1

Ini Komunikasi Terakhir Keluarga, Sebelum Asep Ditemukan Tewas Dalam Karung

Kabar6.com

Kabar6-Keluarga Asep Hidayat yang mayatnya ditemukan didalam karung di pantai Karibea, Desa Tegal Papak, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang terakhir berkomunikasi dengan pria 38 tahun itu pada awal April 2019 lalu.

“Beberapa rekan korban pun mengaku masih sempat menghubungi korban pada tanggal 4 April lalu,” ujar Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono, Senin (8/4/2019).

Indra mengungkapkan, dari pengakuan keluarga, tanggal 1 April lalu mereka masih berkomunikasi dengan korban.

“Terakhir korban ketemu dengan keluarga pada 1 April 2019. Namun sampai 4 April 2019 beberapa rekan korban masih ada yang ketemu,” kata Indra.

Mayat Asep ditemukan warga pada Minggu (7/4/2019). Saat ditemukan tubuh Asep terikat di dalam karung sambil memeluk batu.

Dugaan sementara, kata Indra, korban meninggal setelah terombang ambing beberapa hari di laut dalam kondisi tubuh terlipat dalan karung sambil memeluk sebuah batu.

“Kemungkinan dengan modus seperti itu dibuang ke laut atau ditenggelamkan. Namun karena batu tidak begitu besar, sehingga bisa kebawa arus ke pinggir pantai,” kata Indra.

Bagian tubuh Asep sudah banyak yang rusak karena membusuk. Sebagian kulit dan daging mulai rapuh. Namun, beberapa bagian tubuh korban masih bisa diidentifikasi sehingga identitas mayat tersebut terungkap.

**Baca juga: Mayat Dalam Karung di Pandeglang, Polisi: Ada Benjolan dan Luka Diperut.

Polisi menyebutkan jika mayat dalam karung itu Asep yang merupakan warga Kampung Panyaungan Desa Panyaungan Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak. (Aep)




Dr Istiani: WBP di Lapas Harus Kuasai Cara Mengelola Stres dan Komunikasi Efektif

kabar6.com

Kabar6-Mengalami stress merupakan hal alamiah untuk setiap manusia, termasuk bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Hal itu diungkapkan Dr istiani, salah satu tim penyusun buku saku untuk WBP dan juga Dosen Psikologi di Binus University Alam Sutera Tangerang.

Istiani menjelaskan, didalam lembaga pemasyarakatan (Lapas), interaksi diantara WBP menjadi sangat krusial dan dapat berkembang menjadi stressor.

“Langkah antisipasinya, WBP harus dapat mengenali stressor dan bagaimana cara pengelolaannya,” kata Dr Istiani kepada kabar6.com, Selasa (2/10/2018).

Kata istiani, dalam pengelolaan stress, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Yakni mengenai gejala stress dan menanggulangi situasi stress (coping) yang sesuai untuk setiap individu.

“Pengelolaan stress dan mengenali gejala-gejalanya penting untuk dapat mendorong dan menganalisa coping yang sesuai untuk setiap individu,” terangnya.

Selain itu pengelolaan stres, lanjut Istiani, komunikasi merupakan hal yang sangat penting untuk dikelola guna mewujudkan komunitas yang sehat mentalnya.

**Baca juga: Tim Medis Lapas Perempuan Tangerang Kaderisasi 29 WBP.

“Mengelola komunikasi efektif adalah suatu keterampilan untuk dapat memfasilitasi komunikasi efektif antar WBP,” paparnya. (fit)