1

Wali Kota Arief Serahkan SK Pengangkatan Guru Menjadi Kepsek

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang resmi mengangkat 80 Guru yang Diberikan Tugas sebagai Kepala Sekolah (Kepsek)

Surat Keputusan (SK) Pengangkatan diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, di Ruang Rapat Akhlakul Karimah Gedung Puspem Kota Tangerang, Rabu, (29/11/2023).

Arief mengatakan ucapan selamat dan terimakasih atas dedikasi yang telah diberikan para penerima SK dalam dunia pendidikan khususnya di Kota Tangerang.

Selain itu, ia berpesan agar berbagai program inovatif dapat lahir dan diterapkan guna mewujudkan lingkungan pendidikan yang nyaman dan kondusif.

“Saya ucapkan selamat serta semangat bertugas semoga gagasan dan inovasi-inovasi baru dalam membangun sekolah yang nyaman tidak hanya bagi para murid tetapi juga para guru dan karyawan dapat terwujud,” ujar Arief, Kamis (30/11/2023).

Karenanya, orang nomor satu di Kota Tangerang itu menyampaikan masa depan para peserta didik yang juga sekaligus masa depan bangsa tersebut bergantung pada program-program dan pengalaman-pengalaman yang didapatkan di sekolah.

**Baca Juga: Wali Kota Arief Serahkan SK Pengangkatan Guru Menjadi Kepsek

“Kenapa kepala sekolah harus inovatif? Karena di era sekarang ini yang diperlukan bukan hanya ilmu pengetahuan tetapi juga bekal pengalaman yang berguna untuk masa depan,” katanya.

Contohnya pelajaran kerajinan tangan, sambung Arief, selain belajar soal pembuatannya juga diajarkan dasar-dasar dalam penjualan dan marketingnya. “Cukup dasarnya saja dan ada kemauan belajar, insya allah bisa buat bekal di masa depan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arief turut berpesan kepada para penerima SK pengangkatan tersebut agar senantiasa dan terus belajar serta beradaptasi dengan perkembangan zaman.

“Kita semua tahu di era yang serba cepat ini tentunya kita juga harus cepat beradaptasi. Karena jika tidak akan ketinggalan. Kalau kepala sekolah ketinggalan, guru juga akan ketinggalan dan anak-anak kita juga akan semakin tertinggal,” pesannya. (Adv)




Dilaporkan LSM soal Dana BOS, Kepsek di Lebak Ramai-ramai ke Gedung DPRD

Kabar6-Ratusan kepala sekolah (Kepsek) sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Lebak, Kamis (16/11/2023).

Kedatangan mereka memenuhi panggilan Komisi III DPRD Lebak terkait laporan lembaga swadaya masyarakat (LSM) mengenai dugaan penyimpangan penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS).

“Yang diserahkan ke kami datanya ada sekitar 20 sekolah, iya disebutkan di laporan itu di mana dugaan pelanggarannya,” kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Lebak, Acep Dimyati.

Kata Acep, dana BOS yang dilaporkan ke DPRD karena diduga terjadi penyimpangan adalah dana BOS tahun 2020. Namun karena sudah ada hasil laporan audit dari aparat pengawasan intern pemerintah (APIP), Komisi III berasumsi jika penggunaannya sudah tidak ada masalah.

“Ini sudah diaudit oleh Inspektorat dan BPK, hasilnya sudah keluar, artinya sudah beres masalahnya. Tetapi pelapor bersikukuh bahwa ada pelanggaran, karena menganggap laporan itu bersifat administratif. Sementara pelapor punya data riil terkait dugaan penyalahgunaan itu,” papar Acep.

Seharusnya ujar Acep, rapat tadi untuk mengkonfrontir antara data yang dilaporkan dengan pihak sekolah. Namun hal itu tidak mungkin dilakukan karena pelapor tidak hadir.

“Harusnya tadi dikonfrontir data-data itu, tapi kondisinya tidak kondusif untuk teman kepsek menjelaskan karena sangat ramai, dan juga pelapornya tidak hadir karena sakit,” ucap Acep.

Sementara itu, Kepala SMPN 3 Rangkasbitung, Kiki Rukiman menyayangkan ketidakhadiran LSM yang melaporkan.

“Sayang ya tidak hadir, jadi tidak tuntas masalahnya. Kalau ada kan semua bisa dijelaskan, mana nih yang dipermasalahkan, tinggal dijelaskan beres kan,” kata Kiki.

Terkait laporan dugaan penyimpangan dana BOS oleh LSM tersebut, Kiki membantah keras bahkan menyebutnya sebagai fitnah.

