1

Akibat Mertua Majelis Hakim Meninggal, Sidang Perdana Kasus Kebakaran Lapas Ditunda

Kabar6.com

Kabar6-Sidang perdana kasus kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang digelar di Pengadilan Negeri Tangerang pada, Selasa (18/1/2022) ditunda. Sidang perdana itupun mengagendakan pembacaan dakwaan jaksa penuntut umum (JPU).

Ditunda sidang tersebut pasalnya mertua Ketua Majelis Hakim, Aji Suryo meninggal dunia. Hal itu diungkapkan Ketua Majelis Hakim pengganti, Elly Istianawati dalam sidang singkat yang digelar di ruang 1 PN Tangerang, Selasa (18/1/2022).

Sidang dengan nomor perkara 19/Pid.B/2022/PN Tng tentang Kebakaran Lapas Kelas 1 A Tangerang dengan terdakwa Suparto, Rusmanto, Yoga Wido Nugroho, dan Panahatan Butar Butar untuk hari ini ditunda karena Mertua Ketua Majelis Hakim meninggal dunia di Palembang sehingga yang sedianya menjadi Ketua Majelis Hakim berhalangan.

“Oleh sebab itu sidang perdana dengan mengagendakan pembacaan dakwaan ditunda Selasa (25/1/2022) minggu depan,” ujar Elly.

Sementara, Kuasa Hukum para terdakwa, Firmauli Silalahi mengatakan tak keberatan dengan penundaan sidang yang dijadwalkan akan mendengarkan pembacaan dakwaan terhadap 4 terdakwa itu.

“Yang pasti kami memaklumi penundaan sidang ini. Dimana kita dalam sidang dakwaan ini akan mendengarkan dulu bagaimana dakwaan yang akan dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terlebih dahulu baru nanti bisa berkomentar,” katanya.

Mewakili para terdakwa, kuasa hukum menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas meninggalnya 49 korban warga binaan yang meninggal dalam kebakaran yang terjadi di Lapas Kelas 1 Tangerang pada Rabu 8 September 2021 lalu.

**Baca juga: HIPMI Banten Temui DLHK Provinsi Bahas soal Persetujuan Lingkungan

“Yang pasti dari Kuasa Hukum mewakili para terdakwa menyampaikan turut berduka cita pada keluarga korban apapun korban kondisinya, dan kita turut bersedih,” katanya.

“Apalagi kami ini adalah keluarga lembaga pemasyarakatan jadi sangat paham bagaimana perasaan keluarga korban karena kami juga merasa sangat terpukul dengan musibah yang terjadi itu dan tidak ada yang mengharapkan kejadian itu,” tandasnya. (Oke)




Penghuni Kosan Meninggal Tanpa Busana, Polres Cilegon Tangani Kasusnya

Kabar6.com

Kabar6 – Sesosok pria ditemukan tewas tanpa busana di dalam kontrakannya Selasa, 23 November 2021. Lokasinya berada di Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten.

Temuan mayat itu kini tengah dalam penanganan Polres Cilegon. Jenazah sendiri sudah di evakuasi ke rumah sakit.

“Setelah mendapatkan informasi, personel Polsek Pulomerak mendatangi TKP bersama tim Inafis Polres Cilegon, guna dilakukan penyelidikan terkait penyebab kematian mayat tersebut,” kata Kapolres Cilegon, AKBP Sigit Haryono, Selasa (23/11/2021).

Kisah berawal pada Senin malam, 22 November 2021 sekitar pukul 22.30 hingga Selasa, 23 November 2021 sekitar pukul 01.30 wib, handphone korban berinisial Sw selalu berdering tanpa ada yang mengangkatnya.

**Baca juga: Buruh Demo Kenaikan Upah, Arus Lalu Lintas Cilegon Dialihkan

Kemudian tetangga kosan yang curiga mendatangi polisi untuk meminta bantuan pengecekkan. Saat diperiksa, ternyata korban berada dilantai tanpa mengenakan pakaian dan sudah tidak bernyawa.

“Setelah dilakukan pengecekan bersama masyarakat, diketahui bahwa korban Sw dalam keadaan tergeletak di kamar mandi, di lantai keramik, tanpa menggunakan pakaian, dengan kondisi sudah tidak bernyawa,” jelasnya.(dhi)




Satu Keluarga Meninggal akibat Kecelakaan di Jalan Cileles-Gunungkencana

Kabar6-Tiga orang meninggal dunia akibat kecelakaan di ruas Jalan Cileles-Gunungkencana, Kampung Sajir, Desa Cikareo, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak.

Kecelakaan maut yang melibatkan minibus Toyota Avanza A 1451 VZ dan sepeda motor Honda Beat A 2398 JH tersebut, terjadi pada Kamis, (4/11/2021).

