari di Afrika Selatan (Afsel). Lantaran ingin buang air, korban pun masuk ke toilet umum. Tak lama kemudian, korban keluar dari toilet sambil berteriak kesakitan.

Rupanya, melansir Dailymail, pria tersebut dipatuk ular kobra hingga Mr P-nya berubah warna menjadi ungu akibat jaringan kulit yang membusuk terpapar bisa atau racun. Korban segera diterbangkan menggunakan ambulans udara menuju rumah sakit untuk menjalani pengobatan medis. Jarak rumah sakit terdekat dari tempat kejadian sendiri sekira 350 kilometer.

Data Urology Case Reports menyebutkan, gigitan ular kobra pada alat kelamin pria merupakan kasus pertama. Beberapa detik setelah dipatuk ular, korban merasakan sensasi terbakar pada Mr P dan rasa sakit naik melalui selangkangan ke pinggang, dada bagian atas, dan perutnya.

Penanganan darurat tidak cukup untuk menyelamatkan sejumlah besar jaringan rusak pada Mr P-nya. Dokter pun terpaksa memotong jaringan rusak tersebut. “Dia juga melaporkan muntah tetapi tidak ada gejala neurologis,” demikian tulis laporan tersebut.

Diketahui, pembedahan di Afsel hanyalah permulaan, dan sembilan hari kemudian korban kembali menjalani pemotongan jaringan Mr P setelah kembali ke Belanda. Dokter merekonstruksi Mr P milik korban menggunakan cangkok jaringan dari tempat lain di selangkangannya.

Setahun kemudian dilaporkan, Mr P milik korban telah pulih dan berfungsi seperti sediakala. Meski demikian, bekas luka akibat cangkok tetap terlihat. ** Baca juga: Tinggalkan Sang Istri, Pria Ini Kabur Bersama Pengungsi Wanita Asal Ukraina yang Ditampungnya

Petugas medis mengeluarkan peringatan kepada siapa pun yang menuju ke luar negeri agar tak mengalami hal serupa. “Selalu siram toilet sebelum duduk di negara-negara yang terkenal dengan populasi ularnya!” tulisan peringatan dari petugas medis.(ilj/bbs)




Tujuh Hewan yang Punya Racun dengan Harga Fantastis

Kabar6-Sebagian hewan memiliki racun yang biasanya digunakan sebagai bagian dari mekanisme pertahanan diri mereka. Menurut biofisikawan di University of California, San Francisco’s Cardiovascular Research Institute, Daniel Minor, racun digunakan hewan untuk melindungi diri mereka sendiri karena memberikan rasa yang sangat tak menyenangkan pada mahluk yang mencoba memakannya, bahkan dalam kasus terburuk bisa membunuh mereka.

Namun siapa sangka, sejumlah hewan ternyata memiliki racun dengan harga fantastis, yang biasanya digunakan di bidang farmasi seperti menghilangkan rasa sakit, mengurangi tekanan darah, dan memecah gumpalan darah. Melansir sainssindonews, ini tujuh hewan yang punya racun dengan harga fantastis:

1. Kalajengking
Racun kalajengking deathstalker merupakan strain paling mahal di dunia, dibanderol dengan harga US$39 juta per galon. Racun kalajengking deathstalker ini digunakan untuk mengobati penyakit radang usus, rheumatoid arthritis, dan multiple sclerosis.

2. King Kobra
Varietas king cobra dibanderol seharga US$153 ribu atau sekira Rp2,2 miliar per galon. Racun king kobra mengandung protein kuat yang dikenal sebagai ohanin, berpotensi untuk pengobatan nyeri kronis.

