1

Jika Tidak Cermat, Sayuran Rentan Terpapar Cacing Pita

Kabar6-Cacing pita adalah salah satu parasit yang bisa ditemukan dalam bahan makanan mentah. Umumnya terdapat pada bahan makanan hewani seperti daging-dagingan atau jeroan.

Namun pakar kesehatan menyebut, ada kemungkinan sayuran juga terpapar oleh cacing pita yang bisa memicu gangguan pencernaan dan masalah kesehatan lainnya ini. Lantas, sayur apakah yang rentan mengalami masalah kesehatan ini?

Kebiasaan makan sayuran mentah, melansir doktersehat, ternyata bisa berimbas pada infeksi cacing pita. Tanpa disadari, ada sebagian sayuran yang bisa saja terpapar oleh larva dari cacing ini. Dua jenis sayuran yang paling rentan mengalaminya adalah kubis serta kembang kol.

Parasit ini bisa saja ditemukan di antara lapisan-lapisan dari sayuran tersebut. Masalahnya, saat masih berbentuk larva, ukurannya sangat kecil sehingga kita cenderung tidak menyadarinya.

Selain itu, kita terkadang juga kurang cermat mencuci sayuran-sayuran tersebut, sehingga larva ini akhirnya secara tidak sadar ikut tertelan juga. Dalam beberapa kasus, cacing pita bisa saja tetap bertahan meski sudah dimasak dalam suhu tinggi. Karena alasan inilah kita harus benar-benar membersihkan sayur-sayuran tersebut dengan baik sebelum mengolah atau mengonsumsinya.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi dari cacing pita. Apa sajakah itu?

1. Mencuci tangan dengan sabun
Sebelum makan, pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir. Tangan kita bisa saja terpapar oleh larva cacing pita, apalagi jika sering menyentuh benda-benda yang kotor atau baru saja keluar dari toilet. Jika tidak ada air dan sabun, kita juga bisa menggunakan gel pencuci tangan yang bisa dibeli di berbagai tempat.

2. Selalu cuci bersih bahan makanan
Tak hanya kubis dan kembang kol, dalam realitanya setiap makanan mentah rentan memiliki parasit, bakteri, dan berbagai hal buruk lainnya. Karena alasan inilah sebaiknya kita harus benar-benar mencucinya dengan bersih.

Sebaiknya kita mencuci bahan-bahan makanan ini dengan air mengalir, bukannya di dalam baskom atau wadah berisi air lainnya demi memastikan bahwa berbagai kotoran, bakteri, dan parasit bisa benar-benar dihilangkan. Pastikan untuk mencucinya hingga ke bagian-bagian dalam, termasuk di antara helai daun sayuran.

3. Olah daging hingga matang
Beberapa jenis daging memang sangat nikmat untuk dikonsumsi setengah matang atau mentah. Namun pakar kesehatan menyarankan kita untuk memasaknya hingga benar-benar matang atau setidaknya hingga 63 derajat Celcius demi membunuh larva cacing pita.

4. Bekukan daging jika tidak langsung diolah
Jika daging tidak dimasak langsung, pastikan untuk menempatkannya dalam freezer dengan suhu setidaknya minus 35 derajat Celcius agar membunuh larva dan telur cacing. ** Baca juga: Siapa Sangka, Kebiasaan Ini Bikin Anda Tampak Lebih Tua dari Teman Sebaya

Dengan beberapa langkah tadi, diharapkan risiko terkena infeksi cacing pita pun bisa ditekan dengan signifikan.(ilj/bbs)




Mengerikan! Cacing Pita Sepanjang 2,8 Meter Keluar dari Dubur Seorang Pria

Kabar6-Ada saja peristiwa tak masuk akal sekaligus mengerikan yang terjadi dalam keseharian. Salah satunya adalah saat seorang dokter di Singapura berhasil mengeluarkan cacing pita sepanjang 2,8 meter dari dalam dubur seorang pria.

