1

Kunjungan Apolostik, Ini Tiga Poin Kesepakatan Paus Fransiskus dan Jokowi

Kabar6-Pimpinan Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus dan Presiden RI Jokowi Widodo menyepakati tiga poin. Kesepakatan ini terjadi dalam pembicaan kunjungan perjalanan kerasulan atau apolostik Paus Fransiskus.

Demikian disampaikan Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang usai mengantar Paus Fransiskus menuju Papua Nugini, Jum’at (6/9/2024).

“Tiga poin Itu adalah keragaman sebagai kekuatan dan ini harus dijaga,” katanya. Poin kedua, lanjut Yaqut, mengedepankan dialog di segala perbedaan atau perselisihan.

**Baca Juga: Garuda Indonesia Antar Perjalanan Paus Fransiskus Menuju Papua Nugini

“Serta menjaga lingkungan agar tetap hijau karena itu menjadi milik hak generasi yang akan datang,” ujarnya.

Yaqut menegaskan kalimat ini sama persis senada dengan disampaikan Presiden Joko Widodo dan Paus Fransiskus saat misa Akbar di Glora Bung Karno (GBK). “Hasil perjalanan apostolik Paus Fransiskus berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan,” ucapnya.

Dia juga menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo bepesan kepada dirinya untuk menyampaikan salam kepada Paus Fransiskus saat kembali. Presiden Joko Widodo berharap semoga penerbangan Paus Fransiskus berjalan lancar, selamat aman.

“Presiden Jokowi (Joko Widodo, Red) menyampaikan pesan Paus kepada Seluruh masyarakat Indonesia. Khususnya umat Katolik bahwa persatuan dan kesatuan harus dijaga seperti kemarin yang telah disampaikan,” kata Yaqut.

Yaqut menguraikan keragaman di Indonesia ini adalah kekuatan dan harus dipelihara menjadi blasing. Bahkan dirinya mengikuti dari rangkaian awal, hal ini merupakan anugrah bagi Indonesia atas perbedaan yang dimiliki.

“Beliau (Presiden Jokowi) juga memesankan kepada seluruh warga Indonesia khusunya umat Katolik bahwa lingkungan juga harus dijaga. Ini Senanda apa yang sudah disampaikan presiden kepada kita semua,” ujarnya.

Menurutnya, Presiden Jokowi juga berkomitmen untuk menjaga iklim global ini agar tetap hijau. “Jadi ada kesamaan pesan antara Pak Jokowi dan Paus Fransiskus di kujungan selama tiga hari ini,” ucap Yaqut.(Yud)




Garuda Indonesia Antar Perjalanan Paus Fransiskus Menuju Papua Nugini

Kabar6- Maskapai Garuda Indonesia mendukung rangkaian perjalanan apostolik Kepala Negara Vatikan sekaligus Pemimpin Umat Katolik Sedunia, Paus Fransiskus, ke Asia-Pasifik.

Jumat (6/9/2024), Garuda Indonesia menjadi maskapai yang menerbangkan rombongan Paus Fransiskus menuju Papua Nugini, setelah Uskup Roma tersebut menyelesaikan agenda kunjungannya di Indonesia sejak Selasa (3/9) lalu.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra turut serta mendampingi perjalanan dari Jakarta menuju Ibukota Papua Nugini, Port Moresby.

Pada penerbangan menuju Papua Nugini tersebut, Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat wide body jenis A330-900neo dengan nomor penerbangan GA-7780 yang mampu mengangkut hingga 301 penumpang. Pesawat tersebut diberangkatkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta pada pukul 09.45 LT dan tiba di Jackson International Aiport, Port Moresby pada pukul 18.50 LT.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan, “Merupakan sebuah kehormatan tersendiri ketika kami dapat turut andil dalam salah satu momen penting bagi Indonesia, di mana Garuda Indonesia dipercaya penuh untuk mengantarkan perjalanan Paus Fransiskus ke destinasi kunjungan beliau selanjutnya, yaitu Papua Nugini, melalui penerbangan bersama Garuda Indonesia.”

**Baca Juga:Dua Petinggi Kejagung Menerima Tanda Jasa Yokkrabat dari Kejaksaan Thailand

Irfan menambahkan, penerbangan ini sekaligus merefleksikan semangat nasionalisme berkelanjutan Garuda Indonesia untuk senantiasa mendukung berbagai kegiatan Pemerintah Republik Indonesia (RI).

