1

Kondisi MFA Korban Kekerasan Brigadir NP Dikabarkan Membaik

Kabar6.com

Kabar6 – Kondisi MFA (20) mahasiswa yang menjadi korban tindak kekerasan Brigadir NP dikabarkan makin membaik.

Dimana saat ini MFA sedang menjalani observasi dan melakukan general check up di Ciputra Hospital.

Melalui pesan singkat, MFA menjelaskan bila saat ini ia baik-baik saja dan masih berada di rumah sakit.

“Untuk saat ini kondisi sedikit semakin membaik, hasil check up keseluruhan badan semalam di Rumah Sakit Ciputra belum ada hasil. Doakan semoga gak ada cedera serius,” katanya, Jumat (15/10).

Hal serupa juga dikatakan Kapolres Kota Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro. Dimana, saat ini kondisinya membaik, dan bisa beraktifitas kembali mengikuti kegiatan perkuliahannya.

“Alhamdulillah kondisinya sudah semakin membaik dan Insha Allah besok sudah bisa kembali (pulang), karena yang bersangkutan harus ujian di Serang, Banten. Jadi, harapan saya keluar dari rumah sakit kondisinya semakin membaik dan fit,” ujarnya.

**Baca juga: Brigadir NP Ditahan di Polda Banten

MFA pun menjalani perawatan di Ciputra Hospital untuk general check up. Dimana, ia harus melakukan rawat inap untuk menjaga kondisinya sebelum melakukan rangkaian pemeriksaan.

MFA pun sempat mengeluhkah pusing, dan nyeri dibagian leher dan punggung usai dibanting oleh Brigadir NP.(Vee)




Penderita Gizi Buruk di Solear Tangerang Membaik, Tinggal Penanganan Kelainan Jantungnya

Kabar6.com

Kabar6- Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tobat Balaraja dr. Budiyanto mengatakan, kondisi Desi Deviyani bocah 10 tahun warga RT 01/04 Desa/Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang yang mengalami pembengkakan akibat gizi buruk dan kelainan pada jantung keadaannya sudah berangsur membaik,

dr. Budiyanto mengingatkan, hanya saja pasien mengalami kelainan pada jantung sehingga perlu dilakukan tindakan dan penanganan oleh dokter spesialis penyakit jantung. Maka itu, akan diberi surat rujukan ke RS Harapan Kita di Jakarta.

“Sesuai laporan supervisi pagi ini (Senin 28/9/2020), kondisi pasien bernama Desi Deviyani sudah stabil, sesak nafas berkurang, keadaan umum membaik, in take makan bagus dan bisa dilanjut perawatannya di rumah,” terang dr Budiyanto saat dihubungi kabar6.com, Senin (28/9/2020).

Namun pasien yang dirujuk sejak (24/9/2020) ke RSUD Tobat Balaraja Kabupaten Tangerang itu mengalami kelainan pada jantung yang sifatnya khronis. Jadi, kata dr Budiyanto, itu perlu penanganan yang lebih ekspert di bidangnya.

**Baca juga: Penerobos Ponpes Al-Istiqlaliyyah Milik Abuya Uci, Kembali Dibawa ke Mapolsek Pasar Kemis.

“Namun begitu, hal ini tergantung juga pada keluarga pasien. Apakah mereka mau lanjut dan mau dirujuk terkait kelainan jantung itu, Semua itu dipersilahkan pada keluarga pasien,” tuntas dr Budiyanto. (cr)




Kondisi 20 Korban Tersambar Petir di Cilograng Lebak Membaik

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 17 orang warga yang tersambar petir di pinggir lapangan bola Desa Girimukti, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, kondisinya sudah membaik.

Sebelumnya, 17 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan tersebut sempat mendapat perawatan medis di Puskesmas Cilograng.

“Kondisinya alhamdulillah sudah membaik dan semuanya 17 orang itu sudah boleh pulang,” kata Kepala Puskemas Cilograng, Tatang Kusmana saat dihubungi Kabar6.com, Selasa (18/8/2020).

Begitu pun, kata Tatang, kondisi 3 orang yang sebelumnya kritis hingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.

“Konfirmasi dengan pihak RS Pelabuhan Ratu kondisinya membaik semua, hanya tinggal menunggu dokter spesialis THT,” terang Tatang.

**Baca juga: Korban Tersambar Petir di Lebak Ternyata 23 Orang, 3 Orang Tewas.

Sebanyak 23 orang yang sedang berteduh di bawah pohon seusai menonton pertandingan bola dan penampilan musik tersambar petir di Desa Girimukti, Kecamatan Cilograng. Tiga orang meninggal dunia dalam insiden tersebut.(Nda)




Sarmanius Gulo, Korban Penembakan di Sepatan Mulai Membaik

kabar6.com

Kabar6 – Kondisi korban penembakan, Sarmanius Gulo (23) hingga saat ini, Rabu (5/8/2020) sore semakin membaik. Hal tersebut diungkapkan Kapolsek Sepatan AKP I Gusti Moch Sugiarto.

Menurut I Gusti, meski sempat mengalami kritis selama beberapa jam, namun kondisi korban saat ini berangsur-angsung membaik dan telah melewati masa kritisnya.

