1

Tol BSD – Bintaro Terendam Banjir 80 Sentimeter

Kabar6.com

Kabar6-Ruas jalan Tol BSD – Bintaro, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali terendam banjir. Akibatnya akses kendaraan hanya dapat melintasi pada sisi kanan jalan, Sabtu (30/4/2022).

“Tepatnya di KM 08 Tol BSD – Jakarta dan sebaliknya,” ungkap Kanit PJR Tol BSD, Inspektur Dua Kosim. Ketinggian air antara 30 – 80 centimeter.

Lokasi titik banjir, menurut Kosim, berad dari arah BSD menuju Jakarta. Polisi bersama petugas PT Bintaro Serpong Damai coba mengatur arus lalu lintas yang tersendat.

Dia menerangkan, akibat banjir tersebut lalu lintas jalan tol dikedua arahnya mengalami kemacetan panjang hingga 1kilo meter.

“Macet sudah sampai Rest Area, tapi saat ini sudah mulai terurai dan bisa dilintasi hanya pada lajur tiga di kedua arahnya,” jelas dia.

**Baca juga: Tujuh Titik Pemukiman di Tangsel Terendam Banjir

Aan, pengguna jalan yang terjebak banjir di ruas tol tersebut, mengaku sudah satu jam lebih tertahan di jalan tol BSD mengarah Jakarta.

“Satu jam engga bergerak, mau buka bersama ke Jakarta, lewat tol malah kejebak banjir,” ujarnya.(yud)




Genangan Banjir di Tol BSD – Bintaro Dipicu Masalah Klasik

Kabar6.com

Kabar6-Genangan banjir di KM 08 Tol BSD – Bintaro, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dipicu masalah klasik. Kondisi saluran pembuangan air yang tidak memadai sehingga menjadi banjir langganan banjir sejak beberapa tahun belakangan ini.

“Genangan air terjadi disebabkan karena adanya sedimentasi yang ada crossing,” kata Marketing Communication PT Bintaro Serpong Damai, Dimas Adhi, Senin (22/2/2021).

Pengelola jalan berbayar bagi kendaraan roda empat atau lebih itu mengklaim bahwa seluruh sistem drainase jalan tol berfungsi dengan baik dan normal. Genangan air terjadi disebabkan adanya penyempitan kali di sisi jalan tol pada KM 08 Tol Pondok Aren – Serpong.

PT Bintaro Serpong Damai berencana membuat saluran pembuangan langsung dari tol ke Kali Angke. Namun rencana tersebut sempat tidak mendapat rekomendasi dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

Kini BBWSCC dikabarkan sudah memberikan sinyal setuju Pelaksanan proyek hanya tinggal rekomendasi teknis pembuatan saluran pembuangan air dari tol ke Kali Angke.

**Baca juga: Rugikan Negara, DJBC Banten Serahkan Tersangka ke Kejari Kabupaten Tangerang.

“Manajemen PT BSD Tol memohon maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh hal tersebut,” ungkap Dimas.

Diketahui, banjir sempat melumpuhkan arus kendaraan yang melintasi Tol BSD – Bintaro pada Jum’at, 19 Februari 2021 kemarin. Masalah serupa pernah terjadi pada April 2019 lalu hingga menyebabkan ratusan rumah warga di Jombang, Kecamatan Ciputat, terendam banjir.(yud)




Terdampak Banjir Tol BSD – Bintaro, Warga Jombang Usul Dibangun Tandon

Kabar6.com

Kabar6-Pemukiman warga yang tersebar pada tiga RW di Kelurahan Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) terdampak banjir Tol BSD – Bintaro. Perangkat wilayah setempat mendesak agar pengelola tol lebih serius mencarikan solusi penanganan banjir di KM 08.

Ketua RW 13 Kampung Gedong Jombang, Tubagus Fachrurozi mengatakan, ketiga RW yang terdampak banjir Tol BSD – Bintaro antara lain di RW 13 Kampung Gedong, RW 005 Kampung Cilalung dan RW 022 Puri Bintaro Indah.

“Banjir ini sudah berlangsung tahunan dan sampai saat ini belum ada solusi,” katanya, Minggu (21/2/2021).

Ia ceritakan, pada 2019 lalu warga sempat melakukan pertemuan dengan pengelola tol. Upaya mediasi itu difasilitasi oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tangsel).

“Tapi dari pertemuan itu belum ada penanganan yang dijalankan sampai sekarang,” ungkap Fachrurozi.

Menurutnya, warga terdampak banjir Tol BSD – Bintaro telah melakukan diskusi untuk program jangka panjang. Solusi itu diyakini mampu menjadi mengatasi masalah banjir yang kerap merendam rumah ratusan kepala keluarga.

**Baca juga: Tol BSD – Bintaro Banjir, Pengendara: Parah Kayak Lautan

“Kita sepakat, solusi yang harus dilakukan adalah pembangunan waduk atau tandon untuk menyerap air,” tegasnya. Usulan warga yang akan disampaikan lewat musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang).

“Kita koordinasi dengan lurah dan camat agar mendorong usulan pembuatan waduk atau tandon. Ini kami pikir solusi jangka panjang yang baik,” ujar Fachrurozi.(yud)