1

Gaboon Viper, Ular dengan Taring Terpanjang di Dunia

Kabar6-Gaboon viper (Bitis gabonica) merupakan spesies ular yang memiliki taring terpanjang di dunia, yaitu lima sentimeter. Beberapa peneliti menduga, G.viper mengembangkan taringnya yang sangat panjang agar dapat makan mamalia dengan lebih baik.

Tidak heran, dengan ukuran taring tersebut, G.viper menjadi predator yang menakutkan bagi mahluk hutan, baik berukuran besar maupun kecil. Melansir Sciencealert, berat G.viper bisa mencapai 20 kilogram serta panjang kira-kira 1,8 meter, dan kendati ukuran tubuhnya yang cukup besar, ular ini sangat bagus dalam menyergap mangsanya.

Kepala G.viper memiliki lebar 15cm dan berpola seperti daun sehingga dapat menipu katak, ayam guinea, tikus, atau mangsa darat lain. Hanya dalam satu detik, G.viper juga bisa melompat sejauh enam meter.

Tak hanya soal kecepatan serangannya saja, setelah menyuntikkan racun maka G.viper akan bergantung pada mangsanya sampai benar-benar mati. Hal itu memungkinkan ular untuk menyuntikkan racun dalam jumlah yang luar biasa, hingga 2.400 miligram racun kering dan 9,7 mililiter racun basah.

Ular G.viper secara teoritis dapat menghasilkan racun yang cukup untuk membunuh enam manusia sekaligus. Tetapi ular tersebut jarang menyerang manusia. Dan bahkan ketika terjadi insiden penyerangan, sudah tersedia penawarnya.

Biasanya, G.viper hanya mendesis pada manusia untuk membuat kita pergi. Namun berbeda di alam liar, G.viper sangat ditakuti di hutan Afrika sehingga beberapa hewan bahkan mencoba menirunya demi keamanan.

Pada 2019, ilmuwan menemukan bukti bahwa kodok raksasa Kongo (Amietophrynus superciliaris) meniru penampilan dan suara ular berbisa untuk menghindari dimangsa.

“Mengingat ukurannya yang relatif besar dan karena nilai kalori kodok dibandingkan dengan spesies lain, itu akan menjadi mangsa yang menggoda untuk berbagai macam predator generalis, termasuk primata dan mamalia lain, kadal, ular, dan burung,” jelas Chifundera Kusamba, ahli herpetologi Kongo.

Saat didekati predator, kodok akan mendesis seperti G.viper, yang akhirnya membuatnya terhindar dari sergapan pemangsa.(ilj/bbs)




Spesies Mamalia Baru, Perpaduan Marmut dan Kelinci Ditemukan di Kenya

Kabar6-Tim ilmuwan dari Universitas Helsinki, Finlandia, menemukan spesies mamalia baru di Perbukitan Taita, Kenya. Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Diversity mengungkapkan, mamalia tersebut belum pernah diketahui dalam ilmu sains terdahulu.

Hewan yang disebut hyrax pohon (Dendrohyrax sp) ini, melansir sci-news, sulit untuk dideskripsikan karena berada di antara marmut besar dan kelinci bertelinga kecil, tapi memiliki kekuatan suara berteriak yang mencapai lebih dari 100 desibel.

Namun terlepas dari penampilannya, hyrax ternyata memiliki hubungan paling dekat dengan gajah. Hewan ini juga aktif pada malam hari, di mana hyrax akan berkeliaran di atas kanopi pohon. Di dalam hutan, hewan itu akan mengeluarkan suaranya yang menggema selama lebih dari 12 menit.

“Hyrax pohon hampir sama sekali tidak dikenal oleh sains. Mereka adalah kerabat gajah dan manate. Hyrax pohon ini sangat vokal dan suka berkomunikasi satu sama lain,” ungkap Hanna Rosti, ilmuwan yang menghabiskan waktu tiga bulan melacak dan merekam hyrax.

