1

Pedagang Telur di Pamulang Jerit, Harga Per Kilogram Rp 29 Ribu

Kabar6-Pedagang telur ayam boiler di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjerit. Sebab harga komoditi bahan pangan pokok tersebut sampai menembus kisaran Rp 30.500.

Harga di atas, kata Imas, salah satu pedagang di kawasan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, terjadi pada 15-17 Mei kemarin.

“Sekarang harganya udah turun. Tapi masih mahal. Rp 29 ribu sekilo,” kata saat melayani pembeli, Sabtu (20/5/2023).

Imas jelaskan, padahal normalnya harga telur ayam boiler per kilogram dikisaran Rp 24-25 ribu. Setiap kenaikan harga dirinya selalu memberitahukan kepada pelanggan.

Karyawan Asal Inggris yang ‘Cuti’ 15 Tahun Gugat Perusahaan Tempatnya Bekerja Karena Tidak Naik Gaji

Alhasil, lanjutnya, tak sedikit di antara pembeli yang membatalkan niat belanja setelah mengetahui harga telur ayam melambung tinggi.

Imas bilang, harga telur ayam boiler cenderung stabil pada saat bulan puasa kemarin. Apakah penyebab kenaikan harga?

“Mungkin karena permintaan tinggi tapi stok distributor sedikit deh,” singkatnya.(yud)




Harga Beras Eceran di Tigaraksa Naik Rp 2000 Per Kilogram

Kabar6-Sejak awal tahun ini harga beras di berbagai daerah melonjak naik. Seperti di Kabupaten Tangerang, kenaikan harga beras nilainya bervariasi.

Alfiansyah, pedagang beras di Pasar Tigaraksa mengatakan, harga per kilogramnya bermula Rp 7500 naik menjadi Rp 8500 hingga Rp 10 ribu.

“Rata rata beras yang ketengan saat ini naiknya seribu lima ratus sampai dua ribu rupiah,” ujar Alfiansyah pedagang beras yang berada di Pasar Tigaraksa kepada kabar6.com, Sabtu (14/1/2023).

**Baca Juga: Begal Todongkan Senpi ke Pemotor dan Warga di Pasar Kemis 

Alfi mengatakan, per satu karungnya beras naik tiga ratus lima puluh ribu sampai lima ratus ribu. Semula harga per satu karung beras Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu.

“Jika harga beras persatu karung naik lima ribu sampai seratus ribu, awal mula harga beras per satu karung itu dua ratus ribu sampai tiga ratus ribu, sekarang menjadi 350 ribu sampai 500 ribu,” ujarnya.

Ia menyebut, dampak adanya harga beras naik lantaran adanya banjir yang merendam area persawahan dan permintaan warga meningkat. Kondisi tersebut menyebabkan harga jual beras naik.

Alfi melanjutkan, pasokan beras saat ini juga terbilang susah diperolehnya. Satu hari pedagang beras bisa memesan dua karung sampai empat karung. Namun, sampai saat ini stok beras terbilang cukup sulit lantaran pasokan berkurang.

“Beras saat ini terbilang susah. Biasanya saya ngambil beras di Karawang, Jawa Barat. Saya bisa ngambil per hari 2 sampai 4 karung, namun saat ini untuk memesan kepada pemasok terbilang susah,” jelasnya. (Rez)

 




Diisukan Bisa Menangkal Corona, Harga Jahe Tembus Rp 120 Ribu

Kabar6.com

Kabar6 – Isu mengenai jahe bisa digunakan untuk menangkal Virus Corona berdampak pada harga jahe di Pasar Gudang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang yang saat ini mencapai Rp 120 ribu perkilogram. Padahal, harga normal jahe tersebut sekitar Rp 60 ribu perkilogram.

Salah seorang pedagang sayur di Pasar Gudang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Murtini mengungkapkan, bahwa harga jahe terus merangkak naik. Hal itu disebabkan karena langkanya komoditas jahe tersebut. Saat ini, harga jahe sudah tembus Rp 120 ribu perkilogram dari harga semula yang hanya Rp 60 ribu perkilogram.

“Kenaikan harga jahe ini, sudah terjadi sekitar beberapa hari terakhir dan kenaikanya hampir setiap hari. Sejak harganya melambung tinggi, jahe sulit didapat,” kata Murtini kepada Kabar6.com di lapak bumbu miliknya, Minggu (8/3/2020).

Murtini berharap, pemerintah bisa mengatasi kenaikan harga jahe sehingga tidak membebani para pedagang dan juga masyarakat, khususnya masyarakat Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Sebab, sejak terjadi kenaikan harga jahe, pembeli banyak yang mengurungkan niat membelinya. Sementara itu, stok jahe di warungnya menumpuk.

“Hoyong na atuh turun, (Pengenya pedagang mah turun harga jahe_red). Supaya masyarakat juga pada beli,” harpanya.

**Baca juga: Pengetahuan Dini, Ada 8 Potensi Bencana di Kabupaten Tangerang.

Sementara itu, Asep, pedagang bumbu lainnya di Pasar Gudang, Kecamatan Tigaraksa lainnya menyatakan bahwa harga jahe memang secara umum naik mencapai Rp 120 ribu perkilogram.

Namun, ada beberapa harga komoditas yang mengalami penurunan. Diantaranya, harga cabe dan bawang putih. Saat ini harga cabe dan bawang putih dikasaran Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu perkilogram.

“Iya memang saat ini, harga jahe naik hampir 100 persen dari harga normal. Mangkanya, sementara saya tidak menjual jahe,” pungkasnya. (Vee)




Harga Bawang Putih di Pasar Ciputat Rp60 Ribu

Kabar6.com

Kabar6-Harga komoditi bawang putih di Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan, masih jauh pada ambang batas normal. Bahkan harganya di lapak-lapak pedagang pernah menembus angka Rp80 ribu per kilogram.

“Padahal biasanya sekilo cuma Rp35 ribu,” ungkap Arni, 45 tahun, ditemui kabar6.com di Pasar Ciputat, Selasa (18/2/2020).

Ia menjelaskan, ada dua varian bawang putih yang dijual pedagang dengan harga berbeda. Bawang putih jenis kating dijual seharga Rp60 ribu per kilogram.

Sedangkan banci kating Rp50 ribu perkilo, dan Rp55 ribu yang kulitnya sudah dikelupas. “Semua bawang putih dari cina,” ungkap Arni.

Menurutnya, harga kenaikan bawang putih sudah berlaku dari distributor hingga ke pasar induk. “Mulai naik pas musim virus corona,” jelas Arni.

**Baca juga: Airin Harap Dekontaminasi di Batan Indah Berlangsung Cepat.

Pernyataan senada diutarakan Solihin, pedagang bumbu dapur di Pasar Ciputat. Ia berharap harga bawang putih bisa kembali normal seperti semula.

“Harga naik ngaruh. Orang biasa beli sekilo sekarang cuma setengah,” ujarnya.(yud)