1

Polsek Batu Ceper Komitmen Kawal Nataru

Kabar6.com

Kabar6-Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019, Polsek Batu Ceper Komitmen lakukan pengamanan perayaan Natal di wilayah hukumnya. Hal itu dikatakan Kapolsek Batu Ceper Kompol Hidayat Iwan Irawan, Minggu (23/12/2018).

Untuk pengamanan Natal 2018, pihaknya menurunkan dua personel dipimpin Ipda Nur Hidayat di Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA).

Sementara, perayaan Natal di Gereja GBI Perum Budi Indah, Jalan Semeru Blok B-27 Kelurahan Poris Gaga, dikawal langsung oleh Kapospol Budi Indah, Iptu Suharto ditambah empat personelnya.

Kapolsek Batu Ceper komitmen untuk mewujudkan situasi kamtibmas aman kondusif di wilayah hukumnya.

“Saya optimis, jika seluruh elemen masyarakat bersatu, kita dapat mewujudkan kamtibmas yang aman dan kondusif,” kata Kompol Hidayat Iwan Irawan.

**Baca juga: Airin Minta Pengurus NU Bantu Wujudkan Motto Tangsel.

Untuk itu, Kompol Hidayat Iwan Irawan berpesan kepada para jemaat gereja dan masyarakat Batu Ceper untuk dapat mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.

“Saya berpesan kepada para jemaat gereja yang merayakan Natal dan masyarakat Batu Ceper pada umumnya, untuk bersama-sama menjaga situasi kamtibmas aman kondusif,” kata Kapolsek Batu Ceper. (jic)




Dianggap Abaikan Komitmen, Sekcam Serpong Geruduk Apartemen SGV

kabar6.com

Kabar6-Geram akan sikap Apartemen Serpong Green View yang dianggap mengabaikan poin komitmen yang telah disepakati bersama melalui mediasi di Aula Kecamatan Serpong (2/10/2018) kemarin.

Sekretaris Camat Serpong yang didampingi Lurah Lengkong Gudang Timur (Leguti) dan Babinsa Leguti geruduk Apartemen SGV.

Sekcam Serpong, M Supriyadi menjelaskan, pihaknya merasa geram dengan sikap tak korporatif dari PT Satria Dharma Nusantara (SDN) dan Building Managemen SGV yang dianggap mengabaikan poin komitmen.

“Berdasarkan pengaduan pemuda, hingga saat ini mereka belum dipekerjakan lagi oleh PT SDN setelah sebelumnya dirumahkan. Sudah sejauh mana PT SDN menangani hal ini,” ungkap Supriyadi di SGV, Rabu (10/10/2018).

Senada, Lurah Leguti Rahmad Kurnia, mengeluhkan sikap SGV dan PT SDN yang dianggap susah untuk komunikasi.

**Baca juga: Sekcam Serpong Berang SGV dan PT SDN Tak Korporatif.

“Sulit banget berkomunikasi dengan pihak SGV dan juga PT SDN. Kami kesini ingin menanyakan proges dari komitmen yang telah disepakati,” beber Rahmad. (tim K6)




Kapolsek Batu Ceper: TNI Polri Komitmen Netral Dalam Pemilu

kabar6.com

Kabar6-Deklarasi Damai Pemilu 2019 yang dihelat di Pendopo Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, Polsek Batu Ceper bersama TNI komitmen untuk tetap netral tanpa berpihak kemanapun.

“Kami selaku petugas keamanan, baik itu dari Polri dan TNI diwajibkan untuk netral dan tidak boleh memihak atau berpihak kepada siapapun,” kata Kompol Hidayat Iwan Irawan, Kapolsek Batu Ceper saat sambutan di kegiatan Deklarasi Damai 2019.

Kapolsek Batu Ceper juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk melaksanakan demokrasi yang santun. Sehingga dapat terciptanya pemilu aman, nyaman, damai dan kondusif.

Hiayat menambahkan, pihaknya, TNI dan unsur Muspika tak bisa sembarangan foto bersama dengan para calon legislatif. Hal itu untuk menghindari penilaian negatif serta untuk menunjung tinggi netralitas tadi.

“Kami dari Polri dan TNI mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kondusifitas jelang dan saat pelaksanaan pemilu. Mari bersama-sama ciptakan situasi kamtibmas,” tegasnya, Sabtu (6/10/2018).

Senada, Danramil 02 Batu Ceper, Mayor ARM Bambang Heryanto menambahkan, guna mewujudkan Negara demokrasi melalui perjuangan serta proses yang panjang.

Oleh karena itu, perjuangan ini harus dipertahankan untuk menjadikan Indonesia menjadi Negara demokrasi yang besar.

Danramil 02 Batu Ceper mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa demi keutuhan NKRI.

**Baca juga: Deklarasi Damai 2019 di Batu Ceper, Ciptakan Pemilu Aman dan Damai.

“Kami selaku TNI, Polri dan aparatur sipil Negara harus netral didalam kegiatan pemilu. Dan, untuk deklarasi damai ini harus terus disosialisasikan ke bawah agar masyarakt dapat mengetahuinya, mari kita bersatu,” tegas Mayor ARM Bambang Heryanto. (jicris)




Sampah Berceceran, Sekdis DLH Tangsel Tantang Warga Komitmen

kabar6.com

Kabar6-Sampah yang berpotensi menjadi “emas” ini masih belum bisa di manfaatkan oleh warga dengan program bank sampah yang tengah di jalankan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Terlihat pola hidup yang kotor dan sikap masyarakat sekitar yang cenderung tidak peduli. Akhirnya sampah tersebut berceceran di sepanjang jalan PAMD, Rawa Buntu, Serpong.

