1

Pesawat NASA Tempuh Perjalanan 3,5 Miliar Km untuk Temukan Harta Karun Luar Angkasa

Kabar6-Pesawat luar angkasa diluncurkan dari Kennedy Space Center NASA di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS), dengan misi untuk menemukan harta karun asteroid 16 Psyche, yang diperkirakan mengandung emas, besi, dan nikel senilai US$10.000 quadriliun.

Pesawat milik NASA tersebut, melansir futuretimeline, menempuh perjalanan sejauh 3,5 miliar Km dengan kecepatan 84.000 mph, dan diperkirakan akan mencapai asteroid 16 Psyche pada Agustus 2029 mendatang. “Selama tahun depan, pesawat ruang angkasa tersebut akan berada dalam mode yang disebut oleh perencana misi sebagai pelayaran penuh, di mana pendorong listriknya mengambil alih dan mendorong wahana antariksa tersebut menuju sabuk asteroid,” demikian pernyataan NASA.

Menurut penjelasan NASA, pendorong tersebut bekerja dengan mengeluarkan atom bermuatan, atau ion, xenon, yang memancarkan cahaya biru terang yang membentang di belakang pesawat ruang angkasa. Saat ion dikeluarkan, akan menciptakan dorongan yang seiring waktu akan memungkinkan pesawat ruang angkasa untuk berakselerasi hingga 124.000 mph.

Sesampainya di asteroid, pesawat ruang angkasa tadi akan menghabiskan dua tahun mengorbit formasi batuan tersebut, mengumpulkan data penting. Kemudian, pesawat ruang angkasa tersebut akan diprogram mendekati Mars pada Mei 2026 untuk bantuan gravitasi kecil yang dimaksudkan untuk meningkatkan momentumnya.

Ini akan menempatkan pesawat ruang angkasa tersebut pada lintasan untuk tujuan akhirnya, dengan misi yang direncanakan selesai pada November 2031. Menurut NASA, asteroid 16 Psyche berukuran luar biasa dengan lebar 280 km dan panjang 232 km.

Sementara luas permukaannya adalah 165.800 kilometer persegi. Ukuran asteroid yang sangat besar inilah yang membuat NASA memutuskan melanjutkan misi tersebut.

“Psyche sejauh ini adalah yang terbesar, dan itulah mengapa kami ingin pergi ke sana. Karena yang lebih kecil lebih mungkin diubah oleh benda-benda yang menabraknya, sedangkan yang besar, kami pikir, tidak akan berubah sama sekali,” kata Nicola Fox, administrator asosiasi untuk direktorat misi sains NASA.

Tidak sedikit yang bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika NASA berhasil membawa asteroid itu kembali ke Bumi. Jika bisa, setiap orang di planet ini pada dasarnya akan menjadi miliarder. Namun, bisa juga menghancurkan ekonomi dunia.(ilj/bbs)




Pada 2025 Mendatang, Hotel Luar Angkasa Pertama di Dunia Bakal Dibuka

Kabar6-Above Space, perusahaan luar angkasa yang berbasis di Amerika Serikat (AS), bakal meluncurkan hotel luar angkasa pertama di dunia dengan pemandangan planet Bumi yang menakjubkan pada 2025 mendatang.

Perusahaan tersebut akan meluncurkan dua stasiun akomodasi wisata di luar angkasa, yaitu Voyager dan Pioneer. Pioneer, melansir People, digambarkan sebagai hotel atau akomodasi luar angkasa pertama di mana kegiatan komersial, penelitian, dan rekreasi dapat beroperasi pada awal tahun depan. Stasiun tersebut disebut-sebut merupakan versi lebih kecil dari Voyager yang diperkirakan akan dibuka pada 2027.

Pioneer hanya mampu menampung 28 orang dibandingkan Voyager yang berkapasitas 400 orang. Keduanya dikabarkan menyerupai roda berputar yang mengorbit Bumi, sedangkan dekorasi interiornya mirip dengan hotel mewah.

Dalam situsnya, Above Space mengatakan bahwa para tamu kini dapat memesan liburan resor mewah di luar angkasa di stasiun Pioneer. Perjalanan empat hingga 18 jam ke stasiun akan menelan biaya setidaknya US$55 juta.