“Ini fitnah, bukan dugaan. Semua sekolah dikirimi surat bahwa katanya sekolah memanipulasi dana BOS oleh kepala sekolah, khususnya BOS tahun 2020,” pungkasnya.(Nda)




Pelajar Berkebutuhan Khusus di Serpong Ditolak PKL, Kepsek: Hotel Punya Kriteria

Kabar6-Kepala SMK PW di Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Hidayat Mulyana mengakui ada satu pelajar berkebutuhan khusus inisial I. Sementara lembaga pendidikan yang dipimpinnya sekolah umum, bukan inklusi.

“Tapi ibunya itu mohon maaf dalam tanda kutip agak memaksakan sekolah di kami,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (10/10/2023).

Hidayat mengakui tahun ajaran ini sudah banyak pelajar yang mengikuti praktek kerja lapangan (PKL). Meski demikian ia tak bisa memaksa industri perhotelan untuk menampung I.

“Karena hotel juga punya kriteria,” terangnya. Hidayat bilang pihak sekolah sudah berupaya memfasilitasi I wawancara dengan tiga hotel berbintang.

**Baca Juga: Pelajar Berkebutuhan Khusus di Serpong Ditolak PKL ke Perhotelan

Orang tua I, lanjutnya, juga telah memaksa untuk membawa proposal sendiri ke hotel tujuan PKL. Tapi tetap saja ditolak.

“Yang lain diterima, ada anak yang rada berkebutuhan khusus, ada yang tangannya tremor nah itu kita bawa interview lulus diterima di house kiping,” terang Hidayat.

Menurutnya, setiap hotel punya standar operasional prosedur. Termasuk dalam menerima sumber daya manusia karena pelajar matang disetarakan dengan pegawai hotel.

“Nah anak ini sangat berkebutuhan khusus tapi berkebutuhan khusus nya beda tuna grahipta. Yang IQ-nya di bawah,” ujar Hidayat.(yud)




Mulai 2023 Kepsek di Kabupaten Tangerang Dilarang Rekrut Guru Honorer

Kabar6-Kepala Dinas Pendidikan, Dadan Gandana mengingatkan kepada seluruh kepala sekolah agar tidak merekrut guru honorer selama 2023. Semua guru honorer bisa terselesaikan melalui proses verifikasi.

Kebijakan tersebut dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yang sedang menyusun rancangan peraturan bupati (Perbub) tentang pengelolaan keuangan sekolah secara non tunai.

Agar tidak terjadi permasalahan terus menerus seperti salah pencatatan dan hilang dokumentasi yang akhirnya memperlambat sistem. Lalu pelaksanaan sekolah hybrid sebagai bagian dari pelaksanaan Program Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM).

“Kita ingin guru honorer yang sudah ada ini bisa semuanya kita naikan lagi dan terverifikasi agar bisa mendapatkan sertifikat di tahun berikutnya. Angkanya bisa tepat jika tahun ini tidak ada penambahan lagi,” kata Dadan Jumat, (5/5/2023).

Ia mengimbau agar seluruh kepala sekolah juga melakukan kewajibannya dan tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan. Bagi kepala sekolah yang sudah diberi teguran sampai tiga kali akan ada sanksi dari dinas pendidikan.

**Baca Juga: Praktisi Hukum Desak Kapolri Usut Kasus Oli Palsu Usai Digerebek Kemendag

“Setiap ada kepala sekolah yang tidak tertib kita beri surat teguran 1,2,3. Jika masih tidak tertib maka sanksi kita akan laksanakan karena dampaknya dapat menghambat seluruh pelaksanaan kegiatan,” tegasnya.

Dadan berharap untuk kedepannya setiap sekolah bisa tertib administrasi dan lebih teliti lagi terhadap sarana dan prasarana agar seluruh kegiatan berjalan lancar.

Terpisah, masih kata Dadan, ia berkomitmen menyelesaikan rehabilitasi sebanyak 110 ruang kelas. Dari jumlah tersebut, ruang sekolah untuk SD yang akan diperbaiki sebanyak 79 ruang kelas, SMP 23 ruang kelas, dan PAUD 8 ruang kelas.

“Untuk tahun ini akan ada penambahan ruang kelas, tambahan ruang kelas ini sebanyak 93 ruang meliputi 65 ruangan untuk Sekolah Dasar, 23 ruangan untuk SMP dan 5 ruangan untuk Paud,” ujarnya. (Rez)




Viral Oknum Pelajar di Tangsel, Kepsek: Mainin Saklar Kayak Lampu Disko

Kabar6-Oknum pelajar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berinisial MGP mengalami depresi atas perceraian kedua orang tuanya. Ia berani melawan dengan menghardik petugas sekolah yang rekaman video viral di media sosial.

