1

Asyik Nih, Siswa SDN Poris Gaga 2 Belajar Sambil Berwisata di Banksasuci

Kabar6.com

Kabar6- Bagi para siswa Sekolah Dasar, aktivitas belajar di luar sekolah merupakan hal yang sangat menyenangkan.

Apalagi, kegiatan belajarnya berkaitan dengan nuansa alam. Tentu, mereka akan bersemangat mengikutinya.

Seperti yang dilakukan sejumlah siswa dan siswi dari SDN Poris Gaga 2 ini saat mengunjungi markas Komunitas Pecinta Alam Banksasuci Foundation, yang berada di Jalan Taman Cisadane, Gang Muara Buntu, RT 003 RW 001, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, beberapa waktu lalu.

Dilokasi itu, mereka (guru&siswa) tentunya dapat belajar banyak mengenai pelestarian alam dan pengelolaan sampah, sekaligus sambil berwisata alam dibantaran sungai terpanjang di Provinsi Banten ini.

Kunjungan pihak SDN Poris Gaga 2 itu pun disambut hangat oleh para pegiat di komunitas tersebut. Termasuk, oleh Ade Yunus, sebagai salah seorang pendiri Banksasuci Foundation.

“Semoga dengan kunjungan ke Banksasuci ini, adik-adik dapat memprakktekkan dan menjadikan sebagai sebuah kebiasan baik, untuk melestarikan alam serta menjaga lingkungan di sekitarnya,” ujar Ade Yunus, kepada peserta didik yang hadir berkunjung dalam rangka Adiwiyata Provinsi Banten ini.

Selain Ade, mereka pun didampingi pegiat lingkungan lainnya bernama Fale. Mereka diajak berkeliling dan diperlihatkan berbagai pengetahuan yang ada dilokasi tersebut.

Baru memasuki area taman saja, mereka sudah menyaksikan di kiri dan kanan jalan, sudah banyak para usahawan pengolahan limbah sampah.

Dengan ramah, Fale juga tak luput memperkenalkan berbagai alat–alat untuk megelola sampah berskala besar.

Para siswa yang sangat antusias pun cukup puas, saat menyaksikan sampah-sampah dilebur dengan alat pelebur.

” Ini adalah alat pelebur sampah jika sampah yang sudah tidak terpakai maka akan di lebur dengan alat ini,” Jelas Fale, sembari menunjuk alat tersebut.

Usai siswa–siswi diberi penjelasan tentang sampah, mereka lalu diajak untuk melewati sungai Cisadane dengan menggunakan Flying fok ke hutan kecil di seberang sungai Cisadane.

**Baca juga: SDN Karawaci Baru 1 Gandeng Warga Sekitar Untuk GPBLHS

Siswa–siswi SDN Porisgaga 2 ini kembali di ajarkan cara bagaiman melestarikan sungai dan hutan dengan baik dan benar. Setelah dari hutan, kemudian mereka menyeberangi sungai dengan menggunakan perahu hingga semuanya mengaku cukup puas dan menyenangkan. (*/gus)




PSP, Pemkot Tangerang Minta Siswa Tingkatan Kemampuan

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pendidikan meresmikan bergulirnya Program Sekolah Penggerak (PSP) jelang momen peringatan HUT Kota Tangerang ke-28 mendatang.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengatakan, program yang diusung oleh Pemerintah Pusat bagi seluruh sekolah tersebut bertujuan untuk membangun inovasi, kreativitas, dan semangat belajar dengan menerapkan nilai – nilai pancasila dalam proses belajar mengajar.

“Kota Tangerang terpilih menjadi salah satu dari 111 kabupaten/kota yang melaksanakan tahap awal program sekolah penggerak,” ujar Arief dalam acara yang berlangsung di SMPN 1, Jl. Daan Mogot, Tangerang, Selasa (16/2/2021).

Selain itu, kata Arief, melalui implementasi program Sekolah Penggerak nantinya seluruh sekolah yang di kota tangerang bisa menjadi sekolah unggulan.

