1

Masih Bernapas, Pria Penghuni Panti Jompo di Shanghai Malah Dimasukkan ke Kantong Mayat

Kabar6-Sebuah video viral yang menuai amarah netizen terjadi di Tiongkok. Seorang pria penghuni panti jompo asal Shanghai dimasukkan ke kantong mayat, setelah dokter salah mengira dirinya meninggal dunia.

Fakta tersebut, melansir theguardian, terungkap berkat ketelitian pegawai rumah duka yang memeriksa ‘jenazah’ korban, sesaat sebelum meletakkannya dalam kamar mayat. Berawal ketika pegawai rumah duka tengah menyeret kantong mayat dari dalam mobil ke tandu. Video direkam oleh seorang penduduk lokal yang tak sengaja menyaksikan kejadian secara langsung. Pada cuplikan video tampak pegawai rumah duka melakukan pemeriksaan singkat sebelum ‘jenazah’ diletakkan ke dalam kamar mayat.

Betapa terkejutnya pegawai rumah duka itu ketika penutup wajah kantong mayat dibuka, karena jenazah di dalamnya ternyata masih hidup. “Masih hidup! Lihat tidak?” kata salah satu di antara mereka. “Jangan ditutup lagi,” sahut yang lain.

Setelah berdikusi sesaat, mereka memasukkan pasien kembali ke mobil. Media lokal mengabarkan, pasien yang terkait dilarikan ke rumah sakit beberapa saat kemudian. Polisi pun meluncurkan investigasi menyusul viralnya video di media sosial.

Kabar terakhir menyebutkan, enam orang yang diduga bertanggung jawab telah menjalani pemeriksaan di kantor polisi, termasuk di antaranya adalah direktur panti jompo Xinchangzheng dan dokter yang bertugas menangani pasien. Pihak Panti Jompo pun mengekspresikan permintaan maaf secara resmi atas ‘kekeliruan’ yang terjadi.

Pegawai rumah duka yang berjasa mengungkap insiden keteledoran panti jompo tersebut masing-masing diberikan apresiasi berupa uang senilai Rp11 juta. ** Baca juga: Pengantin Pria di India Telat 4 Jam, Camer Nikahkan Mempelai Wanita dengan Kerabatnya

Meskipun begitu, insiden tak mengenakkan ini telanjur menggoyahkan kepercayaan penduduk Tiongkok atas kemampuan pemerintah menangani situasi medis di negaranya.

“Bagaimana coba kalau insiden ini tidak direkam oleh salah satu penduduk?” kata salah seorang warga. “Panti jompo merupakan tempat terakhir bagi banyak warga lansia, siapa yang berani mengirimkan orang tuanya ke panti jompo sekarang?” lanjutnya.(ilj/bbs)




Pasien Penderita Kanker Berontak dari Kantong Mayat Karena Salah Diagnosis

Kabar6-Sebuah kejadian menggemparkan menimpa seorang wanita asal Paraguay bernama Gladys Rodriguez (46). Berawal ketika kanker serviks yang diderita Gladys tiba-tiba memburuk dan mengharuskannya menjalani perawatan intensif di Klinik San Gernando di Coronel Oviedo, Paraguay.

Wanita itu ditangani oleh dr. Heriberto Vera. Setelah mendapat perawatan intensif selama dua jam, melansir thesun, dokter mengeluarkan pernyataan bahwa Gladys meninggal dunia karena kanker yang tak bisa teratasi. Petugas jenazah pun langsung mengurus jasad Gladys, untuk dibawa ke rumah duka Duarte e Hijos.

Namun sesampainya di rumah duka, petugas pengurus jenazah sontak dibuat kaget karena jasad di dalam kantong mayat bergerak seperti berontak. Sementara itu suami Gladys yang bernama Maximino Duarte Ferreira, merasa ada yang tak beres dengan kantong mayat tersebut. Benar saja, istri Maximino ternyata masih hidup.

Keruan saja Maximino sangat marah kepada petugas jenazah, dan berniat mengajukan laporan kepada pihak berwenang setempat atas tuduhan diagnosis yang keliru.

Dikatakan Maximino, pihak rumah sakit tak bersikap profesional terhadap pasien, dan dengan sengaja membiarkan pasien dalam kesakitannya. Selain itu, pihak rumah sakit tak ingin mengobati pasien.

“Mereka (pihak rumah sakit) mengira kalau Gladys sudah mati dan menyerahkannya telanjang kepada kami seperti binatang dengan sertifikat kematian,” kata Maximino.

Pria ini mengklaim bahwa pihak rumah sakit abai terhadap tanggung jawab menyelamatkan nyawa manusia. “Mereka menelantarkannya dan menyerahkan tubuh istri saya ke rumah duka tanpa berusaha menghidupkan lagi,” ujarnya lagi.

Sementara itu pihak rumah sakit pun angkat suara, dokter membantah telah memberikan diagnosis keliru. Hal ini karena apa yang dia lihat memang menyatakan bahwa Gladys telah meninggal dunia.

Dia dan tim rumah sakit pun melakukan pertolongan saat tubuh Gladys tak lagi merespon. ** Baca juga: Work From Home, Hakim di Florida Minta Pengacara Berpakaian Sopan Selama Sidang Online

“Dokter Vera tak melihat denyut nadi dalam tubuh Gladys dan karena itu tubuh wanita tersebut dikatakan tak lagi bernyawa,” jelas dr. Catalino Fabio, rekan sejawat dr. Heriberto Vera di rumah sakit yang sama.

Dokter Fabio berspekulasi, Gladys mengalami yang namanya katalepsi atau suatu kondisi yang ditandai dengan kekakuan otot dan kurangnya respons terhadap rangsangan luar. Karena itulah Gladys dinyatakan sudah tidak bernyawa lagi.(ilj/bbs)