Sejumlah perusahaan sedang mengembangkan hotel luar angkasa, yang diharapkan dapat mulai menampung tamu pada 2020-an.

Hotel-hotel ini akan menawarkan pengalaman unik yang tidak dapat ditemukan di Bumi, termasuk pemandangan luar angkasa yang menakjubkan, kesempatan untuk mengalami bobot mikro, dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan seperti luar angkasa.

Hotel luar angkasa lain yang sedang dikembangkan adalah Von Braun Station, dinamai menurut nama ilmuwan roket Wernher von Braun. Stasiun Von Braun akan menjadi struktur besar berbentuk donat yang akan menampung hingga 200 tamu.

Stasiun ini akan memiliki sejumlah fasilitas, termasuk restoran, bar, gym, dan bioskop. Stasiun Von Braun dijadwalkan akan dibuka pada 2025.(ilj/bbs)




Gambar Teleskop Luar Angkasa Dikabarkan Mirip Narasi NASA yang Telah Temukan ‘Surga’

Kabar6-Sebuah video viral yang beredar di TikTok ‘menghidupkan’ kembali gambar 30 tahun lalu yang membahas tentang surga. Ya, pada 1994 sebuah gambar dari teleskop luar angkasa Hubble dipublikasikan bersamaan dengan narasi ilmuwan NASA telah menemukan surga.

Gambar inti galaksi M100 dalam gambar tersebut, melansir Yahoo, menunjukkan peningkatan dramatis dalam ekspos gambar Hubble tentang alam semesta setelah misi pertama pada Desember 1993. Gambaran luar angkasa sebagian besar memang ditangkap melalui Teleskop Luar Angkasa Hubble, yang diluncurkan pada pesawat ulang alik Discovery pada 24 April 1990 dan langsung beroperasi setelahnya.

Saat itu, NASA menyadari ada kecacatan pada cermin utama alat pengamat menyebabkan gambar-gambar menjadi buram. Kendati demikian, Hubble tetap mengirimkan gambar-gambar planet yang terdekat serta objek-objek kosmis yang jauh, dan para astronom sibuk menulis ulang pemahaman manusia tentang keberadaan surga.

Pada Desember 1993, para astronaut memasang instrumen dan pembaruan yang dirancang untuk memperbaiki alat tersebut. Setelah dipasang, kejelasan gambar Hubble meningkat secara drastis. Uniknya, belakangan sebuah video dalam TikTok mengklaim NASA sebenarnya menemukan surga melalui tangkapan Teleskop Luar Angkasa Hubble pada 1994, setelah perbaikan selesai.

Semua klaim dalam video itu disampaikan dalam bentuk narasi yang didasarkan pada informasi naratornya yang mendapat informasi dari pamannya yang bekerja di NASA. Dalam durasi hampir lima menit, gambaran surga versi NASA diulas dan lembaga antariksa AS itu disebut-sebut mati-matian menutupi fakta ini.

Faktanya, gambar yang diklaim sebagai bukti keberadaan surga adalah Herbig Haro 901, yaitu pilar gas dan debu besar di dalam Nebula Carina, sebuah wilayah pembentukan bintang besar di galaksi.

Pilar itu beberapa tahun cahaya tingginya dan berisi beberapa bintang muda yang besar. Pada 2016, sebuah gambar mulai beredar online yang dilaporkan menampilkan gerbang surga yang terselip di dalam sebuah nebula.

Keterangan gambar mencantumkan klaim bahwa ilmuwan terhambat oleh apa yang mereka temukan itu ternyata palsu. Lebih tepatnya, gambar itu karya seni yang kemudian diambil alih untuk menjual kisah agama secara online.(ilj/bbs)




NASA Bakal Luncurkan Pakaian Antariksa Baru yang Lebih Ringan

Kabar6-NASA baru saja melakukan uji gaya berat mikro pada pakaian antariksa yang dirancang oleh perusahaan swasta bernama Collins Aerospace, untuk para astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Uji coba ini, melansir Spacenews, dilakukan oleh NASA di atas penerbangan gayaberat mikro komersial, dan selama pengujian pesawat melakukan manuver untuk menghadirkan fenomena zero G, memungkinkan seseorang yang memakai prototipe untuk melihat apakah prototipe tersebut benar-benar memungkinkan seseorang bergerak di dalamnya pada kondisi tersebut.

