1

Harapan dan Doa Kapolri di Hadapan Ulama Banten untuk Indonesia

Kabar6-Ada harapan dari doa bersama yang diikuti Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Ponpes Al-Fathaniyah, Kota Serang, Banten.

Orang nomor satu di korps Bhayangkara itu meminta doa serta dukungan dari para santri, ulama dan kyai, agar gelaran KTT G20 di Bali, pada pertengahan November 2022 bisa berjalan sukses dan lancar, serta mampu merubah kondisi dunia jadi lebih baik.

“Pertengahan November nanti, Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20, puncak pimpinan dunia. KTT G20 bisa dijalankan dengan baik, semoga bisa dihasilkan keputusan konstelasi dunia antara Rusia dan Ukraina,” ujar Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di Ponpes Al-Fathaniyah, Kota Serang, Banten, Rabu (02/11/2022).

**Baerita Terkait: Kapolri Kunjungi Kota Serang Sore ini, Polresta Serkot Siapkan Jalur

Jika Indonesia bisa meredam gejolak kedua negara itu, diharapkan krisis pangan dan energi dunia bisa kembali pulih. Sehingga tidak ada lagi penduduk suatu negara yang kelaparan ataupun kekurangan energi untuk menggerakkan roda perekonomiannya.

“Kalau ini bisa kita jalankan, maka Indonesia bisa menjadi negara yang merubah atmosfer dunia dari yang kritis menjadi lebih baik, kita doakan Pak Presiden kita,” jelasnya.

Kapolri berpesan, Indonesia bisa menjadi negara kuat, mandiri di bidang pangan dan energi jika semua lapisan masyarakat kompak.

“Kita tetap harus waspada, harus hati-hati, karena situasi perang Rusia dan Ukraina terus berlanjut. Karena terus berlanjut, krisis pangan, krisis energi akan terjadi, kita harus siap. Pemerintah sedang menjalankan program agar kita memiliki ketahanan pangan dan energi. Sehingga kita harus kompak, harus kerjasama,” ujarnya.

Mantan Kapolda Banten itu berujar, pemerintah tengah merancang berbagai program dan kebijakan agar Indonesia kuat menghadapi badai ekonomi yang diprediksi akan terjadi tahun 2023 mendatang. Terutamanya, ketahanan pangan dan energi, agar Indonesia bisa lebih mandiri lagi.

Kemandirian pangan dan energi harus dilakukan, agar Indonesia tidak selalu bergantung pada negara lain. Menurut Jenderal Listyo, saat ini Indonesia sudah tidak pernah lagi mengimpor beras dan sudah menjadi negara swasembada beras.(Dhi)




Tolak Aksi Kerusuhan di MK, Kiai dan Santri Banten Sepakat Hormati Keputusan MK

Kabar6.com

kabar6-Majelis Pesantren Salafiyah (MPS) Banten mengajak kepada seluruh masyarakat khusunya warga pondok pesantren untuk dapat mempercayakan apapun hasil pilpres dan pemilu 2019 kepada Mahkamah Konstitusi.

Ajakan tersebut disampaikan oleh Pembina MPS Banten, yakni Kiai Matin Syarqowi saat deklarasi menolak kerusuhan dan segala bentuk kekerasan bersama santri dan Kiai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al – Fathaniyah, Rabu (19/6/2019) malam.

“Menyikapi situasi politik saat ini, kami MPS memandang bahwa sebagai rakyat sudah selesai melaksanakan pemilu pada 17 April lalu, mereka bersama-sama datang ke TPS lalu memilih baik 01 maupun 02,” katanya.

Hari ini, lanjut Kiai Matin Syarqowi, rakyat harus sudah selesai, tidak lagi yang terprovokasi oleh siapapun. Terkait sengketa pemilu, Kiai Matin mengajak semua elemen untuk percayakan kepada MK apapun hasilnya.

“Apapun nanti keputusannya wajib dihargai. Kita lebih menitikberatkan kepada keutuhan bangsa. Biarkan mereka yang bertarung di MK, serahkan kepada ahlinya yaitu pengacara, rakyat kembali bekerja, Kiai kembali ngajar ngaji, santri kembali ngaji,” ujarnya.

Selanjutnya dituturkan Kiai Matin, dirinya mengajak untuk bersama- sama untuk menjaga Pancasila, menjaga Kebhinekaan menjaga merah putih, intinya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang telah dibangun Founding Father bersama seluruh komponen Bangsa.

“Paling indah hidup di dunia ini hanya di Indonesia. Dimana umat Islam bisa berdakwah kapanpun dan di manapun dengan bebas, begitu juga dengan umat agama lain, mari kita syukuri dengan menjaga Indonesia,” tegasnya.

Dikatakan Kiai Matin, inti dari maqositus Syar’i adalah menjaga kemaslahatan dan menghindari kemapsadatan. Untuk itu, berkaitan dengan hal – hal yang berpotensi menimbulkan kerusuhan MPS menolaknya, MPS anti kerusuhan dan anti anarkisme.

“Yah siapa orangnya yang mau rusuh gak ada kan. kita pikirin jihad paling utama itu menahan hawa nafsu. Berbeda pilihan politik itu biasa yang tidak biasa itu saat politik ditunggangi isu sara dan sebagainya,” tukasnya.

Ketua MPS Banten KH Munawar Halili mengatakan masyarakat dalam menyikapi sidang sengketa Pilpres untuk menyikapi dengan kepala dingin. Jangan sampai kerukunan umat beragama di Indonesia maupun Banten menjadi terpecah belah.

**Baca Juga:Pemprov Ubah RPJMD, Wagub Andika: Salah Satunya Untuk Kurangi Resiko Dampak Tsunami.

“Mari bersama-sama untuk menjaga pancasila, dan kesatuan Indonesia. Karena Indonesia ini paling indah. Maka itu, mari kita jaga bersama,” katanya.

Sebagaimana diketahui, MK telah memulai sidang perdana perselisihan Pilpres pada 14 Juni 2019 dengan agenda membacakan permohonan gugatan oleh tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) merilis hasil penghitungan suara pada 20 Mei 2019 lalu.

Kemudian Sidang dilanjutkan pada 17-21 Juni 2019 dengan agenda pemeriksaan perkara gugatan. Selanjutnya pada 24-27 Juni 2019, hakim MK menggelar rapat musyawarah hakim. Terakhir, pada 28 Juni 2019 MK membuat rilis putusan sidang terkait PHPU untuk Pilpres 2019. (adt)