1

Pondok Pesantren di Pajagan Lebak Kebakaran, Kobong Santri dan Kitab Ludes Terbakar

Kabar6-Kebakaran terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Anwariyah Idrus, di Kampung Pajagan, Desa Pajagan, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Selasa malam (28/3/2023).

Api yang melahap kobong atau tempat tinggal santri di ponpes pimpinan KH. Nunung tersebut terjadi sekira pukul 22.00 WIB.

“Dugaan terjadinya kebakaran akibat korsleting listrik,” kata Koordinator Lapangan Damkar Ade Apriyadi.

Api dengan mudah cepat membesar melahap bangunan kobong yang terbuat dari material kayu dan bilik. Lima kamar tidur yang terdapat di dalam kobong akhirnya ludes terbakar.

“Enggak ada santri yang tahu awal mula kebakarannya karena mereka lagi di majlis sedang pengajian. Mereka baru tahu waktu api udah membesar dan langsung berusaha memadamkan api dengan alat seadanya,” tutur Ade.

**Baca Juga: Kepala Kanwil DJP Banten Sambangi Kajati Banten

Sekitar 30 menit kemudian, api akhirnya berhasil dipadamkan dibantu oleh petugas pemadam yang dikerahkan ke lokasi.

Akibat kejadian tersebut ponpes mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp60 juta. Selain bangunan kobong, kitab-kitab untuk santri mengaji juga tak bisa diselamatkan.

“Alhmadulillah tidak ada korban jiwa, hanya bangunan dan kitab yang ludes terbakar,” katanya.(Nda)




DJB Banten Beri Edukasi Perpajakan di Ponpes MALNU

Kabar6-Ketua MUI Provinsi Banten KH.Tb. Hamdi Ma’ani yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Linahdlatil Ulama (MALNU) Pusat Menes, Pandeglang, menerima kunjungan Kakanwil DJP Banten Yoyok Satiotomo beserta jajaran.

Ini merupakan kunjungan rutin kakanwil DJP Banten guna menjalin hubungan baik dan sekaligus memberikan edukasi perpajakan ke pondok-pondok pesantren di Provinsi Banten.

MALNU merupakan salah satu lembaga pendidikan populer yang dimiliki NU di Menes, Pandeglang, Banten.

Dalam kesempatan silaturahmi tersebut, Kyai Hamdi menyampaikan apresiasi atas kehadiran Kakanwil DJP Banten beserta jajaran dan menyampaikan bahwasanya ulama dan umaro (pemerintah) adalah dua penopang penting negara Indonesia.

“Ulama dan umaro harus saling mendukung untuk menciptakan ketentraman dan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ujar Kyai Hamdi.

Baca Juga: Dirjen Pajak Bersilaturahmi ke Ketum PBNU

Yoyok menyambut baik poin yang disampaikan oleh Kyai Hamdi dan mengajak serta Kyai Hamdi untuk menjadi katalisator dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pajak bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Kyai Hamdi juga menyampaikan imbauannya agar seluruh masyarakat Indonesia segera melaporkan SPT Tahunannya dan memadankan NIK menjadi NPWP. (Red)




Santri di Serang Dirudapaksa Guru Ngaji

Kabar6-Berjanji bisa menyembuhkan penyakit, AS (47) seorang guru ngaji di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Serang, Banten, merudapaksa santrinya yang berusia 17 tahun. Pelaku kemudian ditangkap Satreskrim Polres Serang pada Senin, 27 Februari 2023.

“Kejadiaannya (rudapaksa) saat Magrib sekitar jam 18.15 wib dan dilakukan di lingkungan pesantren. Tersangka diamankan di rumahnya,” ujar Kapolres Serang, AKBP Yudha Satria, Kamis (02/03/2023).

Kasus itu terbongkar saat keluarga menjenguk korban di ponpes. Saat itu, terjadi perubahan mental dan perilaku korban yang bersikap kasar terhadap orangtuanya.

Gadis cantik yang berusia 17 tahun itu kemudian dirayu oleh sang kakak, hingga korban akhirnya mau menceritakan peristiwa sebenarnya.

**Baca Juga: 5 Orang Koruptor Impor Garam Segera Disidang

Korban kini mengalami trauma berat atas perbuatan rudapaksa yang diterimanya. Kemudian pelaku terancam dijerat hukuman atas perbuatannya.