Tes berikutnya akan menempatkan pakaian tersebut di ruang vakum untuk melihat bagaimana kinerjanya di ruang hampa udara. Sementara tes di bawah 40 kaki air di Neutral Buoyancy Lab NASA di Texas akan mensimulasikan gayaberat mikro untuk pelatihan berjalan di luar angkasa.

NASA sendiri telah merencanakan pengadaan pakaian antariksa sejak 2022 lalu, dan menunjuk Collins Aerospace sebagai mitranya. Mereka mengklaim desain baru ini lebih ringan dan volumenya lebih kecil dibandingkan pakaian antariksa yang sekarang digunakan astronaut NASA.

Selain itu, pakaian ini juga disebut dapat dimodifikasi ketika misi berubah dan menyesuaikan tipe tubuh astronaut yang jauh lebih luas serta lebih mudah ketimbang pakaian lama yang didasarkan pada desain usang, berumur puluhan tahun.(ilj/bbs)




India Luncurkan Vyommitra, Robot Sains yang Bakal Lakukan Eksperimen Mikrogravitasi di Luar Angkasa

Kabar6-Badan Antariksa India (ISRO) berenvana mengirimkan robot humanoid bernama Vyommitra ke luar angkasa tahun ini. Robot Vyommitra digambarkan sebagai seorang wanita, tidak memiliki kaki, berambut rapi dengan fitur wajah feminin, dan tangan yang tampak seolah-olah mengenakan sarung tangan putih. Sekilas, Vyommitra menyerupai patung lilin atau manekin.

Sementara pengiriman awak manusia akan dilakukan pada 2025 mendatang, dalam misi Gaganyaan. “Robot ini akan mensimulasikan fungsi manusia yang tepat di luar angkasa. Ia akan memeriksa apakah sistemnya sudah tepat. Hal ini akan sangat berguna untuk mensimulasikan, seolah-olah seorang manusia sedang terbang,” terang K Sivan, Kepala ISRO saat itu ketika robot humanoid tersebut diumumkan pada 2020 lalu.

Vyommitra sendiri akan dikirim ke luar angkasa pada kuartal ketiga tahun ini. Terlepas dari penampilannya, melansir dnaindia, Vyommitra adalah robot sains luar biasa yang akan melakukan eksperimen mikrogravitasi dalam misi tak berawak, kemudian menawarkan pemantauan dan dukungan umum kepada astronot saat ISRO nanti meluncurkan misi Gaganyaan.

Robot ini dilengkapi kemampuan memantau parameter modul, mengeluarkan peringatan, dan melakukan operasi pendukung kehidupan. Vyommitra juga dapat mengoperasikan enam panel sambil merespons pertanyaan dan meniru fungsi manusia. Robot humanoid ini dapat berbicara dalam bahasa Hindi dan Inggris.

Misi berawak yang dibuat secara domestik ke luar angkasa diusulkan oleh perdana menteri Narendra Modi pada 2018 dengan peluncuran yang diprediksi pada 2022. Namun tanggal tersebut mundur beberapa kali, karena pandemi COVID-19 dan masalah makroekonomi serta geopolitik lainnya.

Sebelumnya, India berencana menargetkan peluncuran pada kuartal keempat 2024, dan kini dijadwalkan akan diluncurkan pada 2025. Kapan pun diluncurkan, misi Gaganyaan berawak pertama akan mengirim astronot dalam kapsul seberat 5,3 ton metrik yang sebagian besar otonom ke orbit Bumi 400 km selama tiga hari.

Setelah itu, kapsul berawak akan kembali ke Bumi dan mendarat di laut. Tujuannya adalah untuk menunjukkan India telah mencapai kemampuan penerbangan luar angkasa manusia yang aman.

Kepala ISRO saat ini, S Somnath, dilaporkan telah mengungkapkan kembali pada Oktober bahwa ISRO lebih memilih pilot uji coba wanita atau ilmuwan wanita dalam misi Gaganyaan.

Somnath mengisyaratkan, menemukan kandidat wanita yang berkualifikasi sulit, karena tidak ada pilot uji coba pesawat tempur Angkatan Udara di India, sehingga wanita yang dimasukkan dalam misi kemungkinan besar akan menjadi ilmuwan.