“Ini anak broken home,” kata Masri, Kepala SMK Pustek di Jalan Raya Serpong, Kelurahan Pondok Jagung, Serpong Utara, Rabu (8/2/2023).

Menurutnya, kedua orang tua pelajar Karsih W dan Sriyono sudah bercerai. Ia pastikan keributan terjadi bukan karena terlambat masuk sekolah, tapi pada saat jam istirahat.

**Berita Terkait: Viral, Oknum Pelajar Hardik Pegawai SMK di Tangsel

“Siswa tersebut di kelas XI TKJ itu mainin lampu dikedap-kedipin. Seperti lampu disko,” terang Masri.

Saklar lampu, lanjutnya, oleh MGD dikedap-kedipkan diketahui petugas keamanan. Pelajar itu lantas ditegur tetapi tidak terima.

Memainkan lampu dikhawatirkan dapat memicu korsleting listrik. Pada saat ditegur MGD tidak senang meski sempat diajak ke ruangan bimbingan penyuluhan.

“Sudah dipertemukan dengan orang tua. Dan dia mengakui,” ujar Masri. Pihak sekolah kemudian membuat surat perjanjian di atas materai yang ditandangani MGD beserta orang tuanya.

Pihak sekolah tidak segan-segan mengeluarkan siswa tersebut jika mengulangi perbuatannya.

“Mungkin anak itu butuh perhatian. Karena orang tuanya sudah pisah,” tambah Masri.(yud)

 




Efek Berita Beras, Kepsek Dikumpulkan?

Kabar6-Pemberitaan terkait pro kontra guru di Kota Tangerang yang diharuskan membeli beras setiap bulan, menuai reaksi dari instansi terkait ?, Kamis (12/1/2023).

Ya, kasak kusuk itu disampaikan seorang sumber, yang menyebutkan adanya pengumpulan para Kepala Sekolah (Kepsek) tingkat Sekolah Dasar di salah satu wilayah.

Sumber juga menyebutkan bila hal itu dilakukan untuk mencari tahu siapa yang telah berbicara tentang persoalan beras yang muncul dalam pemberitaan media.

Kepala Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan , H. Djuhairi membantah bila ada kegiatan pengumpulan itu.

**Baca Juga: Pro Kontra Kebijakan Wajib Beli Beras di Kalangan Guru Kota Tangerang

Menurutnya, kegiatan itu merupakan agenda rapat biasa atau rutinitas yang lazim dilaksanakan.

“Gak ada. Kalau rapat mah memang biasa kita,” ungkap dia, saat ditemui diruang kerjanya, kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menegaskan bila pembelian beras itu bukanlah hal yang wajib. Melainkan hanya sebatas anjuran bagi yang berminat.

“Gak wajib. Yang mau aja itu mah. Itu kan beras dari TNG (PT. Tangerang Nusantara Global, red), gak ada salahnya kan kita sebagai masyarakat Kota Tangerang, ikut bantu dan bangga sama BUMD milik kita,” terangnya.

Meski begitu, ia tak menampik bila akan ada pihak yang berkeberatan dengan hal tersebut.

“Ya pasti akan ada aja yang gak suka (keberatan). Kalau ada satu dua mah jangan dipusingin, yang penting banyak yang seneng, gitu aja,” saran dia, dengan ramah.

Terkait teknisnya, kata Djuhairi, dilakukan antara pihak PT TNG bersama PGRI Kota Tangerang. Sedangkan, untuk harganya sendiri, yakni sebesar Rp 60 ribu per satu karung ukuran 5 kilogram.

“Jadi bukan dinas. Ini mah PGRI. Ya, mungkin biar memudahkan saja. Kan gak mungkin kalau diantar satu-satu. Jadi di koordinir melalui masing-masing PGRI yang ada disetiap Kecamatan,” katanya.

Disinggung soal jabatan Ketua PGRI yang tak lain juga adalah sebagai Kepala Dinas Pendidikan, Djuhairi menyakini bila hal tersebut tak terkait sama sekali.

“Gak lah, pak Jamal (Kadisdik Kota Tangerang), bisa membedakan itu,” pungkasnya. (Gus)




OSIS SMPN 15 Kota Tangsel Inisiatif Galang Dana untuk Cianjur, Kepsek: Saya Terharu

Kabar6.com

Kabar6-Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMPN 15 Kota Tangerang Selatan, inisiatif menggalang dana kepada para siswa, untuk membantu para korban terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat.