Informasi yang diperoleh, tiga orang tewas itu adalah suami istri beserta anaknya. Korban tewas merupakan warga Kampung Pasir Luhur, Desa Kadumalati, Kecamatan Sindang Resmi, Pandeglang.

“Yang meninggal dunia 3 orang, sementara yang baru diketahui identitasnya baru satu orang yakni Atikah. Karena, yang lainnya tidak ditemukan kartu tanda pendidik (KTP),” kata Kepala Puskesmas Cileles, Asep Jaenal kepada wartawan.

**Baca juga: Kakek di Lebak Ditemukan Tewas Tergantung di Rumah

Sementara pengendara minibus bernama Sudinta Warga Kampung Warungdoyong, Desa Girimukti, Kecamatan Cilograng, Lebak, mengalami luka-luka.

“Tiga orang MD (Meninggal dunia). Nanti kalau sudah lengkap datanya dikabarkan lagi,” kata Kanit Gakum Satlantas Polres Lebak, Ipda Herry Susanto.(Nda)




Korban Penusukan di Pasar Malabar Tangerang Meninggal

Kabar6-AS (43) salah satu korban penusukan di Pasar Malabar, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, meninggal dunia usai mendapatkan perawatan intensif Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang, Rabu (3/11/2021). AS ditusuk oleh pelaku berinisial R.

Kapolsek Jatiuwung, Kompol Zazali Haryono membenarkan bahwa korban AS meninggal dunia di RSUD Kota Tangerang pagi tadi. “Ya, terkait penyebab kematian dan berapa luka tusuk saya belum tahu dari Dokter nanti saya kabari ya. Satu korban lainnya masih di rawat,” ujar Zazali kepada wartawan.

Ayah korban, Samidin menjelaskan bahwa korban mengalami luka tusuk sebanyak tujuh kali di beberapa bagian tubuhnya. Selain itu, di rumah sakit korban sempat menjalani operasi bedah lantaran luka tusuk dan pendarahan yang dialami korban.

“Dokter menanyakan boleh enggak di bedah karena ada darah, kalau enggak di bedah kemungkinan sembuh enggak ada secara medis ya. Kita setuju di bedah semuanya, dibersihkan, dan selesai di bedah,” katanya.

Samidin mengatakan pendarahan yang dialami korban cukup banyak. Menurutnya, pakaian yang digunakan saat berupaya menolong korban sudah penuh dengan ceceran darah.

“Itu terus sudah rapih jahitannya sekarang tinggal pemulihan, di situ juga bisa terjadi sesuatu kan semaksimal mungkin,” katanya.

**Baca juga: Dua Pedagang Cekcok di Pasar Malabar Tangerang hingga Bersimbah Darah

Menurut Samidin, korban sempat sadarkan diri usai operasi bedah tersebut. Namun pihak keluarga tidak dapat melihatnya lantaran korban masih di rawat di ruang ICU.

“Selang untuk transfusi darah, terus cairan makanan sama napas itu di buang sama dia (korban). Dia minta pulang setelah itu drop dan diambil tindakan lagi, enggak kuat selesai (meninggal dunia),” tandasnya. (Oke)




Walaupun Sudah Meninggal, Cakades di Lebak Menang Telak

Kabar6.com

Kabar6-Desa Muaradua di Kecamatan Cikulur merupakan satu di antara 256 desa di Kabupaten Lebak yang menyelenggarakan pemilihan kepala desa (Pilkades) pada Minggu (24/10/2021).

Ada dua calon kepala desa (Cakades) dalam daftar pesta demokrasi di desa tersebut yakni Jakaria dan Rasnata.

Dari hasil penghitungan suara, Jakaria memperoleh suara terbanyak. Dari 3.509 jumlah suara sah di 10 tempat pemungutan suara (TPS), Jakaria mendapat 2.549 suara. Sedangkan rivalnya Rasnata mendapat 926 suara, sisanya yakni 34 merupakan suara tidak sah.

Namun, Jakaria tak bisa merasakan kemenangan dalam kontestasi tersebut. Pasalnya, Jakaria sudah meninggal dunia beberapa hari sebelum pemilihan diselenggarakan.

“Hanya di satu TPS yakni TPS 8 almarhum mendapat perolehan suara di bawah, sisanya di TPS terbanyak. Almarhum orang baik,” kata anggota panitia Pilkades Muaradua, Rahmat Sutisna kepada Kabar6.com, Senin (25/10/2021).

Secara mekanisme aturan kata Sutisna, pihaknya hanya bertugas dalam menyelenggarakan jalannya pilkades. Sementara tindak lanjut berikutnya diserahkan kepada pemerintah daerah.

“Sesuai aturan nanti oleh pemerintah kabupaten akan ditunjuk penjabat sementara (Pjs) sampai nanti akan kembali digelar pilkades di tahun 2022 bersama 2 desa lainnya yakni Desa Sukaharja dan Cikulur,” terang Sutisna.