Saking panjang, melansir thestar, cacing ini harus dilipat sebanyak 18 kali sehingga bisa didokumentasikan dalam bentuk foto. Sementara pria yang tidak disebutkan namanya itu tidak menunjukkan gejala adanya cacing pita dalam tubuhnya yang dapat menyebabkan sakit perut parah dan mematikan.

Para ahli di Departemen Mikrobiologi Rumah Sakit Umum Singapura yakin, hal itu kemungkinan besar berasal dari makanan mentah yang dimakan seperti ikan mentah. Konsumsi ikan mentah telah meningkat di Singapura dan di seluruh dunia di tengah popularitas sashimi yang sedang naik.

Profesor Hsu Li Yang, ahli penyakit menular di rumah sakit, mengatakan bahwa pasien agak terkejut saat cacing tersebut keluar melalui duburnya. Cacing sepanjang 2,8 meter itu, menurut Profesor Hsu, jelas cacing pita karena tidak ada parasit manusia lainnya yang bisa tumbuh sedemikian lamanya.

Diketahui, manusia dapat terinfeksi cacing pita dari makanan sushi dengan memakan ikan mentah yang telah terinfeksi cacing pada tahap larva. Saat ikan memakan telur cacing pita, larva menempel dan menetas pada dinding usus ikan dan cacing menginfeksi daging ikan. Karena sashimi tidak dimasak, larva bisa beralih ke dalam manusia yang memakan ikan. Begitu manusia terinfeksi, cacing pita akan tumbuh di dalam usus hingga panjang 15 meter selama berminggu-minggu. ** Baca juga: Aneh, Urine Pria Asal India Ini Berwarna Ungu

Bahkan, keberadaan cacing puta ini bisa bertahan selama bertahun-tahun dan tidak terdeteksi selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, hingga menetaskan telurnya yang kemudian menginfeksi bagian tubuh lainnya pada manusia.(ilj/bbs)




Sederet Masalah Kesehatan yang Timbul Apabila Anda Konsumsi Daging Mentah

Kabar6-Meskipun konsumsi daging sangat diperlukan tubuh, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan. Salah satunya adalah tingkat kematangan daging yang diolah. Menurut para ahli, sebisa mungkin Anda disarankan untuk menghindari daging mentah.
Mengapa demikian? melansir Halodoc, daging mentah bisa menimbulkan sederet masalah bagi kesehatan. Apa sajakah hal yang ditimbulkan saat kita mengonsumsi daging yang belum matang atau masih mentah?

1. Infeksi
Daging mentah mengandung berbagai jenis cacing pita di dalamnya, antara lain seperti cacing taenia saginata (sapi) dan cacing diphyllobothrium latum (ikan). Siklus cacing ini dimulai dari telur, larva, dan cacing dewasa yang nantinya kembali menghasilkan telur.

Infeksi cacing ini bisa terjadi saat mengonsumsi daging mentah atau daging setengah matang. Larva ini bisa mencapai otot makhluk yang ditumpanginya. Apalagi, bila hewan tersebut memang sudah terinfeksi cacing pita.

Apa sih ciri-ciri bila tubuh kita terinfeksi cacing pita? Menurut ahli, ketika tubuh sudah terinfeksi cacing pita biasanya akan mengalami mual, diare, sakit perut, lemas, kehilangan nafsu makan, terus merasa lapar, berat badan menurun, dan defisiensi vitamin.

Hal yang membuat resah, cacing ini bisa tumbuh dalam usus hingga mencapai 15 meter bila tubuh sudah terinfeksi cacing pita. Dan cacing ini bisa bertahan hingga beberapa tahun lamanya. Masih kata ahli, larva cacing pita ini bisa menyebar ke seluruh bagian tubuh dan menggerogoti bagian vital tubuh, mulai dari jantung, hati, hingga otak yang dapat berujung pada kematian.

2. Salmonellosis
Bahaya mengonsumsi daging mentah juga bisa berujung pada penyakit salmonellosis. Umumnya, bakteri salmonella masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi telur setengah matang.

Selain telur setengah matang, daging ayam dan ikan juga disukai salmonella karena kandungan airnya yang cukup tinggi. Kondisi ini memudahkan si bakteri untuk berkembang biak dan hidup di dalamnya.