3. Ular Karang
Racun ular karang dibanderol seharga lebih dari US$4.000 atau setara Rp57,4 juta per gram. Penelitian menunjukkan, racun ular karang mungkin memiliki sifat antivirus dan antibakteri. ** Baca juga: Mahasiswi Afsel Dipenjara Lima Tahun Karena Habiskan Uang Belasan Miliar dari Transferan Bank yang ‘Nyasar’

4. Ular Cokelat
Di pasaran, ular cokelat Australia (Pseudonaja) satu gram racun ular dibanderol seharga sekira Rp57,4 juta. Cairan mematikan digunakan dalam produksi antivenom dan penelitian laboratorium.

5. Katak Kassina
Racun katak kassina atau katak lari Senegal harganya mencapai US$1.600 atau setara Rp22,9 juta per gram. Lendir katak kassin diperuntukkan untuk penggunaan penelitian. Bahan kimia yang berharga ini berperan dalam kontraksi jaringan usus yang cepat.

6. Laba-laba Jaring Corong
Laba-laba jaring corong atau macrothele raveni memiliki racun yang dibenderol seharga sekira Rp19,3 juta per gram. Racun ini memiliki sifat antikanker dan melawan penyakit hati dan obesitas. Kapasitas potensi racun untuk memerangi rasa sakit, epilepsi dan stroke.

7. Keong Kerucut
Kunci dari racun keong kerucut ini adalah kandungan zat ziconotide yang harganya mencapai sekira Rp11,4 juta per mililiter. Racun ini digunakan untuk obat nyeri kronis Prialt yang parah. Prialt disebut-sebut 1.000 kali lebih kuat daripada morfin, namun tidak membuat efek ketagihan.(ilj/bbs)




Tergiur Uang Asuransi Puluhan Miliar, Lima Pria India Habisi Tunawisma Gunakan Ular Kobra

Kabar6-Demi uang asuransi senilai sekira Rp70 miliar, lima pria di India tega membunuh seorang tunawisma menggunakan ular kobra. Identitas korban lantas diganti menggunakan nama salah satu pelaku, sehingga komplotan itu bisa mendapatkan uang asuransi.

Identitas yang digunakan adalah milik seorang pelaku bernama Prabhakar Bhimaji Waghchaure (54) dari Ahmednagar, Maharashtra. Dengan begitu, pelaku bisa mengklaim asuransi dari perusahaan asuransi Amerika Serikat (AS).

Seorang keponakan Waghchaure bernama Praveen, serta satu orang penduduk lokal, Harshad Lahamge, diketahui terlibat dalam kasus ini. Mereka, melansir Indianexpress, mengidentifikasi korban tewas sebagai Waghchaure yang ‘diskenariokan’ baru pulang dari AS. Laporan medis menyebutkan, gigitan ular sebagai penyebab kematian ‘Waghchaure’, dan jenazahnya diserahkan kepada Praveen untuk upacara pemakaman.

Kasus ini terungkap setelah pejabat perusahaan asuransi yang menyelidiki klaim tersebut meminta informasi lebih lanjut tentang kematian pria berusia 54 tahun itu. Petugas asuransi mengunjungi rumah Waghchaure dan memintai keterangan tetangga sekitar.

Seorang tetangga mengatakan tidak pernah mendengar ada penduduk tewas akibat gigitan ular, meski mereka melihat ada ambulans saat insiden terjadi. Nah, sejak itu polisi terlibat dalam penyelidikan. Petugas lalu melacak keberadaan kerabat Waghchaure namun gagal mendapatkannya. Selanjutnya, polisi melacak nomor telepon Waghchaure dan mendapati yang bersangkutan masih hidup.

Manoj Patil, pejabat kepolisian setempat, mengatakan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan, ini bukan kali pertama Waghchaure memalsukan kematian untuk mengklaim asuransi. ** Baca juga: Pria Bugil di New York Terjebak Selama Dua Hari dalam Dinding Teater

“Penyelidik klaim asuransi mulai menggali jauh dalam klaim kematian Waghchaure karena dia secara curang mengklaim kematian istrinya untuk asuransi jiwa pada 2017. Istrinya masih hidup, Waghchaure dan komplotan lainnya membuat rencana yang rumit. Penyelidikan mengungkap mereka membeli seekor kobra. Mereka menemukan orang miskin dengan penampilan mirip dengan Waghchaure lalu membunuhnya dengan gigitan kobra. Waghchaure menyamar sebagai keponakannya Praveen dan melaporkan kematian akibat gigitan ular tersebut,” terang Patil.