Sementara itu, Ketua Koordinator Pemenangan Jakaria, Eli Sahroni mewakili pihak keluarga meminta kepada masyarakat untuk dapat membuka pintu maaf bagi almarhum Jakaria.

“Saya mewakili keluarga besar meminta kepada masyarakat dan handai tolan dapat membuka pintu maaf untuk almarhum,” ucap Eli dalam keterangannya.

**Baca juga: Banyak Warga Lebak Tak Bisa Coblos di Pilkades, Anggota Dewan Ungkap Dugaan Penyebabnya

Ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah berjuang mensukseskan Jakaria. Tentunya kata Eli, hal itu merupakan berkat kebersamaan yang besar dan kokoh yang terjalin sejak awal di mana semasa hidup, Jakaria masih ada bersama masyarakat.

“Alhamdulillah masyarakat tetap kokoh dalam kerangka kebersamaan berada di barisan almarhum Jakaria, hal itu yang terbangun sejak almarhum masih ada, dan ini dapat kita saksikan dengan perolehan suaranya yang cukup besar,” katanya.(Nda)




Luka Tusuk Di Ulu Hati, Sebabkan Penjaga Pantai Anyer Meninggal

Kabar6.com

Kabar6 – Terdapat satu tusukan tepat di ulu hati korban JA (46), seorang penjaga tiket di Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Banten. Akibat luka itu, korban meninggal dunia dalam perjalanan ke Puskesmas.

“Selanjutnya dilakukan Otopsi terhadap korban oleh tim forensik Biddokkes Polda Banten guna mendapat informasi tentang sebab kematian dan waktu kematian, serta informasi penting lainnya, yang akan keluar hasilnya beberapa hari yang akan datang,” kata Kabid Humas Polda, AKBP Shinto Silitonga, Senin (11/10/2021).

JS dibunuh di pos penjagaan BPBD Kabupaten Serang, pada Minggu dini hari, 10 Oktober 2021, sekitar pukul 01.00 wib.

Satreskrim Polres Cilegon yang datang melakukan oleh TKP, mendapatkan berbagai macam petunjuk dan informasi.

Shinto Silitonga mengatakan penyidik fokus untuk melakukan pengungkapan terhadap kasus pembunuhan ini dengan mengedepankan scientific crime investigation.

**Baca juga: Penjaga Tiket Pantai Anyer Tewas Ditusuk

“Untuk identitas pelaku juga sudah dikantongi, mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat segera dilakukan penangkapan,” ujarnya.

Atas perbuatannya pelaku tersebut akan dijerat dengan pasal 340 sub 338 jo pasal 351 ayat 3 KUHPidana tentang Pembunuhan dan atau pembunuhan berencana dan atau penganiayaan yang menyebabkan menghilangkan nyawa orang lain.(dhi)




Hanyut saat Hendak Mengambil Padi, Kakek di Lebak Ditemukan Meninggal

kabar6.com

Kabar6-Asmawi (76) warga Lembur Sawah, Kelurahan Cijoro Pasir, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, ditemukan meninggal dunia setelah hanyut terbawa arus sungai, pada Senin (13/9/2021) malam.

Kapolsek Rangkasbitung Iptu Pipih Iwan mengatakan, Asmawi hanyut terbawa derasnya arus sungai saat hendak berusaha mengambil padi di sawah yang tak luput dari terjangan banjir.

“Korban lagi berusaha menyelamatkan padi yang sudah diarit di area sawah yang saat itu kondisinya sedang diterjang banjir,” kata Pipih kepada Kabar6.com, Selasa (14/9/2021).

Nahas, Asmawi yang berusaha menyelamatkan padi malah hanyut terbawa derasnya arus Sungai Cikambuy hingga semalaman dicari tak kunjung juga ditemukan.

Pipih mengatakan, baru pada Selasa pagi, Asmawi ditemukan namun dalam keadaan sudah meninggal dunia.

“Ditemukan meninggal dunia sekitar 100 meter dari lokasi korbam terbawa arus sungai semalam. Setelah dievaluasi, jasad korban kemudian dibawa ke rumah,” katanya.(Nda)




Korban Meninggal Akibat Kebakaran Lapas Tangerang Bertambah

Kabar6.com

Kabar6 – Narapidana yang meninggal akibat kebakaran Lapas Kelas I Tangerang bertambah satu orang lagi.

Diketahui, narapidana berinisial T (50) meninggal pada Minggu, (12/9) pukul 21.05 WIB. T merupakan korban meninggal ke 46.

Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dr Hilwani mengatakan, T mengalami luka bakar sebanyak 41 persen dan trauma inhalasi berat disaluran pernapasan.

“Meninggalnya semalam. Sampai saat ini kami masih berkoordinasi dengan pihak Lapas,” katanya, Senin (13/9).