Para ilmuwan saat ini masih menyelidiki bagaimana hewan tersebut bisa memanjat pohon setinggi 50 meter hanya dengan tiga jari kaki dan tubuh yang cukup bulat. ** Baca juga: Ilmuwan AS Temukan Bunga Terjebak dalam Batu Berusia 100 Juta Tahun di Myanmar

Meskipun banyak hal yang harus dipelajari tentang hyrax, keamanan hewan itu sebagai spesies sudah menjadi perhatian Rosti dan tim ilmuwan lainnya.(ilj/bbs)




Peneliti Temukan Fosil ‘Singa Besar Afrika’ dalam Laci Museum di Kenya

Kabar6-Tim peneliti berhasil mengidentifikasi spesies baru mamalia raksasa melalui tulang belulang yang disimpan selama beberapa dekade dalam laci museum Kenya.

Spesies yang dijuluki Simbakubwa kutokaafrika atau ‘singa besar Afrika di Swahili ini, melansir pressfrom, diperkirakan berkeliaran di benua Afrika, wilayah timur, sekira 20 juta tahun silam. Makhluk berukuran besar tersebut merupakan bagian dari kelompok mamalia yang saat ini sudah punah, disebut hyaenodonts.

Penemuan ini dapat membantu menjelaskan apa yang terjadi pada kelompok mamalia ini. Disebut hyaenodonts karena giginya mirip dengan hyena modern, merupakan karnivora dominan lebih dari 20 juta tahun yang lalu. Tetapi mereka tidak terkait sama sekali dengan hyena.

“Melihat ukuran giginya yang besar, Simbakubwa adalah hyper-carnivore spesial yang secara signifikan lebih besar dari singa modern dan mungkin lebih besar dari beruang kutub,” kata peneliti Matthew Borths.

Pada 2013, Borths melakukan penelitian di Museum Nasional Nairobi, ketika dia meminta untuk melihat isi koleksi berlabel ‘hyena’. Rahang, tulang-belulang, serta gigi makhluk itu disimpan di museum tersebut setelah ditemukan pada penggalian di Kenya bagian barat pada akhir 1970-an.

Mamalia raksasa berhasil diidentifikasi setelah peneliti menyelidiki tulang belulang yang disimpan selama beberapa dekade di laci museum Kenum tersebut. ** Baca juga: Pertama di Dunia, Museum Miss V untuk Edukasi Tentang Alat Kelamin

Borths bekerjasama dengan peneliti Nancy Stevens, dan pada 2017 mereka mulai menganalisis spesimen fosil yang tidak biasa tersebut. Dan temuan mereka dilaporkan dalam Jurnal Vertebrate Paleontology.(ilj/bbs)




Konsumsi Bayam Bantu Tingkatkan Kekuatan Otot

Kabar6-Bayam adalah salah satu sayuran yang mengandung vitamin dan mineral cukup lengkap. Kandungan vitamin yang dimiliki bayam mulai dari vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan vitamin K.

Selain itu, mineral-mineral utama yang dimiliki bayam adalah magnesium, zat besi, asam folat, kalsium, potasium, dan sodium. Penelitian baru, melansir Sindonews, menunjukkan potensi ekstrak bayam sebagai penambah kinerja atlet. Senyawa aktif dalam ekstrak bayam secara signifikan dapat meningkatkan kekuatan otot.

Temuan ini membuat penulis studi merekomendasikan pelarangan penggunaan suplemen dalam olahraga.

Beberapa orang menyebut bayam sebagai makanan super. Sementara, sejumlah penelitian menunjukkan, bayam memiliki beragam manfaat kesehatan seperti mencegah kanker, mencegah asma, menurunkan tekanan darah dan membantu mereka yang menderita diabetes mengelola kondisi mereka.

Penelitian baru ini melihat manfaat potensial lain dari sayuran hijau itu, meskipun studi ini meneliti ekstrak dari bayam dalam bentuk suplemen makanan daripada makanan itu sendiri.