“Kunjungan Paus Fransiskus ini turut mengusung misi persaudaraan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia, sehingga keterlibatan dalam agenda tersebut memiliki nilai dan arti yang sangat penting bagi Garuda Indonesia sebagai maskapai pembawa bendera bangsa yang juga merepresentasikan wujud dari keberagaman di setiap layanan yang kami hadirkan,” ujar Irfan.

Dalam upaya mengoptimalkan kesiapan penerbangan tersebut, Garuda Indonesia berkoordinasi secara intensif bersama seluruh _stakeholders_. Selain untuk memastikan seluruh langkah serta prosedur yang dilaksanakan telah memenuhi standar yang dipersyaratkan.

Melalui berbagai langkah tersebut, Garuda Indonesia didukung lini anak usaha yang tergabung dalam Garuda Indonesia Group—sebagai unsur penting di balik layanan Garuda Indonesia. Dukungan tersebut mencakup beragam aspek, mulai dari teknis, operasional, hingga pelayanan.

“Kehadiran Garuda Indonesia dalam rangkaian perjalanan Paus Fransiskus kali ini merupakan manifestasi tangan-tangan penuh dedikasi dari seluruh unsur Garuda Indonesia Group, mulai dari Tim Engineering Garuda Indonesia dan GMF AeroAsia yang bertanggung jawab memastikan kelaikan dan keselamatan armada.

Sebagai bagian dari pelayanan dalam Penerbangan Khusus Paus Fransiskus kali ini, Garuda Indonesia menugaskan 16 awak pesawat—terdiri dari 4 cockpit crew dan 12 cabin crew.(red)

 




Masjid Istiqlal Perkenalkan Program LPDP-PKUMI di Depan Paus Fransiskus

Kabar6-Masjid Istiqlal mendapatkan kehormatan dari Paus Fransiskus yang juga sebagai Kepala Gereja Katolik Dunia dan Penguasa Negara Kota Vatikan.

Hari ini 5 September 2024 Paus Fransiskus menghadiri pertemuan dengan tokoh antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Kunjungan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal dihadiri Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik se-dunia; Menteri Pertahanan, Presiden Terpilih RI; Menteri Agama RI (Wakil Menteri Agama); Menteri Keuangan RI; Menteri Komunikasi dan Informasi RI; Menteri Investasi RI; Bapak Jusuf Kalla (Wakil Presiden RI 2004-2009 dan 2014-2019; Professor Doktor M. Quraish Shihab (Ketua Majelis Hukama al-Muslimin Indonesia); Ketua Majelis-majelis Agama dan Kepercayaan se-Indonesia.

**Baca Juga: Misa Akbar di GBK, Begini Sistem Rekayasa Lalu Lintas Terapan Polri

Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A menyampaikan selamat datang kepada Paus Fransiskus di Indonesia, khususnya di Rumah Besar umat Islam Masjid Istiqlal.

“Your Holiness, Paus Fransikus, Ahlan wa Sahlan, salam hormat dan selamat datang kami ucapkan, saya sangat bersuka-cita karena menyambut Yang Mulia di Masjid Istiqlal Rumah Besar Umat Islam”, ungkap Nasaruddin dalam sambutannya, Kamis (5/9/2024).

Tambah Nasaruddin, sejak saya bertugas sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, saya telah menegaskan bahwa Masjid Istiqlal bukan hanya rumah ibadah bagi umat Islam, tetapi juga rumah besar bagi kemanusiaan. Saya berprinsip, bahwa humanity is only one, maka siapapun boleh masuk dan mendapatkan manfaat dari Masjid Istiqlal, tentu saja dengan ketentuan dan adab yang berlaku di lingkungan masjid. Siapapun boleh masuk untuk mencari kebaikan bagi umat manusia melalui masjid ini. Sejak awal, Masjid Istiqlal berfungsi untuk membudayakan dan melayani semua orang.

Masjid Istiqlal juga secara reguler melaksanakan kegiatan interfaith, intercultural, diplomatic activities, dan lainnya. Masjid Istiqlal dilengkapi dengan berbagai fasilitas pembelajaran formal dari Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (Raudhatul Athfal), pendidikan dasar dan menengah yang siswanya mencapai 1100 pelajar.

“Kami juga mengadakan Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI), khususnya ulama Perempuan di level Master dan Doktoral berkolaborasi dengan Universitas PTIQ Jakarta, dan kampus-kampus besar dunia, baik di Timur Tengah, Eropa dan Amerika. Semua ini bertujuan untuk menciptakan ulama masa depan yang moderat dan mendunia”, ungkap Imam Besar kepada Paus Fransikus.