“Tidak cuma negeri tapi juga sekolah swasta bisa jadi sekolah unggulan. Nanti akan dievaluasi programnya dan dikembangkan agar anak – anak di Kota Tangerang bisa memiliki kemampuan yang lebih baik,” katanya.

“Terlebih di masa pandemi Covid-19 agar anak – anak dan guru tidak merasa jenuh,” tambahnya.

**Baca juga: Vaksinasi Tahap Dua, Pemkot Tangerang Sasar Sektor Pelayanan Publik

Program sekolah penggerak adalah program untuk meningkatkan kualitas belajar siswa yang terdiri dari 5 jenis intervensi untuk mengakselerasi sekolah bergerak satu sampai dua tahap lebih maju dalam kurun waktu tiga tahun.

Melansir situs resmi Sekolah Penggerak Kemendikbud, Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru). (Oke)




Alfamart Berikan Bantuan Kepada Dindikbud Tangsel untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bekerja sama dengan Alfamart untuk memberikan bantuan kepada 150 siswa berkebutuhan khusus.

Kadindikbud Kota Tangsel, Taryono mengungkapkan, bantuan yang diberikan berupa 150 sepatu sekolah dan 100 paket school kit.

“Pemberian bantuan kepada 150 siswa berkebutuhan khusus, berupa sepatu, tas, dan alat atau buku tulis ke sekolah khusus,” ujarnya kepada Kabar6.com, Senin (18/1/2021).

Taryono menjelaskan, sekolah khusus (SKH) yang menerima bantuan antara lain SKH Nur Asih, SKH Al Ikhsan, SKH Assalam, SKH An Nur, SKH Putra Putri Mandiri, SKH Citra Anindya, SKH Yarfin, dan SKH Sahabat Kita.

**Baca juga: Pernyataan Tolak Vaksin Ribka Tjiptaning, Pengamat: Pemkot Tangsel Harus Buat Regulasi

“Program kerjasama ini akan dilanjutkan setiap tahun,” ungkapnya.

Taryono menerangkan, di masa pandemi, pendidikan dan pembelajaran harus berjalan dengan baik. “Semoga bantuan ini bisa menambah motivasi kepada pendidik maupun para siswa,” tutupnya.(eka)




Belajar di Taman Pintar Kejari, Siswa Senang karena Bisa Ngurangi Beban Ortu

Kabar6.com

Kabar6-Raut wajah siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) tampak sangat cerita menikmati fasilitas jaringan WiFi gratis yang tersedia di Taman Pintar Kejari Kabupaten Tangerang hari perdana usai diresmikan, Rabu (21/10/2020).

Taman Pintar dibuka secara resmi oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) di halaman Kejari yang memang untuk memfasilitasi siswa-siswi belajar secara daring (dalam jaringan) di tengah pandemi covid-19.

Mumun, salah satu siswi SMPN 3 Tigaraksa mengaku senang dan merasa terbantu dengan adanya WiFi gratis dihalaman kantor lembaga Satya Adhi Wicaksana ini.

“Alhamdulillah! Sangat terbantu dengan fasilitas WiFi gratis di sini, saya teman-teman bisa akses informasi pendidikan, terutama mengerjakan tugas tugas sekolah,” ungkap Mumun kepada kaba6.com di lokasi, Rabu (21/10/2020).

Sebelum mendapatkan layanan WiFi gratis lanjut Mumun, dirinya merasa kesulitan mengakses internet untuk menyelesaikan tugas sekolahnya lantaran keterbatasan kuota pada smartphone miliknya. “Kalau lagi nggak punya paket data, ya nggak bisa ngerjain tugas, untuk tiga hari habis 10 ribu rupiah, sebulan bisa habis 90 ribu,” ujarnya

Meskipun jauh dari tempat tinggalnya dibilangan Margasari, hal itu tetap dijalani demi kewajibannya sebagai seorang pelajar untuk terus belajar demi cita-citanya. “Meski sedikit jauh, ya dibela belain aja pak, lumayan untuk mengurangi beban orang tua,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Tangerang menyadari bahwa, fasilitas atau jaringan di setiap sarana pendidikan tidak semua ada untuk mendukung proses belajar mengajar secara daring.

