1

Pilkada Kota Tangerang: Sachrudin Masih Sendiri di Bawah “Pohon Beringin”, Kini Tebar Pesona ke Parpol Diluar KIM

Kabar6-Sachrudin dianggap tidak cerdas dalam berkomunikasi politik, karena hingga kini belum ada satupun partai yang merapat untuk mengusungnya di pilkada Kota Tangerang.

Seperti diungkapkan oleh Direktur Lembaga Kajian Publik (LKP) Ibnu Jandi, yang menyebutkan jika mantan Wakil Wali Kota Tangerang 2 Periode itu tidak punya kemampuan bicara program untuk mengatasi masalah.

“Jadi bagaimana ada yang mau jadi pasangannya. Ditambah dari tim dan penasehat politik yang tidak handal, membuat rentan di inner circle atau lingkurang Syahrudin,” ujar Ibnu Jandi kepada Kabar6.com, Rabu (17/6/2024).

**Baca Juga:Buka-bukaan Borok Sesama Koleganya di Borok Gegara Rapat Sepi, Muhsinin: Mengkhianati Allah

“Emang ada yang mau jadi pasangannya? Jadi Sachrudin sudah pasti kalah, menang belum tentu,” pungkasnya.

Sementara menurut Ketua Tim (Jatim) Pemenangan Sachrudin Center Hosbeni Gonzala, kenapa hingga kini Syahrudin belum juga ada pasangan atau dukungan dari partai politik (Parpol), karena pihaknya ingin merangkul semua masyarakat bukan hanya parpol.

“Pak Sachrudin itu sangat respect terhadap kolaborasi. Dia ingin koalisi dengan siapa pun. Tidak hanya dengan partai – partai tapi juga seluruh masyarakat,” ujar Katim Sachrudin Center yang akrab disapa Dgon.

Sachrudin sendiri, kata Dgon, meyakini bahwa membangun Kota Tangerang itu tidak bisa sendirian. “Ngga bisa cuma Golkar sendiri. Ngga bisa juga cuma koalisi beberapa partai. Tapi semua masyarakat,” katanya.

Perihal kominukasi partai, Dgon mengaku, Sachrudin selalu membuka jaringan untuk bakal calon Wali Kota Tangerang. Semua penjaringan beliau ikuti sesuai prosedur.

“Sudah mendaftar dan pengembalian formulir hingga ikut proper test dan penyampaian visi misi. Karena menghargai dan ingin berkoalisi ke semua partai. Tapi kalau partai memilih yang lain. Ya gimana?,” tuturnya.

Terkait Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang sebelumnya Sachrudin berjuang keras sebagai Ketua TKD, dianggapnya tetap ada kepentingan yang sama untuk presiden terpilih yaitu Prabowo – Gibran.

“Jadi ga mungkin kalau kemarin KIM sekarang harus KIM juga. Saya rasa sulit. Apalagi pilkada ini serentak. Karena masing-masing daerah itu memiliki potensi yang berbeda,” ungkap Dgon.

Karena Dgon mengakui, jika KIM menganggap semua partai itu sahabat. Sehingga jika ada pilihan lain, pihaknya sangat terbuka untuk bangun kota tangerang dengan keyakinan masing-masing.

“Ini tidak tabu dan tak ada yang salah. Karena menata daerah harus linier, dan setiap daerah memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing,” tuturnya.

“Walaupun bukan di KIM, ayo! Karena tujuannya sama. Buat kesejahteraan rakyat pembangunan kota tangerang,” tandas Dgon. (Rian).