1

Mahasiswa di Serang Tolak Sodetan Sungai Ciujung

Kabar6.com

Kabar6 – Sekelompok mahasiswa dan lapisan masyarakat, menolak dibangunnya sodetan Sungai Ciujung. Merek menganggap, sodetan dari Sungai Ciujung Baru ke Sungai Ciujung Lama atau Kali Asin, bisa menyebarkan limbah.

“Bila pembangunan sodetan ini tetap dilakukan, potensi pencemaranyw menyebar disepanjang Sungai Ciujung Lama.

Ini merupakan upaya pembagian limbah. Potensi terberat dan terburuk sepanjang sejarah menjadi objek pencemaran baru yang dapat menghancurkan ekosistem dan biota sungai sampai ke ujung muara sungai,” kata Korlap Aksi, Imron, melalui pesan singkatnya, Senin (29/03/2021).

Massa aksi menolak keras rencana pembangunan sodetan tersebut, karena bisa mencemari lingkungan, mematikan biota laut hingga merusak lahan pertanian masyarakat setempat.

Menurut Imron, kebutuhan air baku masyarakat di bantaran Sungai Ciujung yang ada di wilayah Serang Utara, hanya ada di Sungai Ciujung Lama. Airnya digunakan untuk mengairi lahan pertanian warga sekitar.

“Sumber air hasil sodetan tersebut berasal dari sungai Ciujung Baru (kali Jongjing) yang statusnya dalam keadaan tercemar, sangat tidak layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat luas,” terangnya.

Imron menjelaskan bahwa bila sodetan Sungai Ciujung Baru ke Sungai Ciujung Lama dilanjutkan, maka Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciujung, Cidurian dan Cidanau (C3), dianggap melanggar Undang-undang (UU) nomor 09 tahun 2009, tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Serta tidak mengindahkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 82 tahun 2001 tentang klasifikasi dan baku mutu air.

**Baca juga: Perkuat Ketahanan Pangan di Banten, Polsek Ciwandan dan Cipocok Bagikan Beras ke Warga

“Masyarakat secara umum mendukung proses normalisasi sungai Ciujung Lama. Menjadi hal yang wajib ditolak, apabila normalisasi sungai dibarengi dengan pembangunan Sodetan atau intake, yang akan menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup bagi 14 desa yang berada disepanjang sungai Ciujung Lama,” jelasnya.(Dhi)




Drainese Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Serua Gotong Royong Buat Sodetan

kabar6.com

Kabar6-Kecewa dengan kinerja pemerintah, puluhan warga RT 003/018, Kelurahan Serua, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan kerja bakti membuat sodetan sebagai langkah antisipasi luapan air dari saluran air yang tak maksimal dalam menampung debit air, Jumat malam (5/10/2018).

Hal itu dilakukan, karena warga tak kuat lagi menunggu pihak dinas terkait untuk meninjau dan memperbaiki saluran air yang berada di Jalan Palapa Raya itu.

Saluran air yang tak maksimal itu berdampak ke rumah warga yang digenangi air hingga betis orang dewasa.

Warga yang terdampak genangan air, Karta menjelaskan, rumah yang ditinggalinya sudah terdampak genangan air setinggi betis orang dewasa.

“Jangankan hujan lebat, hujan kecil saja rumah saya sudah tergenang air setinggi betis orang dewasa,” ketus Karta kepada kabar6.com.

Namun begitu, Karta tetap berharap dinas terkait dengan segera dapat memperbaiki kondisi saluran air yang memiliki dampak ke rumah warga.

“Saya tetap berharap agar pemerintah dapat dengan segera membenahi pekerjaan yang dinilai kurang maksimal itu,” ungkapnya.

Ketua RT 003/018, Abas Basri menuturkan, harusnya pasca selesainya proyek peningkatan jalan itu, masyarakat dapat segera menikmati. Namun yang terjadi di warga malah kebalikannya.

**Baca juga: Silaturahmi Dapat Sinergikan Program Kerja Antar Karang Taruna.

Perihal ini, pihaknya sudah melaporkan ke kelurahan setempat dan Dinas PU Tangselpun sudah menjanjikan untuk pengerjaan ulang saluran air kurun waktu 2 minggu.

“Boro-boro datang, sampai saiki belom ada respon, apalagi dikerjakan,” beber Abas.

Akhirnya, warga bersepakat untuk melakukan kerja bakti guna membuat sodetan air sebagai langkah antisipasi luapan dari saluran air yang tidak maksimal itu. (aji)