1

Tanam Pohon Pisang, Ratusan Emak-emak di Legok Protes Lalu Lalang Truk

kabar6.com

Kabar6-Aksi tanam pohon pisang di tengah jalan dilakukan ratusan emak-emak di depan Perumahan Jati Elok Legok, Kabupaten Tangerang, Sabtu (8/12/2018).

Aksi itu dilakukan ratusan emak-emak sembari menghadang truk-truk bertonase berat yang melintas di Jalan Raya Legok, sebagai aksi protes tumpulnya Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 46 Tahun 2018 tentang pembatasan operasional mobil barang.

Salah seorang pendemo, Wati menuturkan, ratusan kaum ibu itu memprotes lalu lalang truk bertonase berat tanpa mengindahkan aturan yang ada. Apalagi akibat lalu lalang truk, kondisi jalan raya yang menghubungkan Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor ini banyak yang hancur.

Kami protes truk lalu lalang tanpa mengindahkan aturan. Disamping itu kondisi jalan banyak yang hancur akibat truk pengangkut pasir. Warga sangat dirugikan atas rusaknya jalan dan kemacetan,” ungkapnya.

**Baca juga: Kapolres Ferdy: Tidak Ada Bentrok, Hanya Konsentrasi Massa.

Disamping itu, ratusan massa berkerudung itu juga menuntut petugas Dinas Perhubungan setempat untuk melakukan pengawasan lalu lalang truk. “Petugas juga harus tegas dan menindak truk yang melanggar aturan,” jelasnya.

Aksi massa berkerudung ini berlangsung damai dan kondusif, dengan pengamanan yang dilakukan aparat dari Polsek Legok. (jic/Tim K6)




Warga Tangsel Protes Situ Rompong Diuruk Pengembang

kabar6.com

Kabar6-Sejumlah warga yang bermukim di RT 05 RW 05, Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tiga kali mendemo kantor kelurahan setempat. Warga protes lantaran menuding lahan resapan air di Situ Rompong telah diuruk pengembang perumahan.

Sutarjo, salah satu warga sekitar mengatakan bahwa kegiatan pengurukan mulai berlangsung sejak bulan puasa kemarin. Warga tak bereaksi lantaran mengira pengurukan hanya dilakukan di lahan milik pengembang PT Harapan Permai Indonesia saja.

“Tapi lama kelamaan kita perhatiin koq urukannya malah melebar,” katanya kepada wartawan ditemui di sekitar pemukimannya, Jum’at (3/8/2018).

Atas kejadian itu, warga sekitar akhirnya memilih jalur mendatangi kantor aparatur wilayah setempat. Terakhir pada Jum’at kemarin.

“Pengembang sempat masang pagar seng. Warga sini kompak akhirnya dirobohin itu seng,” terang Sutarjo.**Baca juga: Polres Tangsel Tetapkan Tersangka Tawuran Pelajar.

Ari, warga lainnya yang masih dekat lokasi perkara mengaku, bahwa pengurukan telah mengganggu kelestarian ekosistem lingkungan sekitar. Ia khawatir bila musim hujan terjadi banjir lantaran lahan resapan air semakin menyusut.

“Karena di situ kita masih bisa melihat berbagai satwa liar, ada tupai, biawak, burung ruak-ruak, ular, dari python sampai ke kobra dan lain-lain. Alamnya asri banget. Dan kalau hujan jadi tempat penampungan air,” paparnya.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan pihak pengembang cluster Revista Rempoa tidak bisa dikonfirmasi. Kabar6.com masih berupaya minta klarifikasi pengembang.(yud)