Belum jelas apakah inklusi khusus wanita tersebut untuk tujuan tertentu atau sebagai upaya keberagaman. Juga tidak jelas apakah Vyommitra dianggap sebagai bagian dari upaya itu.(ilj/bbs)




Diyakini Sebagai UFO, Penampakan 3 Cahaya Aneh di Langit Beijing

Kabar6-Tiga cahaya bergerak seperti awan, diyakini sebagai benda terbang tak dikenal (UFO), terlihat oleh sejumlah warga di Beijing, Tiongkok, dan beberapa kota terdekat

Rekaman video fenomena misterius itu, melansir SCMP, membanjiri platform media sosial, Weibo, dan sejumlah netizen menyebut UFO adalah bola cahaya berkabut yang bergerak dari barat ke timur tanpa mengeluarkan suara apa pun. Menurut salah satu pengguna Weibo, saat kejadian cuaca di Beijing cerah, namun ia yakin benda bercahaya itu bukan pesawat karena tidak ada lampu yang berkedip.

Bola cahaya tersebut terlihat dari langit Beijing hingga Kota Tianjin dan Provinsi Shanxi di Tiongkok tengah. Sementara netizen lain menyebut benda tersebut memiliki tiga sumber cahaya dan berbentuk segitiga sebelum menghilang tanpa bekas.

“Benda apa ini? Ia terbang sangat cepat dan tiba-tiba muncul di hadapanku,” tulis seorang warga Beijing.

Seorang astronom juga berteori, UFO mungkin adalah roket luar angkasa yang digunakan untuk meluncurkan satelit Starlink SpaceX beberapa waktu lalu.(ilj/bbs)




Penelitian Tunjukkan Aurora di Uranus Dapat Digunakan untuk Pelajari Kehidupan Alien

Kabar6-Penelitian terbaru oleh tim ilmuwan dari Universitas Leicester, Inggris, telah menemukan bahwa aurora di Uranus juga memancarkan cahaya inframerah, yaitu radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio.

Cahaya inframerah ini, melansir Sciencedaily, dapat membantu para ilmuwan untuk mempelajari lebih lanjut tentang komposisi atmosfer Uranus dan bagaimana planet itu berinteraksi dengan lingkungannya. Penelitian ini juga menunjukkan, aurora di Uranus dapat digunakan untuk mempelajari kehidupan alien. Jika ada kehidupan di Uranus, itu mungkin menghasilkan molekul organik yang dapat berinteraksi dengan aurora dan menghasilkan cahaya inframerah yang unik.

Karena itulah, aurora di Uranus dapat menjadi petunjuk penting untuk mencari kehidupan alien. Tim ilmuwan masih mempelajari aurora di Uranus, tetapi penemuan ini adalah langkah penting dalam pencarian kita untuk kehidupan di luar Bumi.

Beberapa cara spesifik bagaimana aurora di Uranus dapat menyembunyikan kunci kehidupan alien. Aurora dapat membantu para ilmuwan untuk mempelajari atmosfer Uranus dan bagaimana planet itu berinteraksi dengan lingkungannya. Informasi ini dapat digunakan untuk mencari tanda-tanda kehidupan, seperti molekul organik yang dapat terbentuk di atmosfer.

Aurora dapat digunakan untuk mempelajari medan magnet Uranus. Medan magnet Uranus yang miring dapat menjadi petunjuk tentang bagaimana planet itu terbentuk dan berevolusi. Informasi ini juga dapat digunakan untuk mencari tanda-tanda kehidupan, seperti medan magnet yang dihasilkan oleh organisme hidup.

Hal lain, aurora dapat digunakan untuk mencari tanda-tanda kehidupan di Bulan-bulan Uranus. Beberapa Bulan Uranus memiliki atmosfer yang tipis, dapat memungkinkan kehidupan untuk bertahan hidup.

Aurora dapat digunakan untuk mencari tanda-tanda kehidupan, seperti molekul organik yang dapat terbentuk di atmosfer Bulan. Tentu saja, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah aurora di Uranus benar-benar menyembunyikan kunci kehidupan alien. Namun, penemuan ini adalah langkah penting dalam pencarian kita untuk kehidupan di luar Bumi.(ilj/bbs)




Lewat Sinar Laser NASA Sukses Kirim Informasi Sejauh 10 Juta Mil untuk Pertama Kalinya

Kabar6-Untuk pertama kalinya, NASA berhasil mengirimkan informasi sejauh 10 juta mil atau sekira 16 juta km, merupakan jarak terjauh yang pernah ditempuh seberkas cahaya untuk komunikasi optik.