**Baca juga: Puskesmas Cisauk Buka Pendaftaran Vaksin Covid-19, Bisa Lewat Online.

Maka dari itu patut kita syukuri adanya program yang dicanangkan oleh pihak Kejaksaan Negeri ini, agar anak anak kita bisa mengakses informasi pendidikan secara maksimal. “Semoga proses belajar para siswa siswi bisa dilakukan secara efektif melalui daring dengan fasilitas yang ada di Kejari ini,” pungkasnya (han)




Guru dan Siswa Gelar Aksi di Polresta Tangerang, Ini Tuntutannya

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan siswa bersama Aliansi Guru Alumni dan Masyarakat (AGAM) menggeruduk kantor Polresta Tangerang, Senin (29/6/2020) pukul 13.00 wib

Koordinator aksi Ade Putra dalam orasinya mengatakan aksi damai ini merupakan upaya mereka mendukung guru yang berani mengungkap kebenaran dan membongkar kasus korupsi yang dilakukan oleh kepala sekolah SMAN 21

” Kami datang memberikan dukungan moral terhadap guru yang berani membongkar korupsi dana BOS di SMAN 21,” teriakan Ade pada orasinya

Dalam aksinya puluhan siswa dan guru itu juga meminta kepada pihak Polresta Tangerang mengusut tuntas kriminal yang dilakukan oleh oknum guru.

**Baca juga: Satpol PP Kabupaten Tangerang Belum Pastikan Waktu Eksekusi Proyek GIPTI.

” Kami minta pihak kepolisian untuk menindak tegas terhadap oknum guru olahraga yang berinisial WHY yang sudah melakukan tindakan kriminal,” ungkap Ade didepan kantor Polresta Tangerang (CR)




Belajar dari Rumah Siswa SD-SLTP Kota Serang Diperpanjang Hingga 20 Mei

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Pendidikan Kota Serang kembali memperpanjang kegiatan belajar siswa TK, SD dan SLTP di Kota Serang hingga tanggal 20 Mei 2020.

Keputusan tersebut tertuang dalam surat edaran nomor : 421/930/Dispenbudkot/2020.

Sekertaris Dinas (Sekdis) Dindikbud Kota Serang Nursalim mengatakan keputusan yang diambil merupakan hasil dari rapat koordinasi dengan berbagai instansi.

“Kesepakatan kita memperpanjang masa belajar di rumah sampai dengan tanggal 20 Mei 2020 ini bukan hanya sekedar latah, tapi berdasarkan pertimbangan keselamatan siswa dan efektivitas,” kata Nursalim, kepada wartawan, Jumat (27/3/2020).

**Baca juga: RS Banten Terus Dibanjiri Penderita Covid-19, 45 Pasien Dirawat.

Selain hasil pembahasan rapat, kebijakan itu juga merupakan instruksi dan arahan dari Kemendikbud RI melalui Surat Edaran (SE) yang diterima oleh pihaknya.

“ini juga dipacu berdasarkan surat edaran kemendikbud nomor 4 tahun 2020 Tentang ujian sekolah dan ulangan kenaikan kelas,” Tandasnya.(Den)




Motif Siswa Gantung Diri di Cipondoh Karena Ponsel Disita

Kabar6.com

Kabar6-RR, seorang siswa kelas IX ditemukan tewas dengan tubuh tergantung kabel di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim mengatakan korban berusia 15 tahun di duga gantung diri menggunakan kabel listrik yang terikat di kusen pintu belakang rumahnya. “Peristiwa terjadi Minggu (15/3/2020) sekitar pukul 21.00 WIB,” ujar ujar Rachim saat dikonfirmasi oleh wartawan, Senin (16/3/2020).

Korban pertama kali ditemukan oleh ibunya Minahika dan kakeknya korban Romlih. Peristiwa tersebut kemudian langsung dilaporkan ke Polsek Cipondoh.

