1

Al, Pria Usia 106 Tahun dari Texas Jadi Penerjun Payung Tertua di Dunia

Kabar6-Di usia 106 tahun 327 hari, Pria asal Texas, Amerika Serikat (AS) bernama Alfred ‘Al’ Blaschke resmi menyandang tatus sebagai orang tertua di dunia yang melakukan terjun payung tandem.

Al, melansir theguardian, pertama kali memecahkan rekor pada 2020 di usia 103 tahun, ketika pria lansia itu melompat keluar dari pesawat yang bergerak di ketinggian 14.000 kaki untuk merayakan kelulusan perguruan tinggi dari cucu kembarnya. “Itu adalah impian saya…Saya tidak pernah menyangka akan bertahan selama ini,” kata Al.

Itu adalah terjun payung keduanya, yang pertama terjadi tiga tahun sebelumnya, pada hari ulang tahun Al yang ke-100. Al memutuskan untuk melakukan terjun payung terbarunya setelah rekor yang dibuat dipecahkan pada 2022 oleh seorang wanita Swedia bernama Rut Linnéa Ingegärd Larsson, berusia 103 tahun 259 hari.

Al bergabung dengan Gubernur Texas, Greg Abbott, yang setuju untuk terjun payung bersama pria itu ketika mereka bertemu, setelah Al pertama kali memecahkan rekor.

Cuaca buruk dan masalah penjadwalan menyebabkan lompatan tersebut ditunda sebanyak empat kali, namun pagi hari pada 27 November 2023 lalu, Al dan Gubernur Abbott bersiap dan menaiki pesawat. Mereka dibawa ke ketinggian 9.000 kaki, di mana mereka masing-masing bergabung dengan instruktur ahlinya dan keluar dari pesawat untuk terjun bebas.

Sejumlah orang yang menyaksikan dari bawah adalah seluruh anak dan cucu Al, serta berbagai media dan pejabat pemerintah. Parasut utama Al dikerahkan pada ketinggian 5.500 kaki, lalu ia meluncur turun ke pendaratan yang aman bersama sang instruktur.

Setelah mengatur napas, Al berjabat tangan dengan Gubernur Abbott dan mengucapkan selamat atas terjun payung pertamanya.”Jika Anda berpikir tidak bisa, Anda hanya meremehkan diri sendiri. Setiap orang lebih mampu dari yang mereka kira. Mereka hanya perlu mengambil keputusan untuk mencoba,” ujar Al.(ilj/bbs)




Penggal Kepala Penerjun Payung Gunakan Sayap Pesawat, Seorang Pilot Prancis Dilarang Terbang Lagi

Kabar6-Pengadilan pidana Montauban di Prancis, menjatuhkan hukuman percobaan kepada seorang pilot, yang tidak disebutkan namanya, atas insiden pembunuhan tidak disengaja.

Pilot tersebut, melansir Unilad, dilarang terbang setelah memenggal kepala seorang penerjun payung bernama Nicolas Galy (40) dengan menggunakan sayap pesawat. Galy tertabrak di udara beberapa saat setelah melompat dari pesawat pada Juli 2018 silam. Asosiasi Sekolah Terjun Payung Midi-Pyrénées, yang mempekerjakan pilot tersebut, telah didenda sekira Rp340 juta. Setengah dari jumlah tersebut, sekira Rp170 juta, telah ditangguhkan.

Menurut laporan, segera setelah penerjunan, pilot pesawat mulai turun menuju landasan bandar udara. Sebelum penerjun payung itu melompat keluar dari pesawat, tidak ada konsultasi mengenai lintasan yang akan diambil pesawat tersebut.

Mengutip sidang pada 19 September lalu, pengacara kerabat korban, Emmanuelle Franck, menyesalkan ‘banyak kecerobohan atau kelalaian’. Ketua pengadilan di barat daya Prancis juga menunjukkan kurangnya komunikasi antara korban dan pilot.

Sejak kejadian tersebut, langkah-langkah keamanan telah diperkuat dan pengarahan menjadi wajib.(ilj/bbs)