“AS dijerat dengan Pasal 82 ayat 1 Undang-undang nomor 17 tahun 2016, tentang perubahan kedua atas Undang-undang nomor 23 tahun 2002, tentang perlindungan anak,” ujar Kasatreskrim Polres Serang, AKP Dedi Mirza, Kamis (02/03/2023). (Dhi)




Polres Tangsel Periksa 4 Orang Soal Dugaan Kasus Sodomi di Ponpes Pondok Aren

Kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Resort Tangerang Selatan (Polres Tangsel) memeriksa 4 orang terkait adanya dugaan kasus sodomi terhadap seorang santri, yang terjadi di salah satu Pondok Pesantren di Pondok Aren.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tangsel, AKP Aldo Primananda Putra mengatakan, keempat orang yang diperiksa itu adalah korban, dua teman korban, dan terlapor berinisial F (16).

“Konsepnya terkait fakta itu, sinkron atau tidak,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (27/12/2022).

Sementara itu, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel Iptu Siswanto mengatakan bahwa terlapor inisial F (16) diperiksa pada Kamis 22 Desember 2022 lalu.

Meski sudah diminta klarifikasi terhadap terlapor, polisi belum menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

“Terlapor sudah kita klarifikasi, tapi belum tersangka ya,” jelasnya.

Siswanto menerangkan, pihaknya belum menetapkan siapapun sebagai tersangka dalam kasus itu lantaran butuh alat bukti dan petunjuk yang lengkap.

Selain itu, rencananya polisi akan melakukan gelar perkara mengenai kasus tersebut secepatnya.

“Dalam konsep gelar perkara, kalau bisa dalam seminggu ini. Karena dalam ngumpulin, mudah-mudahan sebelum tahun baru. Terlebih terkait kasus anak, ada kewajiban kita untuk melakukan diversi,” tutupnya.

**Baca juga: Seorang Santri Diduga Menjadi Korban Sodomi di Sebuah Ponpes Pondok Aren

Diberitakan sebelumnya, seorang santri berinisial ANJ diduga menjadi korban sodomi yang dilakukan oleh seniornya berinisial F (16) di salah satu Pondok Pesantren di kawasan Parigi, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Kejadiannya benar (ada, red), (terjadi pada tanggal, red) 28 Oktober 2022,” ujar Siswanto kepada wartawan, Selasa (22/11/2022).(eka)




Seorang Santri Diduga Menjadi Korban Sodomi di Sebuah Ponpes Pondok Aren

Kabar6.com

Kabar6-Seorang santri berinisial ANJ diduga menjadi korban sodomi yang dilakukan oleh seniornya berinisial F (16) di salah satu Pondok Pesantren di kawasan Parigi, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Kejadiannya benar (ada, red), (terjadi pada tanggal, red) 28 Oktober 2022,” ujar Siswanto kepada wartawan, Selasa (22/11/2022).

Siswanto memaparkan, peristiwa terjadi pada saat korban diminta oleh F untuk datang ke kamarnya yaitu nomor 302.

“Kalau versi emaknya, alasannya (korban) dikibulin (ditipu, red) sama seniornya. Si ANJ (korban) disuruh pelaku masuk kamar 302, disodomi, di situlah dikerjain,” tutupnya.

Atas kejadian itu, orang tua korban kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke polisi pada 2 November 2022.

**Baca juga: Amankan Tahun Baru 2023, Polres Tangsel Siagakan 9 Pospam

Saat ini, menurutnya, terlapor sudah diminta klarifikasi, namun polisi belum menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

“Terlapor sudah kita klarifikasi, tapi belum tersangka ya,” tutupnya.(eka)




Hari Santri 2021 Dihadiahi Perpres Pendanaan Pondok Pesantren

Kabar6.com

Kabar6-Peringatan Hari Santri Nasional 2021 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) digelar di lapangan pondok pesantren Madinatunnajah, Jombang, Kecamatan Ciputat. Kegiatan yang digelar di antaranya, lomba pesantren sehat, MQK, webinar kemandirian pesantren berbasis wakaf, FGD tentang Perpres 82/2021, webinar tentang santri dan teknologi, kirab hari santri, transmisi keilmuan santri.

“Hari puncaknya kita rangkai dengan peresmian 5 titik klinik NU care medical center berbasis pesantren, penyerahan beasiswa santri yatim dan dimeriahkan oleh penampilan kreasi santri pesantren Madinatunnajah yang luar biasa,” kata sekretaris panitia, Irfan Ahmad, Sabtu (23/10/2021).

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan menerangkan, bahwa di peringatan hari santri ini ada dua kado istimewa yang diberikan oleh presiden yaitu Undang-undang Nomor 81 Tahun 2019 tentang Pesantren dan Hari Santri tahun ini serta amanah Perpres Nomor 81 Tahun 2021 tentang Pendanaan Pesantren.

