Sopir Bus, Angkot dan Ojek Terminal Mandala Rangkasbitung Dukung Andra Soni – Dimyati

Kabar6 – Komunitas terminal tipe A Mandala, Rangkasbitung,Kabupaten Lebak, yang terdiri dari ojek, sopir angkutan kota (angkot) dan sopir bus, sepakat mendukung pasangan Andra Soni – Dimyati Natakusumah dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2024.

Alasan para pengais rejeki di terminal Mandala mendukung pasangan yang itu hanya menginginkan Banten bebas dari korupsi dan mendapatkan akses Pendidikan gratis, baik di sekolah Negeri maupun sekolah Swasta.

“Kenapa Banten ini lambat maju dibandingkan dengan daerah lain meski letaknya sangat dekat dengan Jakarta. Penyebabnya utamanya adalah, perilaku koruptif pemimpin dan keluarga dekatnya yang menguasai proyek proyek APBD,” ungkap Ujang Karsono, koordinator komunitas terminal Mandala yang juga mantan kepala desa Mekar Agung, Kecamatan Cibadak, Minggu (27/10/2024).

**Baca Juga: Perpaduan Pemimpin Berpengalaman, RUB Dukung Airin – Ade di Pilkada Banten

Ujang mengatakan, umumnya keluhan sopir bus jurusan Rangkasbitung – Jakarta dan angkot selama ini adalah kerusakan infrastrutur jalan dan sulitnya memasukan anak ke SMA/SMK Negeri karena tidak memiliki koneksi.

“Dengan adanya program sekolah gratis untuk tingkat SMA/SMK Negeri dan Swasta yang digulirkan oleh pak Andra Soni – Dimyati, membuat para komunitas terminial Mandala mendukung pasangan yang didukung oleh presiden Prabowo Subianto itu, karena ada harapan anak anak sopir juga punya kesempatan mengenyam pendidikan tingkat SMA,” tutur Ujang.

“Tahu sendiri kan, sejak adanya KRL Tanah Abang – Rangkasbitung dan ojek online, pendapat sopir bus dan ojek pangkalan menurun drastis sehingga mereka kesulitan untuk menyekolahkan anak ke sekolah swasta,” sambungnya.

Hal senada dikatakan Rian, koordinator ojek pangkalan terminal Mandala yang menginginkan Gubernur Banten ke depan tidak tersangkut kasus korupsi dan masyarakat mendapatkan kemudahan akses Pendidikan.

“Permintaan kami tidak muluk muluk, cukup berikan kemudahan bagi anak anak kami mendapatkan akses Pendidikan, dan pembangunan di Banten dilakukan secara adil merata, tidak korupsi,” kata Rian.

Sementara Rahmat (48) sopir bus jurusan Rangkasbitung – Kalideres mengatakan, jika nanti Gubernur Banten punya hubungan emosional dengan presiden, tentu tidak akan membiarkan jalan Nasional yang menjadi kewenangan pemerintahan pusat dibiarkan rusak.

“Akibat kerusakan jalan Cikande – Rangkasbitung yang sudah menjadi legenda itu tiap sebentar kami harus ganti onderdil.Tetapi jika Gubernurnya matching dengan presiden, tentu Banten akan menjadi prioritas dalam pembangunan,” ujarnya.

Usai melakukan deklarasi dukungan dari komunitas ojeg, sopir angkot dan sopir bus di kawasan terminal Mandala, dilanjutkan dengan acara babacakan (makan bersama) sebagai tanda kebersamaan dalam mendukung pasangan Andra Soni – Dimyati. (Red)




BBM Naik, Ojek Online di Tangsel: Sedih Pendapatan Berkurang

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Pusat resmi menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh SPBU Pertamina, pada Sabtu 3 September 2022.

Kenaikkan itu berdampak kepada seluruh sektor, termasuk ojek online yang bekerja setiap hari di jalanan. Keseharian di jalan, membuat bensin merupakan sebuah kebutuhan vital bagi para ojek online.

Kenaikan BBM yang mendadak beberapa waktu lalu, membuat para ojek online (Ojol) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku berpasrah serta sedih, hal itu karena pendapatan yang tidak seberapa menjadi berkurang.

Seperti yang diungkapkan Bowo, seorang Ojol yang sedang menunggu orderan di pinggiran Mall Living World Alam Sutera, mengaku profesinya kini sangat berdampak akibat kenaikan BBM beberapa waktu lalu.

“Pasrah bang, sedih juga, karena kita yang penghasilan tidak seberapa terpaksa menurunkan jarak nganter kita karena bensin yang naik,” ujarnya kepada Kabar6.com di Pakulonan, Serpong Utara, Kota Tangsel, Senin (5/9/2022).

Diungkapkannya, dirinya biasa mengisi Rp20 ribu jenis bensin Pertalite, kini harus menaikan pengeluarannya lebih dari itu untuk mengisi bahan bakar pada motornya.

“20 ribu biasanya sudah full, sekarang cuma setengahnya,” ungkapnya.

Senada, seorang Ojol lainnya, Rafi mengatakan, dirinya juga mengurangi jumlah jarak pengantaran karena bensin yang naik.

Dirinya yang mengisi bensin jenis Pertamax juga mengaku menaikan pengeluarannya menjadi Rp40 ribu untuk tangki full, dari yang sebelumnya hanya Rp30 ribu.

“Menurut saya dampaknya adalah penghasilan menurun, apalagi sekarang bahan pokok dan semuanya naik, setiap hari sebelum naik saya ngisi Rp30 ribu, kalau sekarang 30 ribu lebih, sekarang palingan Rp40 ribuan, Pertamax ngisinya,” jelasnya.

Menurutnya, sekarang dirinya bersama kawan-kawan driver lainnya hanya bisa ngetem atau menunggu orderan dengan berdiam diri, karena tidak ingin membuang-buang bensin yang sedang mahal.

“Sebelumnya saya sering muter-muter, sekarang ngetem aja,” paparnya.

“Kalau bisa sih naik BBMnya jangan terlalu besar. Harapan buat pemerintah mikirin buat rakyat, jangan mikirin kelompoknya aja,” tambahnya.

Disebelahnya, Achmad Dermawan juga mengaku kenaikan BBM sangat berdampak bagi penghasilannya, karena pengeluaran yang lebih banyak daripada biasanya.

**Baca juga: Dampak Kenaikan BBM, Jokowi Perintahkan Pemda Bantu Tiga Sektor Ini

“Biasanya kalo tangki kosong full 40 sampai 50 ribu, kalau sekarang ya udah pasti lebih bisa 70 ribu ke atas mungkin kalau tangki kosong ngisi Pertalite,” tutupnya.

Dalam pantauan Kabar6.com di Alam Sutera, terlihat para driver ojek online hanya bisa berpasrah menunggu orderan yang masuk.(eka)