“Tadi baru saya monitor kondisinya sudah semakin membaik,” katanya kepada wartawan melalui telepon, Rabu (5/8/2020).

Menurutnya, lanjut I Gusti, beredarnya kabar bahwa korban seorang pemuda asal Kampung Lawelu, Desa Lawelu, Kecamatan Ulu Moroo, Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara meninggal dunia adalah kabar hoax.

“Hoax itu. Jangan percaya kalau kabarnya tidak berasal dari pihak yang berkompeten,” ujarnya.

**Baca juga: Kondisi Korban Penembakan di Sepatan Masih Kritis.

Diketahui, Sarmanius Gulo (23), seorang pemuda asal Kampung Lawelu, Desa Lawelu, Kecamatan Ulu Moroo, Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara ditembak orang tak dikenal di Jalan Raya Mauk, tepatnya di jembatan SMK Pilar Bangsa, Kampung Cadas, Desa Karet, Kecamatan sepatan, Kabupaten Tangerang, Selasa (4/8/2020) sekira pukul 20.30 WIB. Akibatnya, korban mengalami luka serius dibagian leher.(Vee)




Kondisi Pasien Terduga Corona di RSDP Serang Membaik

Kabar6.com

Kabar6-Juru bicara RSDP Serang, drg Khaerul Anam mengatakan kondisi pasien terduga Corona yang sempat dievakuasi dari dalam IGD RSDP Serang membaik. Namun hingga saat ini masih dirawat di ruangan isolasi. “Kondisinya membaik,” ujarnya, Rabu (04/03/2020).

Untuk hasil observasi, kata Anam, tim dokter masih fokus pada infeksi paru. Dia menyebutkan pasien sudah bisa duduk, tidak batuk-batuk dan sesaknya sudah berkurang.

Anam mengatakan manajemen RSDP Serang masih berkonsultasi dengan RSPI dr Sulianti Suroso, terkait penanganan pasien tersebut. Hingga kini, belum ada tim RSPI yang datang ke Serang, begitupun sebaliknya, belum ada tim medis dari RSDP Serang ke RSPI. Konsultasi masih dilakukan menggunakan telephone.

“(RSPI) enggak ada yang ke Serang, semua ditangani tim medis RSDP terus konsultasi ke RSPI, konsultasi lewat telephone, WA gitu,” terangnya.

Sore ini, Anam melanjutkan, kesehatan pasien akan diperiksa kembali oleh tim medis yang khusus menangani penyakit inveksius, menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Sebelum pasien itu dinyatakan negatif coVid-19 dan sehat, maka akan terus berada di dalam ruang perawatan isolasi.

**Baca juga: Perkuat Sinergitas, Pimpinan DPRD Banten Kunjungi BPK Perwakilan Banten.

RSDP Serang memiliki satu ruangan khusus isolasi, berisikan empat kamar yang di gunakan untuk penanganan penyakit ikveksius seperti Mers, Sars, flu burung hingga virus Corona.

“Kita masih komunikasi terus selama dia masih di isolasi. Keputusannya nanti di RSPI, apakah dirujuk kesana atau tetap dirumah sakit kita. Selama masih belum di nyatakan bebas ya masih di isolasi,” jelasnya. (Dhi)




Kondisi 14 Santri di Pasarkemis yang Diduga Keracunan B3 Membaik

Kabar6.com

Kabar6-Kondisi 14 siswa Sekolah Menegah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Nurul Hikmah, Kampung Bugel, Desa Pangadegan, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang yang diduga keracunan polusi udara Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sudah membaik.

Kepala Puskemas Pasar Kemis, Salwah mengatakan, seluruh siswa SMPIT Nurul Hikmah yang sempat dilarikan ke Puskesmas Pasar Kemis karena mengalami pusing, perut mual dan sasak nafas kini sudah di perbolehkan pulang.

“Sudah pulang semua, yang terakhir semalam sudah pulang,” katanya kepada Kabar6.com, Jumat, (30/8/2019).

Salwah menjelaskan, setelah diberikan pertolongan pertama oleh Puskemas 14 siswa SMPIT Nurul Hikmah kondisinya berangsur membaik.

“Ada satu yang dirujuk ke RS Aria Medika karena permintaan orang tuanya. Kalau yang lain cukup diberikan obat anti mual, pusing dan oksigen,”jelasnya.

Salwah menambahkan, setelah pihaknya memastikan keadaan selurus siswa membaik, pihaknya mengizinkan satu persatu siswa pulang.

**Baca juga: Belasan Santri Ponpes di Pasarkemis Keracunan, DLHD Turunkan Tim.

“Kami bolehkan pulang setelah lihat mereka sudah bisa makan dan tidak dimuntahakan. Kami berikan juga obat anti mual dan pusing sebagai antisipasi saja,” ujarnya.

Salwah menambahkan, saat ini masih dilakukan pengecekan untuk mengetahui peyebab siswa tersebut keracunan. “Pengecekan dilakukan dinas kesehatan. Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang untuk menangani dan menggunakan laboratorium untuk pengecekan.” (Vee)