“Semoga dengan adanya perhatian pemerintah kita, pesantren yang memiliki tiga fungsinya yaitu pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat akan makin maksimal dan terus meningkatkan kualitasnya di Tangerang Selatan,” terangnya.

**Baca juga: Kabar6.com Santuni 20 Anak Yatim Korban Covid-19 di Tangerang Selatan

Menurutnya, santri adalah salah satu bagian penting dalam kemajuan pembangunan kota Tangsel maka kami pemerintah harus melibatkan santri dalam mengawal pembangunan.

“Santri adalah elemen penting dalam pembangunan kota Tangerang Selatan. Kami akan ikut di dalam barisan santri dan mengajak para santri semua untuk bersama-sama untuk membangun daerah kita tercinta ini sebagai bagian dari manifestasi hubbul wathan minal iman,” pesannya.(Tim K6)




Gerai Vaksin Di Pondok Pesantren Bersama Polres Serang Kota

Kabar6.com

Kabar6 – Ratusan santri dan masyarakat di sekitar Pondok Pesantren (Ponpes) At-Tohiriyah, Pelamunan, Kabupaten Serang, Banten, di vaksin. Mengenakan sarung dan peci, santri bergantian mendaftarkan diri untuk di vaksin.

Kesehatan mereka juga diperiksa oleh tim kesehatan Polres Serang Kota, yang dipimpin oleh dr. Silas. Suhu tubuh, tekanan darah dan riwayat penyakit diperiksa secara seksama.

“Alhamdulillah, santri disini antusias, ada sekitar 130 santri yang di vaksin. Dewan pengasuh, pimpinan ponpes, dewan guru di vaksin. Kami menyadari bahwa vaksin itu ikhtiar bersama kami, demi keselamatan tidak hanya pribadi, tapi sesama sekitar,” kata Ketua Satgas Covid-19 Ponpes At-Tohiriyah, Muhammad Roby Ulfi Zeni Tohir, Sabtu (31/07/2021).

Menurut Ustadz Roby, sosialisasi prokes dan ajak vaksin dilakukan secara rutin melalui berbagai cara, seperti pembuatan video hingga melalui majlis taklim dan pengajian yang rutin dilaksanakan.

Dia berharap, seluruh santri dan masyarakat tidak lagi ragu dan takut untuk di vaksin, agar tercipta herd immunity atau kekebalan komunitas, untuk melawan covid-19.

“Kita himbau melalui video, melalui ajakan, melalui khutbah dan sebagainya. Kita disini ada pemuda bershalawat, ada jamaah ibu-ibu, kita sosialisasikan,” terangnya.

Gerai vaksin presisi yang di inisiasi oleh Kapolri menyasar ponpes, hasil kerjasama dengan pimpinan Nahdlatul Ulama (NU). Harapannya, santri bisa sehat dan bisa terhindar dari paparan covid-19.

Ponpes juga diminta ikut serta menjaga prokes, memerangi hoax hingga mengajak masyarakat untuk taat prokes dan mengajak warga ikut vaksinasi corona yang di galakkan oleh pemerintah.

“Vaksin hari ini kerjasama antara polri dengan pimpinan pusat NU. Sekarang kita untuk pesantren di At-Tohiriyah Pelamunan, itu ada 300 sasaran penerima vaksin. Kita utamakan santri dulu, baru ke warga Pelamunan,” kata Kapolres Serang Kota, AKBP Yunus Hadit Pranoto, dilokasi, Sabtu (31/07/2021).

Santri dan masyarakat tampak antusias mengikuti vaksin, terlihat masih adanya warga yang tidak kebagian nomor antrian. Mereka pun disarankan mengikuti vaksinasi pada 09 Agustus 2021, yang disediakan bagi 100 warga Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten.

**Baca juga: Ponpes Dapat Bantuan Sembako, Hingga Tracing Warga Covid-19

Vaksinasi di Ponpes At-Tohiriyah sendiri dibantu oleh Polsek Kramawatu untuk pendaftaran dan pengamanan. Kemudian nakes dari Puskesmas Kramatwatu yang menyuntik vaksin. Sedangkan Urkes Polres Serang Kota bertugas memeriksa kesehatan santri dan masyarakat yang akan di vaksin.

