1

Jumlah Pengangguran di Kota Tangerang Capai 74.981

kabar6.com

Kabar6-Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang mencatat, saat ini diwilayahnya ada sebanyak 74.981 orang yang berusia produktif dalam status menganggur.

Demikian dikatakan Kepala Disnaker Kota Tangerang, Rakhmansyah, Kamis (26/7/2018). “Data tersebut jika di presentasikan mencapai 7,16 persen dari jumlah angkatan kerja yang mencapai 1.047.000 di Kota Tangerang,” ujarnya.

Banyaknya pengangguran di Kota Tangerang juga mendapat perhatian dari Gubernur Banten, Wahidin Halim.**Baca juga: Job Fair Kota Tangerang 2018, Begini Keluhan Pencaker.

“Seharusnya Walikota membuat program unggulan memperluas investasi yang dapat menarik investor. Sehingga dengan mengundnag investor datang, maka terbukalah lapangan pekerjaan,” ujar Wahidin usai bertemu kepala sekolah di SMK Negeri 2 Tangerang.**Baca juga: Kapolresta Tangerang Ajak Ormas dan LSM Berantas Pungli.

Wahidin mengaku, bahwa persoalan pengangguran tersebut juga dipicu oleh pendatang tidak terkontrol, terlebih pendatang yang masuk tanpa dibekali skill yang memadai, ditambah lagi banyaknya industri yang berpindah lokasi.(Res)




Kantor Disnaker Kota Tangerang Diserbu Pencaker

kabar6.com

Kabar6-Kantor Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang dipenuhi oleh warga pemohon kartu kuning atau pencari kerja (Pencaker).

Pantauan kabar6.com dilokasi, umumnya warga pemohon Kartu Kuning datang ke lantai 4 Gedung Disnaker tersebut tampak mengenakan segaram putih abu-abu.

“Memang biasanya setelah kelulusan sekolah seperti ini, apalagi sekarang usai lebaran, banyak yang datang untuk mengurus Kartu Kuning sebagai persyaratan melamar pekerjaan,” ucap Opi, Staff bidang ketenagakerjaan pada Disnaker Kota Tangerang.

Setiap harinya, kata Opi, setidaknya tercatat ada sebanyak 250 pemohon yang datang.

Sementara, layanan kartu kuning pada Disnaker Kota Tangerang mendapat apresiasi positif dari warga pemohon. Selain prosesnya yang cepat, layanan di kantor Disnaker tersebut juga gratis alias tak di pungut biaya.**Baca juga: Jelang Asian Games, Bandara Soetta Didesain Meriah.

“Cepet sih prosesnya, cuma 20 menitan, atau paling molor 1 jam. Udah gitu tidak bayar juga, cuma pemohon diminta melengkapi berkas yang dibutuhkan saja,” ujar Rohimah (20), salah seorang warga yang mengurus kartu kuning.

Seperti diketahui, lembar Kartu Kuning sedianya dibutuhkan sebagai salah satu persyaratan untuk melamar pekerjaan.(Res)




Angka Pengangguran Tinggi, Pemkab Lebak Resmikan BLK

Kabar6-Dengan jumlah penduduk mencapai 1.233.905 jiwa, Kabupaten Lebak memiliki angka pengangguran sebanyak 52 ribu jiwa. Daerah penghasil batu akik kalimaya yang masuk ke dalam kategori miskin di Banten, berusaha bangkit dengan meningkatkan kemampuan para pemudanya dengan meresmikan Balai Latihan Kerja (BLK).

“Bagi masyarakat yang telah mengikuti pelatihan di BLK, agar bisa menciptakan lapangan pekerjaan dengan berwirausaha mandiri,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebak Dede Jaelani usai meresmikan BLK, di Jalan Raya Cipanas, Kecamatan Sajira, Senin (11/12/2017).

Daerah yang dikenal dengan peristiwa ‘Jembatan Indiana Jones’ ini memiliki angka pencari kerja mencapai 10.399 orang. Menurut Dede, salahsatu penyebab banyaknya angka pengangguran, karena tidak sedikitnya lapangan pekerjaan di wilayah Banten Selatan tersebut.

“Gedung BLK ini secara operasional meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing,” jelasnya.**Baca Juga: Aksi Kecam Donald Trump, Mahasiswa Segel Resto Siap Saji di Ciputat.

Kini, BLK Kabupaten Lebak tengah mengadakan pelatihan komputer dan keterampilan otomotif roda dua selama 16 hari yang diikuti oleh 40 orang.(dhi)




Kurangi Angka Pengangguran, FKP Banten Ajak Pemuda Berwirausaha

Kabar6-Sekelompok pemuda yang mengatasnamakan Forum Kewirausahan Pemuda (FKP) Banten gelar pameran hasil produksinya di halaman parkir Stadion Ciceri, Kota Serang, Banten. Pemuda yang masih berusia 20 tahunan ini berupaya mengajak anak muda lainnya di Banten untuk sama-sama mengurangi pengangguran dengan berwirausaha.