PKUMI adalah program yang dibiayai secara full oleh Pemerintah Indonesia melalui Menteri Keuangan RI yaitu Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). “Program ini diharapkan mampu menciptakan ulama moderat yang mendunia sama seperti Imam Besar Masjid Istiqlal yang telah mampu mempersudarakan umat beragama di Indonesia dan dunia lewat kehadiran Paus Fransikus di Masjid Istiqlal”, ungkap Dr. Mulawarman Hannase Manajer PKUMI.

Baru-baru ini kami mengirim puluhan mahasiswa PKUMI ke Universitas Al-Azhar di Masir dan Universitas Hartford di Amerika Serikat. Sesuai visi-misi PKUMI “Moderat Mendunia”, PKUMI diharapkan menjadi lembaga yang mempu mencetak ulama-ulama moderat yang membawa kedamaian di Indonesia dan dunia, tutup Mulawarman Hannase.(Red)




Misa Akbar di GBK, Begini Sistem Rekayasa Lalu Lintas Terapan Polri

Kabar6-Polri memberlakukan rekayasa lalu lintas saat kegiatan misa akbar yang akan dihadiri pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus. Kegiatan tersebut digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pukul 17.00 WIB nanti.

“Arus lalu lintas dari arah jalan Gatot Subroto yang akan menuju ke jalan Gerbang Pemuda diarahkan lurus ke arah Slipi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (5/9/2024).

Arus lalu lintas dari arah Slipi, lanjutnya, diarahkan lurus ke arah Semanggi. Kendaraan tidak ada yang menuju layang ladokgi ke arah jalan Gerbang Pemuda.

**Baca Juga: Selamat Jalan, Faisal Basri: Sosok Ekonom Teguh yang Menginspirasi Bangsa

Arus lalu lintas dari arah bundaran Senayan yang akan menuju jalan pintu satu diluruskan ke jalan Jender Sudirman arah Semanggi.

“Arus lalu lintas dari arah Jalan Mustopo yang menuju ke arah jalan Asia afrika di belokkan ke kanan menuju jalan Hang Tuah Raya,” jelas Ade Ary.

Arus lalu lintas dari arah Jalan Patal Senayan 1 yang akan menuju ke arah Jalan Asia Afrika dibelokkan ke kiri ke Jalan Tentara Pelajar.

Arus lalu lintas dari arah Jalan Tentara Pelajar yang akan menuju Jalan Patal senayan diluruskan ke arah Jalan Permata Hijau.

“Arus lalu lintas dari arah manggala wanabakti yang akan menuju jalan Gelora diluruskan ke arah Jalan Tentara pelajar,” papar Ade Ary.

Polda Metro Jaya mengimbau kepada masyarakat untuk memperhatikan lalu lintas di sekitar kawasan GBK dan JCC. Potensi kepadatan akibat dua acara besar ini diharapkan agar masyarakat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan.

“Mematuhi rambu-rambu lalu lintas, dan mengikuti petunjuk petugas di lapangan, serta mengutamakan keselamatan di jalan dan terus pantau informasi lalu lintas terkini,” pesan Ade Ary. (Yud)




Imbauan Azan Magrib di TV Diganti Running Text Saat Misa Paus Berlebihan

Kabar6-Imbauan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengganti penyiaran Azan Magrib di televisi dengan running text selama Misa Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 5 September 2024, telah menimbulkan berbagai reaksi di tengah masyarakat. Bagi sebagian kalangan, imbauan ini dianggap berlebihan dan tidak perlu.

Azan Magrib adalah bagian integral dari kehidupan umat Muslim, khususnya di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Sebagai negara yang menjunjung tinggi keberagaman dan toleransi, seharusnya setiap praktik keagamaan dihormati dan diperlakukan dengan adil. Mengganti penyiaran Azan Magrib dengan running text, meskipun hanya untuk sementara waktu, dapat dianggap sebagai bentuk pengabaian terhadap tradisi yang sangat dihormati oleh umat Muslim.

**Baca Juga: Pesan Paus Fransiskus: Dialog Antariman Kunci Toleransi dan Perdamaian Dunia

Misa Paus Fransiskus adalah acara yang sangat penting bagi umat Katolik, dan keputusan untuk menyiarkannya secara langsung di seluruh televisi nasional adalah langkah yang patut diapresiasi. Namun, imbauan untuk meniadakan Azan Magrib demi keberlangsungan siaran tersebut dapat menimbulkan kesan bahwa ada ketidakadilan dalam cara praktik keagamaan diperlakukan. Ini berpotensi menciptakan ketegangan yang sebenarnya bisa dihindari dengan pendekatan yang lebih bijaksana.