“Kita apresiasi antusias ponpes dan warga yang sangat tinggi, terima kasih. Saking banyaknya yang untuk meminta, kita sarankan datang ke gerai vaksin pada 09 Agustus 2021 nanti,” ujar Kapolsek Kramatwatu, Kompol DP Ambarita, ditempat yang sama, Sabtu (31/07/2021).(dhi)




Sikapi Hoax Uday Tentang Pesantren Fiktif, Pimpinan Ponpes Padarincang: Santri Kami Tak Akan Diam

Kabar6.com

Kabar6-Para pemilik Pondok Pesantren di Padarincang dan Pabuaran menyesalkan pernyataan Direktur Eksekutif ALIPP, Uday Suhada, di beberapa forum yang menyebutkan bahwa terjadi pemotongan dan adanya 46 pesantren fiktif penerima Hibah pesantren Provinsi Banten.

“Kami pimpinan pondok pesantren di kecamatan Pabuaran dan Padarincang kabupaten serang, dengan ini menyatakan data 46 pesantren yang dinyatakan fiktif atau bodong oleh Uday Suhada Direktur ALIPP adalah berita hoax atau bohong,” Seru KH juher pimpinan pondok pesantren Al Muhajirin Padarnicang (7/6/2021).

Masih menurut KH. Juher “Kami menyayangkan tindakan Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP) Uday Suhada yang telah menyebar kegaduhan di wilayah kami dengan menyatakan bahwa ponpes di dua kecamatan itu fiktif. Santri kami tidak akan diam dengan pernyataan Uday tersebut”

Masih menurut KH. Juher ia mengundang kepada saudara Uday Suhada untuk datang ke pondok pesantren saya. Di kampung cibarot desa citasuk, kecematan padarincang. Kabupaten Serang. Biar lihat secara langsung ponpes yang kami pimpin.

Wartawan juga sempat menelisik 18 dari 46 pesantren yang disebut fiktif oleh Direktur Eksekutif ALIPP tersebut. Beberapa pesantren yang terdaftar sebagai penerima hibah, setelah ditelusuri keberadaannya, memang benar ada wujudnya. Kegiatan belajar mengajar di pesantren-pesantren tersebut berjalan seperti layaknya sebuah pesantren.

Kiyai Jamal pimpinan pondok pesantren Nurul Manaqib mengatakan ia merasa terbantu atas terealisasi bantuan sosial ponpes, ia bisa membangun asrama putri dengan semi pramanen,

Masih menurut Kiyai Jamal ia terkejut saat ponpesnya di katakan fiktip atau bohong oleh orang yang ingin mengadu dombakan sesama para ulama, kiyai dan ustad.ia berharap semoga orang yang memfitnah kami biar cepat diberikan hidayahnya.

**Baca juga: Aktivis Sebut Tiga Oknum Anggota DPRD Banten Terlibat di Pusaran Korupsi Hibah Ponpes

“Dan kami ucapkan terimakasih kepada gubernur bapak wahidin halim, yang telah merealisasikan program bantuan dana hibah kepada pondok pesantren yang kami kelola, semoga dana bantuan yang kami terima bermanfaat untuk kesejateraan pondok pesantren kami dan lingkungan masyarakat luas,” ungkapnya.(red)




Dugaan Pencabulan 4 Santri di Serang, Warga Rusak Kobong Ponpes

Kabar6.com

Kabar6-Warga dan santri di Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, menggeruduk sebuah pondok pesantren (ponpes) di wilayah tersebut, lantaran pengasuhnya, MJ alias JMJ di duga mencabuli empat orang satriwatinya.

Kasus tersebut pun sudah dilaporkan ke Polres Serang Kota.

Karena kesal atas ulah pengasuh ponpes yang tidak senonoh, warga merusak satu bangunan di ponpes tersebut. Beruntung perusakan tidak merembet, karena pihak kepolisian bersama TNI segera datang ke lokasi kejadian.

“Harapan warga, masyarakat Padarincang, bahwa ini harus cepat dibubarkan. Tokoh utamanya, pelaku ini, harus segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya,” kata tokoh agama setempat, Muhammad Andriansyah, ditemui dilokasi kejadian, Selasa (28/07/2020).

Andriansyah mengimbau agar masyarakat dan santri mampu menahan diri untuk tidak berbuat kerusakan dan tindakan melanggar hukum. Lantaran lokasi ponpes sudah dipasangi garis polisi sebagai barang bukti.

“Saya berusaha semaksimal mungkin, supaya tidak ada perusakan barang bukti, supaya lebih cepat hukum berjalan,” terangnya.

Pihak kepolisian dari Polres Serang Kota berjaga sejak siang tadi dengan menerjunkan 100 personilnya. Kobong dan lokasi ponpes lainnya juga sudah dipasangi garis polisi.

