1

Aksi Bully Santer, Pengelola Binus School di Tangsel Bungkam

Kabar6-Aksi perundungan antarpeserta didik di Binus School, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) santer di media sosial. Seorang pelajar yang menjadi korbannya dikabarkan sampai harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Pelaku diduga adalah anak-anak dari sosok terkenal di Indonesia. “Mereka anak-anak pesohor, dan ngerinya lagi sampai disundut rokok!” tulis akun @BosPurwa dilansir pada Senin, 19 Februari 2024.

Pemilik akun itu menggunggah aksi bullying di media sosial X (dahulu Twitter).@BosPurwa juga sempat pamerkan korban dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, pengelola Binus School yang terletak di Lengkong Karya membatasi tamu yang hendak masuk. Petugas keamanan melarang wartawan masuk dengan dalil pejabat berwenang tidak ada di kantor.

**Baca Juga: Pj Wali Kota Nurdin : Ajarkan Ilmu Geospasial Sejak Dini agar Bisa berkontribusi pada Pembangunan

“Maaf, kita kan hanya petugas yah. Siapapun yang bertemu beliau, tidak ada,” ungkap seorang petugas keamanan Binus School.

Pria itu merasa dilematis. Meski demikian ia tidak dapat menolak perintah bahwa wartawan dilarang masuk ke area sekolahan kaum borjuis tersebut.

“Saya mah, gimana ya,” singkatnya. Sementara itu, aktivitas kegiatan belajar mengajar tetap normal seperti biasa.

Arus keluar masuk kendaraan milik jemputan peserta didik tampak ramai. Aksi perundungan dikabarkan terjadi pada 2 Februari 2024 lalu.(yud)




Dua Nama Ini Santer Duduki Kursi Sekda Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku belum mempersiapkan rencana lelang jabatan sekretaris daerah (Sekda) setempat. Ada dua nama kandidat yang santer bakal menggantikan jabatan Muhamad.

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Tangsel, Apendi memastikan belum dibentuk panitia seleksi lelang jabatan sekda.

“Kalau untuk sekda belum, sekarang lagi membahas yang untuk 3 formasi,” katanya saat dikonfirmasi kabar6.com, Minggu (26/7/2020).

Kedua nama pejabat adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel, Toto Sudarto serta Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Bambang Noertjahyo.

Walikota Airin Rachmi Diany saat ditanya wartawan terlihat enggan mengomentari saat ditanya perihal kursi yang sudah lama “ditinggalkan” Muhamad.

“Tanyakan saja ke Kementerian Dalam Negeri,” katanya usai menghadiri acara operator ojek online di Serpong, Jum’at kemarin.

**Baca juga: Negatif Corona, 20 Ahli Waris Usul Bongkar Makam di TPU Jombang.

Muhamad, Sekda Kota Tangsel telah menyatakan siap pensiun dini pada Agustus besok. Ia melepas jabatan sebagai orang nomor satu Pamong Praja karena ikut kontestasi Pilkada serentak 2020.

Sejak pandemi Covid-19 ia terpantau jarang berada di kantor. Muhamad diduga lebih sibuk keluar masuk kampung untuk menemui masyarakat demi memuluskan pencalonannya.(yud)




Isu Relokasi di PT Induktorindo Utama Sudah Santer Sejak 2016

kabar6.com

Kabar6-Isu relokasi buruh PT Induktorindo Utama ke Boyolali Jawa Tengah, sudah santer terdengar sejak 2016 silam. Hal itu diungkapkan Anang Sukmana yang aktif di Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 92.

“Isu relokasi ini sudah pernah kami dengar pada 2016 silam. Herannya, kenapa isu tersebut dilontarkan setiap ada rekan kami yang akan dimutasi,” kata Anang disela aksi diam hari Ke-4, Jumat (30/11/2018).

Disela aksi diam di halaman kantor PT Induktorindo Utama, Kawasan pergudangan Taman tekno kav.A-5 BSD itu juga, Anang menyebutkan bahwa pihak perusahaan tidak transparan. Diduga, perusahaan tidak transparan dalam kesepahaman bipartit.

Dikatakan Anang, pihaknya sepakat dengan upaya mediasi melalui bepartit, tidak boleh ada pihak luar. Namun ternyata ada orang dinas ketenagakerjaan dari Provinsi Banten.

**Baca juga: PT Induktorindo Utama Tak Gubris 6 Poin Kesepakatan Buruh.

Disaat mediasi, pihak dinas dari Provinsi Banten itu seolah mengarahkan untuk mengikuti saja keinginan perusahaan dengan cara cicil 10 kali,” ucap Anang.

Menurut Anang Sukmana, penyataan pihak dinas ketenagakerjaan dari Provinsi Banten itu di nilai berpatokan dari kebiasaan.

“Biasanya dengan menghitung dengan cara di bagi dua, artinya 10 ditambah satu, di bagi dua, jatuhnya 5,5 kemudian di bulatkan menjadi enam,” papar Anang menirukan ucapan pihak dinas saat ditanyakan pihak perusahaan. (adt)