Sementara itu,mtunawisma yang tewas diidentifikasi sebagai Navnath Yashwant Aanap (50). Korban sempat dipaksa menemani Waghchaure ke daerah terpencil, di mana seorang pawang ular bernama Harish Kulal mengarahkan peliharannya untuk menggigit jari kaki Aanap. Jenazahanap lantas dibawa ke rumah Waghchaure, lalu tersangka memanggil ambulans.

Uang memang bisa bikin orang berbuat nekat.(ilj/bbs)




Nahas, Mr P Milik Pria Belanda Ini Membusuk Dipatok Kobra Saat Duduk di Toilet

Kabar6-Apes benar nasib pria asal Belanda berusia 47 tahun yang tak disebutkan namanya ini. Bagaimana tidak, saat tengah duduk di toilet umum Afrika Selatan, Mr P miliknya dipatuk seekor ular kobra.

Akibatnya, melansir promptnews, Mr P milik pria tadi membusuk hingga dokter terpaksa melakukan operasi rekonstruksi pada alat vitalnya. Insiden itu terjadi saat dia melakukan safari di Afrika Selatan. Disebutkan, Mr P miliknya berubah warna menjadi ungu setelah jaringan kulitnya membusuk akibat gigitan kobra.

Pria itu terpaksa diterbangkan menggunakan ambulans udara menuju rumah sakit untuk menjalani prosedur pengobatan. Jarak rumah sakit terdekat dari tempat pria tersebut sejauh 220 mil atau sekira 350 kilometer. Berdasarkan data Urology Case Reports, gigitan ular kobra pada alat kelamin pria ini merupakan kasus pertama.

Korban dilaporkan merasakan sensasi terbakar di alat kelaminnya dan rasa sakit yang naik melalui selangkangannya ke pinggang, dada bagian atas, dan perutnya. “Dia juga melaporkan muntah tetapi tidak ada gejala neurologis,” demikian tulis laporan tersebut.

Malang, perawatan darurat ternyata tidak bisa menyelamatkan sejumlah besar jaringan rusak di Mr P milik pria ini. Dokter pun terpaksa memotong jaringan rusak tersebut.

Pembedahan di Afrika Selatan hanyalah permulaan, karena sembilan hari kemudian, korban kembali menjalani pemotongan jaringan Mr P setelah kembali ke Belanda. Menurut laporan, dokter mulai bekerja merekonstruksi Mr P korban menggunakan cangkok jaringan dari tempat lain di selangkangannya.

Setahun kemudian, Mr P milik korban telah pulih dan berfungsi seperti sediakala. Meski demikian, bekas luka akibat cangkok tetap terlihat. ** Baca juga: Jadi Perdebatan, Sekolah di Chicago Sediakan Kondom Bagi Siswa

Sementara itu, petugas medis mengeluarkan peringatan kepada siapa pun yang menuju ke luar negeri agar tak mengalami hal serupa. “Selalu siram toilet sebelum duduk di negara-negara yang terkenal dengan populasi ularnya!” begitu bunyi peringatan yang dikeluarkan petugas medis.

Mengerikan!(ilj/bbs)




Kasus Langka, Pria India Bunuh Istrinya Gunakan Ular Kobra

Kabar6-Tindakan yang dilakukan Sooraj Kumar (28) memang sungguh kejam. Pria India ini menggunakan ular kobra dan ular viper untuk membunuh Uthra (25), istrinya.