Pihak Polres Serang Kota membenarkan adanya kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh pemilik ponpes terhadap empat santriwatinya. Mereka sedang menyelidiki kasus tersebut.

“Kami mengamankam TKP (Tempat Kejadian Perkara) dugaan pencabulan, kami menurunkan sekitar 100 personil di wilayah ini, isu yg berkembang pencabulan di pondok pesantren,” kata Wakapolres Serang Kota, Kompol Mi’rodin, dilokasi kejadian.

**Baca juga: Lawan Petahana, Nasrul-Eki Usung Slogan ‘Aje Mundur’.

Dia berjanji akan segera menuntaskan dugaan pelecehan seksual secara profesional dan dalam waktu yang singkat. Polres Serang Kota menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten.

“Kami akan melacak dan mengejar, semoga segera tertangkap. Sudah kita sampaikan ke masyarakat, bahwa ini alat bukti. Masyarakat diharapkan menjaga kondusifitas, peran serta alim ulama dan pemuda, untuk meredam. Karena Padarincang ini aman, indah, jadi perlu kondusifitas,” jelasnya. (Dhi)




Daar El-Qolam, Ponpes Modern Tertua di Banten Peringati Milad Ke-52

Kabar6.com

Kabar6-Pondok pesantren modern tertua di Provinsi Banten, yakni Pondok Pesantren (Ponpes) Daar El-Qolam, Gintung, Jayanti, Kabupaten Tangerang Banten memperingati hari jadinya yang ke-52 tahun, dengan cara menggelar Apel Milad, Senin (20/1/20).

Ribuan santri dan ratusan ustad dan ustadzah yang tersebar di Kampus Daar El-Qolam 1, 2, 3, dan 4, para pimpinan dan pengasuh Pesantren Daar El-Qolam, serta tamu undangan lainnya berkumpul bersama di lapangan bola depan Aula Kampus Daar El-Qolam 4, untuk memperingati hari lahirnya Ponpes Daar El-Qolam.

Pesantren Modern Daar El-Qolam, Gintung, didirikan oleh Almarhum Drs. KH. Ahmad Rifa’i Arief, pada 20 Januari Tahun 1968. KH. Rifa’i pernah mengenyam pendidikan di Ponpes Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, dari tahun 1958 hingga 1965.

Usai lulus pesantren, Rifa’i muda dilantik oleh kiainya sebagai seorang guru (atau ustadz). Selain mengajar para santri, Rifa’i juga dilantik menjadi sekretaris kiainya, K.H. Imam Zarkasyi selama dua tahun.Setelah lebih kurang 2 tahun mengabdi di almamaternya Rifa’i muda meminta restu kepada kiainya Imam Zarkasyi, untuk mendirikan pesantren di tanah kelahirannya yang diberi nama Daar El-Qolam.

Hingga akhirnya pada 20 Januari 1968, bertepatan dengan tanggal 9 Syawwal 1338, dimulailah proses belajar mengajar pertama di Ponpes Daar El-Qolam. Pada peringkat awal murid-murid di MMI Daar el-Qolam berjumlah 22 orang. Mereka adalah adik-adik Rifa’i dan beberapa masyarakat sekitar kampung Gintung yang telah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Madrasah Masyariqul Anwar (MMA), Gintung, Jayanti, Tangerang.

Daar El-Qolam Gintung merupakan pondok pesantren modern pertama yang didirikan oleh santri alumni Ponpes Darussalam Gontor. Daar El-Qolam juga menginspirasi berdirinya pondok-pondok pesantren baru di Banten yang bercorak modern. Kini, di usianya yang ke-52 tahun, Daar El-Qolam memiliki lebih kurang 5.000 santriwan dan santriwati yang tersebar di empat kampus.

**Baca juga: Diduga Tidak Bisa Berenang, Risky Tewas Tenggelam.

Menurut Pimpinan Pesantren Daar El-Qolam 2, KH. Odhi Rosyihuddin, Daar El-Qolam tidak boleh terkenal karena kiainya. Tetapi Daar El-Qolam harus terkenal karena sistem pendidikan yang di dalamnya.

“Itulah pesan pendiri pesantren, KH. Ahmad Rifa’i Arief. Beliau boleh berpulang, namun ajaran-ajaran beliau terus terpatri dalam sanubari. Cita-cita beliau tidak boleh terhenti, yakni menciptakan generasi muslim yang berbudi pekerti,” pungkas KH. Odhi. (Ris)