Ini disebut mencapai tonggak sejarah dalam komunikasi luar angkasa. Menurut NASA, melansir Foxnews, demonstrasi pertama teknologi komunikasi laser dilakukan pada 14 November 2023 dini hari, yang ditandai dengan penembakan cahaya pertama atau laser dari pesawat ruang angkasa Psyche. Direktur Demonstrasi Teknologi NASA, Trudy Kortes, mengatakan bahwa pencapaian cahaya pertama adalah salah satu dari banyak tonggak penting DSOC dalam beberapa bulan mendatang.

Keberhasilan ini juga membuka jalan menuju komunikasi dengan kecepatan data lebih tinggi untuk mengirimkan informasi ilmiah. “Sistem komunikasi laser diharapkan juga mampu mengirimkan citra definisi tinggi dan video streaming untuk mendukung lompatan besar misi umat manusia berikutnya: mengirim manusia ke Mars,” kata Kortes di Markas Besar NASA, Washington.

NASA meluncurkan pesawat ruang angkasa Psyche dengan perangkat yang mampu mengirimkan sinar laser dalam jarak yang sangat jauh, dijuluki Deep Space Optical Communications (DSOC). Pesawat ruang angkasa Psyche diluncurkan 13 Oktober 2023 dari Kennedy Space Center di Florida.

DSOC merupakan sebuah sistem terdiri dari transceiver laser penerbangan, pemancar laser darat, dan penerima laser darat. Sistem komunikasi ini menggunakan laser kecepatan tinggi dan untuk menguji komunikasi laser di luar Bulan.

NASA bereksperimen menggunakan sistem komunikasi laser ruang angkasa dengan pancaran data yang dikodekan dalam laser inframerah-dekat. Laser menempuh jarak 40 kali lebih jauh dibandingkan jarak Bulan dari Bumi, ke Teleskop Hale di Observatorium Palomar Caltech di San Diego County, California.

Data pengujian, menurut NASA, juga disampaikan secara bersamaan melalui laser uplink dan downlink. Sebuah praktik yang dikenal sebagai ‘menutup tautan’ yang merupakan tujuan utama eksperimen tersebut.(ilj/bbs)




Gunakan Bahan Bakar Kotoran Sapi, Jepang Siapkan Roket ke Bulan

Kabar6-Jepang memulai pengujian prototipe mesin roket, menggunakan bahan bakar murni dari sumber lokal yang berlimpah yaitu kotoran sapi. Hal ini menunjukkan bahwa industri luar angkasa Jepang berpotensi membuka babak baru penerbangan luar angkasa ke Bulan.

Percobaan tersebut, melansir Phys, menunjukkan mesin mengeluarkan api biru-oranye 10-15 meter secara horizontal dari pintu hanggar yang terbuka selama sekira 10 detik di kota pedesaan utara Taiki. Menurut Kepala Eksekutif Interstellar Technologies, Takahiro Inagawa, semua cairan biometana yang dibutuhkan terbuat dari gas kotoran sapi yang diambil dari dua peternakan sapi perah lokal.

“Kami melakukan ini bukan hanya karena baik bagi lingkungan, tetapi karena bisa diproduksi secara lokal, sangat hemat biaya, dan merupakan bahan bakar dengan kinerja dan kemurnian tinggi,” terang Inagawa.

Di sisi lain, Inagawa mengaku tidak berlebihan jika ia berasumsi penggunaan kotoran sapi itu akan direplikasi oleh komunitas industri, bahkan pemerintah di seluruh dunia. “Kami adalah perusahaan swasta pertama yang melakukan hal ini,” katanya.

Saat ini, Interstellar bekerja sama dengan industri produsen gas Air Water dan berharap bisa segera mengirim satelit ke luar angkasa menggunakan bahan bakar tersebut. Untuk bahannya, mereka menggandeng peternak lokal yang memiliki peralatan pengolahan kotoran sapi menjadi biogas. Bahan tersebut kemudian diambil oleh Air Water dan diubah menjadi bahan bakar roket.

