1

Mural di Ciledug Dihapus Petugas

Kabar6.com

Kabar6 – Gambar dinding atau mural kembali dihapus oleh petugas. Kali ini mural itu berada di Jalan Wahidin Sudiro Husodo, Kelurahan Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

Mural yang didominasi warna putih bertuliskan ‘Wabah Sesungguhnya Adalah Kelaparan’ dengan latar berlakang ungu, biru dan kuning dihapus setelah digambar pada gerbang milik orang lain.

Camat Ciledug, Syarifudin mengatakan, penghapusan mural dilakukan karena masuk pekarangan orang lain. Dimana, mural dihapus pada Selasa, (17/8/2021).

“Betul soal mural itu, sudah dihapus pada 17 Agustus 2021, karena masuk pekarangan orang lain. Kita pun tahunya pas mau pasang bendera merah putih buat HUT RI,” katanya, Kamis, (19/8/2021).

**Baca juga: Kejari Kabupaten Tangerang Gelar Vaksinasi Covid-19 di Kantor Kecamatan Tigaraksa

Alhasil dengan adanya hal itu, pihaknya pun akan berencana menyediakan lahan khusus kepada para seniman yang hendak membuat karya gambar dinding, baik itu mural, grafiti dan lain-lain.

“Mungkin kedepannya akan kita buatkan lahan khusus untuk membuat mural, tapi tetap dengan aturan. Dimana, tidak membuat hal-hal yang menyinggung lembaga tertentu,” ujarnya.(vee)




Mural Berusia 3.800 Tahun Ditemukan pada Situs Arkeologi Peru

Kabar6-Para peneliti menemukan sebuah mural yang diperkirakan berusia 3.800 tahun dalam sebuah situs arkeologi Vichama, sebelah utara kota Lima, Peru.

Direktur Caral Archaeological Zone (ZAC) bernama Dr Ruth Shady Solis, melansir BBC, menjelaskan bahwa mural itu ada hubungannya dengan ‘kedatangan air’ melalui curah hujan. Mural itu sendiri menampilkan gambar katak yang memiliki wajah seperti manusia dan juga seorang manusia di bawahnya.

Diketahui, mural adalah cara menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya.

Dalam peradaban Andean, katak mewakili air dan wajah manusia di bawahnya mewakili manusia yang menunggu hujan. Air dari curah hujan diharapkan kedatangannya untuk memberikan kelangsungan hidup. Peradaban Andean berkembang pesat di padang pasir pesisir Peru.

Suku yang mendiami membentang dari Kolombia selatan ke Argentina utara dan Chili. Gambar lain mural yang ditemukan pada situs menunjukkan empat kepala manusia dengan ular melingkarinya.

Patung-patung tersebut, menurut peneleiti, mungkin dibuat dalam periode kelangkaan dan kelaparan. Tatiana Abad, arkeolog lain di tempat itu, menjelaskan bahwa mural yang ada menggambarkan ‘masa krisis’ bagi orang-orang yang tinggal di sana.

Penggalian di situs Vichama dimulai pada 2007 lalu, dan para ahli percaya itu adalah komunitas pertanian dan perikanan kuno. Para peneliti yakin, situs telah berumur cukup tua yaitu sekira 5.000 tahun. ** Baca juga: Ilmuwan Rancang SEG yang Ubah Bayangan Jadi Listrik

Peradaban Andean mulai menurun secara misterius pada sekira 1.800 SM. Dikatakan Dr Shady, mural berusia 3.800 tahun di Vichama mungkin menunjukkan perubahan iklim lokal yang membuat mereka mengalami krisis.(ilj/bbs)