Menurut beberapa ahli, bakteri ini bisa menyebabkan peradangan di saluran pencernaan usus besar dan kecil. Dampaknya, akan bisa berasa sekira tujuh hingga 36 jam setelah mengonsumsinya. Orang yang mengalami infeksi bakteri ini bisa mengalami gejala seperti mual muntah, sakit kepala, demam tinggi, sakit perut, diare, dan adanya darah pada tinja.

3. Timbul masalah pencernaan
Mengonsumsi daging mentah juga bisa memicu berbagai masalah pencernaan. Hal ini karena daging mentah cenderung sulit dicerna oleh tubuh. Ya, daging jenis ini memiliki selulosa (senyawa organik yang tak bisa diserap tubuh) dan struktur berserat lainnya, sehingga membuat perut sulit untuk mencernanya.

Berbeda dengan sistem pencernaan pada hewan, sistem pencernaan manusia tak bisa langsung mencerna segala makanan yang masuk ke dalam tubuh. Masalah pencernaan yang timbul bisa ditandai dengan gejala kembung, sembelit, atau meningkatnya berat badan.

4. Parasit
Menurut ahli dalam British Medical Journal Case Reports, kepopuleran sushi di negara-negara barat dikaitkan dengan meningkatnya infeksi parasit. Misalnya, kasus di Lisbon, Portugal (2017) yang menimpa pria berusia 32 tahun.

Pria tersebut mengalami sakit perut, muntah dan panas badan selama seminggu. Ketika dirinya mengatakan bahwa belum lama ini mengonsumsi sushi, barulah tim dokter menduga dirinya mengidap anisakiasis. Nah, anisakiasis sendiri merupakan penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing anisakid nematodes yang menyerbu dinding perut atau usus manusia.
** Baca juga: Jelang Usia 30 Tahun Ada Sejumlah Penyakit yang Sebaiknya Diwaspadai

Yuk, lebih memperhatikan lagi tingkat kematangan daging sebelum dikonsumsi.(ilj/bbs)




Menjijikkan! Akibat Malas Cuci Tangan, Mata Bocah Ini Dipenuhi Belasan Cacing

Kabar6-Seorang bocah berusia dua tahun yang tidak disebutkan namanya, harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena matanya dipenuhi oleh belasan cacing. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Menurut dokter yang menangani kondisi bocah asal Tiongkok ini, melansir doktersehat, setidaknya sudah ada 10 cacing parasit berukuran sangat kecil yang diangkat dari mata sang bocah. Penyebabnya hanya gara-gara tidak pernah cuci tangan. Ya, tangan yang kotor karena telah memegang banyak benda kotor apabila langsung dipakai untuk mengucek atau menyentuh mata, tentu akan membuat larva cacing pun ikut masuk ke indera penglihatan.

Awalnya, orangtua anak ini heran dengan kebiasaan sang anak yang terus menerus merasakan gatal dan mengucek matanya selama beberapa hari. Mereka kemudian mengecek pada mata sang anak untuk mengetahui apa yang terjadi. Dari situlah ditemukan sejenis cacing dengan ukuran sangat kecil, bergerak di mata sang bocah.

Dokter yang memakai pinset untuk mengambil cacing-cacing ini menyebutkan bahwa proses pengangkatan cacing dengan ukuran sekira satu sentimeter itu cukup sulit untuk dilakukan. Para dokter juga mengaku terkejut dan tidak pernah menyangka bisa menemukan kasus seperti ini saat mereka bertugas.

Setelah diidentifikasi, cacing ini ternyata adalah cacing pita. Dokter pun menduga jika anak tersebut sepertinya tidak pernah mencuci tangan dan sering menyentuh mata saat tangannya sedang dalam kondisi kotor atau baru buang air besar (BAB). ** Baca juga: Bukan Jenazah, Pria Ini Justru Temukan Boneka dalam Peti Mati Anaknya

Hiii…(ilj/bbs)




Kaki Seperti Tersetrum, Dokter Temukan Larva Serangga dari Punggung Seorang Wanita

kabar6.com

Kabar6-Seorang wanita asal Prancis berusia 35 tahun, pergi ke rumah sakit dengan keluhan merasa lemah dan mengalami kejutan listrik di kakinya. Wanita yang tidak disebutkan namanya itu sudah berjuang selama tiga bulan, dan sering jatuh akibat gejala tadi.