“Jepang yang miskin sumber daya harus mengamankan produksi dalam negeri, sekarang energi netral karbon,” jelas Tomohiro Nishikawa, seorang insinyur di Air Water.

Nishikawa memastikan, bahan mentah dari sapi di kawasan tersebut memiliki potensi yang sangat besar. Jika ada perubahan dalam urusan internasional, penting bagi Jepang memiliki sumber energi sendiri.

Menurut Greenpeace, penggunaan energi kotoran sapi membantu mengurangi dampak lingkungan yang sangat besar, sebab polusi kendaraan bertanggung jawab atas 14 persen emisi gas rumah kaca di seluruh dunia.

Salah satu peternak lokal yang berpartisipasi dalam kerja sama tersebut adalah Eiji Mizushita (58 tahun). Ia memelihara sekitar 900 sapi perah yang secara kolektif menghasilkan lebih dari 40 ton kotoran setiap hari.

Peternakan milik Mizushita mempunyai sistem industri yang secara otomatis mengumpulkan limbah, memfermentasi, dan mengubahnya menjadi biogas, pupuk, dan bahan alas tidur daur ulang untuk sapi peliharaan.

Meski penjualan biogas hanya akan meningkatkan pendapatannya sekira satu persen, Mizushita menilai upaya tersebut tidak sia-sia. “Saya sangat senang memikirkan bahwa kotoran sapi kami bisa digunakan untuk membuat roket terbang,” ujar Mizushita.(ilj/bbs)




Dinilai Sembrono dan Tidak Ilmiah, Ilmuwan Kecam Fosil Manusia Purba Diterbangkan ke Luar Angkasa

Kabar6-Perusahaan penerbangan luar angkasa Amerika, Virgin Galactic, menuai kecaman terutama dari kalangan ilmuwan, karena membawa sisa-sisa dua hominin yang telah punah ke luar angkasa.

Diketahui, Witwatersrand University di Johannesburg, Afrika Selatan (Afsel), adalah penjaga fosil tersebut, dan sebagian peneliti merayakan peristiwa tersebut sebagai ‘hal pertama dalam sejarah’ dan ‘penghargaan tinggi terhadap sains dan penemuan’.

Namun, melansir Sciencealert, banyak pakar yang mengecam perjalanan luar angkasa tersebut sebagai tindakan publisitas yang sembrono dan tidak memiliki nilai ilmiah. Pada 8 September 2023, miliarder kelahiran Afrika Selatan, Timothy Nash, memasukkan botol serat karbon ke saku celana kargonya sebelum menaiki pesawat bertenaga roket Virgin Galactic, VSS Unity, menuju ruang suborbital.

Di dalam wadah itu terdapat tulang selangka berusia 2 juta tahun, dari hominin yang dikenal sebagai Australopithecus sediba, dan tulang ibu jari berusia 300 ribu tahun dari hominin Homo naledi. Mereka akan pergi ke tempat yang belum pernah dikunjungi oleh jenis mereka sebelumnya.

“Fosil-fosil ini mewakili individu-individu yang hidup dan mati ratusan ribu tahun yang lalu, namun merupakan individu-individu yang mungkin menatap bintang-bintang dengan takjub, sama seperti kita,” kata Matthew Berger, yang menemukan sisa-sisa A. sebida, dan yang menyerahkan tulang-tulang itu kepada Nash dalam sebuah upacara sebelum penerbangan.

Natalie Kendrick, seorang Arkeolog Heritage Officer di Heritage Western Cape, menjelaskan bahwa satu-satunya alasan sisa-sisa ini diizinkan dibawa ke luar angkasa adalah karena mereka tidak dianggap ‘manusia’ tetapi bersifat paleontologis.

Artinya, kode etik yang mengharuskan jenazah manusia diperlakukan dengan bermartabat tidak berlaku untuk tulang-tulang tersebut, meskipun A. sebida merupakan calon nenek moyang manusia dan para arkeolog di Wits University berpendapat agak kontroversial bahwa H. naledi menguburkan orang yang mereka cintai.

Disebutkan, sifat ‘pencari dan penjaga’ di lapangan berarti bahwa mereka yang menemukan fosil, baik individu, lembaga, atau pemerintah, pada akhirnya dapat memutuskan apa yang akan terjadi pada fosil tersebut.(ilj/bbs)