Secara khusus, para peneliti yang dipimpin Maria Parr, seorang profesor kimia farmasi di Freie Universität di Berlin, Jerman, meneliti efek ecdysterone pada kinerja atlet dan kekuatan otot.

Ecdysterone adalah senyawa utama dalam ekstrak bayam. Ini adalah phytosteroid, yaitu steroid yang terjadi secara alami pada tanaman dan termasuk dalam kelas yang disebut phytosterol yang secara struktural mirip dengan kolesterol.

Penelitian sebelumnya pada mamalia telah menunjukkan bahwa ecdysteroid memiliki berbagai efek menguntungkan.

Pada 1980-an, para peneliti menjuluki ecdysterone sebagai rahasia Rusia, menyusul kecurigaan bahwa atlet Olimpiade Rusia menggunakannya sebagai suplemen penambah kinerja.

Studi lain menunjukkan, ecdysterone meningkatkan sintesis protein pada otot rangka. Faktanya, seperti dijelaskan Prof. Parr, tes sebelumnya secara in vitro dan in vivo menunjukkan bahwa ecdysterone lebih kuat daripada steroid lain yang dilarang dalam olahraga, seperti methandienone. ** Baca juga: Pria Alami Puber Kedua, Mitos atau Fakta?

Temuan ini pun dipublikasikan dalam jurnal Archives of Toxicology.(ilj/bbs)




Aneh, Seekor Burung Camar Culik Anjing Chihuahua

Kabar6-Peristiwa yang terjadi di Paignton, Devon, sebuah kota di tepi laut bagian selatan Inggris, ini benar-benar aneh bin ajaib. Ya, bagaimana bisa seekor anjing Chihuahua bernama Gizmo (4) diculik oleh burung camar?

Pemilik anjing yang bernama Becca Hill menceritakan, sekira pukul 12.30 waktu setempat, dia melihat burung camar mengambil Gizmo dengan sangat cepat. Kebetulan saat itu, melansir Dailystar, Hill sedang menjemur pakaian sementara Gizmo sedang bermain di dekatnya. Secara tiba-tiba, seekor burung camar menukik ke tanah dan langsung membawa pergi Gizmo dengan paruhnya.

“Saya hanya bisa melihat kejadian itu. Dan saya tidak tahu Gizmo dijatuhkan di mana,” kata Hill.

Diketahui, burung camar yang paling sering muncul di daerah perkotaan Inggris adalah camar herring (Larus argentatus) berukuran 66cm dengan lebar sayap 146cm, dan camar sayap hitam (Larus fuscus) berukuran 64cm dengan lebar sayap 150cm.

Seperti kebanyakan jenis camar besar, kedua spesies ini merupakan omnivora dan dapat memakan apa saja yang mereka temukan.

Biasanya mereka memakan ikan, invertebrata, sayuran, makanan manusia yang dibuang, dan bisa juga tikus, kelinci kecil, dan anjing kecil seperti chihuahua.

Nah, anjing Chihuahua sendiri umumnya berukuran tiga kilogram. Namun chihuahua mini bobotnya lebih ringan. Ketika burung camar membawa hewan culikan dengan paruh, mereka tidak bisa terbang terlalu tinggi.

Namun serangan seperti itu jarang terjadi, dan burung camar biasanya tidak menimbulkan ancaman bagi hewan peliharaan kecil atau anak-anak.

