1

Wow! Dalam 1 Menit, Pria Pakistan Ini Mampu Tebak 34 Lagu Taylor Swift

Kabar6-Bilal Ilyas Jhandir (20), pria asal Pakistan, berhasil memecahkan Rekor Dunia Guinness dengan menebak 34 lagu Taylor Swift dari liriknya dengan tepat dalam satu menit.

Jhandir yang merupakan Swiftie atau penggemar Taylor Swift ini, melansir NDTV, harus mendengarkan lirik yang dibacakan oleh seorang pria tanpa musik pengiring untuk mengidentifikasi setiap lagu. Upaya rekor tersebut mencakup 50 lagu terlaris Swift yang diaransemen secara acak. Jhandir berhasil mengidentifikasi 34 lagu dalam satu menit, memecahkan rekor 27 lagu yang dibuat Dan Simpson pada 2019.

“Saya telah mendengarkan Taylor Swift sejak kecil. Saya adalah penggemar beratnya,” kata Jhandir. “Saya telah mendengarkan setiap lagunya. Saya dapat mengidentifikasi hampir semua lagunya dari liriknya.”

Jhandir mengatakan, album Swift favoritnya adalah apa yang disebutnya mahakarya mutlak, Folklore. “Hal yang paling aku sukai darinya adalah caranya menulis lagu-lagu luar biasa yang selalu menyentuh lubuk hatiku,” ungkap Jhandir.

Ditambahkan, “Keaslian dalam penulisan lagunya, kedalaman emosional dalam liriknya, dan kemampuannya untuk terhubung dengan pendengar secara pribadi adalah hal-hal yang paling saya kagumi dari Taylor Swift.” (ilj/bbs)




Unik, Sebuah Universitas di Texas Punya Kelas Khusus yang Pelajari Lirik Lagu Taylor Swift

Kabar6-Mulai musim gugur ini, University of Texas di Austin (UTA), Amerika Serikat (AS), akan membuka kelas bernama The Taylor Swift Songbook.

Nantinya, penulisan lagu penyanyi pop AS, Taylor Swift, akan menjadi subjek kursus sastra baru di kelas tersebut. Melansir Skynews, lagu-lagu Swift ini akan ‘dibaca’ bersama dengan raksasa sastra Inggris dan AS lainnya seperti Chaucer, Shakespeare, Coleridge, Keats, dan penulis lain.

Menurut deskripsi di situs web UTA, kursus ini akan menggunakan ‘penulisan lagu dari ikon musik pop Taylor Swift untuk memperkenalkan keterampilan dasar membaca kritis sastra dan metode penelitian untuk bekerja dalam sastra Inggris dan disiplin ilmu humaniora lainnya’.

“Berfokus pada musik Swift dan konteks budaya di mana ia dan kariernya berada, kami akan mempertimbangkan kerangka kerja untuk memahami karyanya, seperti bentuk puitis, gaya, dan sejarah, di antara berbagai hal dan masalah teoretis yang penting untuk kontekstualisasi saat kami berlatih,” demikian keterangan ndari web UTA. “Kami akan membaca secara mendalam, mengevaluasi sumber sekunder, dan membangun argumen yang kuat.”

Bagi mahasiswa yang merasa siap untuk itu, teks awal termasuk album Red (Swift’s Version), Lover, Folklore dan Evermore. UTA mengikuti jejak Universitas New York (NYU), yang sebelumnya membantu para penggemar mewujudkan impian terliar mereka dengan menawarkan kursus tentang Swift sebagai wirausahawan musik, dan berbagai penulis lagu pop dan country yang membantu membentuk karyanya.

Awal tahun ini, Swift meningkatkan reputasinya dengan menerima gelar doktor kehormatan seni rupa dari NYU. Kursus baru ini juga muncul setelah universitas terpisah di Texas mengumumkan akan menawarkan kursus berdasarkan karya Harry Styles mulai 2023 mendatang.

