1

Bertema The Legacy of Baduy, Event Seba Baduy Bangkitkan Geliat Event Nasional KEN 2024

Kabar6-Sebanyak 1.500 warga suku Baduy yang tinggal di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, melaksanakan tradisi Seba.

Warga Baduy dalam dan luar menempuh jarak puluhan kilometer untuk bertemu Pemerintah Kabupaten Lebak di Rangkasbitung dan Pemerintah Provinsi Banten di Kota Serang, pada tanggal 17 dan 18 Mei.

Di dalam Seba, warga Baduy menyerahkan hasil panen kepada pemerintah daerah selama satu tahun. Seba juga membawa amanat puun atau tetua adat, menyampaikan laporan dan harapan.

**Baca Juga:1.500 Warga Badui Datangi Gubernur Banten Rayakan Tradisi Seba

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin mengatakan, Seba Baduy adalah ritual tahunan yang dimaksudkan untuk menyerahkan hasil bumi dan menjalin silaturahmi kepada Pemerintah Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten.

“Seba menjadi wujud syukur karena selama setahun mendapatkan kelimpahan hasil pertanian ladang. Seba Baduy dilaksanakan setelah kegiatan Kawalu dan Seren Taun (Ngalaksa). Rombongan Seba berjalan kaki dari Kanekes menuju tempat tujuan Seba (Ibu kota kabupaten dan provinsi) sambil membawa hasil bumi untuk diserahkan,” terang Imam, Jumat (17/5/2024).

Untuk mengusung keunikan Kabupaten Lebak dan memperkenalkan budaya Saba Budaya Baduy, Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyelenggarakan event Seba Baduy 2024 bertema “The Legacy of Baduy”.

warga Baduy menuju pendopo bupati Lebak melaksanakan tradisi Seba.(Kabar6/Nda)

Event Seba Baduy dilaksanakan 4 hari dimulai pada tanggal 16 sampai 19 Mei 2024 yang berlokasi di pendopo bupati Lebak dan Alun-alun Rangkasbitung.

Imam menuturkan, untuk memeriahkannya, event didukung juga oleh berbagai acara pendukung yakni Fashion Designer Competiton, Camping Ground di Baduy aja, Talkshow Budaya, Pagelaran Musik, Pameran Ekonomi Kreatif, dan masih banyak lagi kegiatan pendukung lainnya.

“Yang menarik ada program baru yaitu lomba para desainer nasional, di mana mereka saling unjuk kreatifitas dengan bernuansa Baduy dengan pemakaian bahan utama adalah tenun dan batik Baduy,” ujar Imam.

Tidak kalah seru, pengunjung juga akan diajak untuk menikmati alam suku Baduy pada kegiatan pendukung Camping Ground. Pengunjung berkemah dan melakukan treking bersama masyarakat Baduy luar.

“Dari event ini kami menargetkan 50.000 pengunjung,” ucapnya.

Lebih lanjut Imam menyampaikan, Kabupaten Lebak harus berbangga karena tahun ini ada 3 event yaitu Seba Baduy, Festival Seni Multatuli dan Seren Taun Cisungsang dan menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Banten masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 yang merupakan program unggulan Kemenparekraf RI.

“Ketiga event ini hadir untuk mempromosikan pariwisata khususnya budaya dan kesenian Kabupaten Lebak untuk meningkatkan kunjungan wisatawan,” sebut Imam.

Sejak Oktober 2023 lalu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak telah mengajukan event Seba Baduy untuk dapat dinilai atau dikurasi oleh Kemenparekraf RI.

Selanjutnya Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan terus mempersiapkan secara matang ketiga event yang telah terpilih dengan berkolaborasi juga bersama penyelenggaran Event Seren Taun Cisungsang.

Beberapa langkah promosi dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak melalui media online-offline dan berkolaborasi dengan para selebgram serta akun official dari beberapa pemerintah pusat untuk mendatangkan wisatawan atau pengunjung ke event nasional ini.

Karisma Event Nusantara adalah kumpulan event-event berkualitas dari 38 provinsi di Indonesia yang akan menjadi strategi kolaborasi antara Kemenparekraf dengan pemerintah daerah melalui penyelenggaraan kegiatan yang berkualitas.