Ahli burung Inggris mengungkapkan, bukan tidak mungkin burung camar berukuran besar menculik mamalia kecil, termasuk anjing peliharaan. ** Baca juga: Wuih, Ada Hiu Spesies Baru yang Bisa Menyala dalam Gelap

Biasanya, burung camar akan membawa target penculikannya terbang dalam jarak pendek, hanya beberapa meter dari tanah. “Kejadian ini mungkin terjadi, tapi sangat jarang pula,” jelas Viola Ross-Smith peneliti burung camar.(ilj/bbs)




Kerap Dianggap Hama, Susu Tikus Dijual Ratusan Juta per Liter

Kabar6-Biasanya susu yang Anda konsumsi sehari-hari berasal dari sapi, kambing, bahkan kuda. Namun susu yang satu ini sepertinya akan membuat Anda mengerutkan dahi. Bukan berasal dari salah satu dari ketiga hewan yang disebutkan tadi, susu yang dimaksud berasal dari tikus, dan disebut sebagai yang paling mahal.

Tikus yang kerap dianggap hama oleh manusia ini, melansir Femalesia, tidak disangka ternyata menyimpan rahasia besar, khususnya kandungan susunya. Disebutkan, tikus menghasilkan susu dengan gizi dan nutrisi lebih besar dibanding mamalia lain, bahkan sapi sekalipun. Meskipun penelitian terhadap kandungan susu tikus masih jarang didengar, seorang peneliti bernama Dr. Veith menemukan kandungan protein susu tikus lebih besar daripada susu mamalia lainnya.

Susu tikus mengandung protein sebesar 11,8 miligram per liter, yang artinya sepuluh kali lebih banyak dari kandungan protein susu sapi yang hanya mengandung 1,2 miligram per liter.

Dr Veith pun mengatakan seharusnya kita meminum susu tikus bukan susu sapi. Dan yang lebih mencengangkan, satu liter susu tikus dijual seharga Rp276 juta.

“Jika itu adalah memaksimalkan protein yang kami cari, kami harus minum susu tikus, bukan susu sapi,” jelas Prof. Dr. Walter Veith, seorang ahli zoologi yang berasal dari Afrika Selatan. ** Baca juga: Dikira Kotoran Masuk Mata, Ternyata Seekor Kutu

Benarkah demikian? Penasaran mencoba? (ilj/bbs)




Kesetiaan Dipengaruhi Oleh Gen?

Kabar6-Sebuah penelitian yang dilakukan di the University of Texas di Austin, Amerika Serikat, menduga bahwa monogami mungkin berhubungan dengan faktor genetika. Untuk mencari tahu hal ini, para ahli menggunakan tikus prairi di dalam percobaannya karena mereka merupakan spesies hewan yang diketahui mempraktikkan monogami.

Seperti halnya manusia, melansir sheknows, sebagian besar tikus prairi jantan dan betina pada akhirnya akan memilih satu pasangan hidup untuk membesarkan anak-anaknya, sementara sejumlah tikus prairi jantan tetap memilih untuk hidup melajang dan berhubungan dengan banyak tikus betina. Para ahli menemukan adanya perbedaan pada otak tikus jantan yang setia dan tikus jantan yang tidak setia.

Ditemukan adanya perbedaan yang cukup signifikan pada area DNA yang bertanggung jawab untuk mengaktivasi daya ingat spasial. Intinya adalah tikus jantan yang setia dapat mengingat bahwa mereka telah memiliki pasangan (dengan lebih baik) dibandingkan dengan tikus yang tidak setia.

Apakah hal ini berarti bahwa bila pasangan Anda mengkhianati Anda hal ini dikarenakan ia memang terlahir demikian? Jawabannya, tidak selalu. Hal ini hanya karena ada seekor hewan mamalia yang memiliki kecenderungan ini bukan berarti kondisi tersebut juga berlaku bagi semua spesies mamalia.

Selain itu, pengaruh lingkungan terhadap keinginan seseorang untuk menikah atau tidak tampaknya juga cukup besar. Alasannya, banyak anak yang berasal dari keluarga ‘broken home’ memutuskan untuk menunda waktu pernikahan mereka karena melihat apa yang terjadi pada kedua orangtuanya. ** Baca juga: Jadi Vegetarian Bikin Tubuh Lebih Sehat?

Apakah Anda termasuk orang yang setia? (ilj/bbs)