Indonesia dikenal sebagai negara dengan tingkat toleransi beragama yang tinggi, di mana setiap agama memiliki ruang untuk menjalankan ibadahnya dengan tenang dan damai. Sebagai bagian dari semangat “Bhinekka Tunggal Ika”, seharusnya kita bisa menemukan cara untuk menghormati semua kepercayaan secara seimbang, tanpa mengorbankan satu praktik keagamaan demi yang lain.

Kominfo seharusnya mempertimbangkan opsi lain yang tidak meniadakan penyiaran Azan Magrib. Misalnya, jeda sementara dalam siaran Misa untuk memberikan ruang bagi Azan Magrib, atau menyediakan saluran alternatif yang menyiarkan Azan bagi yang membutuhkannya. Dengan cara ini, kedua komunitas keagamaan dapat menjalankan ibadahnya dengan damai, tanpa merasa ada pihak yang dikesampingkan.

Akhirnya, keputusan ini seharusnya dievaluasi kembali dengan mempertimbangkan berbagai aspek, terutama sensitivitas keagamaan di Indonesia. Setiap langkah yang diambil harus mencerminkan semangat persatuan dan toleransi yang menjadi fondasi bangsa ini. Mari kita jaga keberagaman dan kedamaian di Indonesia dengan lebih menghargai setiap elemen keagamaan tanpa mengesampingkan yang lain. (Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik)




Paus ke Indonesia: Jangan Disisipi Agenda Kaum Liberal dan LGBT

Kabar6-Selamat datang Paus Fransiskus di Indonesia. Bangsa Indonesia dengan tulus menyambut kehadiran Paus sebagai pemimpin Katolik Dunia di Bumi Nusantara yang dikenal dengan semboyan “Bhinekka Tunggal Ika.”

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya, agama, dan keyakinan, dan Bangsa Indonesia berharap Paus dapat merasakan kehangatan serta keramahan masyarakat kami.

Kedatangan Paus adalah momen bersejarah dan sangat dinantikan.

Dengan kesederhanaan yang menjadi ciri khasnya, Paus Fransiskus memilih menggunakan pesawat komersial untuk perjalanan panjangnya, yang menjadi salah satu perjalanan terpanjang dalam sejarah kunjungan Paus.

**Baca Juga:Pesan Paus Fransiskus: Dialog Antariman Kunci Toleransi dan Perdamaian Dunia

Tindakan ini menunjukkan teladan kesederhanaan dan kedekatan dengan umat, jauh dari kemewahan yang kerap diidentikkan dengan pemimpin agama. Jauh berbeda dengan pemimpin kami disini.

Namun, di balik kehangatan penyambutan ini, ada kekhawatiran yang perlu diangkat.

Paus Fransiskus telah dikenal secara luas karena pernyataan dalam sebuah wawancara dengan Associated Press pada Selasa (24/1/2023) lalu yang penuh kontroversi terkait LGBTQ+, khususnya dalam hal homoseksualitas.

Francis mengatakan menjadi homoseksual bukanlah kejahatan, dan bahwa semua manusia dicintai Tuhan, banyak umat di Indonesia melihat pernyataan tersebut sebagai bagian dari kampanye yang sarat dengan agenda tertentu.

Penting untuk diingat bahwa pandangan tentang LGBTQ+ berbeda-beda di setiap agama dan budaya.

Bagi sebagian besar umat Islam, Hindu, dan umat Kristen di Indonesia, homoseksualitas dianggap sebagai pelanggaran etika, moral, dan agama. Dalam konteks ini, pernyataan Paus tentang LGBTQ+ dapat disalahartikan sebagai bentuk dukungan terhadap gaya hidup yang bertentangan dengan nilai-nilai agama mayoritas di Indonesia.

Bangsa Indonesia berharap kunjungan Paus ke Indonesia tidak dimanfaatkan sebagai ajang kampanye untuk LGBTQ+.

Indonesia adalah negara yang memegang teguh prinsip-prinsip moral dan agama, dan setiap bentuk kampanye yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut dapat menimbulkan polemik yang tidak perlu.

Bangsa Indonesia menghormati dan mengapresiasi semua bentuk kasih dan kepedulian yang ditunjukkan Paus, namun juga berharap kunjungan ini tetap berfokus pada pesan-pesan universal tentang perdamaian, persatuan, dan solidaritas antar umat beragama.