“Ini awal dari kita mulai pengkaderan wirausaha muda untuk di Banten,” kata Aden Asep (25), Ketua Pelaksana FKP Aden Asep saat ditemui di lokasi acara, Jumat (24/11/2017).

Angka pengangguran di Banten menurut Aden menempati urutan dua nasional atau sebanyak 9,28 persen. Berdasarkan data FKP sendiri, pemuda Banten yang baru menjadi wirausahawan baru 1200 orang. Dirinya menargetkan sebanyak satu juta orang akan menjadi anggotanya.

“Tolak ukurnya 50 persen (pemuda) ingin membangun Banten wirausaha, jadi jangan punya mental bekerja. Ada di bidang jasa, kuliner, fashion, banyak juga. Kalau di fasilitasi tempat misalkan, kita akan sangat mudah,” jelasnya.

Berdasarkan data terbaru yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, telah terjadi peningkatan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 8,92 persen di tahun 2016 menjadi 9,28 persen di tahun 2017.

TPT untuk lulusan SMK menempati posisi tertinggi yakni sebesar 14,25 persen pada Agustus 2017.**Baca Juga: Enam Parpol di Serang Dukung Vera Nurlaela Jaman di Pilkada 2018.

Lapangan usaha penyerap tenaga kerja paling tinggi adalah industri sebesar 24,54 persen dan perdagangan sebesar 24,71 persen. Jumlah penduduk yang bekerja hingga bulan agustus 2017 sebesar 5,08 juta orang atau turun 11 ribu pekerja dibandingkan bulan yang sama tahun 2016.

Berdasarkan status pekerjaan, sebanyak 2,8 juta orang bekerja sebagi buruh. Jumlah pekerja formal di Banten lebih tinggi dibanding pekerja informal. Persentase pekerja formal mengalami penurunan dari 61,52 persen pada Agustus 2016 menjadi 58,07 persen pada Agustus 2017.

Pada periode Agustus 2016-Agustus 2017 jumlah angkatan kerja mengalami sedikit peningkatan dari 5,59 juta orang pada Agustus 2016 menjadi 5,60 juta orang pada Agustus 2017.

Namun sayangnya, peningkatan jumlah angkatan kerja tersebut disebabkan oleh peningkatan jumlah pengangguran sebesar 21 ribu pada periode tersebut. Jumlah penduduk bekerja justru mengalami penurunan dari 5,09 juta orang menjadi 5,08 juta orang.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja mengalami penurunan dari 63,66 persen menjadi 62,32 persen. Menurunnya TPAK ini merupakan indikasi adanya penurunan suplai tenaga kerja.

Indikator lain adalah jumlah setengah pengangguran atau pekerja tidak penuh. Pekerja tidak penuh ialah mereka yang berstatus bekerja tetapi memiliki jam kerja di bawah jam kerja normal yakni di bawah 35 jam seminggu. Indikator ini dapat menggambarkan ternyata tidak semua memiliki produktivitas yang tinggi, sebagian dari mereka memiliki jam kerja rendah.

Angka pengangguran Provinsi Banten selama beberapa periode tercatat lebih tinggi dibanding angka pengangguran nasional. Pada Agustus 2017, angka pengangguran Provinsi Banten menempati peringkat kedua tertinggi nasional setelah Provinsi Maluku.

Di Banten, banyak terdapat lapangan pekerjaan yang menarik migran untuk masuk ke Banten. Banyaknya migran masuk yang mencari pekerjaan ini tidak semuanya terserap oleh pasar kerja sehingga menambah jumlah pengangguran di Banten. Di lain pihak, migran masuk yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memperoleh pekerjaan di Banten.(dhi)

 




Job Fair Tangsel Dibuka Walikota, Pencaker Diimbau Siapkan Lamaran Kerja

Kabar6-Untuk menyerap angka tenaga kerja, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) setempat, menggelar bursa kerja (Job Fair).

Job Fair akan digelar di Lapangan Sun Burst Giant, BSD, Jalan Raya Pahlawan Seribu, Kota Tangerang Selatan mulai Rabu hingga Sabtu, 23 sampai 25 November 2017 pekan depan.

Pelaksanaan Job Fair ini seiring dengan Hari Jadi (HUT) Kota Tangsel ke-9. Rencananya acara Job Fair akan dibuka langsung oleh Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany.

Koordinator Pelaksana Job Fair Disnaker Tangsel, Rifki Aplian mengatakan, ada 50 perusahaan ternama yang sudah fix membutuhkan sekitar 200 tenaga terampil di segala bidang.

“Itu artinya terbuka peluang 10 ribu lowongan pekerjaan di Job Fair ini,” katanya di sela sela tekhnical meeting dengan perusahaan peserta jobfair belum lama ini.

