1

Rayakan Ulang Tahun ke-100, Nenek di Florida Lakukan Sky Diving

Kabar6-Untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-100, seorang wanita di Florida, Amerika Serikat (AS), bernama Raymonde Sullivan mencoba sesuatu yang baru, yakni melompat dari pesawat.

Ya, melansir Newsweek, Sullivan yang bertugas di garis depan sebagai perawat dalam Perang Dunia II, memberanikan diri untuk melompat dari pesawat di Skydive Sebastian dan terjun payung tandem untuk pertama kalinya.

“Saya belum pernah melakukannya, dan saya telah melakukan banyak hal dalam 100 tahun, jadi saya pikir saya harus melakukannya selagi bisa,” kata Sullivan. “Ini menakutkan, saya akan mengatakan itu.”

Sullivan mengatakan, dia memutuskan terjun payung pertama kali dan juga akan menjadi yang terakhir. Setelah kembali ke tanah, Sullivan merayakan ulang tahunnya bersama teman dan keluarga di The Castle, Fort Pierce. ** Baca juga: Pelari Asal Idaho Pecahkan Rekor Dunia, Kenakan 111 Kaos Saat Maraton

Sebelumnya, seorang lansia bernama Irene O’Shea juga berani melakukan terjun payung, karena memiliki keinginan untuk melakukan olahraga ekstrem. Bukan tanpa alasan, O’Shea pernah terjun dari ketinggian sekira 426 meter di atas permukaan Bumi.

O’Shea percaya bahwa ia menjadi wanita tertua yang melakukan sky diving dengan ketinggian tersebut. Video yang diunggah O’Shea merupakan penerjunannya yang ketiga. Ia melakukan sky-diving bersama tim SA Skydiving.

Sama seperti Sullivan, O’Shea pertama kali terjun pada 2016 saat ia merayakan ulang tahun ke- 100. Setahun setelahnya, ia melakukan sky diving lagi. Dan yang ketiga pada 2018.(ilj/bbs)




Tragis, Bintang Skydiving Rusia Jatuh dari Ketinggian 20 Ribu Kaki Setelah Parasut Gagal Dibuka

Kabar6-Nahas benar peristiwa yang dialami seorang bintang skydiving asal Rusia bernama Dimitri Didenko (30). Pria itu jatuh hingga tewas di depan penonton, setelah parasutnya gagal dibuka dalam acara Virtual Australian Skydiving Championships di Jurien Bay, utara Perth, beberapa waktu lalu.

Saat itu, Didenko yang lahir di Italia, berkompetisi sendirian dalam kategori pakaian sayap, sebuah bentuk elite dari olahraga ekstrem, ketika tragedi itu menimpa. Para penonton, melansir rt, menyaksikan Didenko jatuh dari ketinggian yang dilaporkan lebih dari 20 ribu kaki, sementara sesama penerjun payung di darat berusaha mati-matian untuk menyelamatkannya.

Diketahui, Didenko adalah seorang penerjun payung yang dihormati, dan telah menyelesaikan lebih dari 6.000 lompatan. “Penanggap pertama, dan (orang-orang) yang harus menyaksikan ini, pasti sangat mengerikan,” kata Leslee Holmes, pejabat setempat.

Perangkat GPS yang dipasang pada helm Didenko, yang mencatat detail dan memberi mereka umpan untuk lompatan untuk dinilai, sekarang akan menjadi bagian penting dari penyelidikan.

Sementara itu, Federasi Parasut Australia telah menjanjikan penyelidikan menyeluruh. Penyelidikan juga sedang dilakukan yang melibatkan Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil.

“Saya telah terjun payung selama 38 tahun dan di sini di Jurien selama 10 tahun dan tidak pernah mengalami (insiden yang menyebabkan) kematian,” kata Pete Lonnon, co-owner Skydive Jurien Bay. “Staf di sini sangat terguncang, kami menjaga satu sama lain dan konseling akan tersedia.”