Saat dilakukan pemindaian MRI, seperti dilansir Dailymail, ditemukan bahwa wanita itu telah terinfeksi parasit pada salah satu tulang belakangnya, disebut berasal dari cacing pita yang kemungkinan hidup pada anjing dan domba.

Mau tidak mau, wanita tersebut harus menjalani operasi untuk mengangkat larva serangga dari punggungnya, dan diberi obat untuk menghentikan infeksi tersebut terjadi kembali. Namun dokter tidak mengatakan bagaimana wanita ini bisa terinfeksi parasit. Kemungkinan ditularkan melalui makanan atau air minum, yang terkontaminasi oleh kotoran anjing, atau melalui kontak langsung dengan hewan lainnya.

Diketahui, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang dapat terinfeksi selama bertahun-tahun sebelum mereka mulai menunjukkan gejala apa pun. Tetapi larva tidak tumbuh menjadi cacing pita penuh, di dalam manusia. Dikatakan dokter, wanita itu memiliki kucing peliharaan dan juga pernah menunggangi kuda dan tinggal di dekat sapi.

Penyakit hydatid diperkirakan mempengaruhi sekira satu juta orang di seluruh dunia. Sebagian besar kasus mempengaruhi hati atau paru-paru manusia. Kondisi kurang umum dapat menginfeksi saraf, tulang, ginjal, limpa, otot, dan mata. ** Baca juga: Selama Puluhan Tahun, Seorang Pria di Jepang Hidup di Pulau Tak Berpenghuni

Penyakit hydatid bisa mahal dan sulit diobati. Pencegahan infeksi bisa dilakukan dengan membersihkan secara rutin hewan peliharaan, termasuk pemberian vaksin.(ilj/bbs)




Pulang dari Liburan, Kaki Pria Ini Jadi Tempat Bersarang Cacing Tambang

Kabar6-Bukannya menjadi lebih fresh, seorang pria asal Tiongkok yang baru saja menghabiskan liburan di Nigeria, justru mengalami hal yang membuat dirinya menjadi shock.

Kisah berawal ketika pria berusia 42 tahun yang tidak disebutkan identitasnya itu, seperti dilansir mirror.co.uk, mengalami ruam aneh pada kaki, dan tampak sesuatu berbentuk panjang di bawah kulit seperti pembuluh darah. Sesuatu itu bergerak hingga beberapa sentimeter setiap harinya.

Ia pun segera memeriksakan diri ke dokter. Petugas medis di Peking Union Medical College Beijing yang memeriksa kakinya menemukan sesuatu berwarna merah, besar dengan margin bergelombang. Ternyata, pria tersebut memiliki cutanteous larva migrans, yakni infeksi kulit yang disebabkan oleh parasit larva cacing tambang yang bersarang di kakinya.

Dijelaskan, larva cacing ini biasanya ditemukan di usus hewan peliharaan, kemudian cacing tambang bertelur di kotoran pemilik hewan peliharaan. Mereka dapat masuk ke tubuh manusia hanya dengan bersentuhan dengan telur cacing, misalnya saat berjalan tanpa alas kaki di pantai atau di tanah yang terkontaminasi.

Parasit cacing tersebut biasanya terlihat pada kaki, punggung, bokong, paha, atau perut. Seorang dokter yang juga menerbitkan penelitian tentang penyakit oleh cacing di New England Journal of Medicine mengatakan bahwa pasien kemudian menjalani pemulihan lengkap. ** Baca juga: Bantu Aktivitas Manusia, Ilmuwan Ciptakan Jari Tangan Tambahan

Sebuah makalah dalam jurnal Clinical Infectious Diseases menjelaskan, cutaneous larva migrans merupakan penyakit kulit yang paling sering dialami wisatawan sepulang dari negara-negara tropis.(ilj/bbs)