Untuk itu, dia mengimbau kepada pencari kerja untuk membawa seluruh data administrasi yang diperlukan, seperti surat lamaran pekerjaan, daftar riwayat hidup, fotocopy ijasah dan data data pendukung lainnya.**Baca juga:

“Jadi di sana tinggal aply (masukin) saja lamarannya dan tunggu panggilan wawancara. Ada juga yang sistemnya wawancara di tempat jobfair. Jadi pencari kerja harus benar benar mempersiapkan diri supaya bisa diterima kerja,” imbuhnya.(BL/rls)




Gelar Jobfair, Disnaker Tangsel Siapkan 10 Ribu Lowongan Kerja

Kabar6-Anda masih menganggur? Atau, mau pindah kerja dari tempat kerja saat ini? Ada baiknya ada datang ke lokasi bursa kerja (Job Fair) di Sunburst, BSD.

Ya, Pemerintah Kota Tangerang (Pemkot) Selatan melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan menggelar bursa kerja (Job Fair).

Pelaksanaan Job Fair akan digelar di Lapangan Sun Burst Giant, BSD, Jalan Raya Pahlawan Seribu, Kota Tangsel mulai Rabu-Sabtu, 23-25 Nov 2017 pekan depan.

Pelaksanaan Job Fair ini seiring dengan Hari Jadi (HUT) Kota Tangsel ke-9. Rencananya acara Job Fair tersebut akan dibuka oleh Walikota Tangerang Airin Rachmi Diany.

Tidak kurang dari sebanyak 50 perusahaan akan mengikuti pelaksanaan Job Fair ini, dengan sekitar hampir 10 ribu lowongan pekerjaan (loker) yang disediakan oleh berbagai jenis perusahaan.

Kepala Disnaker Kota Tangsel, H Purnama Wijaya mengatakan pelaksanaan Job Fair ini merupakan kegiatan rutin yang digelar Disnaker Kota Tangsel.

Menurut Purnama, pelaksanaan Job Fair merupakan bagian dari tugas utama Disnaker Tangsel sebagai upaya untuk mengurangi angka pengangguran dan penyerap tenaga kerja produktif yang ada di wilayah bermotto Cerdas, Modern dan Religius tersebut.

“Ini merupakan bagian dari tugas utama kami untuk mengurangi angka pengangguran yang ada di wilayah ini. Selain itu, Disnaker Tangsel akan selalu berupaya untuk memberikan dan memfasilitasi calon tenaga kerja untuk mendapatkan lowongan pekerjaan yang sesuai bidang dan minatnya masing masing,” katanya.

Pengunjung pada pelaksanaan Job Fair ini tidak dipungut biaya alias gratis. Purnama menambahkan berbarengan dengan pembukaan Job Fair juga akan diluncurkan website lowongan pekerjaan resmi dari Disnaker Tangsel. Pada website ini juga tersedia informasi informasi seputar lowongan pekerjaan yang bisa diakses calon tenaga kerja.

“Kami memfasilitasis secara penuh untuk benar benar benar mengurangi angka pengangguran dan memberikan informasi loker agar calon tenaga kerja benar benar mendapatkan pbekerjaan yang diinginkan,” ujarnya.**Baca juga: Hueek, Ada Menu Daging Manusia di Restoran Nigeria Ini.

Perusahaan-perusahaan yang sudah siap membuka loker diantaranya PTAlfamart Tbk, PT Indomaret Tbk, PT BFI Finance Indonesia Tbk, PT Damai Indah Golf, PT Blue Bird Ciputat, PT Adira, PT Ara Hotel, MNC Group, PT TATA Motor dan lainnya.(BL/jar/rls)




Disnaker Tangsel Berikan Pelatihan Konstruksi Furniture Dasar

Kabar6-Untuk mengurangi jumlah pengangguran, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memberikan pelatihan furniture kepada para pencari kerja.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangsel Purnama Wijaya mengungkapkan, salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasi pengangguran adalah meningkatkan keterampilan tenaga kerja di bidang tertentu yang dapat digunakan bekerja maupun usaha mandiri. Salahsatunya dengan pelatihan pembuatan furniture ini.

“Dengan kegiatan itu diharapkan akan tercipta tenaga kerja baru yang punya keterampilan atau skill untuk meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat. Untuk mendukung pelatihan itu, diharapkan peran serta semua pihak, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dari lembaga pemerintah maupun nonpemerintah,” ungkap Purnama.**Baca Juga: Polres Tangsel Bedah Rumah Warga Lengkong Gudang Timur.

SDM berkualitas menjadi hal yang sangat diperlukan pada masa sekarang ini, mengingat persaingan antartenaga kerja secara global kian hari semakin ketat. Untuk itu keterampilan harus dimiliki oleh pemuda Tangsel.

“Kita ingin ciptakan wirausaha handal di bidang furniture, terlebih kebutuhan akan furniture cukup tinggi, karena setiap rumah, kantor membutuhkan furniture, sehingga pelatihan ini diharapkan bisa menciptakan wirausaha di bidang furniture,” ungkapnya.

Kabid Pelatihan dan Produktivitas Kerja pada Disnaker Kota Tangsel, Suyatman Ahmad mengatakan, pelatihan ini berlangsung selama satu bulan ke depan.

“Pelatihan diikuti oleh sebanyak 20 peserta yang berasal dari tujuh kecamatan, dan mereka diajarkan furniture basic oleh Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Provinsi Banten,” jelasnya.(BL/hms)