Aktifis peduli sampah dalam sambungan WhatsAppnya mengirimkan foto, yang menggambarkan kebiasaan pola masyarakat yang tidak patut di contoh.

Sekertaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Yepi Suherman, melalui telepon selulernya mengatakan kepada kabar6.com, wilayah tersebut berjauhan dari pemukiman masyarakat, Rabu (26/9/2018).

“Tempat tersebut memang sepi, kami sudah sering mengangkut sampah di jalan PAMD, dan selalu timbul lagi, sekalipun di berikan tong sampah, kemungkinan akan lebih kotor lagi, ayo kita selesaikan sampah dari sumbernya,” tegas Yepi.

Yepi juga menambahkan bahwa dinasnya tak pernah bosan untuk menegur prilaku warga yang sering buang sampah di sembarang tempat. **Baca juga: Perpustakaan Keliling Sambangi SD Muhammadiyah 35 Solear.

“Saya tantang warga sekitar untuk komitmen, dengan catatan, bilamana ada yang membuang sampah di lokasi tersebut, mari kita beri sanksi bersama. Karena daerah itu kosong, tidak ada yang bisa menjamin untuk tetap bersih, sepanjang masyarakat tidak menjaganya,” (Adt)




Mudah Dapatkan Seks Bikin Pria Zaman Sekarang Pilih Tidak Menikah?

Kabar6-Sebuah buku yang ditulis oleh sosiolog Mark Regnerus, berjudul ‘Cheap Sex: Man Transformation, Marriagge, and Monogamy, mengungkapkan bahwa ‘seks murah’ turut andil dalam angka pernikahan yang semakin menurun. Disebutkan, persentase masyarakat Amerika berusia 25-34 tahun yang menikah turun 13 poin dari tahun 2000 sampai 2014.

Seks murah adalah istilah ekonomi yang dimaksudkan untuk menggambarkan seks yang memiliki biaya sangat kecil dalam hal waktu atau investasi emosional, sehingga memberi sedikit nilai.

Pada generasi lampau, dilansir Aura, wanita umumnya membuat pria menunggu sampai menikah untuk berhubungan seks. Untuk mendapatkan istri (dan seks), pria harus bersih dan rapi dan memiliki pekerjaan yang bagus.

Namun kini, seperti ditulis Regnerus dalam bukunya itu, dengan konten porno sesuai permintaan dan kebebasan reproduksi yang lebih besar, seks merupakan komoditas yang tersedia setiap saat. Hal ini telah membuat pria memiliki sedikit motivasi untuk menikah. Mengutip prediksi demografer Steven Ruggles, satu dari setiap tiga orang berusia 20-an tidak akan pernah menikah.

Regnerus menyalahkan seks murah karena menurunnya tingkat pendidikan dan tingkat pekerjaan di kalangan pria, sedangkan wanita lebih banyak mendapatkan gelar sarjana dan memasuki angkatan kerja. Di Amerika Serikat, wanita yang memiliki gelar sarjana lebih tinggi enam persen ketimbang pria berusia 25-34 tahun di level yang sama.

Menurut Regnerus, sementara wanita mempertahankan peran mereka sebagai penjaga hubungan seksual, pria mengendalikan pasar pernikahan. Dan mengingat kemudahan akses terhadap seks, Regnerus percaya bahwa motivasi pria untuk menikah bisa sama sekali hilang.

Dalam survei yang dilakukan pada 15 ribu responden belum menikah berusia di bawah 40 tahun, ditemukan rasio dari setiap 100 wanita yang mengatakan ingin menikah, hanya 82 pria yang berpikiran sama.

Rasio ini, menjaga kekuatan hubungan tertinggi di tangan pria. Bagi banyak wanita, tampaknya pria memiliki rasa takut akan komitmen. Namun rata-rata pria tidak takut akan komitmen, demikian tulis Regnerus.

Pria berada di kursi pengemudi dalam pasar perkawinan dan diposisikan secara optimal untuk menavigasinya dengan cara yang mengutamakan kepentingan dan preferensi seksual mereka. Pada gilirannya, ini menyebabkan wanita terus melajang, memasuki pernikahan yang hancur atau pernikahan yang tidak memuaskan.

Sementara itu, sebuah studi pada 1992 menemukan bahwa 29 persen pria dan sembilan persen wanita melakukan masturbasi setidaknya seminggu sekali. Pada 2014, sebanyak 49 persen pria dan 32 persen wanita mengaku melakukan hal itu setidaknya sekali dalam enam hari. ** Baca juga: Wajah Tua dari Usia Sebenarnya, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Regnerus menyimpulkan, selama seks sangat rendah biayanya bagi pria, wanita heteroseksual akan mengalami kesulitan menemukan pasangan yang layak untuk menikah.(ilj/bbs)