1

Commuter Line Ketiban Pohon Tumbang, Trayek Tanah Abang – Pondok Ranji Setop

Kabar6.com

Kabar6-Pohon tumbang menutupi rel kereta api di kawasan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengakibatkan jadwal commuter line terganggu.

Pohon tumbang di jalur rel antara Stasiun Kebayoran – Stasiun Pondok Ranji km 15+600 pada pukul 14.15 WIB tadi.

“Untuk sementara KRL tidak dapat melayani perjalanan di lintas Tanah Abang – Sudimara PP,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, Minggu (11/4/2021).

Selain menghalangi jalur rel, menurutnya, bagian dari pohon tumbang juga membuat kerusakan pada pantograf KRL KA 2074 yang sedang melintas di lokasi. Namun seluruh pengguna maupun petugas kereta berada dalam kondisi baik.

**Baca juga: Kawanan Perampok Bersenjata di Ciputat, Kapolres: Kita Akan Buru!

“Petugas kami di loket stasiun siap melayani pembatalan perjalanan untuk para pengguna yang akan berangkat dari stasiun-stasiun di lintas maupun mereka dengan tujuan ke stasiun di lintas tersebut,” jelasnya.

Anne mengaku hingga kini petugas di lapangan masih berupaya mengevakuasi pohon yang tumbang berikut dengan perbaikan kabel pantograf.(yud)




Intimidasi Pedagang Nasi Bebek di Ciputat, Revolver Disimpan dalam Kresek

Kabar6.com

Kabar6-Aparat kepolisian mengamankan DS (37) dan IM (27) di komplek DPR Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Kedua pria itu ditangkap lantaran membawa sepucuk senjata air soft gun jenis revolver saat bersitegang dengan pedagang nasi bebek.

“Senjata tersebut dibungkus kantong kresek warna hitam,” ungkap Kanit Sabhara Polsek Ciputat, Inspektur Satu Ahmad Mulyono saat dikonfirmasi kabar6.com, Kamis (27/2/2020) dinihari.

Ia terangkan, DS menyelipkan air soft gun jenis revolver di balik kaos pada bagian perutnya. Pas senjata berbahaya itu diamankan ternyata lengkap berisi enam butir peluru.

Amul, sapaan akrab Ahmad Mulyono memastikan bahwa keenam butir selonsong peluru dari senjata air soft gun berwarna chroom gagang cokelat yang dipegang DS masih aktif.

“Pedagang nasi bebek merasa diintimidasi,” terangnya. Masyarakat yang mengetahui ulah DS dan IM sok jagoan akhirnya langsung melapor ke polisi.

**Baca juga: Jasad Nazar Bocah Hanyut di Tangsel Dimakamkan Tengah Malam.

Nyali keduanya pun mendadak ciut pas melihat kedatangan polisi ke lapak pedagang nasi bebek di area parkiran Cohyang Reflexi. DS dan IM pasrah digelandang untuk menjalani pemeriksaan. Kasusnya kini ditangani oleh Satreskrim Polsek Ciputat.

“Kalau sebelumnya tanggal 25 infonya pelaku bawa celurit,” terang Amul, perwira menengah yang pernah ungkap kasus peredaran satu ton ganja semasa bertugas di Satreskrim Polsek Pamulang.(yud)