Jaksa menyebut ini sebagai kasus ‘paling langka’. Kumar, melansir timesofindia, melemparkan ular viper ke arah Uthra yang sedang tidur, kemudian meninggalkan wanita itu di rumah sakit selama hampir dua bulan. Kumar mengaku tidak bersalah, tetapi polisi mengatakan catatan teleponnya menunjukkan dia berhubungan dengan pawang ular dan telah menonton video ular di internet sebelum pembunuhan di Kollam, negara bagian Kerala selatan.

Kumar diketahui tinggal di kamar bersama Uthra setelah ular kobra menggigit sang istri. Pria itu tetap melakukan rutinitas pagi keesokan harinya, ketika diberitahu oleh Uthra bahwa istrinya telah meninggal dunia.

“Cara eksekusi dan rencana jahat terdakwa untuk membunuh Uthra, istrinya yang terbaring di tempat tidur, membuat (kasus) ini masuk dalam kategori paling langka,” kata seorang jaksa penuntut umum yang menuntut hukuman mati.

Pawang ular, Vava Suresh, mengatakan ada kemungkinan bahwa Kumar telah menimbulkan rasa sakit pada reptil untuk memancingnya menggigit korban. ** Baca juga: Seorang Wanita di AS Pilih Jadi Janda Karena Sang Suami Telah Berganti Kelamin

Uthra sendiri berasal dari keluarga kaya, sementara Kumar adalah seorang pekerja bank yang tidak berkecukupan. Orangtua Uthra menjadi curiga setelah Kumar mencoba mengambil alih propertinya setelah kematian korban.

Pernikahan Uthra dan Kumar disebut melibatkan mahar besar termasuk mobil baru dan uang 500 ribu rupee. Menurut laporan media lokal, keluarga Kumar didakwa dengan konspirasi setelah beberapa emas Uthra ditemukan terkubur di dekat rumah Kumar, beberapa hari setelah pembunuhan terjadi.(ilj/bbs)




Dipatuk dan Leher Dililit Kobra Selama Dua Jam, Bocah Enam Tahun di India Masih Bertahan Hidup

Kabar6-Seorang bocah di Maharashtra, India, bernama Purvi Gadkari (6) harus menjalani masa pemulihan di rumah sakit setelah hampir dua jam lehernya dililit ular kobra.

Tak hanya itu, ular kobra dilaporkan juga menggigit lengan Gadkari, saat pawang ular membantu mengeluarkan hewan berbisa tersebut dari leher Gadkari. Melansir Newsweek, sebuah video rekaman yang dibagikan ke YouTube menunjukkan tudung kobra sepenuhnya terbentang di belakang punggung Gadkari. Menurut Kebun Binatang San Diego, kobra melebarkan tudungnya saat merasa terancam.

Gadkari segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. “Seperti ular karang, kobra memiliki racun neurotoksik yang kuat, yang bekerja pada sistem saraf,” kata Sara Viernum, ahli herpetologi. ** Baca juga: David, ‘Bubble Boy’ Asal Texas yang Harus Habiskan Hidupnya dalam Sebuah Gelembung

Ditambahkan, “Gejala dari gigitan ular kobra neurotoksik dapat mencakup masalah penglihatan, kesulitan menelan dan berbicara, kelemahan otot rangka, kesulitan bernapas, gagal pernapasan, muntah, sakit perut, nekrosis, dan antikoagulasi.”

Kobra India dilaporkan membunuh sekira 10 ribu orang per tahun di negara itu. Ketika mereka merasa diserang, kobra meludahkan racun melalui taring mereka. Dan sebagai tindakan perlindungan, pawang ular biasanya menghilangkan taring pada kobra.

Seejak 1972, pawang ular dilarang di India sebagai bagian dari tindakan perlindungan satwa liar. Tetapi pawang ular masih bekerja di seluruh negeri, dan mereka cenderung bekerja dengan kobra India.

Sementara itu, Gadkari dirawat karena lukanya dan diperkirakan akan pulih sepenuhnya. Bocah itu dilaporkan akan segera pulang ke rumah.(ilj/bbs)