1

Mobil Kecebur di Dermaga Dua Pelabuhan Merak

Mobil Kecebur di Dermaga Dua Pelabuhan Merak

Kabar6-Mobil minibus berisikan 2 orang, lelaki dan perempuan, tercebur di Dermaga Dua Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.

Kedua penumpang tersebut diselamatkan oleh personel Basarnas Banten, Polair dan lainnya. Korban pertama yang dievakuasi bernama Yunianto Permono, selanjutnya sang wanita, Natasya Rosa. Keduanya dibawa ke RSKM Kota Cilegon, Banten, untuk mendapatkan perawatan medis.

“Korban ada dua orang, perempuan dan laki-laki. Kondisi korban selamat dan langsung dibawa ke RSKM,” ujar Kepala Unit Siaga SAR Merak, Fery Krisna, di lokasi kejadian, Jumat (23/12/2022).

Menurut Ferry Krisna, kondisi sebelum kejadian, tali kapal sudah berada di tempat tambatnya. Kemudian ada alun atau gelombang air laut di Dermaga 2 Pelabuhan Merak. Dugaan sementara, karena alun itulah kapal agak menjauh dari side ramp atau jembatan penghubung dari dermaga ke kapal, dan menyebabkan mobil minibus terjatuh ke air laut.

“Mungkin disebabkan tinggi gelombang, sehingga kapal menjauh dari side ramp, itu yang kita duga di awal. Untuk pengikat sudah terikat, ketika ada alun dia (kapal) akan menjauh,” jelasnya.

**Baca Juga: Puncak Libur Natal di Pelabuhan Merak Diprediksi Malam Ini

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban merupakan sepasang kekasih. Korban wanita mengajak kekasihnya ke Sumatera untuk bertemu keluarganya, kemudian ziarah ke makam leluhurnya.

Nahas, saat akan pergi ke Sumatera, mobil minibus mereka terjatuh ke laut. Kini, kepergian mereka ke Palembang dan Lampung dipastikan tertunda. (Dhi)




Insiden Perahu Terbalik di Bendungan Cikoncang, Kata Polair Ada Kelalaian

Kabar6.com

Kabar6-Polisi menduga ada kelalaian dari nahkoda perahu yang terbalik di Bendungan Cikoncang perbatasan antara Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak dan Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang yang mengakibatkan 3 wisatawan meninggal dunia.

Dugaan kelalaian itu, setelah polisi melakukan penyelidikan dan melihat potongan video yang beredar saat kapal tersebut terbalik.

Kasat Polair Polres Pandeglang, AKP Dwi Hari Bagio Sunarko menduga nahkoda lalai saat mengangkut para wisatawan. Sebab saat perahu itu terbalik bukan menabrak pangkal pohon tetapi belok terlalu tajam.

“Intinya kalau dugaan kelalaian, karena dilihat dari video dia belok karena nabrak tetapi belok terlalu menikung sehingga terbalik,”jelas Dwi, Senin (26/10/2020).

Dwi melanjutkan penyebab kecelakaan itu diduga perahu kelebihan muatan, sebab saat kejadian perahu itu memuat 28 orang dan dua kru kapal. Padahal idealnya hanya mampu mengangkut 20 penumpang saja. Termasuk para penumpang tidak mengenakan alat keselamatan.

“Dan itu muatannya berlebihan harusnya 20 itu sampai 28 orang sampai 30 kalau gak salah, makanya nanti kita lihat itu kapasitasnya untuk berapa orang. Terus alat keselamatan oleh nahkoda pun tidak di suruh dikenakan satu persatu,”bebernya.

Selain nakhoda, Polisi juga bakal memeriksa pihak pengelola tempat wisata tersebut sebagai saksi. Untuk itu, pihaknya bisa menjelaskan siapa saja yang bakal menyandang status tersangka atas peristiwa tersebut, lantaran masih dalam pemeriksaan.

“Untuk perkembangan selanjutnya nanti kita kasih tahu,” tandasnya. **Baca juga: Kasus Perahu Terbalik yang Sebabkan Tiga Orang Tewas Resmi Ditangani Polres Pandeglang.

Insiden perahu terbalik di Bendungan Cikoncang, pada Minggu (26/10/2020), merenggut nyawa 3 orang wisatawan asal Pandeglang. Tempat wisata Bendungan Cikoncang secara administratif berada di Kabupaten Lebak dan Pandeglang. (Aep)




Tiga Santri Tangerang Terseret Ombak Pantai Karang Bolong

Kabar6.com

Kabar6-Tiga santri yang sedang berenang di Pantai Karang Bolong, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, terseret ombak. Satu berhasil diselamatkan oleh ustadznya, satu hilang, dan satu lagi tewas. Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 14.30 wib.

“Santri yang terbawa arus ombak dan secara langsung dilakukan pertolongan oleh salah seorang Ustadz, bernama Mustain Bilah,” kata Kepala Basarnas Banten, Zaenal Arifin, melalui Humas Basarnas Banten, Galih, Kamis (29/8/2019).

Kejadian nahas itu berawal saat rombongan santri berjumlah 121 siswa dan 4 guru usai ziarah di kawasan Kesultanan Banten, kemudian berwisata ke Pantai Karang Bolong. Kemudian sekitar 50 santri berenang dan bermain air di pantai. Tiba-tiha tiga siswa itu terseret ombak.

Roky dibawa ke RSKM. Sedangkan ustadz yang menyelematkannya, dibawa ke Puskesmas Cinangka untuk mendapatkan perawatan medis karena mengalami luka dan meminum air laut. Korban meninggal atas nama Arif Turtusi, jenazahnya masih ada di Puskesmas Cinangka.

“Pencarian masih dilakukan bersama Tim Basarnas, BPBD Kabupaten Serang dan Polair,” jelasnya.

Korban selamat bernama Roky (13), yang merupakan santri di Pondok Pesantren (Ponpes), Arrosydah. Roky merupakan siswa kelas 1 Mts Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.

**Baca juga: Tahun Depan, 50 Ribu Warga Banten Diguyur Dana Jamsosratu.

Sedangkan korban hilang bernama Wildan Pratama (12), yang merupakan teman sekelas dari Roky. Lalu korban tewas bernama Arif Turtusi (14), yang merupakan santri di tempat yang sama dan siswa Kelas 3 di sekolah yang sama dengan teman lainnya.

“Korban (Arif Turtusi) ditemukan, namun sudah dalam keadaan meninggal di pantai, lokasinya belakang Hotel Pesona Krakatau Cinangka, yang berjarak sekitar 100 meter dari TKP awal. Sedang korban Wildan Pratama sampai saat ini belum ditemukan dan masih dalam pencarian,” terang Zaenal.(Dhi)