1

Belajar dari 3 Hewan, Peneliti Inggris Sebut Penemuan Obat Panjang Umur Bakal Tersedia dalam Waktu Dekat

Kabar6-Tim peneliti Inggris menemukan obat panjang umur yang kemungkinan besar akan tersedia dalam waktu dekat, setelah mereka berhasil mengungkap rahasia usia gajah, paus dan ubur-ubur.

Diketahui, hewan-hewan tersebut terbukti memiliki umur panjang dan tahan terhadap kanker. Melansir Dailymail, para peneliti di University of Cambridge meyakini bahwa kunci umur panjang gajah, paus dan ubur-ubur adalah kemampuan memperbaiki kerusakan pada DNA. Tubuh menusia mengalami kerusakan DNA karena terpapar sinar UV matahari, polutan dari kendaraan bermotor dan industri, serta makanan.

Tim peneliti di University of Cambridge kini sedang bekerja keras menciptakan kemampuan hewan memperbaiki kerusakan pada DNA agar dapat ditransfer ke manusia. Langkah ini akan meremajakan sel-sel kembali ke keadaan fungsional yang lebih muda untuk menunda penuaan.

“Saya pikir kita akan mulai melihat intervensi anti-penuaan manusia dalam dekade berikutnya,” ujar Delphine Larrieu kepada Cambridge Independent. Melansir Dailymail

Gajah dan paus memiliki gen unik yang terkait dengan resistensi terhadap kanker dan perbaikan kerusakan DNA. Manusia juga memiliki gen yang disebut p53 tetapi memiliki salinan yang lebih sedikit, hanya dua dibandingkan dengan 20 milik gajah.

Ilmuwan percaya inilah sebabnya mengapa gajah dan paus memiliki tingkat kematian kanker yang diperkirakan sekira 4,8 persen meskipun ukuran tubuhnya besar. Pada manusia, angka itu adalah 11-25 persen. Dan paus memiliki 2,4 kali lipat jumlah gen penghambat tumor.

Jika paus memiliki risiko kanker per sel yang sama seperti manusia, dikalikan dengan kuadriliun sel, maka mereka tidak akan pernah mencapai ulang tahun pertamanya. Hal ini menunjukkan paus harus memiliki mekanisme resistensi kanker yang lebih baik daripada manusia.(ilj/bbs)




Tim Ilmuwan di Tiongkok Kembangkan Pil Pelangsing Sekaligus Bisa Bikin Panjang Umur

Kabar6-Tim ilmuwan yang dipimpin peneliti dari Universitas Xiamen, Tiongkok, mengklaim telah mengembangkan obat yang bikin umur panjang sekaligus bisa sebagai pelangsing.

Obat ini menginduksi kelaparan semu dalam sel untuk mengaktifkan enzim pengatur energi dan mengurangi penyimpanan lemak. Melansir Asiaone, tim ilmuwan mengungkapkan bahwa senyawa kimia dalam obat tersebut juga menunjukkan bisa memperpanjang umur dan menjaga kesehatan dalam jangka waktu lama pada cacing dan tikus. Ditambahkan, pil ini berpotensi menjadi obat untuk gangguan metabolisme seperti diabetes dan penyakit liver atau hati.

Pemimpin penelitian, Profesor Lin Shengchai, yang juga ahli biologi metabolisme Universitas Xiamen menerangkan, obat ini dikembangkan berdasarkan mekanisme praktik puasa yang dijalankan orang Tiongkok kuno yang disebut bigu atau ‘puasa padi-padian dan palawija’ seperti gandum, beras, millet, biji rami, dan kedelai.

Puasa padi-padian dan palawija ini dilakukan untuk meningkatkan spiritualitas, kesehatan, dan umur panjang. “Obat kami meniru jalan ilahiah bigu dan dirancang untuk umur panjang. Kami menemukan kunci hidup lama dalam pembatasan kalori dan puasa,” jelas Profesor Shengchai.

Ditambahkan, “Saya sangat gembira dengan obat saya ini, obat pertama yang dikembangkan secara lokal di Tiongkok mulai dari awal, dari mekanisme, cara, target sampai manfaat klinis.” ** Baca juga: Tragis, Tukang Jagal di Hong Kong Tewas Terkena Golok Akibat Terjangan Babi yang Hendak Disembelih

Profesor Shengchai memaparkan, timnya berharap menguji produk ini dalam uji coba klinis pada manusia dalam beberapa tahun ke depan. Para ilmuwan menemukan, obat aldometanib ini memperpanjang umur dan rentang hidup sehat cacing gelang kecil dari usia rata-rata 18-26 hari dan tikus setidaknya 7,5 persen.

Obat ini juga menurunkan kadar glukosa pada tikus tanpa menyebabkan kadarnya turun terlalu rendah dan mengurangi lemak hati dan steatohepatitis nonalkohol (bentuk penyakit hati berlemak yang agresif) pada hewan pengerat yang obesitas. Tim juga melihat penurunan berat badan signifikan, masa lemak, dan komposisi lemak tubuh pada tikus yang diberikan aldometanib selama sebulan.

Obat ini, dikatakan Profesor Shengchai, bisa mengendalikan berat badan, mengatur kadar gula darah, menyembuhkan inflamasi, meningkatkan metabolisme, dan memberikan efek peremajaan. Juga berpotensi memiliki manfaat bagi penderita diabetes, penyakit liver, dan obesitas, dan mereka yang ingin hidup lebih lama dan sehat.

Profesor Shengchai mengatakan, karena obat ini meniru kondisi puasa dalam sel tanpa mengubah kadar energi dalam tubuh, rasa lapar tidak muncul.

Tim ilmuwan yang juga berasal dari Rumah Sakit Shanghai Sixth People, Universitas Tsinghua, dan Institut Kimia Fisika Dalian Akademi Sains China (CAS) ini menerbitkan temuan mereka dalam jurnal Nature Metabolism pada 10 Oktober lalu.(ilj/bbs)