1

Abaikan Saran Terapis Pedikur, Kaki Wanita Ini Harus Diamputasi

Kabar6-Apa yang dialami Jenn Andrews (33) sungguh tragis. Wanita asal North Carolina, Amerika Serikat, harus menjalani amputasi setelah mengabaikan saran seorang ahli pedikur.

Saat itu Jen diberitahu terapis pedikur yang menanganinya bahwa dirinya memiliki tumor di kaki. Melansir Foxnews, terapis itu lantas meminta Jenn untuk segera memeriksakannya ke dokter, karena merasakan ada benjolan sebesar kacang pada telapak kaki kanan Jenn. Sayang, Jenn mengabaikan saran tersebut. Setahun kemudian, benjolan pada kaki kanannya terlihat semakin besar. Jenn pun akhirnya memeriksakan kondisi tadi ke dokter untuk melakukan pengangkatan.

Hal yang terjadi, Jenn justru didiagnosis terkena myxoid sarcoma, sejenis tumor yang berkembang dengan pelan. Tumor ini ternyata bisa mematikan dan berkembang ke bagian tubuh lainnya. Meskipun sudah mendapatkan biopsi, tumor ini ternyata kembali muncul pada Januari 2018 lalu.

Dokter lantas memberikan dua pilihan bagi Jenn, yaitu mengangkat kembali tumor tersebut yang bisa membuat kakinya tak bisa benar-benar berfungsi dengan baik namun risiko terkena tumor kembali masih tinggi, atau mengamputasi kakinya dari bagian bawah lutut dan menjamin bahwa tumor tak akan lagi datang. ** Baca juga: Kasus Kecelakaan Aneh di Singapura yang Disebabkan Gara-gara Bersin

Jenn akhirnya memutuskan untuk mengamputasi kakinya, dan memakai kaki palsu yang bisa membuatnya kembali bergerak dengan leluasa.(ilj/bbs)




Ikut Terapi Pedikur Ikan, Kuku Kaki Jadi Hilang

Kabar6-Apes benar nasib wanita muda asal New York, Amerika Serikat, ini. Bagaimana tidak, ia kehilangan semua kuku kakinya setelah melalukan pedikur ikan, yaitu metode yang melibatkan ikan kecil menggigit kaki seseorang saat mereka berendam dalam bak air hangat.

Ikan yang digunakan, melansir Foxnews, merupakan pemakan tumbuhan namun bisa juga memakan kulit manusia yang mati. Nah, usai melakukan pedikur inilah, wanita berusia 20 tahun yang tidak disebutkan namanya itu mengaku kuku kakinya berhenti tumbuh dan kemudian lepas. Semula ia mengira terkena onychomadesis, kerusakan kuku dan diketahui memiliki gejala seperti kuku tanggal perlahan. Dia lalu berkonsultasi dengan dokter kulit.

“Mekanisme tindakan tidak sepenuhnya jelas, kemungkinan karena traumatis,” ujar Sheri Lipner, asisten profesor dermatologi di Universitas Columbia Weill Cornell Medicine.

Dikatakan Lipner, kasus itu bisa menjadi contoh onychomadesis pertama yang disebabkan oleh ikan. Secara tegas dia tidak merekomendasikan pedikur menggunakan ikan untuk tujuan apa pun. “Saya tidak merekomendasikan pedikur ikan untuk tujuan medis atau estetika. Selain onikomadesis, ada juga infeksi serius yang terkait dengan pedicure ikan,” katanya lagi.
** Baca juga: Astaga, Selama 28 Tahun Softlens Ini Tertanam di Mata Seorang Wanita

Menurut catatan, metode ini telah dilarang di setidaknya 10 negara bagian di Amerika, sebagian besar karena masalah kesehatan. Kuku kaki wanita tadi, kata Lipner, kemungkinan akan kembali tetapi akan memakan waktu lama karena kuku hanya tumbuh rata-rata satu milimeter per bulan.(ilj/bbs)