1

Edi Jayadi Bakal Adukan Komdis ke Pengcab PSSI Tangerang

Kabar6-Mimpi tim sepak bola asal kecamatan Cikupa merebut piala Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar atau Zaki Cup, pupus ditangan Komisi Disiplin (Komdis).

Pasalnya, tim asuhan Edi Jayadi ini didiskualifikasi dalam turnamen bergengsi usia dibawah 21 tahun (U21) tersebut.

Komdis, menjatuhkan hukuman dengan melarang tim Cikupa berlaga di babak final, karena telah mengikutsertakan pemain diatas U21.

“Kami keberatan atas keputusan itu, karena usia seluruh pemain di tim kami enggak ada yang lebih dari 21 tahun,” ungkap Pelatih tim U21 kecamatan Cikupa, Edi Jayadi, kepada Kabar6.com, Sabtu (28/2/2015).

Menurut Jayadi, atas keputusan yang merugikan tim asuhannya, pihaknya melayangkan surat keberatan dan mengadukan Komdis ke Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Tangerang.

Surat itu, memuat beberapa poin diantaranya, tim Cikupa menolak keputusan Komdis, meminta Pengcab PSSI Kabupaten Tangerang menganulir keputusan itu dan mengijinkan kembali tim Cikupa bermain di laga final.

“Kami akan bertemu langsung dengan Bupati Zaki, selaku Ketua Pengcab PSSI, supaya membatalkan keputusan Komdis,” katanya.

Keputusan Komdis  mendiskualifikasi timnya, kata Jayadi, merupakan keputusan yang ngawur dan bermuatan kepentingan. **Baca juga: Siapa Pantas Jadi Wakil Rano Karno…?

Sebab, Panitia Pelaksana dan Komdis hanya mendengar keterangan atau laporan sepihak, dari tim Tigaraksa tanpa melakukan kroscek.

“Ini benar- benar enggak adil. Masak laporan sepihak langsung ditanggapi. Sementara, mereka tidak meminta keterangan dari pihak kami akan kebenaran dari informasi itu,” ujarnya.

Parahnya lagi, lanjutnya, Komdis sendiri menutup mata atas munculnya dugaan penyuapan yang dilakukan Pelatih tim Tigaraksa kepada tiga pemain tim Cikupa.

Ketiga pemain itu, ditawarkan uang masing- masing Rp400 ribu, supaya tim Tigaraksa menang di babak semifinal.

“Tapi, tawaran itu ditolak. Kenapa tim Tigaraksa yang jelas-jelas melakukan pelanggaran berat tidak disanksi,” bebernya.

Jayadi menambahkan, jika keputusan diskualifikasi tak dicabut kembali, maka pihaknya meminta Panpel Zaki Cup, untuk melakukan kroscek ulang data pemain yang masuk di babak empat besar tentang kebenaran usianya.

Apabila, ternyata keempat tim tersebut terbukti melakukan pelanggaran maka semua di anggap gugur.

“Artinya, seluruh tim gugur dan Zaki Cup batal,” tandasnya.(din)




Mashuri: Beras Pandeglang Tapi Merek Jawa

Kabar6-Meroketnya harga beras menjadi sebuah ironi bagi Provinsi Banten. Itu mengingat, salah satu wilayah di Banten justru dikenal sebagai wilayah penghasil beras, bahkan untuk skala nasional.

Adalah Kabupaten Pandeglang wilayah lumbung beras di Banten. Dari total 274.689 hektar luas wilayah Pandeglang, 80 persen diantaranya merupakan areal persawahan atau seluas 219.950 hektar.

“Kenaikan harga beras ini ironi bagi Banten. Karena Banten merupakan lumbung beras. Secara kuantitas, produksi beras kita tidak ada masalah alias mencukupi,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten, Mashuri, Jumat (27/2/2015).

Persoalannya adalah, kata Mashuri, di sektor pendistribusiannya. Karena oleh tengkulak, beras asal Pandeglang dikirim dulu Jawa untuk dikemas. Kemudian dijual lagi ke Banten dengan harga yang lebih tinggi.

“Makanya jangan aneh, kalau beli beras asal Banten tapi dari merk dagangnya justru asal Jawa Timur dan daerah lainnya. Karena ulah para tengkulak. Sampai di Banten harganya sudah tinggi,” terangnya.

Diketahui, harga beras di Banten kini mengalami kenaikan hingga 30 persen. Di Pasar Induk Rau (PIR), Kota Serang, beras berkualitas rendah dijual dengan harga Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per liter. **Baca juga: Kenaikan Harga Beras di Banten Akibat Raskin Terhambat.

Sementara untuk beras berkualitas sedang dihargai Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per liter. Padahal sebelumnya, harga beras kualitas rendah dijual dengan herga 6.000 dan sedang Rp 7.000 per liternya.(tmn/din)




Kapolres Klaim Broadcast Tangerang Rawan Begal Bohong

Kabar6-Maraknya Broadcast (BC) BlackBerry Masengger atau jejaring sosial lainnya yang berisi isu wilayah Tangerang rawan begal tidak sepenuhnya benar.