“KEN 2024 adalah upaya Kemenparekraf dalam membangkitkan geliat event daerah dengan mempromosikan destinasi wisata, meningkatkan kunjungan wisata, dan memberdayakan potensi lokal,” kata Imam.(Nda)




Jadwal Rangkaian Seba Baduy 2024 di Kota Serang

Kabar6-Masyarakat Baduy bakal datang ke Kota Serang, Banten. Mereka melakukan tradisi budaya serta adat istiadat yang sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang mereka.

Tradisi budaya dan adat istiadat itu bernama Seba Baduy. Kedatangan sekitar 1.500 warga Baduy ke Pendopo Lama Gubernur Banten, untuk bertemu Abah Gede, sebutan bagi Pj Gubernur Banten, dilakukan pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Sejumlah prosesi adat dan budaya bakal dilakukan masyarakat Baduy. Pemprov Banten juga telah bersiap menerima keluarga masyarakat Baduy. **Baca Juga: Pria India Nekat Menyamar Jadi Polisi Gadungan Demi Bantu Adik Menyontek Saat Ujian

Suku Baduy setiap tahunnya rutin menjalankan ritual Seba Baduy, membawa sejumlah hasil bumi, bersilaturahmi dengan Abah Gede.

Untuk Baduy Dalam, mereka berjalan kaki dari kampungnya di Kanekes, Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Sedangkan Baduy Luar, mereka memilih menggunakan kendaraan bermotor.

Berikut jadwal lengkap rangkaian Seba Baduy di Kota Serang, Banten, Sabtu, 18 Mei 2024.

1) 10.00 WIB : Masyarakat Baduy tiba di Gedung Juang, Kota Serang. Beristirahat dan perwakilannya berkunjung ke situs Banten Lama.

2) 14.00 WIB : Masyarakat Baduy berjalan kaki dari Gedung Juang ke Pendopo Lama Gubernur Banten.

3) 15.00 WIB : Masyarakat Baduy melakukan mandi, sebagai bentuk bersuci di Sungai Cibanten, dibelakang Pendopo Lama. Sembari menikmati hiburan tradisional dan beristirahat.

4) 19.30 WIB : Acara utama Seba Baduy 2024. Berupa penyampaian pesan dan petuah dari masyarakat Baduy ke Pemprov Banten atau Abah Gede.

5) Minggu, 19 Mei 2024, pukul 07.00 WIB: Bersilaturahmi dengan Bupati Serang di Pendopo Kabupaten Serang.

6) 08.30 WIB: kembali ke kampung halaman di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak.(dhi)




Ribuan Warga Baduy Tiba di Rangkasbitung, Siap Jalani Tradisi Seba

Kabar6-Ribuan warga suku Baduy Dalam dan Luar yang tinggal di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, tiba di Rangkasbitung, Jumat sore (17/5/2024).

Mereka menempuh jarak puluhan kilometer untuk melaksanakan Seba yakni tradisi adat tahunan dengan menyambangi kepala daerah Pemerintah Kabupaten Lebak kemudian ke Pemerintah Provinsi Banten.

Sebelum menuju pendopo bupati Lebak, terlebih dahulu dilakukan serah terima rombongan Seba oleh pemerintah daerah, di Jembatan Keong. **Baca Juga: Kemenag Imbau Jamaah Calon Haji tak Bentangkan Spanduk di Tanah Suci

Warga yang nampak antusias ikut menyambut kedatangan masyarakat Baduy memadati kiri kanan jalan. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang sudah menunggu sejak siang.

“Iya enggak apa-apa nunggu lumayan lama, pengen lihat rombongan warga Baduy yang mau ke pendopo. Pas datang langsung foto-foto,” kata Arul yang bersama istri dan anaknya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lebak Imam Rismahayadin menyampaikan, tahun ini adalah Seba Gede dengan jumlah peserta sekitar 1.500 orang.

Selain menyerahkan hasil panen kepada pemerintah daerah selama satu tahun, Seba juga membawa amanat puun atau tetua adat, menyampaikan laporan dan harapan.

“Ini tahun ketiga Seba Baduy setelah berturut-turut masuk Kharisma Event Nusantara (KEN),” ucapnya.