Akhir kata, Bangsa Indonesia mengucapkan selamat datang kepada Paus Fransiskus di Indonesia.

Semoga kunjungan ini membawa berkah dan manfaat bagi semua pihak, serta mempererat hubungan antara umat Katolik dengan masyarakat Indonesia yang majemuk.

Mari kita jaga agar kunjungan ini tetapq damai, penuh persahabatan, dan jauh dari segala bentuk polemik yang tidak perlu. Achmad Nur Hidayat (Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta).

 




Pesan Paus Fransiskus: Dialog Antariman Kunci Toleransi dan Perdamaian Dunia

Kabar6-Kesederhanaan sifat yang melekat dalam diri Paus Fransiskus patut ditiru seluruh umat beragama. Pemimpin Gereja Katolik sedunia itu enggan difasilitasi naik pesawat jet dan mobil mewah dalam lawatannya di Indonesia.

Paus Fransiskus memilih terbang naik pesawat komersial ITA Airways Z400. Usai mendarat ia menumpang mobil Toyota Innova Zenik menuju Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta

“Saya kira ini luar biasa kesederhanaan beliau. Beliau contohkan bagaimana menjadi pimpinan, karena beliau ini kan bukan hanya pemimpin agama, tetapi juga pemimpin negara,” kata Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas di gedung VIP Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (3/9/2024).

**Baca Juga: Paus Fransiskus Sosok Sederhana, ke Indonesia Pilih Naik Pesawat Komersil

Paus Fransiskus dalam kunjungan apostolik ke Indonesia kali ini membawa pesan perdamaian terhadap dunia. Ia menyampaikan pesan bahwa pentingnya bagaimana kita menjaga dialog antar iman.

“Karena dialog antar iman itu menjadi kunci bagi toleransi dan perdamaian dunia,” ujar Yaqut.

Ia pastikan tidak mengetahui apa yang akan dibahas Paus Fransiskus dan Presiden RI Jokowi saat pertemuan besok. Meski dirinya akan mendampingi.

“Saya kira ini manifestasi ucapan beliau, dialog menjadi kunci utama bagi sukses perdamaian, bukan hanya dunia tapi antar umat manusia,” terang Yaqut.

Pemimpin Gereja Katolik dunia Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura, pada tanggal 2-13 September 2024.

Indonesia menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik yaitu pada 3 sampai dengan 6 September 2024.

Paus Fransiskus dijadwalkan pada 4 September 2024 bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.

Kemudian, pada 5 September 2024, Paus Fransiskus dijadwalkan menghadiri pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta, dan dilanjutkan pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di Kantor KWI serta misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang bakal dihadiri puluhan ribu umat Katolik.(Yud)




Paus Fransiskus Sosok Sederhana, ke Indonesia Pilih Naik Pesawat Komersil

Kabar6-Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik sedunia mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pukul 11.25 WIB. Ia beserta rombongan menumpang pesawat ITA Airways Z400 untuk melaksanakan kegiatan apostolik selama 3-6 September 2024 di Indonesia.

Usai pesawat warna biru berbendera Vatikan dan Indonesia itu mendarat, Paus Fransiskus turun menggunakan kursi roda dari jalur pilot. Paus Fransiskus langsung dijemput untuk menaiki mobil Toyota Zenix berwarna putih dengan nomor polisi SCV 1.

**Baca Juga: Terbang ke Indonesia, Paus Fransiskus Dikabarkan Naik Pesawat Komersil

Iring-iringan mobil yang ditumpangi Paus Fransiskus di urutan ketiga dikawal ketat Paspampres. Rombongan melintasi gedung VIP Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk langsung menuju Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.

Paus Fransiskus hari ini setibanya di Tanah Air tidak ada agenda kegiatan. Ia langsung istirahat di hotel. Tempat penginapan itupun disebut-sebut tidak mewah dan sesuai permintaannya.

Pemilik nama lahir Jorge Mario Bergoglio itu besok baru akan bertandang ke Istana Negara bertemu Presiden RI Jokowi.

