1

Ditemukan Kura-kura Kuno dalam Kondisi Hamil Berusia 2.000 Tahun di Italia

Kabar6-Tim arkeolog menemukan seekor kura-kura dalam kondisi hamil dengan telurnya yang terkubur di bawah abu dan batu, akibat musibah meletusmya Gunung Vesuvius, Italia, hampir 2.000 tahun lalu.

Kura-kura berukuran 14 cm ini telah menggali sarang kecil di bawah tanah sebuah toko yang hancur akibat gempa sebelumnya. Kura-kura itu berlindung di bawah bangunan yang sudah hancur ketika bencana gunung berapi melanda. melansir metro.co.uk

Para arkeolog, melansir metro.co.uk, mengatakan fakta bahwa kura-kura itu ditemukan dengan telur menunjukkan kalau hewan tersebut dibunuh ketika mencoba mencari tempat yang damai untuk meletakkan keturunannya. Arkeolog Universitas Oxford, Mark Robinson, yang menemukan sisa-sisa kura-kura lain di situs Pompeii terdekat pada 2002, mengungkapkan bahwa ada dua penjelasan tentang bagaimana reptil itu sampai di sana.

“Salah satunya adalah kura-kura peliharaan yang mungkin melarikan diri dan menuju ke reruntuhan gempa besar,” terang Robinson. ** Baca juga: Ibu Paling Subur, Di Usia 40 Tahun Wanita Uganda Ini Sudah Lahirkan 44 Anak

Kemungkinan yang lebih mendekati adalah kura-kura itu dari pedesaan terdekat yang telah mengembara ke kota kuno. “Pompeii secara substansial rusak dan tidak di mana-mana dapat dibangun kembali setelah gempa. Flora dan fauna dari pedesaan sekitarnya telah pindah ke kota,” kata Robinson.

Para ahli mengatakan, penemuan itu menggambarkan kekayaan ekosistem alam Pompeii pada periode setelah gempa. “Seluruh kota adalah lokasi konstruksi, dan ternyata beberapa ruang sangat tidak digunakan sehingga hewan liar bisa berkeliaran, masuk dan mencoba bertelur,” jelas Gabriel Zuchtriegel, Direktur Jenderal Pompeii.

“Mereka baru saja mengeluarkan cangkang hewan itu, jadi yang terlihat adalah kerangka dan telurnya,” ujar Joonas Vanhala, mahasiswa PhD Finlandia yang kebetulan sedang melewati situs itu ketika penemuan tadi dibuat. “Itu adalah warna cokelat muda, berpasir. Saya tidak akan mengenalinya sebagai telur jika mereka tidak memberi tahu saya.” (ilj/bbs)




Penelitian Ungkap, Tragedi Pompeii 2.000 Tahun Silam ‘Habiskan’ Penduduk Hanya dalam Waktu 15 Menit

Kabar6-Ditemukan fakta baru perihal tragedi Pompeii yang terjadi pada 2.000 tahun silam, penyebab tewasnya ribuan penduduk kota Romawi kuno itu. Ternyata bukan lahar penyebabnya, melainkan longsoran abu dan gas piroklastik, yang menghabiskan kota serta penduduknya hanya dalam waktu 15 menit.

Menurut para peneliti dari Departemen Ilmu Bumi dan Geo-lingkungan Universitas Bari, melansir theguardian, sekira 2.000 orang tewas di kota dan permukiman sekitarnya ketika Gunung Vesuvius meletus pada 79 M. Namun, mereka tewas bukan karena dibanjiri oleh lahar, tetapi mati lemas oleh kecepatan yang fenomenal awan gas beracun dan abu hingga 724kmph.

Bersama dengan rekan-rekan dari Institut Nasional Geofisika dan Vulkanologi (INGV) dan Survei Geologi Inggris di Edinburgh, para peneliti berusaha untuk membuat model aliran piroklastik yang sangat merusak, yang terbuat dari potongan lava yang dipadatkan, abu vulkanik, dan gas beracun yang panas.