“Dan kita berharap, Seba Baduy bisa masuk 10 besar dari 110 event yng berlangsung di Indonesia,” tambahnya.(Nda)




Pemkab Lebak Berencana Vaksinasi Covid Untuk Suku Baduy

Kabar6.com

Kabar6 – Pemkab Lebak berencana akan memvaksinasi Suku Baduy. Meski hingga saat ini, belum dikabarkan adanya warga Baduy yang terpapar covid-19.

Kini, pemerintah sedang sosialisasi dan berkomunikasi dengan para tokoh adat setempat.

“Kita harus persuasif, sedang kita sosialisasikan,” kata Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, Kamis (18/03/2021).

Pemerintah tidak bisa serta merta memaksakan program vaksinasi bagi Suku Baduy, lantaran mereka merupakan perkampungan adat yang harus menghargai keputusan adat.

Sehingga untuk melakukan vaksinasi harus terlebih dulu sowan terhadap kepala adat dan meminta keputusan adat, yang berlaku di Suku Baduy.

“Baduy itu kan memang mengikuti kebijakan adat yah, yaitu kita tidak bisa kebijakan pemerintah begini,” terangnya.

Jika sudah mendapatkan izin dari para tetua adat, nantinya vaksinasi digelar di perkampungan Baduy atau Ciboleger, tidak digelar di rumah sakit ataupun fasilitas kesehatan (faskes).

Prosesnya sama, setiap warga harus mengikuti pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Jika dinyatakan memenuhi syarat, maka akan disuntik vaksin covid-19.

**Baca juga: Danyon Mandala Yudha Sambut Hangat Kedatangan Kadin Banten, Kenalkan Satuan hingga Ajak Berkeliling

“Kita (vaksinator) yang kesana (perkampungan Baduy). Tetep melewati lima meja (pemeriksaan kesehatan) itu,” jelasnya.

Menariknya, meski pandemi Corona sudah berjalan satu tahun lamanya, belum dikabarkan ada warga Suku Baduy yang dinyatakan positif covid-19.(dhi)




Pembunuh Gadis Suku Baduy Kabur Ke Dalam Hutan

Kabar6-Pelaku pembunuh gadis Baduy di duga kabur ke dalam hutan untuk menghilangkan jejak. Hal ini terlihat dari evaluasi pengendusan anjing pelacak milik Polda Banten, yang mencium aroma terduga pelaku dari kerangka golok milik orangtua korban Sw (13).

“Kita sudah menerjunkan tim khusus pelacak, yaitu tim K 9 unit anjing pelacak milik Ditsamapta Polda Banten, untuk menelusuri dan mengendus jejak pelaku yang di duga lari ke arah hutan,” kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi, melalui sambungan selulernya, Minggu (1/9/2019).

Golok milik orangtua korban tidak ditemukan dilokas kejadian, hanya tersisang sarungnya saja. Dugaan pihak kepolisian, golok itu yang digunakan untuk menghabisi nyawa Sw (13), gadis cantik berkulit putih asli Suku Baduy Luar.

Pihak kepolisian masih mencari golok tersebut disekitar saung lokasi pembunuhan, perkebunan dan menyusuri hutan. Namun belum membuahkan hasil. Jika golok itu ditemukan, maka bisa dilihat sidik jari terduga pelaku.

“Diduga korban dibunuh menggunakan golok milik orang tuanya. Untuk goloknya belum ditemukan (hilang) hanya sarungnya saja yang ditemukan di TKP,” terangnya.

**Baca juga: Gadis Baduy Diduga Diperkosa dan Dibunuh, Kapolres Lebak Larang Anggota Pulang.

Penanganan kasus pembunuhan yang menelan korban jiwa Suku Baduy Luar di akui Kabid Humas Polda Banten, memerlukan kerja ekstra. Karena kejadian ditengah kebun yang dikelilingi hutan, tidak ada rekaman CCTV dan saksi yang melihat langsung kejadian tersebut. Sehingga pemeriksaan saksi dan keterangan warga disekitar lokasi kejadian, menjadi fokus utama untuk menggali keterangan.