Hilwani menambahkan, hingga saat ini korban masih berada di RSUD Kabupaten Tangerang.

**Baca juga: Pasca Operasi, 7 Napi Korban Kebakaran Lapas Harus Jalani Perawatan Intensif

“Masih disini. Keluarganya belum bisa dihubungi,” ujarnya.

Diketahui, RSUD Kabupaten Tangerang merawat sebanyak 10 pasien korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang. Dimana, 6 pasien mengalami luka berat, satu dengan potensi berat dan 3 pasien stabil.(vee)




Kakek di Kota Serang Ditemukan Meninggal Dengan Luka Di Leher

Kabar6.com

Kabar6 – Polres Serang Kota selidiki meninggalnya kakek Asni (55), dirumahnya siang tadi, Selasa, 31 Agustus 2021, sekitar pukul 14.15 wib. Polisi sudah datang ke lokasi, melakukan olah TKP dan memintai keterangan dari para saksi.

Rumah sang kakek berada di Kampung Masigit, RT 01 RQ 03, Kelurahan Mesjid Priyayi, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten.

“(Diduga) Pembunuhan, koban meninggal tidak wajar di dalam ruma, ada luka di leher. Personil sudah datang ke lokasi,” kata Kapolres Serang Kota, AKBP Maruli Ahiles Hutapea, Selasa (31/08/2021).

Hadiri, Ketua RT setempat menceritakan kalau saat kejadian, korban hanya berdua dengan istrinya di dalam rumah. Kakek Asni sendiri sudah lemah secara fisik dan penglihatannya sudah rabun. Mirisnya, kerap di diamkan oleh anggota keluarga lainnya.

“Kabarnya korban ini di cekek. Dia seakan-akan sama keluarga itu kaya di asingkan saja,” kata Hadiri, Ketua RT setempat, dilokasi kejadian, Selasa (31/08/2021).

Sebelum ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, korban sempat berteriak minta tolong. Pintu rumah pun di dobrak dan korban sudah meninggal dunia.

**Baca juga: Satresnarkoba Polres Serang Kota, Amankan Delapan Pengedar dan Pemakai Narkoba

Hadiri mengaku tidak menemukan kerusakan di dalam rumah. Namun dia tidak memastikan ada barang berharga yang hilang.

“(Ada suara teriakan) minta tolong teriak dari rumah Pak Asni itu dan terus laporan ke RT, terus meluncur kesini dan masih terkunci rumahnya itu, terus di dobrak,” jelasnya.(dhi)




Korban Meninggal Akibat Covid-19 Dimakamkan di TPU Buniayu Capai 1.500 Orang

Kabar6.com

Kabar6-Korban meninggal akibat virus corona di wilayah Kabupaten Tangerang dalam beberapa pekan terakhir mengalami penurunan cukup signifikan.

Hal itu terlihat dari jumlah jenazah yang dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Covid-19 yang berlokasi di Desa Buniayu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang.

Kepala Dinas Perumahan Permukiman dan Pemakaman (DPPP) Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah mengatakan, saat ini jumlah korban wafat dengan kategori probable, suspek dan terkonfirmasi Covid-19 yang dimakamkan petugas pemakaman di TPU Buniayu mengalami penurunan cukup signifikan, yakni hanya sekitar 5 jenazah perhari.

Jika dibandingkan dengan periode Juni- Juli 2021 silam, jumlah korban meninggal yang dimakamkan tercatat mencapai angka 30 orang perhari.

“Alhamdulillah jumlahnya menurun drastis, sekarang korban meninggal akibat Covid-19 hanya sekitar 5 orang perhari. Kalau dulu pada akhir Juni dan awal Juli 2021 jumlahnya cukup luar biasa hingga mencapai angka 30 korban perhari,” ungkap Iwan, kepada Kabar6.com, Minggu (22/08/2021).

Menurut Iwan, sejak Maret 2020 hingga Agustus 2021 jumlah korban meninggal karena corona yang telah dimakamkan di TPU Buniayu tercatat sebanyak 1.500 jenazah.

Sementara lahan yang telah digunakan untuk pemakaman ribuan jenazah itu diketahui mencapai 7 hektaran dari total 40 hektar luas lahan TPU Buniayu yang disediakan Pemerintah Daerah setempat.

**Baca juga: Polsek Balaraja Lakukan Pendampingan Vaksinasi Disabilitas dan ODGJ

“Jumlah lahan TPU Buniayu yang disediakan Pemkab Tangerang khusus korban Covid-19 seluas 40 hektar, sampai sekarang baru terpakai sekitar 7 hektaran. Dan, jumlah korban yang dimakamkan hingga pertengahan Agustus ini tercatat sebanyak 1.500 jenazah,” kata Iwan.(Tim K6)