Kapolresta Tangerang, Kombes Irving Jaya menyatakan pesan yang beredar tersebut tidaklah benar karena hingga saat ini hanya ada satu peristiwa perampasan motor yang terjadi di wilayahnya.

“Sejak Januari hingga sekarang, baru satu kejadian perampasan motor. Itu terjadi di Pondok Aren, pelakunya pun dibakar massa,” ujar Kapolres, Sabtu (28/2/2015).

Dikatakan pihaknya akan terus menggelar Operasi Cipkon di beberapa wilayah jajaran Polres Kota Tangerang yang meliputi wilayah Kabupaten Tangerang dan Tangsel.

Razia itu dilakukan secara kontinyu dengan mengamati jam-jam rawan aksi kejahatan.

“Target razia kami, bukan berapa banyak pelaku yang kami tangkap, tapi kami hanya ingin mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan. Dengan begitu, dapat menjawab keraguan masyarakat terhadap polisi,” pungkasnya. (abie)




Mendulang Untung Saat Imlek

Kabar6-Perayaan Imlek 2566 yang telah berlalu, banyak membawa keberuntungan bagi para pebisnis. Salah satunya adalah PT Lautan Lentera Indonesia, penyelenggara Festival Lampion di kawasan Sunburts BSD City. Lebih dari 2000 orang per hari datang menyaksikan acara yang baru pertama kali digelar di Tangerang.

 

“Untuk weekend biasanya pengunjung lebih banyak yakni mencapai 3000 orang. Target kami selama festival ini berlangsung bisa mendatangkan 80.000 orang. Melihat antusiasme masyarakat Tangerang, kami yakin target tersebut akan tercapai,” tutur Donny Kurniawan, dari PT Lautan Lentera Indonesia, selaku penyelenggara acara.

 

Menurut Donny, Festival Lampion baru pertama kali diadakan di kawasan BSD City. Keindahan lampion atau lampu hias asal Cina yang diberi nama Suzhou, ternyata sangat menarik perhatian masyarakat Tangerang. ** Baca juga: Pendopo Living World Alam Sutera Kenalkan Budaya Membatik

 

“Sebenarnya konsep Festival Lampion ini adalah market night atau pasar malam, hanya kami kemas dengan menghadirkan lampion atau lampu hias asal Cina, dengan ukuran besar dan berbentuk seperti binatang, bangunan dan pepohonan. Semua lampion tampak hidup,” ujar Donny yang mematok harga tiket masuk Rp20.000 per orang.

 

Festival Lampion berlangsung mulai sore pukul 18.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Selain bazar makanan dan keindahan lampu hias, pengunjung juga dapat menikmati hiburan dari panggung berukuran besar yang berada tepat di tengah-tengah lokasi acara.

 

“Kami juga menghadirkan berbagai pertunjukan khas negeri Tiongkok, seperti Wushu, Barongsai dan Lion Dance,” ungkap Donny.(asri)




Jelang Natal & Tahun Baru, Harga Beras melonjak

Kabar6-Sepekan menjelang datangnya perayaan Natal dan Tahun Baru, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional di Tangerang, mengalami meningkat tajam.

Seperti pantauan di Pasar Pagi, Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Senin (15/12/2014), harga beras dan sejumlah sayuran mulai mengalami kenaikan signifikan.

Kenaikan harga yang mencengangkan terjadi pada komoditi jenis beras. Bila biasanya beras kualitas biasa dijual Rp7.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp7.800 per liter.

Sementara, untuk beras dengan kualitas sedang, naik dari Rp7.500 per liter hingga Rp8.000 per liter. Dan, yang paling mencengangkan harga beras kualitas super, naik dari harga Rp7.900 per liter mernjadi Rp8.500 per liter.

Menurut Irma (45), pedagang beras di Pasar Pagi, kenaikan harga beras kali ini tidak hanya mengagetkan para konsumen karena mencapai harga yang sangat tinggi, tetapi juga cukup merepotkan para pedagang beras karena kenaikan harga terjadi secara cepat.

“Naiknya tinggi sekali, tidak hanya saya yang kaget, konsumen juga kaget serta mengeluh harga bahan pokok terus melonjak naik. Untuk penetapan harga juga bingung, kalau terlalu tinggi kasihan pembelinya.” Ungkapnya, kepada kabar6.com.

Sementara itu, para pembeli beras di lapak milik Irma, lebih memilih beras berkualitas sedang dan biasa. **Baca juga: BNN Musnahkan 161 Kg Sabu di Bandara Soetta.

“Sebelumnya, pake beras kualitas bagus, berhubung beras kualitas bagus mahal, jadi beralih ke kualitas yang biasa saja. Toh, yang penting masih bisa makan,” ungkap Halimah (34).(shy)




Buruh Blokir Pintu Tol Bitung, Jalan Raya Serang Macet

Kabar6-Ratusan buruh yang tergabung dalam berbagai aliansi kembali memblokade Jalan Raya Serang, tepatnya di pintu masuk Tol Bitung dan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Selasa (9/12/14).

