Dede Mau Perbanyak BUMD untuk Kurangi Pengangguran di Lebak, Hasbi Maksimalkan Peran UMKM

Kabar6 – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebak mencatat, jumlah

pengangguran terbuka pada tahun 2023 sebanyak 54.745.

Angka tersebut meningkat jika melihat jumlah pengangguran terbuka pada tahun 2022 sebanyak 54.310 dan tahun 2021 yakni 49.970.

Calon bupati (cabup) Lebak nomor urut 2 Dede Supriyadi percaya diri, bakal mampu menuntaskan persoalan pengangguran jika nanti terpilih.

Dede mengatakan, memperbanyak badan usaha milik daerah (BUMD) menjadi salah satu strateginya untuk mengatasi pengangguran.

**Baca Juga: Cabup Maesyal Rasyid Ikut Tahlilan Warga Desa Tobat Balaraja Kecelakaan di Pekalongan

“Saya akan bikin banyak BUMD. Lihat saja, ke depan itu pengangguran yang jumlahnya 54 ribu saya jamin 5 tahun selesai, enggak ada lagi yang menganggur,” kata Dede kepada Kabar6.com, Rabu (23/10/2024).

Cabup yang diusung Partai NasDem ini berencana membentuk sepuluh BUMD prioritas. Perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut ditargetkan mampu menyerap 30 ribu tenaga kerja.

“Ini kan kembali lagi ke komitmen pemimpinnya. Tapi tentu SDM-1nya kita benerin dulu, kita buat profesionalitas BUMD-nya, jangan sampai mentang-mentang saudara si anu main masukin padahal enggak bisa kerja,” terang Dede yang berpasangan dengan Virnie Ismail.

Terpisah, Tim Pemenangan Cabup Lebak nomor urut 1 Hasbi Jayabaya yang juga Ketua Perindo Lebak Aad Firdaus mengatakan, peran produktif UMKM bakal dimaksimalkan dalam upaya mengurangi angka pengangguran.

“Pak Hasbi akan concern mensupport produk unggulan lokal dengan memaksimalkan peran produktif UMKM. Penguatan UMKM dengan jaminan ketersediaan pasar,” sebut Aad.

Dengan geliat UMKM, menurut Aad akan berimbas kepada ketertarikan masyarakat untuk menghasilkan produk yang nantinya dipasarkan.

“Kalau UMKM-UMKM ini berjalan tentu akan membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya,” katanya. (Nda)




Pasar Modern Wajib Pasarkan Produk UMKM

Kabar6-Pelaku ritel dan pasar modern di wilayah Provinsi Banten diwajibkan turut memasarkan hasil produksi Usaha Mikro, Kecil dan Menenggah (UMKM) Banten. Hal tersebut  agar para pelaku usaha lokal dapat bersaing di tengah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

 

Kepala Disperindag Banten, Mashuri, mengungkapkan pihaknya mengupayakan hasil usaha para pelaku lokal diminati oleh masyarakat maupun pengunjung mall.

 

“Kami ingin dengan keikutsertaan dari pihak mall-mall memasarkan produk UKM ini akan menjadi sarana para pelaku usaha agar bisa lebih kreatif dalam memasarkan produk jualannya,” ujar Mashuri, saat ditemui di ruang kerjanya, di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Curug, Kota Serang, Provinsi Banten, Selasa (3/11/2015).

 

Mashuri melanjutkan, salah satu kendala yang belum bisa dipenuhi oleh para pelaku usaha yakni, masalah kemasan serta lebel sertifikasi yang belum dimiliki oleh para pelaku usah. Kedua, masalah permodalan yang menyulitkan pelaku usaha dalam memasarkan produknya.

 

“Mayoritas barang-barang yang sering dijual oleh pihak mall mayoritas dari produk luar bukan dari produk hasil UKM sendiri. Hal ini dikarenakan, pihak mall masih menganggap produk UKM masih kurang peminat dibandingkan dengan produk asing lainnya,” ujarnya.

 

Selain produk UMKM, pihaknya juga terus menggenjot hasil pangan petani lokal seperti sayur-sayuran, umbi-umbian, ikan budi daya baik dalam kondisi hidup maupun keadaan mati dengan variasi harga yang berbeda.

 

Sayangnya, saat ini upaya tersebut terkendala keberlanjutan stok oleh petani maupun nelayan lokal. ** Baca juga: Tangsel Targetkan Tiga Besar di Pospeda Pandeglang

 

“Kami memperkirakan, dengan masuknya produk UKM maupun produk pertanian di mall akan memudahkan para pelaku usaha maupun petani untuk lebih kreatif dalam memasarkan produknya kepada masyarakat. Di samping itu, juga mampu bersaing ditengah pasar global yang sedang bergulir,” ujarnya.(fir)