“Suhu alirannya lebih dari 100 derajat dan terdiri dari CO2, klorida, partikel abu pijar dan kaca vulkanik,” terang Roberto Isaia, peneliti senior di Vesuvius Observatory di INGV.

Meskipun letusan dimulai pada pukul 13.00 hari sebelumnya, awan gas ini menyelimuti kota selama antara 10 dan 20 menit tak lama setelah tengah malam waktu setempat. Hal ini membuat sesak banyak penduduk yang hancur di tempat tidur dan rumah mereka.

Beberapa penduduk di kota terdekat Oplontis, Stabiae dan Herculaneum juga kemungkinan besar terbunuh oleh hujan batu apung dan batu vulkanik yang dikenal sebagai lapili, meskipun mayoritas akan menderita akhir yang menyakitkan dan menakutkan, karena mereka mati tersedak oleh asap beracun vulkanik.

Bagi penduduk Herculaneum di kaki gunung berapi, kelangsungan hidup tidak mungkin dilakukan mengingat ganasnya aliran piroklastik. ** Baca juga: Sydney Bersiap Hadapi ‘Wabah’ Laba-laba Mematikan Usai Banjir Besar

Selama dua hari, gunung berapi tersebut melepaskan panas termal lebih dari 100 ribu kali lipat dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, serta menutupi permukiman lokal dengan abu dan puing-puing hingga 9,1 meter.(ilj/bbs)




Arkeolog Temukan Kereta Kuda yang Terkubur 2.000 Tahun di Pompeii

Kabar6-Tim arkeolog menemukan kereta perunggu dan timah hampir utuh, dengan sisa-sisa kayu dan jejak tali. Merupakan kereta seremonial roda empat yang cukup besar, ditemukan pada sebuah vila dekat Pompeii, kota kuno di Italia selatan.

“Ini adalah penemuan yang luar biasa untuk kemajuan pengetahuan kita tentang dunia kuno,” kata Massimo Osanna, Direktur Taman itu

Diungkapkan, “Di Pompeii, kendaraan yang digunakan untuk transportasi telah ditemukan di masa lalu, seperti milik House of Menander, atau dua kereta yang ditemukan di vila Arianna, tetapi tidak ada yang seperti kereta Civita Giuliana.”

Vila di utara Pompeii, Civita Giuliana, memiliki kandang tempat sisa-sisa tiga kuda ditemukan pada 2018, termasuk satu yang diikat. Kereta itu ditemukan di dalam teras dua tingkat yang mungkin menghadap ke halaman, tidak jauh dari istal.

Taman Arkeologi Pompeii, melansir Dailymail, menggambarkan hal tersebut sebagai temuan yang luar biasa dan menambahkan elemen tambahan pada sejarah rumah itu. Gerbong tadi dihiasi lembaran perunggu dan panel kayu berwarna merah dan hitam. Di bagian belakang, terdapat berbagai cerita yang terukir di atas perunggu dan medali timah.

Langit-langit vila adalah kayu ek Inggris, bahan yang sering digunakan di zaman Romawi, dan telah dilepas dengan hati-hati untuk memungkinkan penyelidikan lebih lanjut. ** Baca juga: Pada 2025 Mendatang Dibangun Hotel di Ruang Angkasa dengan Gravitasi Buatan

Arkeolog pertama kali menemukan bagian dari artefak yang muncul dari material vulkanik pada 7 Januari lalu. Beberapa minggu kemudian, seluruh kereta terungkap, secara ajaib masih utuh meskipun bagian ruangan yang menampungnya runtuh.

Taman Arkeologi Pompeii memindahkan artefak ke laboratoriumnya untuk menghilangkan material vulkanik yang tersisa. Pihak Taman Arkeologi Pompeii kemudian akan memulai proses restorasi dan rekonstruksi yang panjang.

Pihak Taman percaya, kereta tersebut memiliki fungsi seremonial, seperti mengiringi perayaan, parade, dan prosesi. Kereta jenis ini belum pernah ditemukan di Italia sebelumnya, malah menyerupai temuan dari Thrace, di utara Yunani.

