1

DPRD Kritik Taman di Kota Tangerang Kondisi Rusak

Kabar6.com

Kabar6-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang mengkritik taman-taman yang saat ini dalam kondisi rusak.

Hal ini ungkapkan oleh Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo. Ia mengatakan taman-taman yang dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) menjadi tugas kita bersama untuk melakukan perawatan dan menjaganya.

Hal ini guna memastikan aset-aset pertamanan yang dimiliki terjaga estetika keindahan. Meskipun saat ini kondisi pendemi Covid-19 yang mengharuskan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jawa – Bali di mulai hari ini 11 – 25 Januari.

“Khususnya dinas terkait (Disbudpar) harus dominan untuk menjaga dan merawat. Meskipun hari ini PSBB tapi terkait aset-aset yang ada harus di rawat,” ujar Gatot saat dimintai keterangan oleh Kabar6.com, Senin (11/1/2021).

Diberitakan sebelumnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang tengah mewacanakan merenovasi taman bambu di kawasan Cikokol pada 2021 ini. Hal tersebut menyusul taman bambu saat ini sudah banyak yang rusak. Baca Juga:HUT Ke-48, PDI-P Kota Tangerang Menyatunya Elemen Kebangsaan

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Pertamanan Kota Tangerang, Ubaidillah Ansar membenarkan, bahwa kondisi taman bambu tersebut dalam keadaan rusak.

“Jadi taman bambu 2021 kita renovasi, kita beresin semuanya,” ujar Ubaidillah saat dimintai keterangan, Senin (4/1/2021).

Dirinya melihat banyak hal yang dipersiapkan, saat ini kondisi bambu yang telah rusak sehingga perlu direnovasi. Namun demikian, untuk taman lainnya belum ada renovasi yang dinilai masih layak. Sementara yang paling krusial adalah taman bambu itu sendiri. (Oke)




Semarak Imlek 2571, Ketua Dewan Gatot: Tingkatkan Terus Kerukunan Sesama

Kabar6.com

Kabar6-Dalam perayaan tahun baru Imlek 2571 yang jatuh pada 25 Januari 2020, Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo menyempatkan dirinya untuk berbaur bersama warga Tionghoa di Kota Tangerang.

Meski bukan dari etnis Tionghoa, pria yang akrab disapa Bowo ini tak sungkan berkunjung ke kelenteng Bun Tek Bio dan Bun San Bio Tangerang.

“Masyarakat di Kota Tangerang memiliki keberagaman etnik dan budaya yang salah satunya adalah Tionghoa. Oleh karena itu, demi menjaga kebinekaan etnis tersebut, saya kira merasa perlu untuk menyaksikan langsung aktifitas masyarakat Tionghoa pada perayaan Imlek 2571,” ucap Gatot kepada wartawan, (25/1/2020).

Kendati masyarakat di Kota Tangerang begitu beragam etnis namun tidak terkecuali etnis dari Tionghoa.

**Baca juga: Mayat Tanpa Busana Ditemukan di Perum Alam Raya Benda.

“Tapi sampai hari ini kita tetap rukun meski dengan perbedaan itu. Maka kita harus terus menjalin kerukunan itu, bersatu dalam kebhinekaan,” katanya.

Berbagai tradisi seni budaya masyarakat Tionghoa di Kota Tangerang kerap mewarnai perayaan Imlek setiap tahunnya. Pertunjukan yang disuguhkan seringkali mencuri perhatian berbagai kalangan masyarakat di wilayah tersebut.

Sebagai informasi, kunjungannya politisi PDI Perjuangan ini didampingi Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Heryanto, dan juga Dandim 0506/tng Letkol inf Wisnu Kurniawan. (Oke)




Ketua DPRD Kota Tangerang Ingatkan Pemkot Optimalkan Serapan Anggaran

kabar6.com

Kabar6-Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo mengingatkan Pemerintah Kota Tangerang agar dapat mengoptimalkan serapan anggaran.

Sebab, serapan anggaran tersebut sebagai indikator keberhasilan Pemerintah setempat. Selain itu, anggaran itu harus memberikan dampak yang dirasakan masyarakat, baik itu pembangunan maupun kesejahteraan masyarakat.

“Sudah kita ingatkan,” ujar Gatot saat dihubungi oleh Kabar6.com, Senin (11/11/2019).

Gatot mengatakan, setelah pihaknya melakukan pembahasan bersama eksekutif, yang membuat anggaran tersebut belum terserap karena adanya proyek yang belum terbayarkan meskipun pengerjaan sudah selesai.

“Ada juga yang belum selesai dikerjakan dan itu juga belum terbayarkan. Mereka (Pemkot Tangerang) menargetkan akhir tahun bisa mencapai 90 persen lebih,” katanya.

Meski demikian, Gatot mendorong Pemkot Tangerang untuk merealisasikan serapan anggaran tersebut sesuai kebutuhan yang langsung berpihak kemasyarakat.

“Kita sampaikan ke Pemkot Tangerang, agar menyiapkan beasiswa jenjang sarjana dan penambahan sebanyak 2 RSUD,” jelasnya.

Berdasarkan laman monev.lkpp.go.id Pada tahun 2019 ini, anggaran Pemkot Tangerang senilai Rp5,002 triliun, terdiri atas belanja tidak langsung (BTL) mencapai Rp 1,571 triliun dan belanja langsung (BL) sebesar Rp3,430 triliun.**Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, Pemkot Tangerang Gelar Upacara Ziarah dan Tabur Bunga.

Bahwa serapan anggaran Pemkot hingga Akhir Oktober 2019 baru mencapai 50,81 persen.(Oke)




DPRD Tetapkan 3 Raperda Menjadi Perda Kota Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang menggelar rapat Paripurna pengambilan keputusan mengenai penetapan 3 Rancangan Peraturan Daerah menjadi Peraturan Daerah Kota Tangerang.

Rapat yang digelar diruangan Paripurna DPRD Kota Tangerang, Rabu (26/6/2019).

Ketua DPRD Kota Tangerang, Suparmi mengatakan tiga peraturan daerah yang ditetapakan dalam Paripurna tersebut merupakan dua diantaranya inisiatif dari DPRD Kota Tangerang.

“Sampai yang tadi ditetapkan tapi yang tiga ini belum dilembar daerahkan,” ujarnya.

Menurut Suparmi, sepanjang priode masa jabatan di DPRD Kota Tangerang, pihaknya telah menyelasaikan sebanyak 47 Perda sampai dengan 3 Perda yang ditetapkan didalam Paripurna hari ini dengan 7 Perda inisiatif oleh DPRD Kota Tangerang.

Dalam Paripurna tersebut yang ditetapkan menjadi Perda diantaranya, Pelestarian warisan budaya tak benda, Bantuan sosial kematian bagi penduduk miskin di Kota Tangerang dan Retribusi perijinan tertentu.

Sementara itu, Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan dalam Perda bantuan sosial kematian bagi penduduk miskin pihaknya, masih akan menganggarkan besaran jumlahnya dalam memberikan bantuan tersebut.

**Baca juga: 33 Ribu Lulusan SD Merebutkan 11 Ribu Kursi SMP di Kota Tangerang.

“Mekanismenya ada evaluasi dan pengesahan dari provinsi,” ujarnya

Namun, kata Arief, komposisi dari anggaran tersebut akan melihat jumlah penduduk warga miskin, walaupun bantuan sudah di Perdakan namun secara tehnis akan diatur.

“Banyak hal tehnis akan diatur dalam Perwal (Peraturan Walikota, red),” jelasnya (Oke)