1

Hati-hati, Ada 5 Bahaya Penggunaan Tisu Toilet Bagi Kesehatan Miss V

Kabar6-Biasanya tisu kamar mandi dipakai untuk mengeringkan atau mengelap organ intim usai buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB). Benda yang satu ini memang sangat bermanfaat dan memudahkan setiap orang untuk selalu bersih sekaligus tidak lembap.

Namun tahukah Anda, penggunaan tisu toilet dapat menyebabkan iritasi pada area Miss V, dan memicu penyakit serius lainnya? Melansir Popmama, ini lima bahaya penggunaan tisu toilet bagi kesehatan Miss V:

1. Reaksi alergi
Secara teknis, kita akan alergi terhadap kandungan kimia pada tisu toilet, sebab adanya bahan pengawet atau parfum yang digunakan dalam produk tersebut.

Akibatnya, dapat menyebabkan Vulvitis yang merupakan suatu kondisi peradangan pada Miss V, ditandai dengan rasa gatal, terbakar, kemerahan, atau bengkak.

Apabila muncul gejala-gejala tersebut, sebaiknya Anda segera menggunakan tisu tipe baru dan ganti merek. ** Baca juga: Tubuh Fit dengan Jalankan 3 Pilar Pola Hidup Sehat

2. Infeksi bakteri
Alasan mendasar mengapa Anda dianjurkan untuk menghindari penggunaan kertas tisu toilet beraroma, karena bahan kimia yang dibuat dapat menggangu pH normal Miss V. Hal tersebut akan memicu pertumbuhan bakteri yang menyebabkan infeksi jamur.

3. Luka pada jaringan halus
Jika Anda menyeka terlalu kasar atau kertas tisu toilet yang keras dapat menyebabkan luka kecil pada Miss V. Jaringan di daerah tersebut sangat halus, pastikan Anda tidak terlalu kasar saat menyeka karena luka pada jaringan tersebut dapat menyebabkan iritasi, pembengkakan, atau infeksi. Untuk itu, sebaiknya Anda menggunakan air untuk membersihkan organ intim.

4. Infeksi saluran kemih
Mungkin terlihat aneh bahwa sesuatu yang digunakan untuk membersihkan Miss V kita dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Namun, ternyata salah satu penyebab infeksi saluran kemih adalah masuknya bakteri ke saluran kemih melalui lubang kencing.

Upayakan untuk menyeka Miss V dari depan ke belakang. Jangan basuh dari belakang ke depan karena akan memindahkan mikroba dari area anus ke Miss V dan saluran kemih.

5. Bahan pemutih pada tisu buruk untuk kesehatan
Studi yang dipublikasikan di jurnal Environnmental Science and Technology menyebutkan jika tidak sedikit tisu kamar mandi atau toilet yang mengandung bahan pemutih di dalamnya. Sekilas, tisu yang mengandung pemutih terlihat sangat bersih dan sehat.

Namun jangan salah, tisu ini justru sangat berbahaya untuk kesehatan, juga memungkinkan seseorang berisiko menderita kanker lebih besar saat menggunakannya dalam jangka waktu yang panjang.

Agar tisu kamar mandi tidak terlalu berbahaya, pastikan Anda tisu yang benar-benar bersih dan tidak mengandung zat kimia berlebih. Usahakan pula agar tidak menggunakan tisu daur ulang atau pun tisu yang mengandung pemutih.(ilj/bbs)




Ada Bahaya Mengintip di Balik Bahan Kimia yang Terkandung dalam Pembersih Rumah

Kabar6-Rutinitas pekerjaan rumah sehari-hari seperti menyapu lantai, mencuci baju, mengepel, dan sebagainya, sebagian besar dilakukan dengan menggunakan cairan pembersih, yang tentu saja mengandung bahan kimia.

Diketahui, ada banyak penelitian tentang bahaya bahan kimia pada pembersih bagi kesehatan. Dilansir Meetdoctor, sebuah laporan menemukan bahwa menggunakan pemutih, bahkan seminggu sekali meningkatkan risiko penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) hingga sepertiga. Penelitian ini bukan yang pertama menghubungkan bahan kimia pembersih ke penyakit kesehatan.

Menurut Allen Rathey, kepala The Healthy Facilities Institute, senyawa ammonium pemutih, amonia atau kuartener (sejenis desinfektan), phthalate, dan banyak senyawa organik volatil (VOC) pada produk pembersih telah dikaitkan dengan penyakit pernapasan, termasuk asma.

Studi yang dirilis pada 2016 di jurnal Air Quality, Atmosphere & Health menemukan bahwa lebih dari sepertiga orang Amerika melaporkan efek kesehatan yang merugikan seperti sakit kepala migrain dan serangan asma, saat terpapar produk konsumen yang beragam, seperti perlengkapan pembersih, deterjen cucian, dan penyegar udara.

Sebagian besar produk pembersih, menurut Dr. Ahmed Arif, seorang profesor epidemiologi di University of North Carolina Charlotte, memancarkan senyawa organik yang mudah menguap, dan dapat mengganggu saluran pernapasan atau menyebabkan kanker. Pemutih yang kebanyakan terdapat pada pembersih toilet, dan beberapa pembersih kaca juga dikaitkan dengan asma.

Mereka yang berada di industri pembersih menghadapi peningkatan risiko penyakit terkait kebersihan, karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk membersihkan daripada konsumen rata-rata.

Rathey menyarankan Anda untuk mengenakan sarung tangan, lengan panjang, kacamata, dan perlengkapan pelindung lainnya, dan bekerja di area yang berventilasi baik. Gunakan produk yang berbeda untuk membatasi paparan. Ia juga merekomendasikan penggunaan uap untuk membersihkan bila memungkinkan. Baking soda dan cuka adalah bahan pembersih alami yang cukup aman digunakan.

Dr. Peter A. Ottone, seorang chiropractor dari New Jersey, mengatakan bahwa untuk mempersiapkan pembersihan seperti yang Anda lakukan untuk berolahraga. “Pekerjaan rumah tangga memberi tekanan yang sama pada tubuh, jadi pemanasan yang tepat adalah suatu keharusan,” katanya.

Untuk menghindari luka atau nyeri, gunakan kedua tangan selama beraktivitas agar kedua sisi tubuh memiliki beban yang sama. “Hanya dengan menggunakan satu sisi tubuh dapat menyebabkan sindrom, gumpalan, dan beban berlebihan pada sendi dan cakram berlebih, yang menyebabkan cedera sendi dan sendi bersama,” kata Ottone. ** Baca juga: Waduh, Minum Pakai Gelas Warna-Warni Ternyata Bahaya

Menjaga kebersihan pun juga harus memperhatikan kesehatan tubuh dari paparan bahan kimia.(ilj/bbs)