**Baca juga: Libur Corona, Peserta Didik di Kota Tangerang Belajar Lewat Modul.

Abdul Rachim mengatakan motif yang melatar belakangi RR gantung diri tersebut, diduga dikarenakan ponselnya disita orangtuanyam”Diduga menyita ponsel milik korban. Hal itu dilakukan agar korban lebih fokus untuk menghadapi Ujian Nasional tingkat SMP” kata Abdul Rachim. (Oke)




67 Siswa TK Diberi Pelatihan Mitigasi Bencana Basarnas Banten

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 67 siswa dari Taman Kanak-kanak (TK) Kusuma, Desa Serdang, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, berkunjung ke Basarnas Banten. Sejak dini, mereka diperkenalkan cara menghadapi bencana alam seperti gempa bumi hingga tsunami.

“Pengenalan Basarnas, pengenalan kalau terjadi gempa, banjir, tsunami,” kata Galih Kusno Adi, personil Basarnas Banten yang mendampingi anak-anak TK, Kamis (12/03/2020).

Mereka juga diperkenalkan berbagai macam alat evakuasi yang dimiliki Basarnas Banten. Pelatihan SAR atau mitigasi bencana sejak dini sangat bermanfaat dalam kesiap siagaan jika terjadi bencana alam sewaktu-waktu. Sehingga mengurangi resiko terjadinya korban jiwa.

“Mengenalkan alat-alat evakuasi dan pengenalan SAR sejak dini,”terangnya.

Aktifitas Basarnas yang penuh tantangan dan selalu terlibat dalam pertolongan korban maupun bencana yang berbahaya, menjadi perhatian tersendiri bagi siswa TK Kusuma kelas A dan B. Mereka tampak tertarik dan serius memperhatikan penjelasan apa itu Basarnas dan tugas-tugasnya.

**Baca juga: Gerindra Banten Deklarasikan Prabowo Tetap Pimpin Gerindra.

Terlebih saat dikenalkan dan diberi tahu peralatan yang dimiliki oleh Basarnas Banten, mereka sanbat antusias ketika bisa menaiki truk yang biasa digunakan untuk membawa personil Basarnas ketika melakukan tugas pencarian dan pertolongan.

“Pengenalan alat-alat SAR, sepert exsavator, alat ekstrikasi, alat komunikasi pakai radio,” jelasnya. (Dhi)




Dinas Pendidikan Tangsel Cek Isu Siswa Terpapar Corona, Hasilnya…

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Taryono mendatangi langsung sekolah Internasional di Bintaro untuk mengecek langsung isu salah satu siswa sekolah itu terindikasi virus Covid19 atau virus Corona.

Taryono mengatakan kabar yang menyebutkan ada salah satu siswa yang merupakan kerabat dari pasien positif virus Corona di Depok. “Anak itu sekarang dalam keadaan sehat walafiat, anak itu tidak pernah ada kontak personal dengan keluarga yang ada di Depok, artinya secara umum bahwa di Tangsel, khususnya di sekolah ini tidak ada yang terjangkit atau suspect corona,” ujarnya kepada wartawan di Bintaro, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Rabu (4/3/2020).

Taryono menerangkan, saat ini siswa tersebut sudah diperiksa, dan siswa itu dinyatakan negatif virus Covid19 tersebut.

“Kan indikasi nya sudah jelas ada panas tubuh, batuk-batuk dan sebagainya dan itu tak menunjukan itu. Karena tak ada kontak korban dengan yang ada di Depok,” terangnya.

Taryono melanjutkan, pihaknya sudah melakukan imbauan terhadap sekolah-sekolah yang berada di wilayah Kota Tangerang Selatan.

Ada tiga poin yang disampaikan dalam maklumat itu. Pertama lakukan kebersihan total lingkungan sekolah, kedua lakukan sesering mungkin anak melakukan kebersihan mencuci tangan menggunakan hand sanitizer, ketiga etika menutup mulut dan hidung menggunakan sapu tangan ketika bersin dan batuk.

**Baca juga: Waspada Corona, Dinas Pendidikan Tangsel Apresiasi Sekolah Internasional di Bintaro.

Diliburkannya sekolah ini, Taryono menjelaskan, untuk mewaspadai adanya virus tersebut maka sekolah tersebut lakukan disinspektan secara penuh.

