1

Paus ke Indonesia: Jangan Disisipi Agenda Kaum Liberal dan LGBT

Kabar6-Selamat datang Paus Fransiskus di Indonesia. Bangsa Indonesia dengan tulus menyambut kehadiran Paus sebagai pemimpin Katolik Dunia di Bumi Nusantara yang dikenal dengan semboyan “Bhinekka Tunggal Ika.”

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya, agama, dan keyakinan, dan Bangsa Indonesia berharap Paus dapat merasakan kehangatan serta keramahan masyarakat kami.

Kedatangan Paus adalah momen bersejarah dan sangat dinantikan.

Dengan kesederhanaan yang menjadi ciri khasnya, Paus Fransiskus memilih menggunakan pesawat komersial untuk perjalanan panjangnya, yang menjadi salah satu perjalanan terpanjang dalam sejarah kunjungan Paus.

**Baca Juga:Pesan Paus Fransiskus: Dialog Antariman Kunci Toleransi dan Perdamaian Dunia

Tindakan ini menunjukkan teladan kesederhanaan dan kedekatan dengan umat, jauh dari kemewahan yang kerap diidentikkan dengan pemimpin agama. Jauh berbeda dengan pemimpin kami disini.

Namun, di balik kehangatan penyambutan ini, ada kekhawatiran yang perlu diangkat.

Paus Fransiskus telah dikenal secara luas karena pernyataan dalam sebuah wawancara dengan Associated Press pada Selasa (24/1/2023) lalu yang penuh kontroversi terkait LGBTQ+, khususnya dalam hal homoseksualitas.

Francis mengatakan menjadi homoseksual bukanlah kejahatan, dan bahwa semua manusia dicintai Tuhan, banyak umat di Indonesia melihat pernyataan tersebut sebagai bagian dari kampanye yang sarat dengan agenda tertentu.

Penting untuk diingat bahwa pandangan tentang LGBTQ+ berbeda-beda di setiap agama dan budaya.

Bagi sebagian besar umat Islam, Hindu, dan umat Kristen di Indonesia, homoseksualitas dianggap sebagai pelanggaran etika, moral, dan agama. Dalam konteks ini, pernyataan Paus tentang LGBTQ+ dapat disalahartikan sebagai bentuk dukungan terhadap gaya hidup yang bertentangan dengan nilai-nilai agama mayoritas di Indonesia.

Bangsa Indonesia berharap kunjungan Paus ke Indonesia tidak dimanfaatkan sebagai ajang kampanye untuk LGBTQ+.

Indonesia adalah negara yang memegang teguh prinsip-prinsip moral dan agama, dan setiap bentuk kampanye yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut dapat menimbulkan polemik yang tidak perlu.

Bangsa Indonesia menghormati dan mengapresiasi semua bentuk kasih dan kepedulian yang ditunjukkan Paus, namun juga berharap kunjungan ini tetap berfokus pada pesan-pesan universal tentang perdamaian, persatuan, dan solidaritas antar umat beragama.

Akhir kata, Bangsa Indonesia mengucapkan selamat datang kepada Paus Fransiskus di Indonesia.

Semoga kunjungan ini membawa berkah dan manfaat bagi semua pihak, serta mempererat hubungan antara umat Katolik dengan masyarakat Indonesia yang majemuk.

Mari kita jaga agar kunjungan ini tetapq damai, penuh persahabatan, dan jauh dari segala bentuk polemik yang tidak perlu. Achmad Nur Hidayat (Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta).