1

Masjid Cikoneng Tempat Sejarah Melawan Penjajah

Kabar6.com

Kabar6- Masjid Cikoneng dibangun para penyebar Islam di Tanah Jawa yang dijadikan tempat membangun strategi untuk melawan para penjajah. Kaum pribumi terlebih dulu berkumpul sebelum perang melawan penjajah Belanda.

Cerita mengenali perlawanan para penjajah itu di cerita para orang tua terdahulu secara turun-temurun. Diketahui masjid terletak di Kampung Manungtung, Desa Cilaban Bulan, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.

“Masjid ini katanya bersejarah. Sebelum mereka berangkat berjuang (melawan penjajah) mereka kumpul dulu di sini,” kata Ketua DKM Abdul Hakim, Kamis (22/4/2021).

Hakim mengatakan, bukti sejarah secara tekstual keberadaan masjid dirinya belum pernah ia lihat, namun berdasarkan informasi yang didapat catatan mengenai masjid tersebut ada di masjid Caringin.

“Catatan (bukti tertulis masjid) gak ada, katanya adanya di Caringin,”ungkapnya.

Ada ikatan keluarga antara Ki Ageng Asnawi Caringin atau yang dikenal syekh Asnawi dengan tokoh masyarakat Manungtung. Bahkan sebagian pekerja pembangunan masjid Manungtung dilakukan oleh warga Caringin.

Hakim menuturkan, Masjid Cikoneng dibangun para penyebar Islam di Tanah Jawa sehingga memiliki nilai religius cukup tinggi karena selain sebagai syi’ar agama juga sebagai tempat mengusir penjajah.

**Baca juga: Berusia Ratusan tahun, Masjid Cikoneng Saksi Penyebaran Islam di Pandeglang

Tak hanya itu, bedug yang dimiliki masjid tersebut menjadi rujukan warga sekitar untuk menentukan waktu sholat. Sebab suaranya bisa terdengar hingga belasan kilometer.

“Bedug juga masih jaman dulu, kalau dulu panjang sekitar dipotong. Jadi warga di luar kampung mendengarkan suara bedug dari ini kalau mau sholat, bahkan kata orang tua suara bedug kedengaran hingga Saketi,”tandasnya.(aep)




Berusia Ratusan tahun, Masjid Cikoneng Saksi Penyebaran Islam di Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6- Bicara Pandeglang tak melulu soal pariwisata dan dan kekayaan alam lainnya, Kabupaten ini juga memiliki kaya sejarah tentang penyebaran agama Islam termasuk perjuangan kaum pribumi melawan penjajah.

Masjid Cikoneng yang terletak di Kampung Manungtung, Desa Cilaban Bulan, Kecamatan Menes salah satu lokasi sebagai saksi bisu pusat syi’ar Islam di Pandeglang. Berdasarkan catatan masjid ini sudah berusia ratusan tahun.

“Masjid ini, masjid kedua setelah masjid Caringin,” kata Ketua DKM Cikoneng Abdul Hakim, (21/4/2021).

Belum diketahui tahun berapa masjid ini dibangun. Namun jika masjid ini dibangun setelah masjid Caringin, artinya masjid ini sudah berusia ratusan tahun, sebab masjid Caringin di bangun pada tahun dibangun tahun 1884 oleh seorang ulama besar Ki Ageng Asnawi Caringin.

Kendati sudah berusia ratusan tahun, hingga kini kondisi Masjid Cikoneng masih utuh tanpa perbaikan baik mimbar maupun empat tiang penyangga. Hanya di bagian dinding yang di pasangi keramik, serta perbaikan tempat wudu.

“Bentuk masjid ini tidak ada perubahan. Hanya di dindingnya saja yang diperbarui dengan keramik karena kami khawatir lapuk, Jadi tiang-tiang masih utuh,”bebernya.

Pada saat itu, kedua masjid tersebut menjadi pusat penyebaran Islam di Provinsi Banten. Masjid Cikoneng memiliki dua menara, terdapat dua ruangan di dalamnya, satu ruangan sebagai tempat salat, di ruangan tersebut terdapat empat tiang penyangga dari kayu nangka yang berusia ratusan tahun, serta ruangan depan untuk musyawarah

**Baca juga: Pelototi Kinerja ASN di bulan Ramadan, Plh Bupati Pandeglang Gencar Sidak OPD

Kini masjid bersejarah ini belum ditetapkan menjadi cagar budaya oleh pemerintah setempat. Hakim berharap masjid tersebut dapat di jadikan cagar budaya agar nilai-nilain sejarahnya tidak hilang.

“Harapan kami dari masyarakat Manungtung menjadi cagar budaya, karena dulu orang Manungtung banyak menjadi perintis kemerdekaan, karena mereka ikut berjuang membela negara melawan penjajah,”tandasnya.(aep)