Hasbi Jayabaya Tertinggi di Survei Paradigma Indonesia, Tapi Masih Berpotensi Dikejar

Kabar6-Hasil survei yang dilakukan Paradigma Indonesia pada tanggal 25 sampai 30 Juni 2024, nama Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya masih menempati posisi teratas.

Politisi muda PDI Perjuangan tersebut memperoleh memperoleh tingkat keterpilihan atau elektabilitas berada di angka 24,5 persen pada pertanyaan terbuka dan 30,2 persen pada pertanyaan semi terbuka.

Tingkat popularitas putra mantan bupati Lebak Mulyadi Jayabaya ini juga tertinggi di antara calon lainnya. Level keterkenalan Hasbi hampir mencapai 75 persen, dan disukai oleh 66 persen responden yang merupakan warga yang mempunyai hak pilih pada Pilkada 2024.

**Bac Juga:Survei Paradigma Indonesia terkait Pilbup Lebak 2024: Elektabilitas Hasbi Jayabaya 24,5%, Saepudin Asy Syadzili 8%, Faizal Hermiansyah 3,4%

Meski angka elektabilitas dan popularitas Hasbi teratas, namun dikejar oleh calon lain masih sangat berpotensi, misal saja KH. Syaepudin Asy Syadzily yang berada di angka elektabilitas 8,4 persen dengan level keterkenalan 26 persen dan disukai 41 persen.

Lalu ada Faizal Hermiansyah yang elektabilitas di angka 3,4 persen dan Sanuji Pentamarta 3,2 persen.

“Meski Hasbi masih tertinggi, belum bisa dibilang dominan karena swing voters masih 53,9 persen,” kata Direktur Paradigma Indonesia, Zulfian Hanif saat konferensi pers di Horison Rahaya Resort, Kabupaten Lebak, Senin (8/7/2024).

Zulfian menyebut, tingginya tingkat keterkenalan Hasbi justru tidak berbanding lurus dengan elektoralnya yang masih di bawah 50 persen.

“Artinya Hasbi sendiri belum cukup kuat dan layak bisa menjadi pemenang. Sementara keterkenalan sudah menjulang tinggi, tetapi elektoralnya masih di bawah 50 persen. Semua calon masih harus bekerja keras untuk memenangkan hati pemilih masyarakat Lebak,” ujarnya.

Selain itu, pemilih yang telah memiliki pilihan pada Pilkada Kabupaten Lebak dan masih berpotensi berubah tercatat hampir 70 persen.

“Alasan perubahan didominasi oleh masih menunggu program dari masing-masing calon,” terang Zulfian.

Paradigma Indonesia, dalam surveinya, juga melakukan simulasi pemilihan calon bupati Lebak melalui pertanyaan 10 calon, 6 calon, 4 calon, 3 calon hingga 2 calon.

“Yang menarik dari temuan survei ini adalah, jika Hasbi dihilangkan atau tidak mencalonkan diri maka Faizal Hermiansyah menjadi figur yang dianggap oleh publik Lebak sebagai sosok yang layak menjadi bupati meski terjadi penundaan atau undecided voter yang meningkat secara signifikan,” ungkap Zulfian.

“Pun demikian, Sanuji menjadi figur
yang dipandang layak menjadi Bupati Lebak jika Hasbi dan Faizal Hermiansyah tidak mencalonkan diri dengan tetap penudaan atau undecided voters meningkat tajam,” tambahnya.

Setelah Hasbi, calon potensial adalah Faizal Hermiansyah. Dia dinilai memiliki latar belakang dan kemampuan yang sama, masih muda dan berwibawa.

“Calon ini akan menjadi penantang serius dan bisa menggaet masyarakat yang belum menentukan pilihan. Karena sosok ini dapat melampaui tokoh-tokoh lama seperti Suparman, Sanuji, Junaedi Ibnu Jarta dan lain-lain,” jelasnya.(Nda)