1

Ada Efek Buruk Kesehatan di Balik Pemakaian Kuku Palsu

Kabar6-Bagi sebagian wanita, tampil istimewa dengan kuku cantik akan menyempurnakan penampilan. Karena itulah, tidak sedikit wanita yang memakai kuku palsu dengan aneka bentuk dan warna.

Namun tahukah Anda, melansir alodokter, di balik cantiknya kuku palsu ternyata ada risiko kesehatan yang mengintai? Menggunakan kuku palsu memang membuat penampilan Anda semakin menarik. Namun kandungan bahan seperti etil metakrilat pada kuku palsu dapat memicu kulit menjadi kemerahan, bengkak, dan rasa nyeri pada kuku.

Selain itu, ada pula bahan-bahan lain yang perlu diwaspadai, seperti benzofenon, etil sianokrilat, butil fenol formaldehida, dan trikresil etil ftalat.

Salah satu bahan yang sudah banyak dilarang yaitu metil metrakrilat, karena meningkatkan risiko infeksi jamur dan kemungkinan kelainan kuku. Zat ini dapat dikenali dari bau kuku palsu yang aneh, serta kuku yang sulit dibentuk dan sulit dilepaskan.

Risiko dari kuku palsu juga kerap memicu infeksi bakteri, karena terdapat celah antara kuku dengan kuku palsu, sehingga timbul ruang untuk bakteri dan jamur berkembang. ** Baca juga: Hitung Berapa Banyak Protein dalam Telur Rebus

Risiko infeksi juga meningkat jika pemasangan kuku palsu dilakukan di tempat yang sanitasi dan kebersihannya tidak terjaga. Penggunaan kuku palsu dapat membuat kuku Anda menjadi tipis, rapuh, dan kering.

Menggunakan kuku palsu memang dapat menjadi solusi mudah untuk tampil cantik. Tapi segera konsultasikan dengan dokter, jika timbul gejala pada kuku, seperti gatal, nyeri, atau bengkak dan bernanah di sekitar kuku, setelah penggunaan kuku palsu.(ilj/bbs)




Mana yang Lebih Berbahaya, Kuteks Atau Kuku Palsu?

Kabar6-Salah satu hal yang menunjang penampilan wanita adalah pemakaian kuteks atau penggunaan kuku palsu. Selain terlihat lebih cantik, wanita pun akan lebih percaya diri karena terlihat seksi.

Namun tahukah Anda bahwa kuteks terbuat dari berbagai macam bahan kimia? Terlebih kuteks yang merek-nya tidak jelas, karena biasanya kuteks murah tersebut mengandung kadar aseton lebih tinggi, dan baunya lebih menyengat.

Dua bahan kimia yang biasa ditemukan pada kuteks, yaitu formaldehyde dan toluene, dilansir Go Dok, bisa berbahaya jika dihirup terlalu banyak, terutama oleh wanita hamil. Jadi sebaiknya Anda membatasi penggunaan cat kuku sebisa, atau gunakan kuteks dan pembersihnya yang bebas aseton dan bahan kimia lain.

Sementara itu kuku palsu memiliki sedikit efek terhadap kuku asli Anda maupun kesehatan. Namun, tidak jarang, kuku palsu yang digunakan bisa menyebabkan gangguan kesehatan, seperti infeksi. Hal ini karena saat kuku palsu Anda rusak atau kuku asli Anda tumbuh secara alami, maka akan tercipta sebuah celah di antara keduanya.

Celah ini bisa menjadi lingkungan yang hangat di mana infeksi kuku bisa lebih mudah muncul. Infeksi tersebut bisa pula terjadi jika kuku palsu Anda terlalu panjang, terlalu tebal, atau dipakaikan dengan peralatan yang tidak steril.

Tidak hanya itu, celah di antara kuku palsu dan kuku asli bisa pula menjadi lingkungan yang nyaman bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak. Hasilnya, kuku asli Anda pun menjadi lebih rentan terkena jamur.

Belum lagi bahan dan komponen dari kuku palsu bisa pula memicu reaksi alergi pada kulit Anda. Biasanya, tanda-tanda infeksi pada kuku adalah munculnya bercak kemerahan, pembengkakan, dan bintil bernanah. Sedangkan ciri utama alergi adalah timbul bercak kemerahan dan rasa gatal-gatal. ** Baca juga: Konsumsi Minuman Bersoda Bikin Gemuk?

Meskipun sama-sama mengandung bahan-bahan kimia yang bisa menjadi berbahaya, kuteks dan kuku palsu juga memiliki produk terbaik yang sama sekali tidak berbahaya. Jadi hal yang terpenting adalah bagaimana Anda pintar-pintar memilih produk kecantikan yang akan digunakan. Sesuaikan dengan riwayat alergi, dan jangan membeli produk yang tidak jelas.(ilj/bbs)