Harry Styles dan Kultus Selebriti: Identitas, Internet, dan Budaya Pop Eropa akan ditawarkan di kelas Texas State University Honors College mulai musim semi mendatang.

Ini akan fokus pada karya bintang pop itu dalam musik dan film untuk ‘memahami perkembangan budaya dan politik selebriti modern’.(ilj/bbs)




Di New York University, Penyanyi Taylor Swift Jadi Materi Mata Kuliah yang Banjir Peminat

Kabar6-Penyanyi ternama Taylor Swift menjadi materi dalam mata kuliah di Clive Davis Institute, New York University, Amerika Serikat (AS). Perkuliahan pertama kali diluncurkan dari 26 Januari hingga 9 Maret 2022 lalu.

Sementara sosok yang akan akan mengajar mata kuliah ini adalah Brittany Spanos, kolumnis di Rolling Stone. Melansir Variety, mata kuliah ini akan mengulas tentang evolusi Taylor Swift sebagai entrepreneur di bidang industri kreatif. Termasuk juga mengenai warisan yang diberikan oleh penulis lagu pop dan country, wacana mengenai masa muda dan politik ras dalam musik pop kontemporer.

“Kelas ini menawarkan dekonstruksi atas daya tarik dan penolakan terhadap Taylor Swift melalui analisis terhadap musik-musiknya dan wacana publik yang berkaitan dengan perkembangannya sebagai artis dan selebritas,” demikian pemaparan tentang mata kuliah tersebut.

Dalam perkuliahan ini siswa akan menganalisis soal kultur dan politik terkait dunia gadis muda dalam musik pop, fandom, studi media, hingga relasi kesuksesan Taylor Swift terkait warna kulit dan artis lainnya. ** Baca juga: Tragis! Wanita Hamil di Tiongkok Nekat Terjun dari Lantai 5 Rumah Sakit Karena Dilarang Operasi Cesar

Topik lain yang dibahas adalah seperti hak cipta dan kepemilikan sebuah karya, nasionalisme, hingga dampak media sosial dalam industri musik pop. Dengan adanya mata kuliah ini, siswa diharapkan bisa mendapat gambaran yang menyeluruh dari aspek sosial-kultural hingga politik terkait industri musik, terutama dari ranah populer.

Siswa nantinya juga diharapkan bakal memiliki pemahaman dan apresiasi terhadap Taylor Swift sebagai entrepreneur di bidang musik. Siapa sangka, mata kuliah ini kebanjiran peminat, bahkan dengan waitlist yang panjang.(ilj/bbs)




Demi Melamar Penyanyi Taylor Swift, Pria AS Ini Rampok Bank

Kabar6-‘Tidak Sadar diri’ tampaknya julukan yang pas untuk Bruce Rowley (26). Bagaimana tidak, Rowley nekat merampok bank, demi untuk melamar penyanyi cantik asal AS, Taylor Swift.

Kepada polisi, pria asal Derby, Connecticut, ini mengaku sangat tergila-gila pada Taylor Swift. Karena itulah usai merampok Bank Ansonia, melansir theguardian, Rowley pergi ke rumah mewah Taylor Swift di Rhode Island. Di rumah mewah milik penyanyi terkenal ini, Rowley melemparkan sejumlah uang tunai melewati pagar rumah dalam upaya membuat Taylor Swift terkesan.

Diungkapkan polisi, Rowley berkendara sekira 96,5 km ke Westerly, Rhode Island, dan mulai melemparkan uang kontan hasil merampok di bank senilai sekira Rp22 juta ke atas pagar rumah Taylor Swift. ** Baca juga: Nekat, Seorang Remaja Pria Panjat Tembok Penjara Demi Melihat Mantan Kekasihnya

Rowley kemudian dikejar oleh polisi negara bagian Rhode Island hingga Connecticut, di mana dia berhasil ditangkap. Atas perbuatannya itu, Rowley ditahan dengan uang Rp1,3 miliar saat dakwaan terhadap dirinya dibacakan.

Mungkin Rowley termasuk fans garis keras Taylor Swift.(ilj/bbs)