“Kami masih terus melakukan penyelidikan, dan mengejar pelaku. Karena lokasi kejadian yang berada di tengah kebun, dan tidak ada saksi langsung, sehingga pengungkapan ini begitu intensif kami kerjakan,” jelasnya.(Dhi)




Ambu, Film Suku Baduy Siap Tayang 2019

Kabar6-Film yang menceritakan tentang Suku Baduy akan tayang perdana pada 2019 mendatang. Film harapan Skytree Picture itu berjudul Ambu, atau Ibu dalam bahasa Indonesianya, mengambil 90 persen lokasi syutingnya di wilayah Suku Baduy Luar.

“Ambu itu berkonotasi kearifan lokal Indonesia, yang bisa dibilang memulai semesta pertama, bermakna dari suku Baduy,” kata Farid Dermawan, sutradara film Ambu, saat dihubungi melalui sambungan selulernya, Mingu (28/10/2018).

Meski sudah menerima kehadiran masyarakat umum, namun tetap memiliki peraturan adat yang harus dipatuhi.

Termasuk saat syuting film Ambu, crew film dari Skytree Picture, tidak diperkenankan membawa genset sebagai sumber listrik hingga pencahayaan menggunakan lampu.

“Kita memilih Baduy, karena kearifan lokal merupakan warisan budaya. Masyarakat Baduy merupakan kelompok suku di Banten yang di wilayah Lebak,” terangnya.

Populasi masyarakat Baduy yang mencapai sekitar 26 ribu jiwa, memiliki karakteristik tersendiri mengenai sosok seorang Ambu, atau ibu dalam bahasa Indonesia.

Menurut Farid, Ambu merupakan sosok wanita Indonesia yang menjadi pondasi awal, pembangunan karakter sebuah masyarakat melalui anaknya.**Baca Juga: Konser Musik Ricuh, Puluhan Pemuda Diamankan Polres Serang.

Menggandeng penulis skenario Titien Wattimena, bintang utamanya pun merangkul Widyawati yang berperan sebagai Ambu Misna, lalu Laudya Cynthia Bella sebagai Fatma, hingga Baik Wong memerankan tokoh Nico.

“Semoga film ini membentuk masyarakat yang cerdas, kritis, dapat mendorong karya film Indonesia yang baik. Serta meningkatkan nilai kebudayaan bangsa Indonesia,” jelasnya.(dhi)




Aliran Kepercayaan di Kolom Agama KTP, Pemkab Lebak Bakal Komunikasi ke Suku Baduy

Kabar6-Pasca ditetapkannya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan penulisan aliran kepercayaan di kolom agama pada KTP. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak akan segera berkomunikasi dengan Suku Baduy yang memiliki Agama Sunda Wiwitan.

“Makanya nanti mau ditanyakan dan dikomunikasikan lagi dengan masyarakat Baduy,” kata Iti Octavia Jayabaya, Bupati Lebak, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Jumat (10/11/2017).

Ketua DPD Demokrat Banten ini pun dalam waktu dekat segera bertemu dengan Suku Baduy guna mensosialisasikan putusan tersebut dan membantu tugas Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).**Baca Juga: Belum Ada SK, DPD KSPSI Banten Layangkan Surat ke Pengurus Pusat.

“Baduy mau ditanya lagi, karena kalau Baduy waktu dulu tidak mau, agama mereka bukan kepercayaan, tapi Sunda Wiwitan,” terangnya.

Perlu diketahui bahwa MK memutuskan gugatan yang dilayangkan pemohon dari sejumlah penganut aliran kepercayaan terhadap Pasal 61 ayat (1) dan (2) UU 23/2006 juncto Pasal 64 ayat (1) dan (5) UU 24/2013 tentdang Administrasi Kependudukan. Mereka menggugat aturan pengosongan kolom agama di e-KTP bagi pemeluk aliran kepercayaan.

Hakim MK menyatakan ketentuan itu bertentangan dengan pasa 28e dan 29 ayat 2 UUD 1945 yang menjamin kebebasan bagi setiap penduduk untuk memeluk agama dan kepercayaannya.

Atas dasar putusan tersebut, Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) akan mengumpulkan data aliran kepercayaan di Indonesia. Data itu nantinya dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).(dhi)