“Itu upaya maksimal, sebenarnya sekolah ini udah membiasakan bahwa dalam 1 minggu itu 3 hari dilakukan itu, tapi hari ini dilakukan penuh selama 1 minggu maka anaknya diliburkan,” tutupnya.

Diketahui, Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany telah mengimbau masyarakat Tangerang Selatan agar tidak panik atas kabar virus corona masuk ke Indonesia.(eka)




24 Siswa Kabupaten Tangerang Cacingan Jenis Cambuk dan Gelang

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 24 siswa di Kabupaten Tangerang dinyatakan positif cacingan jenis cambuk dan gelang. Puluhan siswa yang dinyatakan cacingan ini merupakan hasil survei evaluasi pravalensi cacingan di Kabupaten Tangerang tahun 2019.

Survei melibatkan 600 dari 30 siswa dari SD/MI yang berasal dari 30 klaster desa/ kelurahan. Namun, hanya 358 siswa yang dilakukan pemeriksaan sampel feces. ”
“Hasil positif cacing pada 24 siswa itu dengan rincian 19 orang siswa positif mengandung telur cacing cambuk, 4 orang siswa mengandung telur cacing gelang dan 1 orang siswa mengandung telur cacing cambuk dan gelang,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Peyakit Menular pada Dinkes Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, Jum’at 24/1/2020.

Selanjutnya, kata Hendra, dilakukan pemeriksaan kuantitatif telur cacing dengan metode Kato Katz, sehingga didapatkan 24 sampel positif mengandung telur cacing. Hal ini menandakan bahwa prevalensi kecacingan di Kabupaten Tangerang tahun 2019 sebesar 6,7 persen.

Hendra menilai, secara nasional Kabupaten Tangerang sudah aman dari cacingan karena berada di bawah 10 persen. “Tapi tetap kita jalankan dua tahun ini. Tujuannya biar jangan sampai angka kecacingan meningkat lagi, karena nanti akan berdampak pada stunting (kurang gizi) dan berdampak pada kepintaran siswa,” tandasnya.

Untuk memberantas cacingan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang menggelar Advokasi dan Sosialisasi Pemberian Obat dan Pencegahan Massal (POPM) Kecacingan, di Ruang Rapat Bola Sundul, Gedung Usaha Daerah (GUD), Pusat Pemkab Tangerang, Tigaraksa.

Melalui rapat tersebut Dinkes menyebut bahwa angka kecacingan hingga akhir tahun 2019 menurun. Menurut Hendra, pemberian obat cacingan sudah dilakukan Dinkes Kabupaten Tangerang sejak tahun 2018, 2019 hingga 2020. Menurutnya, POPM kecacingan ini diklaim mampu menekan angka kecacingan di Kabupaten Tangerang.

“Jadi pemberian obat cacing instruksi dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan RI) itu dua kali, yakni bulan Februari dan Agustus 2020,” ungkap Hendra.

Kata Hendra, pemberian obat ini tujuannya untuk menurunkan angka kecacingan. Kata dia, pada tahun 2015, angka kecacingan di Kabupaten Tangerang mencapai 31 persen. Namun instruksi pemerintah pusat bawah harus dibawah 10 persen. Maka pada tahun 2018-2019, Dinkes melakukan cek ulang kecacingan.

Menurut Hendra, seluruh usia bisa terserang cacingan. Namun dalam program POPM Kecacingan ini yang diobati secara gratis hanya umur 1-12 tahun. Khusus orang dewasa, pihaknya menganjurkan untuk minum obat cacing enam bulan satu kali.

**Baca juga: 13 Persen Balita di Kabupaten Tangerang Alami Stunting.

“Teknisnya itu yang umur 1-5 tahun bisa mendapatkan obat di Posyandu. Sedangkan untuk usia sekolah diberikan secara gratis di sekolah masing-masing,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Desiriana Dinardianti membenarkan jika ada penurunan penderita penyakit cacingan, berdasarkan hasil survei evaluasi prevalensi kecacingan di Kabupaten Tangerang tahun 2019. Menurutnya, hal ini merupakan capaian yang positif. (vee)