Wakil Ketua OSIS SMPN 15 Kota Tangsel, Aulia Alexa Susandra mengatakan, dirinya bersama teman-teman turut berduka cita atas yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat.

Aulia menjelaskan bahwa galang dana ini adalah inisiatif dari para OSIS dan teman-teman dari SMPN 15 Kota Tangsel yang telah diizinkan oleh para guru untuk menggelar galang dana.

“Awalnya ini inisiatif kita, kemudian diizinkan oleh para guru untuk menggalang dana, kita keliling 22 kelas, alhamdulillah teman-teman menyambut dengan baik,” ujarnya kepada Kabar6.com di SMPN 15 Kota Tangsel, Pakualam, Serpong Utara, Rabu (23/11/2022).

Aulia berharap, dengan donasi yang telah dikumpulkan sebanyak Rp1,4 juta ini sedikitnya dapat membantu para korban gempabumi di Cianjur, Jawa Barat.

“Semoga dengan donasi yang udah dikumpulin ini, sedikitnya bisa membantu para korban bencana, bisa bermanfaat, dan cepat pulih kembali,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 15 Kota Tangsel, Mamat Rahmat sangat terharu dan bangga atas inisiatif yang dilakukan para anggota OSIS, karena galang dana ini menunjukkan kepekaan dan empati dari anak-anak OSIS di SMPN 15 Kota Tangsel.

“Saya merasa bangga, terharu, dan senang atas inisiatif dari anak-anak OSIS lakukan, tanpa menunggu dari guru-guru atau dari kami untuk menginstruksikan ke mereka untuk ini, tetapi mereka sudah inisiatif duluan,” ungkapnya.

Dijelaskan Mamat, pihaknya dari para guru juga akan mencoba untuk berpartisipasi menambah jumlah yang telah dikumpulkan dari para siswa-siswi SMPN 15 Kota Tangsel

**Baca juga: Peduli Kesehatan, IKPP Tangerang Lakukan Cek Darah Gratis di SMPN 15 Tangsel

“Kemudian nanti distribusi nya menunggu dari pihak dinas dan disatukan. Kalaupun nanti dari pihak dinas belum ada atau kami harus menunggu lama, mungkin nanti kami inisiatif untuk menyalurkan ini,” tutupnya.

Diketahui, Cianjur Jawa Barat mengalami gempa sebesar 5,6 skala richter pada 21 November 2022 lalu, dan menurut data terupdate dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 268 warga meninggal dunia akibat gempa Cianjur.(eka)




Rakor Kepsek SMK se-Tangerang, Asda Banten Komarudin Tekankan Penguatan Program UKS

Kabar6.com

Kabar6-Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah (Asda I) Provinsi Banten, Komarudin, berharap semua sekolah SMK/SMA di Kabupaten Tangerang melakukan penguatan program Usaha Kesehatan Siswa (UKS).

Hal tersebut dipandang penting untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat siswa, terlebih di masa pemulihan pasca pandemi Covid-19.

“Saya berharap UKS diarahkan untuk membentuk perilaku hidup sehat bagi siswa sebagai upaya promotif dan preventif kesehatan,” kata Komar dalam kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Sekolah SMK (negeri maupun swasta) se-Kabupaten Tangerang, di SMKN 1, Panongan, Rabu (24/8/2022).

Komarudin menerangkan, upaya promotif dan preventif dapat dilakukan dengan mengoptimalkan pelaksanaan trias UKS di sekolah.

Trias UKS yang dimaksud meliputi pelaksanaan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.

“Kita usahakan semua indikator pada kelompok stratifikasi UKS terpenuhi, kita review apa saja yang perlu diperbaiki dan tingkatkan ke depan,” terangnya.

Selain soal program UKS, pada kesempatan itu Komar juga bicara mengenai revitalisasi sekolah swasta dalam sistem pendidikan.

Menurutnya, sekolah swasta akan lebih menjanjikan peluang dan harapan jika mampu memberi sesuatu yang berbeda dengan sekolah negeri.

“Sekolah swasta jangan bersaing dengan sekolah negeri, tapi mengisi segmentasi pengguna jasa pendidikan yang berbeda dengan sekolah negeri,” tegasnya.

**Baca juga: Warga Keluhkan PJU di Wilayah Curug Tak Berfungsi

Karena itu, ia mendorong agar sekolah swasta terus berenovasi serta mengembangkan segala potensi dan kualitas yang dimiliki.