Didenko dilaporkan telah menggunakan peralatannya sendiri pada saat tragedi itu terjadi. ** Baca juga: Perenang Rusia Jadi Viral Setelah Lakukan ‘Moonwalk’ Ala Michael Jackson di Bawah Air

“Terlepas dari tingkat pengalaman yang terlibat, keselamatan adalah yang terpenting dan kami menangani insiden itu dengan sangat serius,” kata Richard McCooey, kepala eksekutif Federasi Parasut Australia.(ilj/bbs)




Selalu Lolos dari Bahaya, Pria Ini Dapat Julukan Paling Beruntung di Dunia

Kabar6-Seperti kucing, tampak Wes Grant (37) memiliki sembilan nyawa. Bagaimana tidak, mantan anggota Angkatan Laut Inggris ini selalu lolos dalam sejumlah insiden yang berpotensi merenggut nyawanya.

Karena itulah, Wes disebut sebagai ‘orang paling beruntung di dunia’. Semasa hidupnya, melansir Dailystar, Wes pernah ditikam, terbakar, hingga kecelakan mobil. Dua kali bertugas di Afghanistan, dua kali pula dia ditembak. Pertama, Wes ditembak oleh tentara Taliban, dan yang kedua ditembak oleh perampok. Tidak hanya itu, Wes juga sempat mengalami stroke yang disebabkan oleh kondisi jantungnya.

Semasa kecil, Wes yang kini tinggal bersama istri dan kedua anaknya di Playmout, Devon, Inggris, hampir mati dalam sebuah peristiwa kebakaran. Dari sekian banyak peristiwa yang menimpa, Wes merasa bahwa insinden paling berbahaya ketika terjebak dalam sebuah kebakaran sehingga membuat kakinya melepuh.

“Kami sedang dalam perjalanan dayung kemah sekolah ketika saya berusia 16 dan semua jari kaki saya seperti mencair ketika saya terjebak dalam kebakaran,” kisahnya. Bruntung ada seorang teman yang kembali untuk menyelamatkannya.

Wes juga menceritakan bagaimana dia pernah ditusuk oleh orang yang diduga sebagai pencuri mobil di Afrika Selatan. Dalam insiden itu, Wes sampai harus dilarikan ke rumah sakit akibat tusukan tersebut.

“Saya dilarikan ke rumah sakit karena saya telah ditikam di bagian belakang tulang belikat, nyaris tidak bisa mengalirkan udara atas ke paru-paru saya. Setiap gerakan kecil ke kiri atau kanan bisa berakibat fatal,” ujar Wes.

Ketika bertugas di Afghanistan pada 2009, Wes juga sempat berada dalam kondisi tak sadarkan diri selama beberapa minggu. Kemudian ketika bergabung sebagai anggota Angkatan Laut Kerajaan Inggris, dia mengalami stroke dan serangan jantung.

“Saya terkena stroke/serangan jantung dan dalam satu saat saya menjadi buta. Segalanya menjadi lebih gelap dan saya dilarikan ke Rumah Sakit Mata Royal,” kata Wes.

Peristiwa lain saat melakukan skydiving. Saat melompat dari ketinggian ribuan meter, ternyata parasutnya mengalami masalah. “Saya kembali ke unit dan untuk tahun terakhir karier saya sebagai instruktur pelatihan lapangan terbang. Saya pada dasarnya adalah bagian dari tim instruktur skydiving dan mungkin melakukan sekitar 260 lompatan,” ungkap Wes.

“Pada satu kesempatan ada kerusakan parasut ketika saya mematahkan dua dari 900 pons breaking strain lines. Itu bisa berakhir dengan bencana,” lanjutnya. ** Baca juga: Terobsesi Keliling Ratusan Kuburan, Pria Ini Koleksi 29 Mayat Gadis yang Diawetkan

Memang pria yang selalu beruntung.(ilj/bbs)