1

Polres Tangsel Sita 22 Motor Curian, Berawal dari Warga Kademangan Linglung

Kabar6-Polres Tangerang Selatan (Tangsel) amankan penadah sepeda motor curian berinisial SN, 38 tahun, di daerah Pandeglang. Kasusnya terungkap dari motor curian yang ditampungnya milik korban warga Kecamatan Setu.

“Pelapor berinisial SH telah kehilangan motor Honda Beat,” kata Wakapolres Tangsel, Komisaris Rizkyadi Saputro saat gelar perkara di kantornya, Jum’at (15/9/2023).

Dijelaskan, kronologis bermula pada Selasa, 24 Januari 2023 sekitar pukul 15.00 WIB anak korban, RA yang sedang naik motor dicegat pelaku. Alasannya menumpang dan sempat pinjam.

Rizkyadi bilang, RA diajak mutar keliling di sekitar perumahan Pesona Serpong, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu. Mendadak korban diturunkan di suatu tempat.

“Dalam keadaan sudah tidak sadar atau linglung. Selanjutnya orang tua korban melaporkan ke Polsek Cisauk,” jelasnya.

Satreskrim Polres Tangsel, lanjutnya, dapat informasi keberadaan motor korban di Desa Cilemenggung, Bojong, Kabupaten Pandeglang. Polisi mengamankan SN sebagai penadah.

**Baca Juga: Sita 22 Motor Curian, Polres Tangsel: Silahkan Diambil Tanpa Biaya

“Pengakuan tersangka telah menadah 22 motor berbagai jenis,” tambah Rizkyadi.

Di lokasi yang sama, Kanit Ranmor Satreskrim Polres Tangsel, Ipda M Either Yusran mengaku telah kantongi identitas pelaku yang berkomplot dengan tersangka SN. Pelaku sedang dalam pengejaran polisi untuk ditangkap.

“Untuk memberantas kejahatan jalanan khususnya curanmor kami akan berusaha keras memberikan rasa aman di Kota Tangerang Selatan terkait adanya kejahatan jalanan,” janjinya.

Atas perbuatannya tersangka SN dijerat melanggar Pasal 481 KUHP Subsider Pasal 480 KUHP tentang Penadahan dengan ancaman hukuman penjara paling lama empat tahun.(yud)




Ketahui Tanda Lupa yang Bukan Sekadar Lupa Biasa

Kabar6-Ada banyak hal yang menyebabkan Anda menjadi sangat mudah lupa. Bisa jadi Anda mengalami insomnia selama berturut-turut sehingga mengakibatkan sulit berkonsentrasi, atau bisa juga merasa kewalahan akibat beban kerja yang berat.

Nah, ada kemungkinan bahwa kejadian lupa yang terjadi terus menerus adalah gejala dari Alzheimer. Dikutip dari beberapa sumber, satu hal yang perlu diwaspadai adalah ketika Anda sering melupakan hal yang dilakukan sehari-hari. Misalnya, Anda lupa untuk memasak makanan untuk makan malam dan hal tersebut terjadi secara berturut-turut, padahal hal itu merupakan kegiatan harian.

Gejala lain adalah Anda jadi gampang tersesat di rute jalan yang sebenarnya familiar bagi Anda. Ada kalanya Anda lupa tujuan ketika sudah berada di tengah perjalanan. Orang-orang tua yang sering dikabarkan terlihat linglung saat mereka ditemukan di pinggir jalan kebanyakan mengalami gejala yang serupa. Artinya, bisa jadi hal tersebut merupakan tanda awal dari Alzheimer.

Kebiasaan mengulang percakapan yang sama juga bisa jadi tanda awal dari Alzheimer atau Dementia. Anda secara tak sadar mengulang-ulang cerita yang sama kepada pasangan, keluarga dan teman-teman. ** Baca juga: Apa yang Membuat Telinga Tetap Gatal Meski Telah Dibersihkan?

Jika masih belum yakin gejala lupa yang Anda alami termasuk gejala lupa biasa atau gejala Alzheimer, saatnya meminta pendapat dari keluarga Anda, karena biasanya keluarga akan menunjukkan perhatian ketika kebiasaan lupa Anda sampai di tahap yang tak wajar.

Ada banyak hal yang bisa mengakibatkan Anda jadi gampang lupa, dan bisa jadi gejala Alzheimer tidak termasuk di dalamnya. Jika kebiasaan lupa Anda berdampak fatal terhadap kegiatan sehari-hari, ada baiknya untuk berkonsultasi pada dokter.(ilj/bbs)




Derita Sindrom Cotard, Esme Yakin Dirinya Telah Meninggal Dunia

Kabar6-Meskipun sedang tidak dalam kondisi koma, Esme Weijun Wang merasa bahwa dirinya sudah meninggal dunia. Kala itu, wanita asal San Fransisco ini, memberitahukan sang suami bahwa dirinya telah meninggal beberapa bulan lalu, yaitu saat dia berulangkali tak sadarkan diri selama beberapa jam dalam sebuah penerbangan pesawat antarnegara. Setelah berminggu-minggu merasa linglung, Esme pun tiba pada sebuah kesimpulan bahwa dirinya sudah meninggal.

“Saya diyakinkan bahwa saya telah meninggal di penerbangan itu dan saya sudah berada di kehidupan setelah mati. Kala itu saya tidak menyadarinya (bahwa saya masih hidup),” katanya.

Bukannya sedih, Esme malah menganggap kematiannya bisa membuat dia jadi orang yang lebih baik lagi di kehidupan berikutnya. “Saya mulai yakin bahwa saya sudah dalam kondisi tewas, atau sedang berada di neraka. Saya mencoba mencari tahu apa kesalahan yang telah saya lakukan sehingga terperangkap di kehidupan setelah mati. Saya pun merunut kembali kehidupan sebelum saya meninggal tapi tidak terasa nyata. Itulah yang menyiksa saya,” urai Esme.

Secara ilmiah, seperti dilansir Womenshealthmag, kondisi yang dialami Esme disebut dengan sindrom Cotard, yaitu gangguan mental langka yang membuat penderitanya berpikir mereka telah mati. Esme bukan orang pertama yang mengalami sindrom ini, karena sebelumnya juga ditemukan beberapa kasus serupa.

Menurut Pedro Morgado, M.D., Ph.D., seorang psikiater di Hospital de Braga, Portugal yang mendalami sindrom Cotard, penyakit ini hanya terjadi pada kurang dari satu persen orang yang menderita depresi. Para dokter belum mengetahui penyebabnya, tapi disinyalir kondisi ini sangat berhubungan dengan gangguan mental lain seperti depresi, schizophrenia atau pada orang yang mengalami trauma akibat cedera otak.

Pada kasus Esme, ia didiagnosa menderita schizoaffective di tahun yang sama saat kejadian tersebut. Schizoaffective merupakan salah satu jenis gangguan bipolar yang membuat penderitanya mengalami perubahan mood yang ekstrem dan drastis. ** Baca juga: Ikut Kontes Kecantikan, Unta di Arab Disuntik Botox

Orang yang menderita sindrom Cotard tidak tahu ada sesuatu yang hilang dari dirinya, secara mental, sehingga mereka benar-benar percaya telah meninggal. Sindrom ini bisa hilang dengan penanganan yang tepat dari dokter ahli.(ilj/bbs)