Hal tersebut mengakibatkan, kemacetan parah terjadi di sejumlah ruas jalan, baik di Jalan Raya Serang, maupun di tol Jakarta-Merak. **Baca juga: Pejabat Satker Kementrian PU Banten Diduga Pasok Material.

Koswara, salah satu koordinator aksi, mengatakan aksi Mogok Daerah (Modar) buruh Tangerang ini dilakukan, lantaran upah yang telah di tetapkan oleh Gubernur tidak sesuai dengan rekomendasi Bupati Kabupaten Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.

Dalam penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, Gubernur hanya menetapkan upah sebesar Rp. 2.710.000 untuk Kabupaten Tangerang, padahal Bupati merekomendasi sebesar Rp. 2.710.000.

Diketahui, aksi belasan ribu buruh tersebut melumpuhkan akses jalan tol dan jalan arteri di daerah itu. Massa yang mayoritas menggunakan kendaraan roda dua ini menutup seluruh badan jalan.(Shy)




BLHD Jangan Lambat, Pengurukan Situ Ciledug Pelanggaran

Kabar6-Aksi Pengurukan lahan Situ Ciledug atau Situ Tujuh Muara, di Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dinilai menyalahi Undang-Undang yang berlaku.

“Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) harus mengambil upaya hukum untuk menjerat pelaku, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Pemerhati Lingkungan Wahana Hijau Fortuna, Romly Revolvere, Rabu (3/12/2014).

Dia juga mendesak agar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis lainnya di Tangsel, agar segera melakukan pengecekan ke lokasi. Bila mana terbukti menyalahi aturan, maka secepat mungkin harus menindak kegiatan tersebut.

“Harus segera melakukan penyegelan pembangunan itu, karena saya yakin aktivitas tersebut tidak mengantongi ijin dari Pemkot Tangsel,” ungkap Romly.

Terkait pengelolahan Situ yang masih dibawah kewenangan Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Dirjen, Kementerian Pekerjaan Umum pihaknya mengusulkan ke Pemerintah Pusat, agar pengelolaan Situ diserahkan ke pihak Pemerintah Daerah (Pemda).

“Karena pengelolahan Situ oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Dirjen Sumber Daya Air (SDA) kami anggap gagal, lantaran banyak Situ di Tangsel maupun di Kabupaten Tangerang yang rusak dan tak terurus,” ucap Romly.

Sementara pada pemberitaan sebelumnya, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany berjanji akan merespon langkah Ganespa guna menindaklanjuti persoalan dugaan pencaplokan lahan Situ Ciledug.

Diketahui, dugaan pencaplokan lahan Situ Ciledug disikapi serius oleh pemuda dalam OKP Ganespa. Tak tanggung-tanggung, beberapa hari usai melaporkan dugaan perusakan lingkungan itu, hari ini pemuda Ganespa menggelar aksi demo di kantor Walikota Tangsel.

Dalam orasinya, pemuda Ganespa mengecam aksi pengurukan yang sebelumnya diberitakan dilakukan pengembang PT Villa Pamulang, ternyata diketahui dilakukan oleh PT Multi Sukses milik Jhoni Wanta yang telah mengklaim dan menguruk lahan Situ Ciledug. **Baca juga: Warga Keluhkan Kerusakan Jalan Raya Legok.

Ganespa menduga, kegiatan pengurukan yang dilakukan PT Multi Sukses untuk kepentingan pembangunan perumahan jenis kluster.(way)

 




Jadi Curanmor, Satu Keluarga Diringkus Polisi

Kabar6-Jajaran petugas Polres Kota Tangerang kembali meringkus komplotan pelaku pencurian sepeda motor (Curanmor) diwilayahnya.

Kali ini, komplotan curanmor yang diringkus beranggotakan 4 orang dan masih satu keluarga. Mereka adalah Saniman bin Tari, Habibi bin Suwandi, Dery Setiawan bin Suwandi, dan Adwi Julian bin Dery Setiawan.

“Pelaku adalah satu keluarga. Dari kakek, paman, anak sampai cucu. Dan, dua diantaranya, Habibi serta Seniman adalah residifis yang sudah pernah masuk penjara,” ujar Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang, Kompol Aris Triyunarko, Senin (1/12/14).

Dari tangan komplotan ini, polisi juga menyita barang bukti berupa 1 unit sepeda motor merk Honda Beat, 1 buah gagang kunci letter T, 1 buah anak kunci letter T, 1 lembar STNK, dan 2 buah kunci kontak Honda.

Diketahui, komplotan curanmor ini diamankan dari dua lokasi berbeda. Yaitu di Jalan Raya Kronjo, Kabupaten Tangerang dan Jalan Raya Sepatan, Kabupaten Tangerang.

“Mereka sudah melakukan curanmor sebanyak dua puluh kali. Dan, sudah ada beberapa motor yang dijual ke penadah dikawasan Pandeglang dan Lebak,” ujar Aris.**Baca juga: Ini Jumlah Penderita HIV/AIDS di Banten.

Sementara, ini para pelaku masih dalam proses penyidikan dan dikenai sanksi pasal 363 KUHP.(shy)