“Pompei terus membuat kagum dengan semua penemuannya, dan akan terus melakukannya selama bertahun-tahun yang akan datang, dengan dua puluh hektare yang masih harus digali,” kata Dario Franceschini, Menteri Kebudayaan Italia, dalam video pers di Pompeii.

Diketahui, Kota kuno Pompeii adalah salah satu tempat wisata top Italia, dan situs Warisan Dunia UNESCO.(ilj/bbs)




Seorang Turis Kembalikan Artefak yang Dicuri dari Italia 15 Tahun Lalu Karena Dihantui Kutukan

Kabar6-Karena terus dihantui kutukan, seorang perempuan asal Kanada bernama Nicole, akhirnya mengembalikan artefak yang dicurinya dari Pompeii, Italia, 15 tahun lalu.

Artefak berbentuk patung tersebut, melansir pressfrom, dikembalikan bersamaan dengan surat yang ditulis oleh Nicole. Perempuan itu mengatakan, patung yang dicuri saat dirinya berwisata ke Italia tersebut telah menimbulkan ‘kutukan’ bagi keluarganya.

Namun, meski telah dikembalikan dan mengira itu adalah artefak asli, keterangan yang didapatkan menyebutkan bahwa patung tersebut adalah replika. Menurut surat kabar Italia Il Messagero, Nicole telah mengambil ubin mosaik, potongan marmer, dan bagian dari sebuah amphora (pot dua pegangan) dari Pompeii pada 2005, ketika ia berusia 21 tahun.

Rupanya, Nicole ingin memiliki kenang-kenangan unik yang tidak dapat dimiliki oleh siapa pun. Perempuan itu lantas membawa benda-benda tadi ke Kanada, dan mengaku ‘kutukan’ mulai terjadi padanya.

“Saya mengambil potongan sejarah yang telah mengkristal dari waktu ke waktu dan memiliki banyak energi negatif di dalamnya. Orang-orang telah meninggal dengan cara yang begitu mengerikan dan saya telah mengambil bagian-bagian yang berhubungan dengan tanah kehancuran itu,” demikian tulis Nicole dalam suratnya.

Nicole juga menceritakan kejadian-kejadian buruk yang dialami oleh dia dan keluarganya sejak mengambil barang-barang tersebut. ** Baca juga: Tiongkok Jadi Negara Ketiga yang Sukses Bawa Sampel Bulan ke Bumi

“Sejak itu, nasib buruk telah mempermainkan saya dan keluarga saya. Saya sekarang berusia 36 tahun dan menderita kanker payudara dua kali, terakhir kali dengan mastektomi ganda. Saya dan keluarga saya juga memiliki masalah keuangan. Kami adalah orang baik dan saya tidak ingin mewariskan kutukan ini kepada keluarga atau anak-anak saya,” katanya.

Nicole berjanji dalam surat tersebut bahwa suatu hari ia akan kembali ke Italia untuk meminta maaf secara langsung. Ia mengembalikan barang-barang tersebut sekarang, dengan harapan itu akan menghilangkan kutukan yang telah menimpa mereka.

Diketahui, benda-benda yang dicuri Nicole bukanlah satu-satunya barang curian yang dikembalikan ke Pompeii dalam beberapa pekan terakhir. Sebuah paket yang ditandatangani dari ‘Alastain dan Kimberly’ berisi batu dan surat.

“Saya mengembalikan batu-batu yang saya dan istri saya ambil saat mengunjungi Pompeii dan Vesuvius pada tahun 2005. Kami mengambilnya tanpa memikirkan rasa sakit dan penderitaan yang dirasakan jiwa-jiwa malang, selama letusan Vesuvius dan kematian mengerikan yang mereka alami. Kami minta maaf dan mohon maafkan kami karena melakukan ini. Semoga jiwa mereka beristirahat dengan damai,” demikian tulisan dalam surat itu.

Benarkah kutukan itu memang ada?(ilj/bbs)