Sesuai agenda kegiatan pada Rabu (5/9/2024), Paus Fransiskus akan menghadiri pertemuan dengan para tokoh antaragama atau interreligious meeting di Masjid Istiqlal, Jakarta. Dilanjut ritual misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang bakal dihadiri puluhan ribu umat Katolik

Perlu diketahui, kunjungan orang nomor satu dari Gereja Katolik dunia ke Tanah Air sudah tiga kali terjadi. Lawatan pertama pada 1970 silam dilakukan oleh Paus Paulus VI, dan kedua Paus Yohanes Paulus II pada 1989 lalu

Terbaru ini adalah lawatan Paus Fransiskus pada 3-6 September 2024. Sesuai rencana semua agenda kegiatan Paus Fransiskus akan terpusat di Jakarta.(Yud)




Terbang ke Indonesia, Paus Fransiskus Dikabarkan Naik Pesawat Komersil

Kabar6-Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 10.55 WIB dari rencana semula jam 11.30 WIB. Kedatangan pimpinan Gereja Katolik sedunia itu disambut Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas.

Informasi yang diperoleh pewarta di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Paus Fransiskus tidak jadi naik pesawat jet. Ia menumpangi maskapai penerbangan komersil.

Sejumlah nama pejabat negara Dewan Pertimbangan Presiden, Gandi Sulistiyanto serta Duta Besar untuk Tahta Suci, Michael Trias Kuncahyono hadir menyambut kedatangan Paus Fransiskus.

**Baca Juga: Paus Fransiskus Tiba, Jadwal Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta Normal

Hadir pula perwakilan Vatikan yakni, Uskup Agung Jakarta, Ignasius Suharyo dan Ketua Konfresi Waligereja Indonesia, Antonius Subianto Bunyamin. Kemudian, Dubes Tahta Suci untuk Indonesia, Piero Pioppo, Sekretaris Kedutaan Tahta Suci Vatican, Michael Andrew serta Ketua Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia, Ignasius Jonan.

“Objek bandara tentunya kami melakukan pengamanan di Ring-2 sebanyak 250 personel. Karena Ring-1 dilakukan oleh rekan kami dari Paspampres,” kata Komandan Kodim 0506/Tangerang, Letkol (Inf) Ari Sutrisno, Selasa (2/9/2024).

Ari menyebut pengamanan pada Ring-02 terdapat dua mekanisme. Pertama jalur parkir bandara sampai arah keluar objek atau keluar dari otoritas bandara. Lokasi ini dijaga ketat oleh satu SSK atau 125 personel.

“Kemudian satu SSK lagi kami siagakan pada Batalyon 203 AK di Jatake. Apabila sewaktu-waktu dibutuhkan dapat langsung bergerak sebagai penguatan,” terangnya.

Pemimpin Gereja Katolik dunia Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura, pada tanggal 2-13 September 2024.

Indonesia menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik yaitu pada 3 sampai dengan 6 September 2024.

Paus Fransiskus dijadwalkan pada 4 September 2024 bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.

Kemudian, pada 5 September 2024, Paus Fransiskus dijadwalkan menghadiri pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta, dan dilanjutkan pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di Kantor KWI serta misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang bakal dihadiri puluhan ribu umat Katolik.(Yud)




Paus Fransiskus Tiba, Jadwal Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta Normal

Kabar6-Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik sedunia melakukan kunjungan apostoliknya ke Indonesia mulai 3-6 September 2024. Ia dijadwalkan akan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang hari ini.

Otoritas bandara menjamin saat Paus tiba tidak akan mengganggu jadwal penerbangan domestik maupun mancanegara. Misalnya keterlambatan jadwal pesawat (delay).

“Dan terkait dengan kedatangan Yang Mulia Paus Fransiskus, tidak ada gangguan seperti delay,” ungkap pelaksana tugas (Plt) Kepala Otoritas Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Afen Sena, Selasa (3/9/2024).

**Baca Juga: Paus Fransiskus Tiba, 270 Aparat Siaga di Bandara Soekarno-Hatta

Menurutnya, jumlah rombongan tamu negara ini tidak terlalu banyak. “Hanya satu penerbangan,” kata Sena.

Sementara itu, Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, Holik Muardi mengaku pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan kelancaran operasional.

“Bandara Soekarno-Hatta juga telah mengambil langkah-langkah agar kegiatan kunjungan kenegaraan ini tidak mengganggu laju operasional harian. Seluruh persiapan telah disesuaikan untuk menjaga keseimbangan antara penyambutan kenegaraan dan pelayanan terhadap penumpang umum,” ujarnya.

Diketahui, sebanyak 270 personel akan diterjunkan untuk melakukan penjagaan di ring 2 kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang saat kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia.

Nantinya, Paus Fransiskus akan tiba di tanah air melalui gedung VIP Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan dilayani dengan penanganan khusus, seperti pemeriksaan keimigrasian.(Yud)