1

Diduga Keracunan Nasi Goreng, 60 Mahasiwa UPH Karawaci Dilarikan ke Rumah Sakit

kabar6.com

Kabar6-Usai mengonsumsi nasi goreng berbahan baku laut, puluhan mahasiswa Universitas Pelita Harapan Karawaci Tangerang mengalami keracunan.

Setelah mengalami mual, sakit perut yang berkepanjangan para mahasiswa ini dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Hingga berita ini dilaporkan tercatat 60 mahasiswa dan mahasiswi yang keracunan.
“Korban 60 orang, 13 dirawat, 47 orang sudah diperbolehkan pulang,” kata Kapolres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Ferdy Irawan, Kamis (31/5/2018).

Ferdy mengatakan keracunan massal ini terjadi di Kantin Dapur Keke UPH Lippo Karawaci, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, siang tadi sekitar pukul 09.00 WIB.

Menurut dia, korban keracunan adalah para peserta wisuda mahasiwa dan mahasiswi UPH yang berprestasi dan mendapat beasiswa yang berjumlah 100 orang.

“Sebelum dilaksanakan wisuda, para mahasiswa makan nasi goreng laut di kantin Dapur Keke UPH Lippo Karawaci,” ujarnya.

Sekitar setengah jam mengkonsumsi nasi goreng, para mahasiswa mengeluh sakit perut dan merasa mual. Korban terus berjatuhan dan hingga pukul 12.00 WIB.(GFM)




Salut, Mahasiswa Filipina Ini Buat Skripsi dengan Tulisan Tangan

Kabar6-Mahasiswa yang satu ini memang benar-benar rajin dan memiliki semangat baja. Bagaimana tidak, jika biasanya skripsi diketik dengan bantuan komputer atau laptop, Almar D. Tablada justru menulisnya sendiri dengan tangan.

Mahasiswa asal Filipina ini membuat skripsi pada 1982 silam. Dilansir Wheninmanila, sebenarnya pada saat itu sudah ada mesin ketik. Namun Almar lebih memilih menulisnya sendiri.

Meskipun memakai tangan, tulisan Almar sangat rapi dan seragam. Ia tidak hanya menulis kalimat saja tetapi juga semua rumus dan angka.

Satu hal yang cukup menarik, tidak ada coretan atau kesalahan dalam setiap lembarnya. Rupanya, setiap kali Almar melakukan kesalahan, ia akan membuang kertas itu untuk membuatnya yang baru.

Menurut Almar, proses pengerjaan skripsi ini sangat lamban. Ia mengerjakannya setiap akhir pekan mulai pukul 22.00 hingga 2.00 alias dini hari. Tidak heran jika dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikan skripsi tersebut. ** Baca juga: Rias Wajah Haute Dogs Terinspirasi dari Anjing Peliharaan

Hebat! (ilj/bbs)




Mahasiswa SHM Banten Anggap Kasus Setnov Sebagai Tragedi

Kabar6-Tiang listrik di depan kampus UIN Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten jadi lokasi puluhan mahasiswa untuk berdoa dan menyanyikan lagu nasionalisme sebagai tanda berkabung nya ‘kebaikan’ di Indonesia atas tragedi Setya Novanto (Setnov).

“Aksi doa bersama dan menyalakan lilin ini sengaja kami buat sebagai bentuk dorongan agar penegak hukum segera menyelesaikan polemik ini,” kata Rahman, Ketua PMII Kota Serang, dalam orasinya, Jumat malam (17/11/2017).

Sembari membakar lilin dan membentangkan spanduk, para mahasiswa pun mengecam perilaku Setnov yang berlebihan selama menjadi pesakitan di komisi Anti rasuah tersebut.

“Seharusnya dia (Setnov) mengikuti aturan hukum yang ada. Tanpa membuat upaya pembelaan yang berlebihan, apalagi sampai dibuat drama,” terangnya.**Baca juga: Sedang Dikembangkan Kamera untuk Lihat Bagian Dalam Tubuh Manusia.

KPK dan aparat penegak hukum seharusnya tidak boleh takut dalam menindak ketua DPR RI itu, “Bagi kami warga Indonesia, Setnov tidak mencerminkan seorang pimpinan DPR,” jelasnya.(dhi)




Rektorat dan Dosen UIN Teken Kesepakatan Cegah Demo

Kabar6-Penolakan atas pengangkatan dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) kampus UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, kiranya tak cuma dilakukan kalangan mahasiswa saja.

Sikap serupa juga ditunjukan oleh para civitas akademika perguruan tinggi yang terletak di Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) itu.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Profesor Yusron Razak, menyatakan bahwa ini merupakan terakhir kalinya mereka menggelar aksi protes. Alasannya,  pihak rektorat bersama para dosen telah meneken surat kesepakatan untuk tetap masuk kuliah seperti biasa pada esok hari.

“Kesepakatan sudah ada dalam perjanjian, dengan dosen-dosen  sudah bertandatangan untuk tetap mengajar dan tidak lakukan mogok,” terangnya, Kamis (19/3/2015). **Baca juga: Pengangkatan Dekan FKIK Diprotes Ratusan Mahasiswa UIN.

Yusron mengaku percaya para civitas akademik kampus UIN dapat mentaati butir-butir kesepakatan. Berkaitan dengan aksi mogok yang telah dilancarkan para dosen tak akan dijatuhi hukuman atau sanksi. Kepastian itu dijanjikan atas sikap rektorat yang hanya memberikan pembinaan kepada para dosen.

Yusron tegaskan, pihak rektorat tentunya meminta agar para dosen memiliki tangung jawab untuk mengajar. Maka tidak ada diperkenankan melalaikan kewajian apapun alasannya. “Tidak ada sanksi dari kami, yang penting hati nurani. Kami tidak buatkan pada sistem agar ada sanki, tidak,” kata Razak.

Razak menegaskan, bahwa aksi daripada mahasiswa beberapa hari ini lebih pada kepentingan kedokteran. Namun cara pandang dan kebijakan yang diambil rektorat adalah secara utuh demi kelancaran fakultas kedokteran yang didalamnya ada beberapa program studi.

Oleh karena itu tidak ada hal lain kecuali menjalankan apa yang sudah menjadi putusan. “Tidak ada pergantian dekan atau istilahnya mencabut. Semua sudah sesuai prosedur jadi bila mencabut apa yang sudah ditetapkan akan bermasalah,” terang Yusron.(yud)