“Karena kebutuhan pengguna jasa pendidikan itu beda-beda, maka menjawab segmentasi kebutuhan itu sangat penting,” tutupnya.(eka)




Wali Kota Arief Ancam Copot Kepsek Jika Muridnya Kedapatan Tawuran

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah memberikan ultimatum kepada Kepala sekolah (Kepsek) di Kota Tangerang apabila terdapat siswanya kedapatan terlibat tawuran.

Pernyataan tersebut sebagai bentuk peringatan kepada Kepala sekolah sehingga dapat membina peserta didik.

“Kalau ada siswa negeri yang terlibat tawuran kepala sekolah saya copot,” ujar Arief dalam diskusi Ngopi Item (Ngobrol Pintar Isu di Tengah Masyarakat) yang digelar oleh Kelompok Kerja Wartawan Harian Tangerang Raya di Mal TangCity, Kota Tangerang, Jumat (8/4/2022).

Arief mengatakan tidak ingin mengeluarkan anak dari sekolah gara-gara terlibat aksi tawuran. Meski demikian, ketika terjadi aksi tawuran pelajar merupakan bagian tanggungjawab tenaga didik di setiap sekolah.

Arief menambahkan Pemkot Tangerang melalui Dinas Pendidikan telah membuat sejumlah program smart parenting. Tidak hanya itu, orang nomor satu di Kota Tangerang itu mengintruksikan kepada Kepsek untuk mengajar setiap pekannya terkhusus kepada orang tua siswa.

Selain itu, Arief memberikan peringatan juga kepada kepala sekolah swasta juga apabila siswa yang terlibat tawuran tidak segan-segan bantuan operasional daerah (Bosda) akan dicabut.

“Swasta juga bisa, karena dia mendapatkan Bosda. Bisa kita tarik itu (bantuan),” tandasnya.

Sementara itu, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Komarudin mengatakan dalam meminimalisir terjadinya tawuran pihaknya menurunkan personel sebanyak 250 orang.

**Baca juga: Ombudsman : Nilai Kepatuhan Pemprov Banten Terhadap Standar Pelayanan Pubik Turun ke Zona Kuning

Selain itu, terdapat 35 pos pantau yang tersebar di wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kota.

“Kita sudah membuat sebanyak 35 pos pantau untuk meminimalisir terjadinya tawuran. Dan 250 personel yang diturunkan di pos pantau tersebut,” tandasnya. (Oke)




Kepsek SDN 1 Pasirtanjung Lebak Ungkap Kronologi Dana Program Indonesia Pintar Tak Diterima Utuh Siswa

Kabar6.com

Kabar6-Siswa SDN 1 Pasirtanjung Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, tidak menerima utuh dana Program Indonesia Pintar (PIP). Siswa yang harusnya menerima dana bantuan Rp450 ribu, hanya mendapat Rp225 ribu.

Kepala SDN 1 Pasirtanjung Didi Supardi mengaku kecolongan terkait tidak utuhnya dana PIP yang diterima siswa. Didi mengaku, urusan mengenai dana PIP memang diserahkan oleh sekolah kepada S seorang guru yang berstatus ASN.

“Saya sudah sering tanya apakah PIP sudah ada info dari BRI, karena di SD 2 Pasirtanjung sudah. Dia bilang belum ada, ternyata saya kecolongan. Waktu saya cek ke BRI, saya kaget itu sudah diambil,” kata Didi saat dihubungi wartawan, Kamis (10/6/2021).

Didi menyebut, dana PIP sudah dicairkan oleh S pada tanggal 12 Maret 2021 sebesar Rp14 juta dan 23 April 2021 sebesar Rp47 juta. Dana itu untuk 141 siswa penerima di SDN 1 Pasirtanjung.

“Saya tahunya ini malah dari BRI, karena dia belum pernah lapor baik tertulis maupun lisan ke saya. Saya tegasin ke dia, saya kasih waktu agar tiga hari dana itu udah harus dibagikan ke siswa,” ujar Didi.

**Baca juga: ABG di Lebak Dicekoki Miras Kemudian Dirudapaksa Bos Ibunya

Didi mengatakan, siswa belum menerima utuh dana PIP lantaran sebagian uang yang dicairkan S hilang. Pihak sekolah sudah meminta pertanggungjawaban S agar dana itu segera bisa dikembalikan dan diserahkan kepada siswa.

“Saya tuntut sisanya harus tanggung jawab dan beberapa hari kemarin dia bilang sudah dapat dan siap untuk dibagikan kepada siswa,” tandas Didi.(Nda)